Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini siswa mampu:

1. Siswa dapat menganalisis perkembangan teori atom


2. Siswa dapat menganalisis percobaan eksperimen dari model atom J.J
Thomson dan Rutherford
3. Siswa dapat menggambarkan perkembangan model atom

Perkembangan Teori Atom

Coba kalian ambil selembar kertas kemudian robeklah kertas tersebut sampai
bagian terkecil sehingga kalian tidak dapat memotongnya lagi! Nah, robekan
kertas yang sudah bisa kalian bagi lagi itu dinamakan dengan atom. Akan tetapi
penemuan tentang atom ini memerlukan waktu yang sangat panjang dari mulai
teori pertama yang dikemukakan oleh Democritus sampai teori yang termutakhir
saat ini yaitu teori atom modern atau sering disebut teori atom mekanika
kuantum, dan semua teori tentang atom akan kita bahas didalam materi ini.
1. Bapak Democritus

Atom adalah
sesuatu yang
tidak dapat
dibagi lagi
Perkembangan teori atom dimulai dari konsep materi Demokritus (460-370 SM)
yang menyatakan bahwa „materi dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil,
sampai diperoleh bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.‟ Atom berasal dari
kata A yang berarti „tidak‟ dan tomos yang berarti „dipotong-potong‟. Nah,
materi yang sudah tidak bisa dibagi lagi itu yang disebut Atom. Namun, filsuf
yang lain mempunyai pendapat yang berbeda. Plato dan Aristoteles berpendapat
bahwa tidak ada yang tak terbagi. Oleh karena Aristoteles adalah orang yang
berpengaruh pada masa itu, gagasan tentang atom memudar dan tidak mengalami
perkembangan selama berabad-abad.
2. Teori Atom Dalton
Sebenarnya
seperti apa atom
yang dibicarakan
pak Democritus?

Pemikiran tentang keberadaan atom kembali muncul di eropa pada abad ke- 17,
ketika para ilmuwan mencoba menjelaskan tentang sifat-sifat gas. Teori atom
Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hokum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan
bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total
zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa
unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut
Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
a. Semua unsur terdiri atas partikel yang sudah tak terbagi yang dinamai
atom.
b. Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang
berbeda mempunyai sifat-sifat yang berbeda, termasuk mempunyai massa
c. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak
dapat dirumuskan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan
penataan ulang atom-atom.
d. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih
bergabung dengan perbandingan tertentu.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada
tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Namun demikian kesahihan suatu teori terletak pada kemampuannya menjelaskan


fakta-fakta yang ada. Teori atom Dalton dapat menjelaskan hokum kekekalan
massa (Lavoiser) dan hokum perbandingan tetap (Proust). Namun teori tersebut
juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
a. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
unsur yang lain.
b. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
c. Tidak dapat menjelaskan atom-atom saling berikatan.

3. Teori Atom Thomson

Atom adalah bola


pejal bermuatan
positif dan
didalamnya tersebar
muatan negatif
elektron

Meskipun teori atom Dalton masih


memiliki kelemahan tetapi teorinya menjadi dasar bagi perkembangan teori atom
selanjutnya.
a. Penemuan electron
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh
William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang
sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel,
sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan
negatif dan selanjutnya disebut elektron. Atom merupakan partikel yang
bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada
partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetralkan muatan negatif
elektron tersebut.
Percobaan lebih lanjut membuktikan bahwa sinar katode
merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik negatif yang
selanjutnya disebut elektron.
1) Sinar katode merambat lurus dari permukaan anode menuju katode
2) Sinar katode dapat memutar kincir
3) Sinar katode dibelokkan kearah kutub positif
Hakikat sinar katoda menjadi jelas setelah percobaan yang dilakukan
oleh J.J. Thomson pada tahun 1897. Berdasarkan besarnya simpangan
sinar katoda dalam medan listrik, Thomson dapat menentukan nisbah
meatan terhadap masa (nilai e/m) dari partikel sinar katoda.
e/m=1,76 x 108 Cg-1
b. Percobaan tetes minyak millikan
Setelah harga e/m diketahui melalui percobaan Thomson,
selanjutnya harus dilakukan percobaan untuk menentukan nilai e atau m.
Jika salah satu nilai itu diketahui maka nilai yang lain dapat ditentukan.
Robert Andrews Millikan pada tahun 1909 dapat memecahkan masalah ini
melalui percobaan yang dikenal dengan percobaan tetes minyak. Melalui
percobaan ini Millikan dapat menentukan nilai muatan elektron (e).
e=1,602 x 10-19coloumb
Dengan ditemukannya nilai muatan elektron, maka massa elektron
dapat dihitung sebagai berikut:
Thomson: e/m= 1,76 x 108 Cg-1 Data fisis elektron:
Millikan: e= 1,602 x 10-19 C
Maka massa elektron, m=9,11x10-28 g e/m= 1,76 x 108 C g-1
Model atom yang dikemukakan
oleh Thomson dapat digambarkan sebagai e=1,602 x 10-19 C
jambu biji yang sudah dibelah menjadi m=9,11 x 10-28 g
dua bagian. Biji jambu menggambarkan
elektron yang tersebar marata dalam bola
daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan
sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan
sebagai berikut:
Selain jambu biji model atom Thomson juga bias dianalogikan sebagai roti
kismis dan semanga.
Teori atom Thomson: "Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan
didalamya tersebar muatan negatif elektron"
Kelebihan:
a. Dapat menerangkan partikel yang lebih kecil dari atom
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom.
Kelemahan:
a. Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis
emas
b. Untuk lebih memahami materi tentang teori atom Thomson
ini silahkan kunjungi link ini:
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/ISYEU%20YULINSA
%200606238/thomson.html
4. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu
partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan
atau dibelokkan.

Dari pengamatan mereka, didapatkan


fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan
pada lempeng emas yang sangat tipis,
maka sebagian besar partikel alfa
diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang
dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan
lebih, atau ada yang dipantulkan.
Berdasarkan percobaan itu Rutherford mengemukakan gagasannya
tentang inti atom. Menurutnya, sebagian besar massa dan muatan positif atom
terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom.
Elektron beredar mengitari pada jarak yg relative sangat jauh. Jarak antara
inti hingga kulit atom dinamakan jari-jari atom.
Dengan model seperti itu, maka penghamburan sinar alfa lempeng emas tipis
dapat dijelaskan sbg berikut:
a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat tembus karena melalui daerah
hampa
b. Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalani gaya
tolak inti.
c. Partikel alfa yang menuju inti atom
dipantulkan karena inti bermuatan positif dan
sangat pejal.
Teori atom Rutherfords:“Atom terdiri
dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. “ di
ilustrasikan seperti gambar berikut :

Untuk lebih memahami klik link ini:


http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika
%20Susanti/rutherford.html

5. Teori Niels Bohr


Salah satu kelemahan teori atom Rutherfords adalah teorinya tidak
menjelaskan mengapa elektron tidak tersedot dan jatuh ke inti atom. Sedangkan
menurut hukum fisika klasik, gerakan elektron mengitari inti akan disertai
pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet. Jika demikian maka energy
elektron akan semakin berkurang sehingga gerakannya akan melambat, maka
gerakannya akan berbentuk spiral dan ahirnya ia akan jatuh ke inti atom.
Pada tahun 1911, Niels Bohr berusaha memperbaiki teori Rutherford
dengan melakukan percobaan spectrum atom hydrogen
Neils Bohr mengajukan model atomsebagai berikut:
a. Dalam atom terdapat lintasan tertentu tempat elektron dapat mengitari inti,
yang juga disebut dengan kulit atom. Tiap lintasan ditandai dengan satu
bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama (n),mulai dari 1,2,3,4
dst, yang dinyatakan dengan lambang, K,L,M,N dan seterusnya. Lintasan
pertama n=1 dinamai kulit K dst. Makin besar harga n makin jauh energi
elektron yang mengorbit pada kulit itu.
b. Elektron hanya boleh berada pada
lintasan-lintasan yang diperbolehkan, dan
tidak boleh berada di antara dua lintasan.
Pada keadaan normal elektron
menempati tingkat energi terendah.
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu
lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah
energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv

6. . Teori Mekanika Kuantum


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron
pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Teori atom neils Bohr dan teori atom mekanika kuantum akan dibahas lebih rinci di kelas
XI, akan tetapi jika anda ingin mempelajari lebih dalam klik disini:
http://chemfar.blogspot.com/2008/08/model-atom-modern-mekanika-kuantum.html
Latihan Soal

Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis perkembangan model atom
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom
Indikator Pembelajaran :
3.2.1 Menganalisis perkembangan teori atom

3.2.2 Menganalisis percobaan eksperimen dari model atom J.J


Thomson dan Rutherford

3.2.3 Menggambarkan perkembangan model atom

1. Sebutkan tokoh yang berperan dalam perkembangan model atom dan buatlah
gambar yang sesuai dengan model atom penemu tersebut ?
JAWAB :
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….....
2. Jelaskan teori-teori model atom :
a. John Dalton b. J.J Thomson c.Rutherford
d. Niels Bohr e.Mekanika Kuantum

JAWAB :

…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….....

3. Jelaskan percobaan eksperimen dari model atom J.J Thomson dan Rutherford ?
JAWAB :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….............................................
.

Anda mungkin juga menyukai