Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 2 :

- Calvin Julio Ardiansyah (21070122140047)


- Rivanda Reza Asefi (21070122140117)
- Muhammad Zidan Muzaki (21070122140128)
- Siti Habibatul Kurnia (21070122140134)
- Azsa Shaumma Wirachman (21070122140145)

Kelas : Teknik Industri-C

FISIKA ATOM

A. Pengertian dan Asal-usul Atom


Atom adalah unit dasar dari materi yang terdiri dari inti atom yang terdiri dari
proton dan neutron, dikelilingi oleh elektron. Kata "atom" berasal dari bahasa Yunani
"atomos", yang berarti "tak dapat dibagi." Konsep atom telah ada sejak zaman kuno,
tetapi pemahaman modern tentang atom dikembangkan melalui eksperimen dan teori
dalam ilmu fisika.
Asal usul konsep atom dapat ditelusuri ke zaman kuno di Yunani kuno.
Filosofus Yunani, seperti Leukippos dan Demokritos, mengusulkan gagasan bahwa
materi terdiri dari partikel-partikel yang tidak dapat dibagi yang disebut "atomos."
Namun, konsep ini berdasarkan pemikiran filosofis dan tidak didukung oleh bukti
eksperimental pada saat itu.
Pemahaman modern tentang atom berkembang pada abad ke-19 dan awal abad
ke-20 melalui eksperimen dan teori ilmiah. Pada tahun 1803, John Dalton
mengemukakan teori atom yang menyatakan bahwa atom adalah partikel yang tidak
dapat dibagi dan setiap unsur terdiri dari atom dengan massa dan sifat yang unik.
Dalton juga mengusulkan bahwa reaksi kimia melibatkan penggabungan, pemisahan,
atau penggantian atom.
Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan tabung sinar
katode dan menemukan partikel bermuatan negatif yang disebut "elektron." Ini
mengarah pada pengembangan model atom Thomson, yang dikenal sebagai "model
kue kismis" atau "plum pudding," di mana elektron tersebar dalam bahan positif
seperti kue kismis dalam kue.
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen tembakan partikel
alfa pada foil emas dan menemukan bahwa atom sebagian besar terdiri dari ruang
hampa dengan inti yang padat dan bermuatan positif di pusatnya. Ini mengarah pada
pengembangan model atom Rutherford, di mana inti atom diapit oleh elektron yang
bergerak mengelilingi inti dalam orbit.
Pemahaman tentang atom terus berkembang dengan kontribusi dari ilmuwan
seperti Niels Bohr, Erwin Schrödinger, dan Werner Heisenberg. Model atom Bohr
mengusulkan bahwa elektron bergerak dalam orbit terdefinisi dengan tingkat energi
yang kuantis. Kemudian, teori mekanika kuantum dikembangkan untuk menjelaskan
perilaku partikel subatomik di dalam atom.
Dalam era modern, teknologi seperti mikroskop pemindaian tunnelling
(scanning tunneling microscope) dan percepatan partikel telah memungkinkan
pengamatan dan manipulasi langsung atom dan molekul individu, membawa
pemahaman tentang atom ke tingkat yang lebih mendetail.
Dengan kombinasi eksperimen dan pemodelan teoritis, ilmuwan terus
memperluas pengetahuan kita tentang atom dan menjelajahi dunia tingkat atomik dan
subatomik, yang menjadi dasar bagi banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk kimia, fisika nuklir, dan teknologi informasi kuantum.

B. Teori Atom
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemahaman atau teori atom terus
berkembang. Adapun teori-teori atom tersebut diantaranya sebagai berikut.
1. Teori atom Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya


tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum
kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts).
Lavosier menyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”.

Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom


sebagai berikut:

 Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi
 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
 Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom
oksigen
 Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.

Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti
pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Ilustrasi atom Dalton

Sumber : https://ilmusaku.com/belajar-lima-model-atom-dan-penjelasannya/

Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori ini sebagai berikut

a. Kelebihan
 Dapat menjelaskan hukum kekekalan massa dan perbandingan tetap.
 Dapat membuktikan bahwa atom merupakan bagian terkecil dari partikel.
b. Kekurangan
 Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
 Model atom  Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur
yang satu dengan unsur yang lain.
 Tidak dapat menerangkan sifat listrik dari materi
2. Teori atom J.J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William
Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat
dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-
baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson
menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel
subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan
negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetralkan
muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki
kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal
sebagai Teori Atom Thomson.
Teori Atom Thomson menyatakan bahwa: “Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”. Biji jambu
menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal,
yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model
atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Ilustrasi atom Thomson


Sumber : https://chemistricks.science.blog/kimia-x/semester-1/perkembangan-teori-atom/
Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori ini sebagai berikut.
a. Kelebihan
 Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom,
berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
 Dapat menerangkan sifat listrik atom
b. Kekurangan
 Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut
3. Teori atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners
Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu
partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga
dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan
untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola
pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa
ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa
diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° /
lebih.
Pada spektrum atom hidrogen dapat dirumuskan sebagai berikut.

Gambar 2.3 Rumus Panjang gelombang


Sumber : Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XII
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa
berikut:
 Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
 Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas,
maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang
bermuatan positif.
 Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran
atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford


mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang
menyatakan bahwa: ”Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.”. Rutherford menduga
bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-
partikel positif agar tidak saling tolak menolak. Model atom Rutherford dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.4 Ilustrasi atom Rutherford

Sumber : https://chemistricks.science.blog/kimia-x/semester-1/perkembangan-teori-atom/

Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori ini sebagai berikut.

a. Kelebihan
 Dapat menjelaskan peristiwa hamburan sinar α pada lempeng emas.
 Dapat menjelaskan keberadaan inti atom.
b. Kekurangan
 Tidak dapat menjelaskan kestabilan atom, mengapa elektron tidak jatuh ke
inti selama mengelilingi inti atom. Menurut hukum fisika klasik, benda
bermuatan yang mengelilingi inti akan mengalami percepatan dan
memancarkan energi, lama kelamaan akan jatuh ke inti karena kehabisan
energi.
 Tidak dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen yang bersifat diskret.
4. Teori atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah disekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori
klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat
postulat, sebagai berikut:
 Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
 Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun
diserap.
 Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya
sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
 Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum
sudut merupakan kelipatan dari h/2π atau nh/2π, dengan n adalah bilangan
bulat dan h tetapan planck.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-


lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi
paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar
semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya. Gambar di
bawah adalah ilustrasi atom Bohr.

Gambar 2.5 Ilustrasi atom Bohr

Sumber : https://chemistricks.science.blog/kimia-x/semester-1/perkembangan-teori-atom/

Rumus-rumus terkait teori Bohr diantaranya yaitu:

 Gaya Coulumb
Berikut merupakan persamaan gaya Coulumb.

Gambar 2.6 Persamaan gaya Coulumb


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf
Fc = gaya Coulumb (N)
k = ketetapan coulomb
e = muatan elektron
r = jarak inti ke lintasan (m)
 Jari-jari orbit/lintasan
Elektron mengelilingi inti atom pada orbit/lintasan stasioner (kulit
atom) dan pada tingkat energi tertentu. Berikut persamaannya.

Gambar 2.7 Persamaan jari-jari orbit


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

 Energi potensial dan energi kinetik


Berikut merupakan rumus mencari enegi potensial dan energi kinetik.

Gambar 2.8 Persamaan Ep dan Ek


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

 Energi elektron
Berikut merupakan persamaan energi elektron.

Gambar 2.9 Persamaan energi elektron


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

 Energi pada atom berelektron banyak


Elektron memancarkan energi jika bertransisi dari tingkat energi tinggi
ke rendah, dan menyerap energi jika bereksitasi dari tingkat energi rendah ke
tinggi. Berikut merupakan persamaannya.

Gambar 2.10 Persamaan energi atom berlektron banyak


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

 Energi yang dipancarkan/diserap


Elektron dapat berada pada lintasan stasioner jika momentum sudut
elektron memenuhi aturan tertentu.

Gambar 2.11 Rumus energi yang dipancarkan/diserap


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

 Momentum sudut elektron


Adapun rumus terkait yaitu :

Gambar 2.12 Persamaan momentum sudut elektron


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

L = momentum sudut elektron (Nm)

n = tingkat energi

h = konstanta Planck (6,6 x 10-34 Js)

Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori ini sebagai berikut.

a. Kelebihan
 Mengaplikasikan teori kuantum untuk menjawab kesulitan dalam model
atom Rutherford.
 Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau resapan
(absorbs) dari hidrogen
b. Kekurangan
 Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen
 Tidak dapat menerangkan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
5. Teori atom kuantum
Teori kuantum dijelaskan oleh beberapa ilmuan, antara lain :
a. Hipotesis de Brogilie
Hipotesis de Brogilie menyatakan bahwa baik partikel materi maupun
gelombang elektromagnetik (termasuk gelombang cahaya) memiliki dualisme
sifat, yaitu dapat berupa gelombang dan partikel materi sekaligus. Hipotesis ini
mengusulkan fungsi gelombang yang dapat berlaku pada semua partikel materi,
termasuk partikel photon (partikel cahaya). Fungsi gelombang untuk partikel
materi ini disebut “gelombang materi” (“wave matter”). Hubungan antara
momentum dan panjang gelombang gelombang materi disebut “hubungan de
Broglie” dan memiliki rumus:

Gambar 2.13 Persamaan Panjang gelombang


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf
p = momentum partikel (Ns)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan partikel (m/s)

Gambar 2.14 Persamaan panjang gelombang untuk electron


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf
mo = massa elektron diam (9,1 x 10-31 kg)
e = muatan elektron (1,6 x 10-19 C)
V = beda potensial (V)
b. Gelombang Schrödinger
Gelombang Schrodinger mendeskripsikan bentuk ruang dan energi yang
mungkin dari gerakan elektron dalam atom (orbital). Berdasarkan teori atom
modern atau mekanika kuantum ditemukan bahwa elektron dapat bersifat sebagai
gelombang selain bersifat sebagai partikel. Seorang fisikawan Austria, Erwin
Schrodinger menggunakan perhitungan matematika untuk menjelaskan pola
gelombang partikel yang bergerak yang dikenal dengan persamaan gelombang
Schrodinger yang melibatkan perilaku partikel yang berupa massa (m) dan
perilaku gelombang elektron sebagai fungsi gelombang (ψ). Fungsi gelombang
mendeskripsikan bentuk ruang dan energi yang dimungkinkan dari gerakan
elektron dalam atom (disebut: orbital). Orbital merupakan tingkat energi suatu
ruang yang mempunyai peluang besar (kebolehjadian terbesar) untuk menemukan
elektron di sekitar inti atom
c. Asas ketidakpastian Heisenberg
“Keberadaan elektron dalam atom tidak dapat diketahui secara pasti, yang ada
hanya kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam atom.”
Adapun istilah-istilah terkait yakni sebagai berikut.
 Bilangan kuantum : bilangan yang menggambarkan kedudukan suatu
elektron dalam model atom mekanika kuatum yang dicetuskan oleh Erwin
Schrodinger
Bilangan kuantum sendiri terdiri dari :
a. Bilangan kuantum utama (n)
Suatu bilangan yang menyatakan tingkat energi orbital atau nomor
kulit.
n = bilangan bulat (1,2,3,4,dst), contohnya sebagai berikut.
Tabel 2.1 Contoh bilangan kuantum

Kulit K L M N
n 1 2 3 4
Tingkat dasar (ground state) adalah keadaan dimana seluruh elektron
dalam atom berada pada tingkat energi terendah atau serendah-rendahnya.
b. Bilangan kuantum azimuth (l)
Suatu bilangan yang menyatakan jenis orbital atau subkulit. Harga l
yang diijinkan di setiap kulitnya yaitu :

Gambar 2.15 Nilai bilangan azimuth


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf
Berikut merupakan contoh bilangan azimuth.
Tabel 2.2 Contoh bilangan azimuth

sub- s p d f
kuli
t
l 0 1 2 3

c. Bilangan kuantum magnetik (m)


Suatu bilangan yang menyatakan orientasi atau bentuk orbital. Nilai m
bergantung pada nilai subkulit (l) dari -l sampai +l. Harga m yang diijinkan
di setiap sub-kulitnya yaitu :

Gambar 2.16 Nilai bilangan magnetik


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

Berikut merupakan contoh nilai orbital dari suatu subkulit.


Tabel 2.3 Contoh nilai orbital

Orbital Nilai orbital (l) Jumlah orbital


s 0 1
p -1, 0, +1 3
d -2, -1, 0, +1, +2 5
f -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 7
Posisi/orientasi atau orbital adalah tempat dimana elektron bergerak di
dalam atom, dan masing-masing orbital maksimal menampung sepasang
elektron.
d. Bilangan kuantum spin (s)
Suatu harga yang menyatakan kedudukan dan arah rotasi elektron pada
suatu orbital. Bilangan spin terbagi menjadi 2, yakni sebagai berikut.

Gambar 2.17 Bilangan kuantum spin (s)


Sumber : https://www.scribd.com/embeds/386080329/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&acces_key=key-fFexxf7MbzEfWu3Hkwf

 Prinsip dan Asas Aufbau


Prinsip aufbau menyatakan bahwa elektron akan memasuki orbital
dengan energi terendah terlebih dahulu. Orbital dengan energi terendah
adalah orbital yang terletak paling dekat dengan inti atom. Jadi, jika kita
ingin menentukan susunan konfigurasi elektron, kita harus memulai
dengan orbital terendah dan bergerak ke orbital yang lebih tinggi. Prinsip
ini penting dalam menentukan susunan konfigurasi elektron kimia karena
membantu kita memahami bagaimana elektron akan bergerak di sekitar
inti atom.
Asas aufbau menyatakan bahwa elektron akan memasuki orbital
dengan energi terendah terlebih dahulu, tetapi hanya jika orbital tersebut
kosong. Jika orbital tersebut sudah terisi oleh elektron, maka elektron akan
memasuki orbital dengan energi yang lebih tinggi. Misalnya, jika elektron
pertama telah memasuki orbital 1s, maka elektron kedua harus memasuki
orbital 2s karena orbital 1s sudah terisi oleh elektron pertama. Asas aufbau
sangat penting dalam menentukan susunan konfigurasi elektron karena
membantu kita memahami bagaimana elektron akan terisi ke dalam
orbital.
Gambar 2.18 Konfigurasi elektron berdasarkan asas Aufbau
Sumber : https://www.superprof.co.id/blog/orbital-diagram-konfigurasi-elektron/

 Aturan Hund
Aturan Hund menyatakan bahwa jika ada beberapa orbital dengan
energi yang sama (misalnya, semua orbital pada subkulit p), maka elektron
akan memasuki setiap orbital tersebut terlebih dahulu dengan spin yang
sama sebelum memulai mengisi setiap orbital dengan spin yang berbeda.
Dengan kata lain, jika ada tiga orbital pada subkulit p, maka elektron
pertama akan memasuki satu orbital terlebih dahulu dengan spin yang
sama, kemudian memasuki orbital kedua dengan spin yang sama, dan
terakhir memasuki orbital ketiga dengan spin yang berbeda. Aturan ini
sangat penting dalam menentukan susunan konfigurasi elektron karena
membantu kita memahami bagaimana elektron akan terisi ke dalam orbital
yang memiliki energi yang sama.
 Asas larangan Pauli
Larangan Pauli menyatakan bahwa dua elektron tidak dapat memiliki
jumlah kuantum yang sama dalam suatu atom. Jumlah kuantum ini
mencakup bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimutal (l),
bilangan kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s). Dua
elektron yang berbeda harus memiliki setidaknya satu bilangan kuantum
yang berbeda. Misalnya, jika elektron pertama memiliki bilangan kuantum
spin positif, maka elektron kedua harus memiliki bilangan kuantum spin
negatif. Larangan Pauli sangat penting dalam menentukan susunan
konfigurasi elektron karena membantu kita memahami bagaimana elektron
akan terisi ke dalam orbital yang berbeda. Berikut contoh prinsip larangan
Pauli.

Gambar 2.19 Prinsip larangan Pauli


Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/konfigurasi-elektron/

C. Inti Atom

Inti atom adalah bagian dalam dari atom yang menjadi pusat orbit dari
elektron. Seperti yang diketahui bahwa atom itu terdiri dari inti atom di bagian pusat
dan dikelilingi oleh elektron yang bergerak mengorbil inti. Berikut merupakan
ilustrasi inti atom.

Gambar 3.1 Inti atom

Sumber : Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XII

Uraian berikut ini akan menjelaskan tentang lambang dan nama nulkida,
komposisi nuklida, energi ikat inti, isotop, dan kestabilan inti dan peluruhan.

1. Nuklida dan nukleon


Nuklida adalah istilah penamaan dari inti atom. Inti atom atau nuklida
tersusun atas proton dan netron yang jaraknya saling berdekatan. Proton
adalah partikel penyusun nuklida yang berpuatan listrik positif, dan netron
adalah partikel penyusun yang tidak bermuatan atau netral. Pada nuklida
makna lambang atau notasi hanya menjelaskan informasi inti atom, tidak
melihat di luar inti. Lambang atau notasi nuklida ditulis sebagai berikut.
Gambar 3.2 Notasi nuklida
Sumber : https://www.belajaripa.net/lambang-unsur-kimia/
2. Defek massa dan energi inti
Fisikawan meyakini ada energi besar yang mampu mengikat nukleon
dalam inti sehingga mampu menahan gaya tolak elektrostatik. Energi besar
yang mengikat nukleon itu dinamakan energi ikat inti. data menunjukkan
bahwa ada perbedaan jumlah massa inti dibanding dengan jumlah
keseluruhan massa nukleon. Perbedaan massa itu disebut sebagai massa
yang hilang atau defek massa. Selanjutnya massa yang hilang itu
berubah menjadi energi ketika nuklida terbentuk dari nukleon yang
bergabung.
Jika dirumuskan maka defek massa dinyatakan dengan rumus:

Gambar 3.3 Rumus defek massa

Sumber : Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XII

Selanjutnya, energi yang hilang saat terbentuk Nuklida itu berubah


menjadi energi ikat inti dengan kesetaraan massa dan energi menurut
Einstein (𝐸=Δ𝑚.𝑐2). Dengan konversi satuan energi dalam unit skala inti
(M.eV) dari satuan metrik Joule maka besar energi ikat inti dirumuskan
sebagai berikut.

Gambar 3.4 Rumus energi ikat inti


Sumber : Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XII

3. Isotop
Isotop diketahui berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata isos yang
artinya “sama” dan kata topos yang artinya “tempat”. Dilihat dari asal
katanya, isotop kemudian bisa diartikan sebagai sebuah unsur yang
memiliki nomor atom sama dengan massa yang berbeda. Perbedaan pada
massa dan nomor ini dikarenakan jumlah muatan yaitu proton dan neutron
yang berbeda. Jadi, jika di alam atau di suatu lingkungan ada unsur yang
massanya berbeda maka dipastikan jumlah proton dan neutron tidak sama
atau tidak seimbang. Proton menentukan identitas kimia unsur tersebut,
sedangkan jumlah neutron dapat bervariasi dalam isotop-isotop yang
berbeda.
Misalnya, isotop hidrogen memiliki tiga isotop yang umum: hidrogen,
deuterium, dan tritium. Semua isotop ini memiliki satu proton, tetapi
jumlah neutron mereka berbeda. Hidrogen tidak memiliki neutron,
deuterium memiliki satu neutron, dan tritium memiliki dua neutron.
Isotop-isotop dapat memiliki sifat fisikokimia yang sedikit berbeda
karena perbedaan dalam massa inti atom. Misalnya, isotop deuterium dan
tritium hidrogen memiliki massa yang lebih besar daripada hidrogen biasa,
sehingga memiliki kepadatan yang sedikit berbeda dan dapat berperan
dalam reaksi kimia dan proses fisika tertentu.
Isotop juga penting dalam bidang fisika nuklir. Beberapa isotop
bersifat radioaktif, artinya mereka mengalami peluruhan spontan dan
melepaskan energi dalam bentuk radiasi. Ini memainkan peran dalam
aplikasi seperti bidang energi nuklir, pengobatan nuklir, dan penanggalan
radiometrik dalam ilmu geologi dan arkeologi.
Isotop dapat diidentifikasi melalui teknik analisis seperti spektrometri
massa, spektroskopi nuklir, dan metode lainnya. Notasi isotop biasanya
ditunjukkan dengan menuliskan massa inti atom sebagai superskrip di
sebelah kiri simbol unsur. Misalnya, isotop karbon dengan massa inti 12
ditulis sebagai karbon-12 (12C), dan isotop karbon dengan massa inti 14
ditulis sebagai karbon-14 (14C).
4. Kestabilan inti dan peluruhan
Secara sederhana isotop dengan nukleon sedikit berukuran kecil akan
lebih stabil karena semua nukleon ada dalm jangkauan gaya ikat inti.
Sementara isotop dengan nukleom banyak (nuklida berat) memiliki ukuran
besar dengan kemungkinan melampaui jangkauan gaya ikat inti. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa inti ringan (nukleon sedikit)
cenderung stabil. Sedangkan inti berat (nukleon banyak) cenderung tidak
stabil. Secara rinci ada penjelasan teori kestabilan dengan visual grafik
(Giancolli, Physics 2005) sebagai berikut.

Gambar 3.5 Grafik teori kestabilan

Sumber : Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XII

Gambar kiri menjelaskan bahwa nuklida yang berada pada garis grafik
(N=Z) adalah nuklida stabil, gaya ikat inti yang berasal dari energi ikat inti
mengikat kuat inti dan melawan gaya tolak elektrostatik. Tafsirannnya
bahwa untuk nuklida di luar grafik (di ata atai di bawahnya) merupakan
nuklida tidak satbil. Dalam hal ini isotop 16𝑂8 stabil karena persis di grafik
tersebut, jumlah proton dan netronya sama yaitu 6. Sementara nuklida 17𝑂8
tidak stabil, ada di atas grafik kaena jumlah netron lebih banyak (9)
dibanding dengan jumlah proton (8). Gambar kanan menjelaskan fakta
tentang energi ikat per nukleon. Nilai tertinggi ada pada 𝐹𝑒26 dengan
56

energi ikat pernukleon sekitar 8,8 M.eV/nukleon. Nuklida dengan nukleon


lebih dari 56 memiliki energi ikat per nukleon semakin menurun. Ini
ditafsirkan bahwa nuklida ringan cenderung stabil engan energi ikat per
nukleon relatif besar. Sedangkan nukilda berat dengan jumlah nukleon
banyak memiliki energi ikat per nukelon relatif kecil cederung tidak stabil.
Inti tidak stabil cenderung goyah dan beberap nukleon akan lepas.
Peristiwa lepasnya sebagian nukleon dari nuklida tidak stabil disebut
sebagai peluruhan (decay). Isotop 𝑂8 akan melepas satu netron untuk
17

menjadi isotop 16𝑂8. Begitu pula isotop 14𝐶6 akan melepas dua netron untuk
menjadi 12𝐶6.

Anda mungkin juga menyukai