Anda di halaman 1dari 20

Pengertian atom

Pengertian atom yang pertama tercatat dari Yunani oleh Leucippus dan Democritus
pada awal tahun 500 SM-400 SM bahwa setiap materi dapat dibagi menjadi bagian yang
lebih kecil hingga diperoleh bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut atomos
(atom) dan atom adalah penyusun terkecil dari segala materi yang ada. Dengan kata lain,
atom atau atomos adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi atau dibelah lagi.
1. Pengertian atom yang kedua oleh Aristoteles pada tahun 384 SM dan 332 SM
bahwa materi dapat dibagi terus menerus menjadi bagian yang lebih kecil. Sudah jelas
bahwa pandangan aristoteles berbeda. Dua anggapan terhadap atom ini tidak dapat
kita gunakan sebagai dasar ilmiah karena murni sebatas hasil pemikiran dan
pengamatan saja, tidak melalui eksperimen.
2. Pengertian atom menurut Dalton adalah partikel terkecil dari suatu zat yang tidak
dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil dengan reaksi kimia biasa.
3. Pengertian atom oleh Joseph John Thompson, seorang ahli Fisika, bahwa atom
adalah suatu bola bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron elektron seperti
kismis
4. Pengertian Atom menurut Ernest Rutherford, murid dari Joseph John Thompson,
bahwa atom adalah partikel yang terdiri dari inti atom, yaitu proton dan neutron yang
berada pada bagian pusat dan dikelilingi elektron-elektron. Pengertian atom ini
merupakan hasil dari gabungan seluruh penelitian yang sebelumnya sehingga bersifat
ilmiah atau saintifik. 
Partikel dasar pembentuk atom terdiri atas proton, neutron dan elektron. Berikut
pengertiannya:
1. Pengertian proton adalah partikel yang membentuk atom yang memiliki massa sama
dengan 1 sma (smu) dan memiliki muatan +1
2. Pengertian neutron adalah partikel yang membentuk atom yang memiliki massa 1 sma
(smu) dan bermuatan netral
3. Pengertian elektron adalah partikel pembentuk atom yang tidak memiliki massa dan
bermuatan -1. 
4. Pengertian nukleus dalam atom adalah inti atom yang bermuatan positif karena
tersusun atas partikel proton dan partikel neutron.

1
Sejarah Penemuan Atom dan Struktur Atom |Penelitiannya dan
Eksperimental
Sejarah eksperimental tentang penemuan atom dimulai dari tahun 1803 oleh John
Dalton seorang ahli kimia inggris yang menggagas teori tentang atom atau atomic theory.
Kemudian beberapa penelitian pendukung tentang penemuan atom seperti Michael Faraday
pada tahun 1832 yang menemukan tentang elektrolisis yaitu memecahkan molekul
menggunakan listrik. Begitupula dengan penelitian J.Plucker pada tahun 1859 tentang
penemuannya yaitu tabung gas katoda atau cathode ray tube.

mitri Mendeleev tentang hukum periodiknya pada tahun 1869, kemudian James Clerk
Maxwell pada tahun 1873 yang melakukan percobaan tentang listrik dan medan listrik
(keberadaan elektron), selanjutnya pada tahun 1870 oleh Sir William Crookes yang secara
eksperimental menemukan bahwa elektron memiliki massa melalui percobaan sinar katoda
yang ditembakkannya. Selanjutnya E. Goldstein (1886) yang menemukan keberadaan
penyusun atom yaitu proton yang bermuatan positif. Kemudian G.J. Stoney (1894) yang
resmi menamakan partikel negatif penyusun atom yang menyebabkan listrik sebagai elektron.
Kemudian pada tahun 1895 oleh Wilhelm Roentgen yang menemukan X-Ray atau sinar X.

Kemudian setelah itu J.J Thompson pada tahun 1897 menemukan massa elektron
menggunakan tabung sinar katoda sebesar 1,759 x 10.8 coulombs/gram dan selang tahun
tersebut juga menemukan tentang keberadaan Proton. Selanjutnya dilanjutkan oleh muridnya
yaitu Rutherford, menemukan tentang radiasi yang dipancarkan oleh uranium dan thorium
yaitu alpha dan beta. Dan mengambil kesimpulan adanya inti atom dalam atom. Rutherford
juga membuat hipotesis bahwa adanya inti atom selain proton yang menjaga keseimbangan
atom.

Hipotesis Rutherford kemudian dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932.
Dengan ditemukannya partikel atom neutron yang bermuatan netral. Hal ini memang cukup
sulit ditemukan karena memiliki muatan yang netral. Dengan ditemukannya seluruh partikel
atom maka lengkaplah sudah model atom yang sesungguhnya.

2
A. Perkembangan Model Atom

Istilah atom bermula dari zaman  Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa
benda yang paling kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a
artinya tidak dan  tomos artinya dibagi. Model atom mengalami perkembangan seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan fakta-fakta eksperimen. Walaupun
model atom telah mengalami modifikasi, namun gagasan utama dari model atom tersebut
tetap diterima sampai sekarang. Perkembangan model atom dari model atom Dalton sampai
model atom mekanika kuantum yaitu sebagai berikut:

1) Model Atom John Dalton

Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan


perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus.
Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam renungannya
Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:

a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
c. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi
kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
g. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur
yang terlihat.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru.

 Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :


a. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-unsur yang
menyusun suatu zat adalah tetap.

3
 Kelebihan model atom John Dalton:
a.       Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier)
b.      Dapat menerangkan hukum perbandingan tetap (Proust).
c.       Memulai minat terhadap penelitian mengenai model atom

 Kelemahan Model Atom Dalton :


a. Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata bukan
partikel yang terkecil.
b. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang
lain
c. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
d. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan

2) Model Atom J.J. Thompson

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers,


maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa
sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara
katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka
harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom
dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang
menyatakan bahwa:

“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif
elektron”

Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji
jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal,
yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom
Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

4
a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-
elektron seperti kismis.
b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.

 Kelebihan Model Atom Thomson

Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

 Kelemahan Model Atom Thomson

Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.

3) Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)


melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis
emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif
dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan
lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira
10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

5
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif.Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang
berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.

a. atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya
merupakan massa atom tersebut.
b. elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.
c. banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan ini
sesuai dengan nomor atomnya.

 Kelebihan model atom Rutherford :


a.       Dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas
b.      Mengemukakan keberadaan inti atom

 Kelemahan Model Atom Rutherford :


a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energidalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-
kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak
stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

4) Model Atom Niels Bohr

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan


atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti
atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
berikut:
6
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron
dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak
ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan
kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan


tertentu yang disebut  kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah
kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.

 Kelebihan model/ teori atom Bohn :

a.       Dapat menjelaskan spektrum pancaran dari  atom hidrogen

b.      Menjawab kesulitan teori atom Rutherford

 Kelemahan Model Atom Niels Bohr :

Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan
tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.

Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.

5) Model Atom Modern

Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut mekanika


gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu :

1. Louis Victor de Broglie


Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan
sebagai gelombang.
2. Werner Heisenberg

7
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan
gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat
ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja.
3. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan
prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di
dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan
energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.

Model Atom Modern :

Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-
elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang
membentuk kulit atom. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan
energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar. Kedudukan elektron pada
orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum. Orbital digambarkan sebagai awan
elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan.
Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan dan
sebaliknya.

B. PARTIKEL PENYUSUN ATOM

1)      Elektron

Faraday (1834), menemukan bahwa materi dan lsitrik adalah ekivalen. Penemuan
elektron dimulai dengan pembuatan sinar katoda oleh J. Plucker (1855) dan dipelajari lebih
lanjut oleh W. Crookers (1975), dan J.J. Thomson (1879). Elektron merupakan partikel
pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1

2)      Proton

Proton merupakan partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sma        dengan
satu sma (amu) dan bermuatan +1.

3)      Neutron

8
Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.

 Partikel Penemu Letak Muatan Notasi

0
Elektron Thomson Mengelilingi inti -1
-1

1
Proton Goldstein Dalam inti +1
1

1
Neutron Chadwick Dalam inti 0
0

4) Nuklida

 Isotop

Isotop adalah Atom-atom dengan nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda

Contoh: Isotop oksigen :  816 O ;  817 O ;  818 O

 Isobar

Isobar adalah atom-atom dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massa sama

Contoh: 2759 CO dengan 2859 Ni

 Isoton

Isoton adalah atom-atom dengan nomor atom dan nomor massa berbeda tetapi jumlah
neutronnya sama

Contoh: 613 C dengan 714 N

 Notasi Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom )

9
Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan jumlah
proton. Massa atom ataau nomor massa (A) untuk menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah
proton + neutron ) dalam inti atom.

 Cara penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A)

                       ZX

     X = tanda atom (unsur)

     A = nomor atom

     Z = massa atom

Nomor atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)

Massa atom (A) = jumlah proton + neutron

Jumlah neutron = A – Z

 Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.

Contoh :

1. Tentukan jumlah elektron, proton den neutron dari unsur 2656 Fe !

Jawab :

Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 26

Jumlah neutron = bilangan massa – nomor atom = 56 – 26 = 30

2. Berikan notasi unsur X, jika diketahui jumlah neutron = 14 dan        jumlah elektron = 13 !

Jawab :

Nomor atom = jumlah elektron = 13


Bilangan massa = jumlah proton + neutron = 13 + 14 = 27

Jadi notasi unsurnya :  1327 X

10
 Atom Tak Netral

Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan
elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya.

Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.

Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.

Contoh:

Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron

O2 : anion dengan kelebihan 2 elektron

Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron

Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron

C. BILANGAN KUANTUM

Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.

1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan nomor kulit.

a. Elektron pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1

b. Elektron pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2

c.  Elektron pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3

2) Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor subkulit.

a. Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0

b. Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1

c.  Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2

d. Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3

11
3) Bilangan Kuantun Magnetik (m), yaitu menyatakan nomor orbital.

Subkulit Harga masing-masing orbital

s ( l = 0 ) 0

p ( l = 1 ) -1, 0, +1

d ( l = 2 ) -2, -1, 0, +1, +2

f ( l = 3 ) -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3

Harga m berkisar antara – l sampai + l.

4) Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah rotasi elektron.

s = +  ↑↓ s = -

Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga
yang mungkin untuk bilangan kuantum.

Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama.

Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang sama.

Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama dan


harga s yang berbeda.

Konfigurasi Elektron

Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini
terisi penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara
lain:

1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah
dan seterusnya.

Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s,
2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:

Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:

12
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1

Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2

Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.

2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan
kuantum yang sama.

Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan
magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.

3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa
elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah elektron.

Contoh:

Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:

Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz,
sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua
orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4
elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa
CCl3 atau CCl5.

Struktur Molekul

Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.

Sejarah Molekul

Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak


awal abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Clerk
Maxwell”, dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi
matematis. Karya Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang
meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan molekul.

13
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas
struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul
sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimiayang masih mempertahankan komposisi dan sifat-
sifat kimiawinya. Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi
seperti bebatuan, garam, dan logam tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat
secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.

Ukuran Molekul

Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil
adalah hidrogendiatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya
(0.74 Å). Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun
dapat dideteksi menggunakanmikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat
besar disebut sebagai makromolekulatau supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan
ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.

Rumus Molekul

Unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai


perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai
perbandingan antarakarbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak
menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter
juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan
jumlah atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.

Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-
atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang
sebenarnya. Rumus molekulmenggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat.
Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.

Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul
diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom karbon-12.

D. Struktur Lewis

Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam


suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan

14
kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan
bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.

Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara
menuliskan simboltitik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat
pada kulit valensi atom tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya elektron-
elektron yang terdapat pada kulit terluar dan jumlah total elektron yang terlibat dalam
pembentukan ikatan ini tidak mengalami perubahan (merupakan jumlah total elektron valensi
dari atom-atom yang berikatan).

Pada umumnya, jumlah elektron pada kulit valensi sama dengan golongan dari suatu


atom. Oleh karena itu, jumlah titik pada simbol Lewis sama dengan golongan dari atom
tersebut. Namun untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida yang mempunyai kulit dalam
yang tidak terisi penuh, titik Lewis dari unsur-unsur tersebut tidak dapat dituliskan secara
sederhana.

1)    Penggunaan untuk atom-atom yang berikatan

 Pada ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen pada H2

Ikatan kovalen pada F2

 Pada ikatan kovalen rangkap dua

Pada ikatan kovalen rangkap dua, ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya
terdapat dua pasangan elektron ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada
molekul CO2.

 Pada ikatan ion


a. Ikatan ion pada NaCl
Atom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif
dan Cl bermuatan negatif. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.
b. Ikatan ion pada MgO
Atom Mg memberikan 2 elektronnya pada atom O, sehingga Mg bermuatan positif 2
dan O bermuatan negatif 2. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.

15
2)    Penggambaran

Langkah – langkah dalam menggambarkan struktur Lewis:

a. Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh NH3.


b. Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom
pertama dalam rumus kimia molekul tersebut.
c. Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa
elektron, letakkan elektron-elektron tersebut secara berpasangan.
d. Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan
lambangtitik (•).
e. Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.
f. Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan
rangkap agar setiap atom dapat memenuhi oktet.

Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan
tunggal). Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua
(ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan garis rangkap tiga
(ikatan rangkap tiga).

E.     Teori Atom

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger


(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada
jarak tertentu dari inti atom”.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron


disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger

x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi


Y =Fungsi gelombang

16
m =massa
ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p
E =3,14
V =Energitotal
= Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital


menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

F.     Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang

1.      Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak


stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang
disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron
dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)

2.      Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

3.      Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar di temukannya percobaan chadwick.

G.    Model Atom Mekanika Kuantum-Model Atom Modern Yang Dipakai Sampai Saat
Ini

Kelemahan Model Atom Modern

17
Salah satu kelemahan model atom Bohr hanya bisa dipakai untuk menjelaskan model atom
hydrogen dan atom atau ion yang memiliki konfigurasi elektron seperti atom hydrogen, dan
tidak bisa menjelaskan untuk atom yang memiliki banyak elektron.

Werner heinsberg (1901-1976), Louis de Broglie (1892-1987), dan Erwin Schrödinger (1887-
1961) merupakan para ilmuwan yang menyumbang berkembangnya model atom modern atau
yang disebut sebagai model atom mekanika kuantum .

Pernyataan de Broglie yang menyatakan bahwa partikel dapat bersifat seperti gelombang
telah menginspirasi Schrödinger untuk menyusun model atomnya dengan memperhatikan
sifat elektron bukan hanya sebagai partikel tapi juga sebagai gelombang, artinya dia
menggunakan dualisme sifat elektron.

Menurut Schrödinger elektron yang terikat pada inti atom dapat dianggap memiliki sifat sama
seperti “standing wave”, anda bisa membayangkan gelombang standing wave ini seperti
senar pada gitar (lihat gambar). Ciri standing wave ini ujung-ujungnya harus memiliki simpul
sehingga ½ gelombang yang dihasilkan berjumlah bilangan bulat.

Hal yang sama dapat diterapkan apabila kita menganggap elektron dalam atom hydrogen
sebagai “standing wave”. Hanya orbit dengan dengan jumlah ½ gelombang tertentu saja yang
diijinkan, orbit dengan jumlah ½ gelombang yang bukan merupakan bilangan bulat tidak
diijinkam. Hal inilah penjelasan yang rasional mengapa energi dalam atom hydrogen
terkuantisasi. (lihat gambar)

Schrödinger kemudian mengajukan persamaan yang kemudian dikenal dengan nama


“persamaan gelombang Schrödinger” yaitu :

H? = E?

disebut sebagai fungsi gelombang, H adalah satu set intruksi persamaan matematika yang
disebut sebagai operator, dan E menunjukan total energi dari atom. Penyelesaian persamaan
ini menghasilkan berbagai bentuk penyelesaian dimana setiap penyelesain ini melibatkan
fungsi gelombang ? yang dikarakteristikkan oleh sejumlah nilai E. Fungsi gelombang ? yang
spesisfik dari penyelesaian persamaan gelombang Schrödinger disebut sebagai “orbital”

18
Apakah orbital itu? Orbital adalah daerah kebolehjadian kita menemukan elektron dalam
suatu atom atau bisa dikatakan daerah dimana kemungkinan besar kita dapat menemukan
elektron dalam suatu atom.

Bedakan dengan istilah orbit yang dipakai di model atom Bohr. Orbit berupa lintasan dimana
kita bisa tahu lintasan dimana elektron mengelilingi inti, tapi pada orbital kita tidak tahu
bagaimana bentuk lintasan elektron yang sedang mengelilingi inti. Yang dapat kita ketahui
adalah dibagian mana kemungkinan besar kita dapat menemukan elektron dalam atom.

Werner Heisenberg menjelaskan secara gamblang tentang sifat alami dari orbital, analisis
matematika yang dihasilkannya menyatakan bahwa kita tidak bisa secara pasti menentukan
posisi serta momentum suatu partikel pada kisaran waktu tertentu. Secara matematis azas
ketidakpastian Heisenberg ditulis sebagai berikut:

?x . ?(mv) ? h/4?

?x adalah ketidakpastian menentukan posisi dan ?(mv) adalah ketidakpastian momentum dan
h adalah konstanta Plank. Arti persamaan diatas adalah semakin akurat kita menentukan
posisi suatu partikel maka semakin tidak akurat nilai momentum yang kita dapatkan, dan
sebaliknya.

Pembatasan ini sangat penting bila kita memmpelajari partikel yang sangat kecil seperti
elektron, oleh sebab itulah kita tidak bisa menentukan secara pasti posisi elektron yang
sedang mengelilingi inti atom seperti yang ditunjukan oleh model atom Bohr, dimana
elektron bergerak dalam orbit yang berbentuk lingkaran. Disinilah mulai diterimanya model
atom mekanika kuantum yang diajukan oleh Schrödinger.

Sesuai dengan azaz Heisenberg ini maka fungsi gelombang tidak dapat menjelaskan secara
detail pergerakan elektron dalam atom, kecuali fungsi gelombang kuadrat (?2) yang dapat
diartikan sebagai probabilitas distribusi elektron dalam orbital. Hal ini bisa dipakai unutk
menggambarkan bentuk orbital dalam bentuk distribusi elektron, atau dikenal sebagai peta
densitas.

19
A.     Kesimpulan

1. Istilah atom bermula dari zaman  Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa
benda yang paling kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos,
a artinya tidak dan  tomos artinya dibagi.
2. Partikel penyusun atom antara lain, Elektron, merupakan partikel pembentuk atom
yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1. Proton, merupakan partikel
pembentuk atom yang mempunyai massa sma dengan satu sma (amu) dan bermuatan
+1. Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan
netral.
3. Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling
berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral
serta cukup stabil.
4. Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam
suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan
kovalen danikatan kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N.
Lewis, yang menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi
elektron yang lebih stabil.
5. Teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak
mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom”

20

Anda mungkin juga menyukai