Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yunika Marsyah Putri

NIM : 06101381722060
Pendidikan Kimia 2017 Palembang

1. Pengertian assessment alternatife

Penilaian alternatif adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian
untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil
penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai
kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau
penentuan nilai kuantitatif tersebut.

Ada beberapa sub unit yang dibahas dalam materi alternatif assessment yaitu hakikat
alternatif assessment dan strategi alternatif assessment.

1.      Hakikat Alternatif Assessment

Dalam mengumpulkan informasi ini guru biasanya menggunakan paper and pencil test atau
tes standar atau penilaian konvensional/tradisional.dalam melakukan penilaian guru
memerlukan instrument selain paper and pencil test, nah berarti kita butuh instrument yang
lain atau alternative. Alternative assessment bukan menghilangkan penilain paper and
pencil test, tetapi bentuk assessment yang lain dan dapat mengukur kemampuan siswa yang
tidak dapat dijangkau dengan penilaian konvensional.

2.      Strategi Alternatif Assessment

Strategi-strategi assessment yang digunakan dalam melakukan assessment berkelanjutan


adalah sebagai berikut: asesmen kinerja (Performance Assessment), observasi
(Observation), penggunaan pertanyaan (Questioning), Presentasi (Presentation), diskusi
(Discusions), Projek ((Project), investigasi/penyelidikan (Investigation), Portofolio
(Portofolio), Jurnal (Journal), Wawancara (Interview), Konferensi, Evaluasi diri oleh siswa
(Self Eevaluation), tes buatan siswa.
          Ada pun yang dimaksud dengan asesmen alternatif (alternative assessment) adalah
segala jenis bentuk asesmen diluar asesmen konvensional (selected respon test dan paper-
pencil test) yang lebih autentik dan signifikan mengungkap secara langsung proses dan
hasil belajar siswa. Dalam beberapa literatur, asesmen alternatif ini kadang-kadang disebut
juga asesmen autentik (authentic assessment), as-esmen portofolio (portfolio assessment)
atau asesmen kinerja (performsnce as-sessment). 

 Karakteristik Asesmen alternatif

Inti dari asesmen alternatif antara lain (1) mempertimbangkan


kompleksitas dan pemecahan masalah (2) menghubungkan asesmen secara eksplisit
terhadap kurikulum (3) melibatkan siswa, guru, dan yang lainnya dalam penilaian
kinerja dan (4) memenuhi syarat-syarat keadilan. Dengan kata lain, asesmen
alternatif mengharuskan adanya kriteria-kriteria asesmen yang dikenal siswa lebih
lanjut, yang tercantum dalam rencana aktivitas pembelajaran , dan rencana
kurikulum, usaha intelektual siswa memiliki relevansi dengan dunia nyata diatas
proses asesmen.
2. Mengembangkan Asesmen Alternatif
Para guru tidak harus mengembangkan asesmen alternatif yang belum pernah
dilakukan sebelumnya. Para guru dapat saja sudah menggunakan asesmen alternatif
dalam lapangan kerja spesialisasi anda. Grafik berikut menunjukkan proses menciptakan
asesmen alternatif.

Tujuan/Indikator
Apa yang akan kita ases/nilai? Pembelajaran

Apa Indikasi yang


menunjukkan bahwa siswa Tugas Asesmen
telah memenuhi tujuan?

Akan tampak seperti apakah


kinerja siswa yang baik dalam Kriteria
tugas ini?

Seberapa baik baik kinerja


siswa Rubrik

Gambar . Langkah dasar dalam mengembangkan Asesmen Alternatif

Seperti bentuk asesmen lainnya, mengembangkan tujuan yang terukur dengan


kalimat yang harus dipahami siswa dan memungkinkan siswa melakukan sesuatu adalah
prioritas utama dari seorang guru. Apa tujuan anda dan apa yang anda ingin assess pada
bagian siswa adalah pertanyaan arahan signifikan dalam menciptakan suatu asesmen
alternatif.
Sebuah asesmen akan cacat (invalid) kecuali ia mengukur apa yang ia maksudkan untuk
diukur. Dan ia tidak dapat mengukur apa yang ia maksudkan untuk diukur kecuali tujuan
(objektif) telah diidentifikasi secara jelas.
Tugas asesmen didesain bagi siswa untuk mendemonstrasikan bahwa mereka memiliki
kapabilitas terhadap objektif yang dituju. Dengan kata lain, siswa saat melakukan tugas
mereka mampu membangun respon mereka, mengembangkan skill dan menghasilkan
hasil yang diharapkan.
Untuk mengetahui apakah siswa berkinerja baik dalam tugas bergantung pada kriteria
yang ditentukan oleh guru. Ini untuk menjawaban dari sebuah pertanyaan: Bagaimana
guru dapat mengetahui bahwa siswanya dapat melakukan tugas dengan baik. Salah satu
cara untuk mengidentifikasi kemampuan siswa dengan mengembangkan kriteria untuk
kinerja siswa. Yang harus diingat dalam pemikiran para guru adalah bahwa kriteria
adalah indikator dari kinerja yang patas dilakukan oleh siswa. Dan sebuah kriteria yang
baik harus dinyatakan secara singkat dan jelas. kriteria pun harus terukur dan dapat
diobservasi.
Rubrik adalah sebuah panduan skoring untuk mendaftar sebuah set kriteria yang
dibutuhkan dari sebuah tugas. Ia juga menjadi pedoman kerja yang membantu siswa
untuk mempraktekan konsep untuk ujian (examinations). Lebih jauh lagi, ia
menspesifikasi level performa pada berbagai level yang berbeda dan menyediakan
indikasi bagi siswa mengenai bagaimana mereka berkinerja dalam tugas.
Penggunaan berbagai bentuk asesmen alternatif mempunyai tujuan untuk
mengevakuasi kinerja siswa dalam konteks sebenarnya (real-wold context) menuntun
siswa bagaimana menggunakan kemampuan dan pengetahuan melalui tugas asesmen.
Asesmen alternatif juga berfokus pada kemampuan dan sikap siswa secara analitis untuk
membangun dan mengintegrasikan beberapa konsep. Selain itu asesmen alternatif
mengembangkan siswa untuk bekerja kolaboratif dengan teman sebaya.Suatu asesmen
alternatif dikembangkan dengan pengukuran obejektif, tugas asesmen, kejelasan dari
pernyataan kriteria dan skor dari rubrik. Penilaian tidak hanya pada bagaimana siswa
belajar, namun bangaimana menyelesaikan suatu produk.

Berberapa Teknik Pengembangan Asesmem Alternatif (Non Tes)

Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang


kemajuan belajar siswa, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil
belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian
kemajuan belajar siswa berdasarkan kompetensi yang harus dicapai. Penilaian
kompetensi dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang
memuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara
penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok. Penilaian secara tertulis dibahas pada tulisan yang terpisah
dengan merujuk kepada pengembangan penilaian melalui kemampuan berfikir tingkat
tinggi (High order Thinking Skill). Khusus yang merujuk kepada contoh untuk asesmen
alternatif, ada beberapa teknik yang dapat digunakan, antara lain: penilaian unjuk kerja,
penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.

3. Buatlah assessment alternatife

Rubrik Penilaian Presentasi


Level Kompetensi
KRITERIA

Materi Peseta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
keseluruhan materi keseluruhan materi keseluruhan materi keseluruhan materi
tanpa melihat dengan sesekali dengan sering dengan selalu melihat
catatan. melihat catatan. melihat catatan. catatan.
Efektivitas Menjelaskan materi Menjelaskan materi Menjelaskan materi Menjelaskan materi
secara sistematis, secara sistematis dan secara sistematis tidak sistematis dan
tepat sasaran, tearah tidak berbelit-belit. namun berbelit-belit. sangat berbelit-belit.
dan tidak berbelit-
belit.
Kreativitas Terampil dan Terampil dan Tidak Terampil dan Tidak menggunakan
memahami gambar memahami gambar memahami gambar gambar dalam
dalam menyampaikan dalam menyampaikan dalam menyampaikan menyampaikan materi.
materi. materi namun terdapat materi.
kesalahan.

Kontak Mata* Berdiri tegak, rileks Berdiri tegak dan Terkadang Berdiri Tertunduk dan tidak
dan percaya diri. menatap ke semua tegak, sesekali mampu menatap
Menatap ke semua orang di kelas selama menatap ke sebagian orang selama
orang di kelas selama presentasi. orang. presentasi.
presentasi.
Komunikasi* Berbicara dengan Berbicara dengan Jelas Berbicara Jelas (94- Berbicara tidak jelas
jelas (100-95%) (100-95%) selama 85%) selama dan tidak dimengerti
selama presentasi dan presentasi dan presentasi dan sering selama presentasi.
tidak ada salah kata. beberapa salah kata. salah kata.

Penggunaan Mampu dengan Mampu dengan Masih kaku, tidak Tidak


Teknologi tenang, tidak kaku dan tenang, tidak kaku dan tenang dalam
terampil tanpa ada terampil namun masih menggunakan aplikasi menggunakan aplikasi
kesalahan dalam melakukan kesalahan untuk presentasi. untuk presentasi.
menggunakan aplikasi dalam menggunakan
untuk presentasi. aplikasi
untuk presentasi.
Bahasa Menggunakan Bahasa Menggunakan Bahasa Menggunakan Bahasa Menggunakan
Indonesia formal yang Indonesia formal yang Indonesia formal yang Bahasa Indonesia
baik dan benar selama baik dan benar selama baik dan benar selama pergaulan yang
presentasi tanpa presentasi dengan presentasi dengan kurang tepat selama
kesalahan. beberapa kesalahan. banyak kesalahan. presentasi.

Volume* Volume cukup untuk Vuara cukup keras Volume cukup untuk Suara tidak terdengar
terdengar ke semua untuk didengar 90% terdengar dari 75% jelas
audience atau audiance. audience.
ruangan kelas.
selama
presentasi.
Menjawab Menjawab dengan Menjawab dengan Menjawab dengan Tidak menjawab
akurat semua akurat sebagaian besar akurat sedikit dengan akurat semua
pertanyaan yang pertanyaan yang pertanyaan yang pertanyaan yang
diberikan oleh teman diberikan oleh teman diberikan oleh teman diberikan oleh teman
kelasnya. kelasnya. kelasnya. kelasnya.
Kerjasama Peserta didik Peserta didik bertemu Beberapa dari grup Tidak pernah ada
berdiskusi Seluruh dan berdiskusi secara mengadakan pertemuan dan
peserta didik berkala. Sebagian pertemuan. Sebagaian diskusi.
berkontribusi dalam besar peserta didik besar peserta
diskusi dan berkontribusi dalam didik berkontribusi
mendengarkan dengan diskusi dan untuk
penuh mendengarkan dengan berdiskusi dan
perhatian. penuh perhatian. mendengarkan dengan
perhatian.

Instrumen Penilaian Presentasi Berbasis Rubrik


Judul :
Kelompok :
No Kriteria Nama: Nama :
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penguasaan Materi
2 Efektivitas Penyampaian
3 Kreativitas
4 Kontak Mata
5 Komunikasi
6 Penggunaan Teknologi
7 Bahasa Indonesia
8 Volume Suara
9 Menjawab
10 Kerjasama
Jumlah
JumlaM Total x 10
Skor Akhir = 4

Kriteria Kemampuan Presentasi Berdasarkan Rentan Nilai


Level Rentang nilai Status Konversi Huruf
10-49Kurang BaikD
2 50-69 Cukup Baik C
3 70-89 Baik B
4 90-100 Sangat Baik A

Anda mungkin juga menyukai