MODUL 3
KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNA
ALTERNATIF
TIF
memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa sedangkan penilaian dalam
arti evaluasi merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan sistem pendidikan
secara keseluruhan. Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan asesmen,yaitu traditional
assessment, performance assessment, authentic assessment, portofolio assessment, achievement
assessment, dan
dan alternative
alternative assessment.
a. Traditional assessment
Traditional assessment mengacu pada tes tertulis.maksudnya tradisional assessment hanya
mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan satu jenis alat ukur yaitu tes tertulis.
b. Performance assessment ( asesmen kinerja)
Performance assessment merupakan
merupakan asesmen yang menghendaki siswa untuk mendemonstrasikan
kemampuannya baik pengetahuan atau ketrampilan dalam bentuk kinerja nyata yang ditunjukan
dalam bentuk penyelesaian suatu tugas, bukan hanya menjawab atau memilih jawaban yang sudah
tersedia. Asesmen kinerja menilai hasil belajar siswa dan proses belajarnya.
c. Authentic assessment
Authentic assessment merupakan assessment yang menuntut siswa mampu menerapkan
pengetahuan dan ketrampilannya dalam kehidupan nyata diluar sekolah. Dari Pengertian tersebut
tampak bahwa authentic assessment didasarkan performance assessment yang menuntut siswa
mampu unjuk kerja.
d. Portofolio assessment
Asesmen portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang
menunjukan upaya,proses,hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu.
e. Achievement assessment
Achivement assessment merupakan pengertian umumterhadapa semua usaha untuk
mengukur,mengetahui dan mendeskripsikan hasil belajar siswa, baik yang dilakukan dengan tes
tertulis,assasemen kinerja,portofolio, dan semua usaha untuk memperoleh informasi hasil dan
KEGIAT
KEGIATAN BELAJAR 2: Bent
Bentuk
uk Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja terdiri dari dua komponen :
1. Tugas ( Task )
a. Computer adaptive testing
b. Tes pilihan ganda yang diperluas
c. Tes uraian terbuka ( open ended question )
d. Tugas individu
e. Tugas kelompok
f. Proyek
g. Inteview
h. Pengamatan
KEGIAT
KEGIATAN BELAJAR 3: Asesmen Portofo
Portofolio
lio
kesiapan lapangan.
MODUL 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL BELAJAR
Kisi – kisi
Kisi – kisi pengukuran tersebut antara lain :
1. Aspek yang diukur : kognitif , afektif , atau psikomotor
2. Jenis alat ukur yang digunakan : tes atau non tes,
3. Teknik aatau cara pengumpulannya : tertulis , lisan atau perbuatan
4. Cara penskoran serta mengolahnya
Dalam menilai hasil belajar siswa, guru hendaknya memperhatikan beberapa pertanyaan
yaitu :
1. Apakah metode dan prosedure penilaian yang dibuat cukup valid atau mengukur hal-hal
yang telah di pelajari siswa?
2. Apakah hasil penilaian dapat diberi skor secara adil dan menyeluruh ?
3. Apakah hasil penilaian dapat menggambarkan hasil belajar siswa secara tepat ?
4. Apakah penilaian yang dilakukan sudah mencakup aspek penting dalam pembelajaran ?
Informasi hasil belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang telah ditetapkan
dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian, misalnya dari tes
tertulis (paper and pencil test) serta penilaian dari unjuk kerja (performance). Tes tulis yang
sering digunakan adalah tes objektif dan tes uraian. Sedangkan unjuk kerja siswa sering di
nilai dengan cara pemberian tugas atau portofolio.
Pengumpulan dan Pengolahan informasi dan hasil belajar dari tes tertulis
Informasi hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis dikumpulkan dari hasil tes tertulis
yang telah dikerjakan siswa., baik yang berasal dari ulangan, harian , tes tengah semester
ataupun tes akhir semester. Jenis yang sering digunkan dilapangan adalah tes objektif
obje ktif dan tes
uraian.
jawaban yang benar benar sedangkan jawaban yang tidak masuk pada lubang kunci
adalah jawaban yang salah. Jawaban yang benar diberi skor 1 sedangkan jawaban yang
tidak benar diberi skor 0.
Tetapi jika jumlah peserta tes sangat besar maka pemeriksaan secara manual dirasa
tidak efektif lagi. Jika peserta dalam jumlah besar maka anda bisa menggunakan
komputer untuk menskor dan mengolahnya. Pembacaan jawaban siswa dapat
dilakukan dengan bantuan mesin pembaca (scanner machine) dan untuk mengolah data
selanjutnya dapat digunakan komputer. Persyaratan untuk penggunaan fasi fasilitas
litas
komputer adalah lembar jawaban siswa haerus dapat dibaca oleh scanner (scannable
form) dan alat tulis yang digunakan untuk mengisi lembar jawaban tersebut harus
menggunakan pensil yang cukup mengandung graphit, biasanya pensil 2 B. Prinsip
kerja pemeriksaan jawaban dengan menggunakan fasilitas komputer adalah :
1) Semua jawaban siswa discan. Semua identitas dan jawaban yang ada pada lembar
jawaban siswa dibaca oleh mesin scanner untuk dipindahkan
di pindahkan pada file komputer.
2) Identitas data siswa yang terisi benar dipisahkan dengan identitas data siswa yang
salah melalui proses editing.
3) Data yang salah tersebut harus diperbaiki melalui proses up-dating.
4) Setelah semua identitas data siswa benar maka selanjutnya memasukkan jawaban
siswa ke kompouter. Untuk menghindari kesalahan maka akan lebih baik kalau
proses memasukkan kunci jawaban dilakukan memalui proses scanning.
5) Kemudian menghitung jawaban yang benar untuk setiap siswa melalui proses
scoring.
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Jika dalam pemberian skor tes objektif ini anda beri skor 1 untuk jawaban yang
benar dan 0 unruk jawaban
jawab an yang salah mak perhitungan skor yang diperoleh siswa
B – 20
Skor = B –
(4−1)
(4−1)
effect, carry over effect, order effect dan adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan
siswa. Permasalahan tersebut menjadi sangat besar saat anda menggunakan tes uraian
terbuka. Mengapa ? karena menggunakan tes uraian terbuka maka jawaban
siswa jawaban yang diberikan siswa akan sangat beragam. Dengan jawaban semacam
ini pengaruh subjektifitas pemeriksa dalam penskoran akan sangat tinggi. Untuk itu
anda disarankan untuk menggunakan tes uraian terbatas. Bagaimana sebaiknya
memeriksa hasil tes uraian agar permasalahan –
permasalahan – permasalahan
permasalahan dalam pemeriksaan tes
uraian dapat diminimalkan ? ikuti cara berikut.
1) Untuk menjaga ketetapan hasil pemeriksaan (realibilitas) sebaiknya setiap
Skor maksimal 8
3) Setelah kedua pemeriksa sepakat dengan butir soal dan pedoman penskoran
maka pedoman penskoran tersebut perlu diuji cobakan pada 5-10 lembar
jawaban siswa.
4) Selama uji coba tersebut kedua pemeriksa harus bekerja secara mandiri tidak
boleh berdiskusi.
Tabel 4.1
Hasil penyamaan presepsi
Contoh hasil penskoran yang kurang baik
Pemeriksa Nomor Soal Jumlah
1 2 3
I 7 5 8 20
II 8 8 6 18
Jangan mulai memeriksa jawaban ujian siswa jika dalam uji coba pemeriksaan
hasilnya masih kurang baik. Mulailah memeriksa jika hasil uji coba pemeriksaan anda
dan pasangan anda sudah menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik. Ada beberapa
hal yang harus di perhatikan selama melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan
anda dapat di pertanggungjawabkan (Hopkin dkk, 1990) yaitu: 1. Ketidaktetapan
pemeriksa dalam pemberian skor,
skor, 2. Adanya hallo effect, 3. Carry over effect 4. Order
effect, 5. Adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa. Agar ketetapan hasil
pemeriksaan anda
an da ting
tinggi
gi maka lakukan dengan cara memeriksa jawaban
jawab an setiap butir
soaluntuk seluruh siswa. Periksalah jawaban soal nomor 1, untuk seluruh siswa baru
kemudian memeriksa jawaban soal nomor 2 dan seterusnya. Dalam melakukan
pemeriksaan lembar jawaban siswa hendaknya dijaga tetap bersih dan jangan
menuliskan hasil penskoran anda pada lembar lembar jawaban tersebut. Untuk
menghindari hallof effect,tutuplah nama dan nomer peserta tes. Dengan cara ini maka
anda akan dapat memberikan skor yang tetap untuk setiap jawaban yang sama. Untuk
meminimalkan carry over effect dan masalah penggunaan bahasa serta kualitas tulisan
siswa maka selama pemeriksaan berpeganglah selalu pada pedoman penskoran yang
telah anda sepakati dengan pemeriksa kedua.berikanlah skor pada setiap konsep atau
kata kunci yang ada pada jawaban siswa sesuai dengan pedoman penskoran tersebut.
Kelelahan merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi hasil pemeriksaan
anda untuk itu jika dalam memeriksa hasil jawaban siswa anda merasa capek maka
berhentilah.
c) Mengolah Data Hasil Tes
Dari 50 butir soal mata pelajaran IPS bardan dapat menjawab dengan benar 40
butir soal. Dengan hasil tersebut bardan memperoleh skor mentah 40. Jika
Kelas : VI (Enam)
Tabel 4.3
Contoh isian rubrik oleh guru
No Indikato
r Skor
1 Cara membawa mikroskop 4 3 2 1
2 Cara memutar power mikroskop 4 3 2 1
3 Cara mencari cahaya 4 3 2 1
4 Cara meletakkan kaca objek 4 3 2 1
5 Cara mencari fokus untuk melihat objek 4 3 2 1
6 Cara melihat objek 4 3 2 1
1) Hitung jumlah skor maksimal dan minimal yang mungkin di peroleh setiap siswa
Dengan data hasil tes seperti Gambar 4.4 tersebut tentu saja Anda akan menemui
kesulitan untuk memeperoleh gambaran yang jelas tentang sebaran hasil tes tersebut.
Berikut ini adalah ranking data untuk tes tengah semster seperti tersebut di atas.
Tabel 4.5
Ranking Siswa Hasil Tes Tengah Semester
No Nama Siswa Hasil Tes Tengah Semester Ranking
1. Ana 97 1
2. Filia 95 2
3. Dedi 92 3
4. Ali 88 4
5. Hardi 85 5
6. Anda 84 6
7. Edi 83 7
8. Aufa 81 8.5
9. Budi 81 8.5
10. Edo 79 10
11. Aan 78 11
12. Harso 76 12
13. Amin 74 13.5
Perhatikan kembali data ranking hasil tes matematika untuk pada tes tengah
semester (Tabel 4.5). Bagaimana cara menyajikan data hasil tes tengah semester dalam
bentuk daftar distribusi frekuensi? Cara membuat daftar distribusi frekuensinya adalah
sebagai berikut.
a. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi dengan data terkecil. Dalam hal ini
karena data tersebarnya = 97 dan data terkecilnya = 45, maka rentangnya = 97- 45 =
52
b. Tentukan banyak kelas interval yang digunakan dengan menggunakan aturan Struges,
yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 Log n, dimana n adalah banyak data.
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 (1,38)
= 1 + 4,55
= 5,55
Jadi banyak kelas interval yang dapat dibuat adalah 5 atau 6 buah.
c. Tentukan panjang kelas interval (p), dengan menggunakan aturan sebagai berikut.
Rentang
=
banyak kelas
= 52 : 6
= 8,67
d. Tentukan ujung bawah kelas interval untuk data terkecil.
e. Masukkan semua data ke dalam kelas interval.
2. Pendekatan Dalam Penilaian
a. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
PAN adalah suatu pendekatan untuk menginterprestasikan hasil belajar siswa di
mana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar
yang diperoleh kelompoknya. Misalnya, pada saat ulangan akhir semester mata IPS
kelas V SD diujikan 50 butir soal dan hasil penskoran untuk 10 siswa dikelas tersebut
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.8
Sebaran skor siswa
No Nama Skor
1. Dita 37
2. Andi 33
3. Imam 30
.... ........... .....
10. Tika 15
Dari skor mentah tersebut Anda dapat mengetahui bahwa skor tertinggi siswa kelas
V adalah 37 yang dicapai oleh Dita dan skor terendah 15 diperoleh Tika. Untuk
mengetahui tingkat penguasaan setiap siswa dapat dihitung dengan contoh sebagai
berikut.
Apabila skor paling tertinggi diberi nilai 10, maka dita sebagai siswa dengan skor
tertinggi 37 akan diberi nilai 10. Maka berapa nilai Andi, dan berikut cara
menghitunya.
78+67+88+⋯.+76 1774
M= = = 73,9
24 24
di kota Solo, jika berada dalam jumlah besar maka sebaratnya akan mengikuti
kurva normal. Perhatikan gambaran kurva normal berikut ini.
Gambar 4.3
Sebaran trait atau sifat berdasarkan kurva normal
Jika dalam suatu tes akhir semester tes IPA Anda telah menghitung harga rata- rata
dan simpangan baku yang diperoleh kelompok tersebut maka berdasarkan kurva
normal, jumlah siswa yang memperoleh hasil tes di atas rata dengan batasan:
a) Rata-rata sampai dengan rata-rata + 1 SB adalah sebanyak 34,13%
b) Rata-rata + 1 SB sampai dengan rata-rata + 2 SB adalah sebanyak 13,59%
c) Rata-rata + 2 SB sampai dengan rata-rata + 3 SB adalah sebanyak 2,14%
c. Penilaian
Agar penilaian tepat sasaran maka pada saat anda melakukan penilaian,
penila ian, Anda perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian. Penilaian yang Anda lakukan harus:
(1) Berorientasi pada pencapaian kompetensi (2) Valid, (3) Mendidik, (4) Terbuka,
(5) Adil dan Objektif, (6) Berkesinambungan, (7) Menyeluruh, dan (8) Bermakna.
d. Penyajian Hasil Penilaian
Dalam penilaian berbasis kompetensi terdapat empat bentuk penilaian yang dapat
dipergunakan guru untuk menilai hasil belajar siswa yaitu:
1) Penilaian dengan menggunakan angka, rentangan angka berupa 1 – 10
10 atau 1
– 100.
100.
Maka tingkat penguasaan Andi terhadap IPS: 40/50 X 100% = 80%. Jika kriteria
keberhasilan adalah sebagai berikut.
Skor Akhir Keputusan Grade
Berhasil A
80 –
80 – 100
100
Berhasil B
70 –
70 – 79
79
Berhasil C
60 –
60 – 69
69
Belum berhasil D
50 –
50 – 59
59
Belum berhasill E
0 – 49
49
NO Indikator Skor
Kriteria penskoran:
Skor 4 jika indikator dilakukan dengan sangat baik (ketepatan: 90% - 100%)
Skor 3 jika indikator dilakukan dengan sedikit kesalahan (kesalahan: 11% -
30%)
Skor 2 jika indikator dilakukan dengan cukup banyak kesalahan (kesalahan:
31% - 50%)
Skor 1 jika indikator dilakukan dengan banyak kesalahan (kesalahan lebih
50%).
Jika kita ingin menggelompokkan keterampilan siswa dalam
menggunakan mikroskop menjadi tiga kelompok yaitu terampil, cukup, dan
kurang terampil. Berikut caranya.
6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15,16,17,1819
11,12,13,14,15,16 ,17,1819 20,21,22,23,24,25
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Kriteria penilaian dapat dirumuskan sebagai berikut.
Nilai Tengah Semester Kuartil Deskripsi
6 – 10 Bawah Kelompok kurang terampil
11
11 –
– 19 Tengah Kelompok sedang
20
20 –
– 24 Atas Kelompok terampil
b.
d.
f. L
g.
sesuatu
Contoh:
a. Keaktifan 80 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 8
NIM : 855763202
Mata Kuliyah : Evaluasi Pembelajaran
Kelas : PGSD BI.I
Jam Perkuliyahan : 07.30 09.30
Tugas : Latihan
MODUL 2
LATIHAN
LATIHAN 2.17
2. 17
1. Bagaimana komentar Anda terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa tes objektif tidak
Jawab :
Komentar saya terhadap peryataan yang menyatakan bahwa objektif tidak dapat mengukur
hasil belajar siswa dengan baik, itu karena setiap jenis tes mempunyai keunggulan dan
keterbatasan. Maka dari itu kita dapat memanfaatkan keunggulan tes objektif dan berhasil
menekan kelemahannya, maka kita dapat mengukur hasil belajar siswa itu sendiri.
2. Jelaskan keunggulan tes objektif jika dibandingkan dengan tes uraian?
Jawab :
Keunggulan tes objektif jika dibandingkan tes uraian adalah tes objektif hasilnya dapat
diolah dengan cepat dan mempunyai ketetapan hasil pemeriksaan yang tinggi, dalam sekali
ujian dapat menanyakan banyak materi yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran
dengan demikian validitas isi tes dapat dipertanggung jawabkan sedangkan keunggulan tes
uraian adalah hanya sedikit materi yang dapat ditanyakan untuk satu waktu ujian, adanya
sedikit unsur subjektif dalam pemeriksaan hasil pekerjaan siswa, sulit memeriksa hasil
pekerjaan siswa, sering terjadi hallo effect, carry over effect, dan order effect.
3. Jelaskan kelemahan tes objektif jika dibandingkan dengan tes uraian?
Jawab :
Sebaliknya kelemahan tes objektif terletak pada sulitnya membuat butir soal, adanya
adan ya unsur
4. Jika Anda mempunyai tujuan pembelajaran sebagai berikut: mahasiswa dapat menjelaskan
keunggulan tes objektif dari tes uraian, Bentuk tes mana yang tepat digunakan untuk
Jawab :
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan tersebut yaitu dengan
menggunakan tes objektif yakni bagian mana materi yang telah diajarkan dapat dinyatakan
d inyatakan
saat ujian. Dengan menanyakan semua materi yang telah diajarkan atau sebagian besar
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam satuan pembelajaran ataupun dalam
rencana pembelajaran dapat diukur ketercapaiannya. Hal ini sulit diwujudkan apabila
dalam ujian hanya menggunakan tes uraian. Jika dalam ujian hanya menggunakan uraian
maka tidak ada kemungkinan tidak semua materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan
kepada siswa.
5. Tepatkah jika tes objektif digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Jawab :
Tidak, walaupun tes objektif dapat digunakan untuk mengukur semua proses berpikir pada
kognitif mulai dari jenjang berpikir sederhana sampai dengna jenjang berpikir tinggi tetapi
hanya mengukur proses berpikir rendah walaupun tujuan ingatan atau pemahaman.
MODUL 2
LATIHAN
LATIHAN 2.53
2. 53
Jawab :
Tes b-s dan tes menjodohkan jarang digunakan dalam tes sumatif khususnya
khususnya di SLPT
dan SMU karena tipe tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
Disamping itu tes ini juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan langsung
maupun tak langsung. Dan butir soal ini di buat cenderung mengukur hasil belajar yang
sederhana.
2. Tuliskanlah masing-masing dua contoh tes B-S dan tes menjodohkan yang mengukur
Jawab :
Masing-masing 2 contoh tes b-s dan tes menjodohkan yang mengukur proses berpikir
- Tes menjodohkan
c. Jawa timur
d. Sumatera Utara
3. Coba ambilah contoh tes sumatif yang telah Anda gunakan di kelas. Kemudian
analisislah, apakah butir soal-butir soal tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran
Jawab :
1. Surat tertulis yang bisa digunakan sebagai bukti atau keterangan disebut..
Dan dari contoh tes sumatif tersebut, sudah dikatakan baik karena setiap butir soal
4. Tuliskan satu contoh tes uraian terbuka dan satu contoh tes uraian terbatas lengkap
Jawab :
1 contoh tes uraian terbuka dan satu contoh tes uraian terbatas :
5. Jika Anda ingin mengetahui kemapuan siswa dalam mendesain sebuah eksperimen,
Jawab :
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mendesain sebuah eksperimen tes uraianuraian
yang digunakan adalah tes
tes uraian terbuka karena tes uraian terbuka tepat digunakan
eksperimen, mengevaluasi manfaat ide dan juga dalam mendesain suatu eksperimen.
MODUL 2
LATIHAN
LATIHAN 2.67
2. 67
1. Jelaskan fungsi perencanaan tes dalam pengembangan tes hasil belajar.
Jawab :
Fungsi perencanaan tes dalam pengembangan hasil tes belajar adalah untuk memerlukan
perencanaan tes dan fungsinya adalah siswa menguasai materi mana yang telah diajarkan
2. Apa yang akan terjadi jika tes akhir tahun dikembangkan tanpa menggunakan kisi-kisi?
Jelaskan!
Jawab :
Yang akan terjadi jika tes akhir tahun digunakan tanpa menggunakan
men ggunakan kisi-kisi adalah siswa
dalam menghadapi tes akhir tahun tidak sungguh-sungguh belajar dan tidak akan
3. Jelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan kisi-kisi.
Jawab :
- Siapkan format kisi-kisi dan buku materi yang akan anda gunakan sebagai sumber
- Tentukan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan dipilih sebagai sampel
materi yang akan diujikan kemudian dituliskan pokok bahasan dan sub pokok
- Tentukan berapa butir soal yang layak ditanyakan dalam suatu waktu ujian tersebut
bahasan
- Distribusian jumlah butir soal per sub pokok bahasan tersebut ke dalam
4. Buatlah kisi-kisi tes objektif untuk tes akhir semester sesuai dengan mata pelajaran yang
Anda ajarkan.
Jawab :
Kisi-kisi tersebut untuk tes akhir semester sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
Kelas/Semester : III/I
Waktu ujian : 90 menit
Sekolah : SD N 67 Palembang
mampu
menyebutkan istilah
kata dengan benar
3. MTK 3.1 Menjelaska Disajikan tabel, Isian 5 13
n sifat-sifat siswa mampu
operasi menghitung jumlah
hitung pada susu kemasan kotak
bilangan yang dihasilkan
cacah. perusahan A dan E
Disajikan tabel, Isian 5 14
siswa mampu
menghitung jumlah
susu kemasan kotak
yang dihasilkan
perusahan B dan D
Disajikan soal, siswa Isian 5 15
mampu menuliskan
angka dengan benar
Disajikan soal, siswa Isian 5 16
mampu menjawab
soal dengan jawaban
yang benar
Disajikan soal, siswa Isian 5 17
mampu menuliskan
nilai bilangan
dengan benar
Disajikan soal, siswa Isian 5 18
mampu menuliskan
nilai bilangan
dengan benar
4. SBDP 3.2 Mengetahui Disajikan teks lagu, Isian 5 19
bentuk dan siswa mampu
variasi pola menunjukkan
irama dalam ciri-ciri makhluk
lagu. hidup yang
terkandung dalam
teks lagu yang
disajikan
Disajikan soal, siswa Isian 5 20
mampu menuliskan
pola pendek dan
Dinding”
Dinding”
MODUL 3
LATIHAN
LATIHAN 3.13
3. 13
1. Beberapa ahli menyamakan antara pengertian asesmen kinerja dengan asesmen otentik.
Mengapa.?
Jawab :
Beberapa para ahli menyamakan antara pengertian asesmmen kerja dengan asesmen
otentik yakni benar, kedua asesmen tersebut hampir sama dengan tujuan akhirnya,
menuntut siswa untuk kerja nyata. Kita lihat dari pengertiannya Asesmen kinerja adalah
kemampuan nya baik pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk kerjanyata dan dinilai
hasil belajar siswa pada saat proses belajar, sedangkan asesmen otentik menggunakan
terhadap uapaya yang telah ia lakukan. Oleh sebab itu kedua nya saling ada keterkaitan dan
Jawab :
Keunggulan asesmen alternatif dari asesmen tradisional karena alat ukur yang digunakan
dalam asesmen alternatif tidak hanya berupa tes tertulis saja akan tetapi juga menggunakan
alat ukur nontes yang berupa penyelesaian, tugas-tugas, lembar pengamatan, dan lembar
Jawab :
Letak perbedaan asesmen tradisional kita lihat sebelumnya asesmen tradisional hanya
mengandalkan tes tertulis untuk dapat mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif dan
keterampilan sedehana saja, sedangkan asesmen alternatif tidak hanya menggunakan tes
tertulis tapi juga menggunakan alat ukur non tes yang berupa penyelesaian tugas-tugas,
4. Bagaimana cara melaksanakan asesmen alternatif khususnya asesmen kinerja jika jumlah
Cara melaksanakan asesmen alternatif khususnya asesmen kinerja jika jumlah siswa anda
40 anak yakni disini kita lilhat kelemahan dari asesmen alternatif ,asesmen alternatif
kelemahannya salah satunya tidak tepat untuk kelas besar apalagi yang berjumlah di atas
20 yaitu 40 siswa. Asesmen alternatif dapat digunakan hanya untuk kelas kecil paling
lebih menekankan pada apa yang diketahui siswa dengan jawaban benar atau salah dari
5. Bagaimana cara mengatasi kelemahan asesmen alternatif khususnya dalam hal adanya
Jawab :
Disini kita menggunakan tes tertulis yang berupa terbatas untuk menambah sampel yang
dapat digunakan dalam satu waktu ujian karena tes uraian untuk mengunkapkan pendapat,
tidak hanya sekedar menyebutkan fakta. Untuk itu gunakan kata lain seperti jelaskan,
sebagainya. Hindarkan kata tanya sebutkan sebab penggunakan kata tersebut hanya
menyebutkan fakta saja. Untuk itu sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
maka tes uraian yang selesai ditulis harus ditelaah terlebih dahulu.
MODUL 3
LATIHAN
LATIHAN 3.28
3. 28
Jawab:
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk membuat tugas(task) dan rubrik adalah
mengidentifiksi, pengetahuan dan keterampilan siswa yang dimiliki oleh siswa setelah itu
siswa mengerjakan tugas, merancang tugas dan menetapkan kriteria, sedangkan untuk
membuat rubrikberhubungan keterampilan mengerjakan sesuatu yag dapat kita nilai dala
proses pembelajaran.
2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengevaluasi tugas dan rubrik yang telah
dibuat !
Jawab :
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengevaluasi tugas dan rubrik yang telah dibuat
yaitu pertama , mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang akan dimiliki siswa
setelah mereka mengerjakan tugas tersebut. Kedua, merancang tugas yang memungkinkan
siswa dapat menunjukkan kemampuan siswa dalam berpikir dan keterampilan. Setiap
tugasnya hendaknya memiliki kedalaman dan keluasan yang sesuai dengan tingkat
3. Jelaskan perbedaan antara rubrik dengan pedoman penskoran tes uraian terbatas !
Jawab :
Perbedaan antara rubrik dengan pedoman penskoran tes uraian terbatas yaitu rubrik
merupakan pedoman penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan guru dalam
menilai atau memberi tingkatan dan hasil belajar siswa. Sedangkan penskoran tes uraian
yaitu pedoman yang digunakan untuk menentukan skor hasil penyelesaian pekerjaan
siswa.
4. Anda meminta siswa untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas jual beli dipasar
tradisional. Buatlah tugas (task) dan rubrik yang baik untuk menilai kinerja tersebut.
Jawab :
Hal yang diamati : Lingkungan dan aktivitas penjual dan pembeli di pasar
tradisional
Waktu pengamatan : Minggu
jual beli
Hasil pengamatan :
Kondisi pasar tersebut kurang begitu tertata sebab di area jalan ditutupi oleh penuh parker
liar becak dan motor maupun mobil serta lingkungannya kurang bersih, sementara pada
area yang terdapat di dalam nya penjual ikan sayur dan bahan lainnya . letak pasar tersebut
ada di dekat pemukiman masyarakat dan jalan lintas. Dan untuk masalah pembayaran saat
berbelanja masih menggunakan secara manual atau masih menggunakan bayar ditempat
dengan si penjual dan sipembeli , itupun sama metode pembayaran nya dengan dipasar
tradisional-tradisional lainnya.
Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan pasar tradisional tersebut pasar yang belum tertib untuk parkir,
MODUL 3
LATIHAN
LATIHAN 3.40
3. 40
1. Bedakan anatara portofolio sebagai hasil karya dan portofolio sebagai model asesmen.
Jawab:
Portofolio sebagai hasil karya yaitu sebagai representasi keterampilan yang lebih dimiliki,
d imiliki,
sebagai bukti pengembangan suatu ranah, untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki
sebagai bahan yang akan dibahas dalam suatu pertemuan, sebagai bahan pelaporan.
kemampuan yang telah dicapai, untuk memodifkasi pengajaran yang akan dilakukan,
Jawab :
Kumpulan yang dikatakan hasil karya siswa yang dikumpulkan dalam satu folder tidak
mesti merupakan portofolio, jika kumpulan karya tersebut merupakan representasi dari
kumpulan yang terpilih dan menunjukkan pencapaian dan perkembangan belajar siswa
3. Ambil kumpulkan hasill karya siswa yang ada di setiap folder di sekolah anda. Tunjukkan
Jawab :
Ya ada beberapa guru menggunakan dan memilih untuk menyimpan dua / lebih dari satu
portofolio untuk setiap siswa, sebab satu portofolio untuk disimpan sebagai bukti
pencapaian hasil belajar siswa, sedangkan portofolio yang satunya lagi untuk
Jawab :
Setiap satu minggu sekali atau dua minggu sekali, guru dan siswa memperbaikinya.
Setelah itu guru dan siswa menyeleksi atau memilih hasil perbaikan pekerjaan untuk
dikumpulkan dan disimpan ke dalam folder sebagai bukti perkembangan karya siswa.
MODUL 3
LATIHAN
LATIHAN 3.55
3. 55
1. Pembelajaran yang terjadi pada saat ini kurang memperhatikan pengembangan ranah
Jawab :
Siswa yang tidak memiliki minat dalam pelajaran tentu sulit untuk mencapai keberhsilan
belajar secara optimal. Semua peserta didik harus mampu membangkitkan siswa minat
peserta didik untuk mencapai kompotensi yang telah ditetapkan. Selain itu juga ada ikatan
dan rasa sosial. Untuk itu, semua dalam merancang program pembelajaran satuan
2. Kembangkanlah alat ukur untuk mengukur sikap siswa terhadap anda sebagai gurunya.
Jawab :
Alat ukur untuk mengukur sikap siswa terhadap anda sebagai gurunya yaitu diambil dari
ranah afektif
afektif , misalnya sikap dan minat terhadap suatu pembelajaran, penentuan
indicator yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat siswa terhadap
siswa, pemberian skor kepada siswa dan analisis inventori minat siswa terhadap materi
pelajaran.
MODUL 4
LATIHAN
LATIHAN 4.18
4. 18
1. Mengapa jawaban siswa untuk tes uraian tidak dapat diperiksa atau di skor dengan
Jawab :
Karena jawaban siswa banyak beranekaragam jawaban dari siswa maka pengaruh
subjektifitas pemeriksa dan penskoran dalam menggunakan tes uraian akan sangat tinggi.
2. Bagaimana cara meminimalisir pengaruh unsur subjektivitas dalam pemerksaan tes uraian
Jawab :
Cara meminimalisir pengaruh unsur subjektivitas dalam pemerksaan tes uraian sebaiknya
menggunakan uraian terbatas maka jawaban yang diberikan siswa akan terbatas sesuai
3. Jika dalam memeriksa jawaban tes uraian ternyata pemeriksa I dan II memberikan skor
yang berbeda cukup jauh, bagaimana cara memutuskan untuk memberikan skor akhir ?
Jawab :
Yaitu sebelum mulai melakukan pemeriksaan kedua pemeriksa tersebut sudah duduk
bersamaan untuk
un tuk menyamakan persepsi kedua pemeriksa tersebut sudah duduk Bersama
untuk menyamakan persepsi yang kemudian dilanjutkan juga dengan melakukan uji coba
pemeriksaan. Jika Langkah tersebut diikuti maka sebelum memeriksa jawaban siswa pasti
pasti
4. Dini telah mengumpulkan anyaman kepada pa kadi di sekolah. Dengan menggunakan
1 Kerapian 5 4 3 2 1
2 Komposisi warna 5 4 3 2 1
3 Tampilan 5 4 3 2 1
4 Keserasian 5 4 3 2 1
5 model 5 4 3 2 1
Berdasarkan data tersebut berapa persen tingkat keterampilan dini dalam membuat anyaman?
Jawab :
24
MODUL 4
LATIHAN
LATIHAN 4.42
4. 42
1. Perhatikan data berikut :
23 60 79 32 57 74 52 70 82 36
80 77 81 95 41 65 92 85 55 76
52 10 64 75 78 25 80 98 81 67
41 71 83 54 64 72 88 62 74 43
Pertanyaan :
a. Susunlah data tersebut dalam table frekuensi distribusi
92-98 III 3
80-88 IIIII I 6
60-67 IIIII 5
52-57 IIII 4
41-43 III 3
32-36 II 2
21-25 II 2
10-0 I 1
m = jumlah seluruh data = m = Ʃx
n
= 2302 = 63, 94
36
= 227 = 12,61
18
2. Mengapa pendekatan penialian acuan kriteria lebih tepat digunakan dalam penilaian berbasis
Jawab :
Pendekatan penialian acuan kriteria lebih tepat digunakan dalam penilaian berbasis
kompetensi dari pada pendekatan penilaian acuan norma karena jika seorang anak berhasil
mencapai kriteria atau bahkan melebihi kriteria yang telah ditetapkan maka anak tersebut
dinyatakan berhasil. Sebaliknya apabila anak tersebut belum mampu mencapai kriteria ynag
3. Berikan contoh penerapan pendekatan penialian acuan norma dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab:
Contoh penerapan pendekatan penialian acuan norma dalam kehidupan sehari-hari misalnya
dalam penerimaan dosen baru di suatu perguruan tinggi ditentukan dengan kriteria
Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
1 a. Buatlah rancangan perencanaan Modul 3 KB 3
portofolio!
50
b. Susunlah sebuah portofolio!
TUGAS TUTORIAL
Jawab :
Rancangan perencanaan portofolio :
1. Menentukan kriteria dan sumber yang akan digunakan sebagai dasar assesmen
penilaian.
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan –
rumusan – rumusan
rumusan hasil
belajar yang diamati.
3. Mengguanakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum
untuk menentukan perkiraan waktu yang diperlukan.
4. Menentukan orang –
orang – orang
orang yang berkepentingan langsung dengan portofolio siswa.
5. Menentukan jenis –
jenis – jenis
jenis bukti yang dikumpulkan.
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
Penilaian portofolio
Kelas / Semester : IV / II