Anda di halaman 1dari 14

ASESMEN ALTERNATIF

Oleh: Eveline Siregar


PENGERTIAN ASESMEN
ALTERNATIF
 Pemanfaatan pendekatan non-tradisional untuk
memberi penilaian kinerja atau hasil belajar
siswa.
 Merupakan alternatif dari tes baku (standized
test), seperti pencil & paper test atau perangkat
tes objektif lainnya.
 Upaya mengintegrasikan kegiatan pengukuran
hasil belajar dengan keseluruhan proses
pembelajaran; diharapkan proses pengukuran
hasil belajar menjadi suatu kegiatan yang
menarik.
PENGERTIAN ASESMEN
ALTERNATIF
 “To describe alternatives to traditional,
standardized, norm or criterion-referenced
traditional paper and pencil testing. An alternative
assessment might require students to answer open-
ended question, work out a solution to a problem,
perform a demonstration of a skill, or in some way
produce work rather than select an answer from
choices on a sheet of paper”
 Karakteristik utama asesmen alternatif tidak hanya
mengukur hasil belajar siswa, tapi secara lengkap
memberi informasi yang lebih jelas tentang proses
pembelajaran
PENGERTIAN ASESMEN
ALTERNATIF
 Asesmen alternatif disebut juga authentic
assessment, karena sengaja dirancang untuk
menjamin keaslian dan kejujuran penilaian serta
hasilnya terpercaya.
 Asesmen alternatif disebut juga asesmen kinerja
(performance assessment), karena siswa
diminta menunjukkan penguasaannya tentang
bidang ilmu tertentu, menjelaskan dengan kata2
& caranya sendiri tentang peristiwa tertentu,
atau diminta memecahkan masalah matematika
dengan cara dan hasil yang benar.
PENILAIAN AUTENTIK
 Menjelaskan berbagai metode penilaian
alternatif yang memungkinkan siswa
mendemonstrasikan kpatemampuannya
dalam menyelesaikan tugas2 atau masalah.
 Mengekspresikan pengetahuan dan
ketrampilannya dengan cara
mensimulasikan situasi yang ditemui di
dalam dunia nyata di luar lingkungan
sekolah (Hymes, 1991)
asesmen otentik &
asesmen kinerja
 authentic  performance
assessment assessment
Proses penilaian Penilaian terhadap proses
kinerja perilaku perolehan, penerapan
siswa secara pengetahuan dan
multidimensional ketrampilan, melalui
proses pembelajaran
pada situasi nyata
yang menunjukkan
(life-like kemampuan siswa
performance dalam proses maupun
behavior) produk.
ASESMEN KINERJA
(performance assessment)
 Clearly defined task and a list of explicit criteria for
assessing student performance or product (Jo Anne W)
 Empat asumsi pokok asesmen kinerja:
a. Didasarkan pada partisipasi aktif siswa.
b. Tugas2 yang diberikan/ dikerjakan oleh siswa
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
keseluruhan proses pembelajaran.
c. Asesmen tidak hanya untuk mengetahui posisi siswa
dalam proses pembelajaran, juga untuk memperbaiki
proses pembelajaran.
d. Dengan mengetahui lebih dulu kriteria yang
digunakan, siswa akan terbuka & aktif berupaya untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
KRITERIA ASESMEN
ALTERNATIF
 Mengukur hasil belajar yang penting
 Menyentuh 3 bentuk keputusan: penempatan,
formatif, diagnostik
 Memberikan deskripsi yang jelas tentang kinerja siswa
yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran
 Sesuai dengan model pembelajaran yang dilakukan
 Mudah dilaksanakan, mudah membuat skor, mudah
diinterpretasikan.
 Memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan
pembelajaran.
 Menghasilkan informasi yang akurat dan bermakna
BENTUK2 ASESMEN ALTERNATIF

1. Computer adaptive testing, menuntut peserta tes


mengekspresikan dirinya hingga dapat menunjukkan
tingkat kemampuan yang nyata.
2. Tes pilihan ganda diperluas, tes tidak sekedar memilih
jawaban yang benar, tapi menuntut siswa berpikir
tentang alasan memilih jawaban tsb.
3. Extended-reponse/ open-ended question, tidak hanya
menuntut adanya satu jawaban benar yang terpola.
4. Group performance assesment, tugas2 yang dikerjakan
siswa secara berkelompok.
5. Individual performance assessment, tugas2 individual
yang harus diselesaikan secara mandiri.
6. Interview, siswa harus menjawab pertanyaan2 lisan dari
asesor
BENTUK2 ASESMEN ALTERNATIF
7.Nontraditional test items, butir soal merupakan seperangkat
respon yang mengharuskan siswa memilih berdasarkan
kriteria yang ditetapkan.
8.Observasi, meminta siswa melakukan tugas & selama itu ia
diobservasi secara terbuka maupun tertutup, dapat pula
dalam bentuk observasi partisipatif
9.Portfolio, kumpulan hasil karya siswa yang disusun
berdasarkan urutan waktu maupun urutan kategori kegiatan
10.Project, exhibition, demonstration: penyelesaian tugas2 yang
kompleks dalam suatu jangka waktu tertentu yang dapat
memperlihatkan penguasaan kemampuan pada tingkat
tertentu.
11.Short-answer, open-ended, menuntut jawaban singkat dari
siswa, tetapi bukan memilih jawaban dari sederet
kemungkinan jawaban yang tersedia.
LANGKAH2 PENYUSUNAN ASESMEN
ALTERNATIF

1.Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang


diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mengerjakan/
menyelesaikan tugas.
2. Merancang tugas2 yang memungkinkan siswa dapat
menunjukkan kemampuan berpikir & ketrampilan. Tugas2
tsb harus dapat diselesaikan, menantang & memotivasi
siswa untuk belajar. Setiap tugas harus memiliki
kedalaman & keluasan serta sepadan dengan tingkat
perkembangan siswa.
3. Menetapkan kriteria keberhasilan yang akan dijadikan
tolok ukur untuk menyatakan bahwa seorang siswa telah
mencapai tingkat mastery pengetahuan atau ketrampilan
yang diharapkan.
Model Cooperative Learning:
Berkirim Salam & Soal (Anita Lie)

 Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok


kecil terdiri dari 5-6 orang.
 Dalam kelompok mahasiswa mempelajari topik
yang akan didiskusikan yaitu tentang Penilaian
Alternatif, sumber presentasi dosen & buku ajar.
 Setiap kelompok berdiskusi menyusun
pertanyaan dan menuliskan 2 pertanyaan
tentang Asesmen alternatif pada selembar
kertas, yang akan dikirim ke kelompok lain.
Model Cooperative Learning:
Berkirim Salam & Soal (Anita Lie)
 Masing-masing kelompok mengirimkan satu orang
utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari
kelompoknya.
 Misalnya kel.1 mengirimkan soal kepada kel.2, kel2
kepada kel.3 dan seterusnya.
 Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari
kelompok lain, di lembar yang ada pertanyaan
(cantumkan nama2 anggotanya penjawab).
 Setelah selesai berdiskusi, jawaban masing2 kelompok
dicocokkan dengan jawaban kelompok yang membuat
soal. (Kelompok yang bertanya memberikan komentar
dan penilaian terhadap jawaban kelompok lain)
LATIHAN
1. Apakah perbedaan mendasar antara asesmen
alternatif & penilaian tradisional?
2. Mengapa asesmen alternatif perlu diterapkan
dalam pembelajaran?
3. Mengapa asesmen alternatif juga disebut
“penilaian autentik”?
4. Berikanlah salah satu contoh asesmen alternatif,
digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran
apa? Sebutkan termasuk bentuk tes alternatif yang
mana!

Anda mungkin juga menyukai