dengan jelas kesulitan yang dihadapi siswa segera diatasi dengan tindakan remediasi/ perbaikan,
dengan cara mengulang kembali pelajaran yang telah diberikan (Sunardi, 1997: 36)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran remediasi
merupakan suatu bentuk pembelajaran khusus yang harus dipahami dan dilaksanakan guru.
Pembelajaran remediasi bertujuan membantu kesulitan belajar siswa. Pembelajaran remidiasi
dilaksanakan dengan cara menciptakan situasi belajar-mengajar yang memungkinkan siswa
untuk mengembangkan diri dalam mencapai prestasi belajar yang optimal
gsi Korektif
Fungsi korektif ini berarti bahwa melalui pembelajaran remedial dapat dilakukan pembetulan
atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum memenuhi apa yang diharapkan dalam
keseluruhan proses pembelajaran antara lain mencakup perumusan tujuan, penggunaan metode,
cara-cara belajar, materi dan alat pelajaran, evaluasi, dan lain-lain. Dengan adanya perbaikan
terhadap hal-hal tersebut di atas, maka prestasi belajar siswa beserta factor-faktor yang
mempengaruhinya dapat diperbaikai.
gsi Pemahaman
Fungsi pemahaman berarti bahwa engan pembelajaran remedial memungkinkan guru, siswa atau
pihak-pihak lainnya akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan komprehensif
mengenai kepribadian siswa.
3) Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian berarti bahwa pembelajaran remedial dapat membentuk siswa untuk dapat
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan belajarnya. Artinya, siswa dapat belajar
sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang lebih baik semakin
besar. Hal ini tentunya harus disesuaikan dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitannya
sehingga diharapkan siswa lebih terdorong untuk belajar.
gsi Pengayaan
Fungsi pengayaan berarti bahwa pembelajaran remedial akan dapat memperkaya proses
pembelajaran sehingga meteri yang tidak disampaikan dalam pembelajaran regler akan dapat
diperoleh melalui pembelajaran remedial. Demikian juga dari segi metode dan alat yang
digunakan, sehingga hasil yang diperoleh siswa diharapkan menjadi lebih kaya.
gsi Akselerasi
gsi Terapeutik
Fungsi akselerasi berarti bahwa dengan remidial teaching akan dapat diperoleh hasil belajar yang
lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan efisien. Dengan kata lain, dapat
mempercepat proses pembelajaran baik dari segi waktu maupun materi.
Fungsi terapeutik berarti bahwa secara langsung atau tidak langsung, pembelajaran remedial
akan dapat membantu menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yang
diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan. Hal ini tentunya akan dapat menunjang
pencapaian prestasi yang baik akan dapat mempengaruhi pribadi.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran remedial
berfungsi untuk perbaikan prestasi belajar siswa, mengetahui kepribadian siswa, membentuk
siswa untuk beradaptasi dengan lingkungan belajarnya, memperkaya proses pembelajaran,
mempercepat proses pembelajaran, dan membantu menyembuhkan konddisi-kondisi kepribadian
siswa yang menunjukkan adanya penyimpangan.
2) Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan, yaitu menentukan di manakah kelemahan-kelemahan itu
dapat dialokasikan.
3) Menetapkan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar untuk mengetahui mengapa kelemahankelemahan iti terjadi.
4) Mengadakan prognosis, yaitu melakukan estimasi terhadap kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa untuk menentukan penyembuhan-penyembuhan apakah yang disarankan.
5) Mengadakan terapi, yaitu untuk menemukan berbagai kemungkinan tentang bagaimana
kelemahan itu dapat dicegah atau diatasi.
Program remedial yang telah dirancang harus dilaksanakan berdasarkan kepentingan
siswa, didiskusikan dan dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang berkompetensi , seperti
dengan wali kelas, guru, orang tua, pembimbing dan sebagainya.
Langkah pertama sampai kelima di atas merupakan usaha perbaikan (corrective
diagnosis) atau penyembuhan (curative), yaitu upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami
oleh siswa. Sedangkan langkah keenam merupakan usaha pencegahan (preventive), yaitu suatu
antisispasi agar kesulitan belajar yang sama tidak terulang kembali pada siswa yang mengikuti
pembelajaran tersebut.
Prosedur diagnosis pembelajaran remedial menurut Kirk dalam Entang (1981:25)
adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Menandai siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik yang sifatnya umum
maupun yang sifatnya khusus dalam mata pelajaran. Terdapat tiga teknik yang ditempuh.
(a) Meneliti nilai tes kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas.
(b) Menganalisis hasil ujian dengan melihat tipe kesalahan yang dibuatnya.
Setelah ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, maka selanjutnya adalah:
(a) Mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu.
(b) Mendeteksi pada kawasan tujuan belajar dan bagian ruang lingkup bahan pelajaran yang
mengalami kesulitan.
(c) Analisa terhadap catatan mengenai proses belajar.
3) Lokalisasi jenis, factor, dan sifat yang menyebabkan mereka mengalami kesulitan. Data di atas
diperoleh dengan tiga cara.
(a) Wawancara
(b) Mengadakan observasi yang intensif
(c) Data yang bersumber dari dokumentasi dan arsip, berupa daftar hadir siswa, dan arsip kumpulan
nilai.
dak.
Melakukan pembelajaran remedial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar. Kegiatan ini berupa:
(a) Melaksanakan pembelajaran remedial pada mata pelajaran tertentu.
(b) Cek dan ricek kemajuan siswa, baik pemahaman terhadap bahan, maupun tepat guna program
pembelajaran remedial yang dilakukan untuk setiap saat diadakan revisi.
(c) Mentransfer siswa yang menurut kita tidak mungkin lagi ditolong karena di luar kemampuan
guru. Transfer dilakukan kepada lembaga lain yang diperkirakan dapat membantu siswa.
pengajaran ini tentunya tidak berbeda dengan metode-metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran pada umumnya. Dalam hal ini terdapat tiga metode yang digunakan.
a)Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugaas bagi siswa yang mengalami kesulitan disesuaikan latar belakang
kesulitan belajarnya. Pemberian tgas dapat secara individual maupun kelompok sesuai dengan
kesulitannya. Dengan metode ini diharapkan siswa mampu memahami diri, dapat memperluas
bahan yang dipelajari serta dapat memperbaiki cara belajar yang telah lama dipergunakan.
b) Metode Diskusi
Digunakan untuk menciptakan interaksi antara individu dengan kelompok guru memperbaiki
kesulitan belajar yang dialami. Dengan diskusi diharapkan siswa dapat mengenal diri dan dapat
menemukan serta menumbuhkan percaya diri, mengembangkan kerjasama anatar pribadi serta
menumbuhkan rasa tanggung jawab.
c)Metode Tanya Jawab
Tanya jawab diberikan kepada siswa dengan harapan siswa dapat memahami dirinya sendiri,
tumbuh rasa harga diri, motivasi belajar meningkat, terciptanya hubungan yang erat antara guru
dan siswa.
Menurut J.P. Chaplin, Intelegensi adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru secara tepat dan efektif, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara
efektif, kemampuan memahami dan belajar dengan cepat. Ketiganya tidak terlepas satu sama
lain.
IQ (Intelligence Quotient) adalah angka normatif dari hasil intelegensi dinyatakan dalam
bentuk rasio (quotient).
Cara pengukuran IQ
IQ dapat diukur menggunakan tes intelegensi atau tes IQ yang standar yang banyak digunakan
oleh para ahli psikolog di dunia, termasuk di Indonesia. Tes iQ dapat dilakukan secara
individual maupun secara kelompok. Beberapa model tes yang dapat mengukur IQ adalah:
Stanford-Binet intelligence scale, The Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised
(WISC-R), The Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R), The Standard Progressive
Matrices, The Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC), Wechsler Preschool and
Primary Scale of Intelligence (WPPSI) dan masih banyak lagi.
IQ
Ekspektasi Pendidikan
Keterangan
Retardasi
mental berat
sekali
(profound)
Retardasi
mental berat
(severe)
Retardasi
mental
moderat
(moderate)
Biasanya
tidak
mampu
belajar
walaupun mempunyai kemampuan
yang
cukup
untuk
memenuhi
kebutuhan
dasarnya.
Keinginan
biasanya membutuhkan perhatian yang
penuh dan pengawasan untuk waktu
seumur hidup.
(mild)
70
pendidikan dasar yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
memerlukan
pengawasan
dan
bimbingan
serta
pelatihan
dan
pendidikan khusus.
Borderline
Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan. Pada sebagian besar kasus
retardasi mental, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25 % kasus yang memiliki penyebab yang
spesifik.
kongenital,
6. Keracunan: pemakaian alkohol, kokain, amfetamin dan obat lainnya pada ibu hamil;
keracunan metilmerkuri, keracunan timah hitam.
7. Gizi: Kwashiorkor, Marasmus, Malnutrisi.
8. Lingkungan: kemiskinan, status ekonomi rendah, sindroma deprivasi.
Remedial Teaching
Perlu pengulangan secara terus menerus di berbagai situasi dan kesempatan untuk membantu
mereka memahami hal-hal yang baru dipelajari.
Pelayanan Pendidikan
Pendidikan merupakan aspek yang paling penting berkaitan dengan treatment pada anak
penderita retardasi mental. Pencapaian hasil yang baik bergantung pada interaksi antara guru
dan murid. Program pendidikan harus berkaitan dengan kebutuhan anak dan mengacu pada
kelemahan dan kelebihan anak. Target pendidikan tidak hanya berkaitan dengan bidang
akademik saja. Secara umum, anak penderita retardasi mental membutuhkan bantuan dalam
memperoleh pendidikan dan keterampilan untuk mandiri.
Idealnya, anak penderita retardasi mental dapat berpartisipasi dalam aktivitas bermain dan
rekreasi. Ketika anak tidak ikut dalam aktivitas bermain, pada saat remaja akan kesulitan untuk
dapat berinteraksi sosial dengan tepat dan tidak kompetitif dalam aktivitas olahraga. Partisipasi
dalam olahraga memiliki beberapa keuntungan, yaitu pengaturan berat badan, perkembangan
koordinasi fisik, pemeliharaan kesehatan kardiovaskular, dan peningkatan self-image (gambaran
diri).
Gangguan tingkah laku dapat dihasilkan dari ekspektasi/harapan orang tua yang tidak tepat,
masalah organik, dan atau kesulitan keluarga. Kemungkinan lain, gangguan tingkah laku dapat
muncul sebagai usaha anak untuk memperoleh perhatian atau untuk menghindari frustrasi.
Dalam mengukur tingkah laku, kita harus mempertimbangkan apakah tingkah lakunya tidak
sesuai dengan usia mental anak, daripada dengan usia kronologisnya. Pada beberapa anak,
mereka memerlukan teknik manajemen tingkah laku dan atau penggunaan obat.
Mengatasi Gangguan
Jika terdapat gangguan lain- Cerebral palsy; gangguan visual & pendengaran; gangguan epilepsi;
gangguan bicara dan gangguan lain dalam bahasa, tingkahlaku dan persepsi- maka yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal adalah diperlukan terapi fisik terus menerus, terapi
okupasi, terapi bicara-bahasa, perlengkapan adaptif seperti kaca mata, alat bantu dengar, obat
anti epilepsi dan lain sebagainya. Perlu diagnosa yang tepat untuk menetapkan gangguan,
diluar hanya masalah taraf intelegensi.
Konseling Keluarga
Banyak keluarga yang dapat beradaptasi dengan baik ketika memiliki anak yang menderita
retardasi mental, tetapi ada pula yang tidak. Diantaranya karena faktor-faktor yang berkaitan
dengan kemampuan keluarga dalam menghadapi masalah perkawinan, usia orang tua, selfesteem (harga diri) orang tua, banyaknya saudara kandung, status sosial ekonomi, tingkat
kesulitan, harapan orang tua & penerimaan diagnosis, dukungan dari anggota keluarga dan
tersedianya program-program dan pelayanan masyarakat.
Salah satu bagian yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan bagi keluarga penderita
retardasi mental, agar keluarga dapat tetap menjaga rasa percaya diri dan mempunyai harapanharapan yang realistik tentang penderita. Perlu penerimaan orang tua mengenai taraf
kemampuan yang dapat dicapai anak. Orang tua disarankan untuk menjalani konsultasi
dengan tujuan mengatasi rasa bersalah, perasaan tidak berdaya, penyangkalan dan perasaan
marah terhadap anak. Selain itu orang tua dapat berbagi informasi mengenai penyebab,
pengobatan dan perawatan penderita baik dengan ahli maupun dengan orang tua lain.
Walaupun retardasi mental adalah suatu gangguan statis, kebutuhan-kebutuhan anak dan
keluarga berubah setiap waktu. Seiring perkembangan anak, informasi tambahan harus
diberikan kepada orang tua, dan tujuan harus ditetapkan kembali, serta program perlu diatur.
Tujuan Penanganan
Tujuan penanganan anak retardasi mental yang utama adalah mengembangkan potensi anak
semaksimal mungkin. Sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan khusus, yang meliputi
pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin.
Pencarian bakat dan minat juga perlu digali dan dikenali agar anak dapat diarahkan pada
latihan dan keterampilan yang dapat menunjang kehidupan mereka selanjutnya. Banyak
cara dan variasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan adaptasi pada penderita
retardasi mental, baik intervensi pribadi atau kombinasi. Terapi perilaku berguna untuk
membentuk tingkah laku sosial, mengontrol perilaku agresif atau tingkah laku yang merusak.
Daftar referensi :
http://www.medicastore.com
1. Pengertian
Pengajaran perbaikan biasa dikenal dengan istilah Remedial Teaching dalam system
kurikulum sekolah. Ada juga yang menyebutnya dengan istilah corrective instruction
. Pengajaran perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara
keseluruhan . Pengajaran perbaikan ini perlu dikuasai setidak tidaknya dikenal
oleh guru bidang studi atau petugas bimbimbingan konseling disekolah.
Berasal dari kata ; Remidy [ing] ; menyembuhkan, mengulang
; Teaching ; pengajaran, proses belajar.
Remedial teaching merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat
menyembuhkan [remidy] atau membetulkan. Atau dengan singkat : pengajaran
yang membuat menjadi baik .
layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki
prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan .
kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
menguasai materi pelajaran .
Adalah bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sekurang kurangnyasesuai dengan derajat ketuntasan minimum [Dra.
Wiwik Chrisnayanti]
Singkatnya, Remedial Teaching atau pengajaran perbaikan adalah bentuk khusus
pengajaran yang berfungsi untuk menyembuhkan [teraphy], membetulkan atau
membuat menjadi baik. Yang disembuhkan adalah Hambatan yang terjadi dapat
berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam
mecapai kompetensi . Istilah remedial teaching pada mulanya adalah kegiatan
mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan. Dewasa ini
pengertian itu sudah berkembang [meluas] seperti uraian diatas. Mengenai tujuan
kegiatan ini bias diuraikan ketika melihat arti dari Remedial teahing itu sendiri.
Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa terletak pada pendekatan
yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan
remedial direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan individu atau
kelompok siswa. Sedangkan pembelajaran biasa menerapkan pendekatan klasikal,
baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya.
2. Tujuan
Secara terperinci tujuannya :
1. Siswa dapat memahami dirinya khususnya prestasi belajarnya
2. Dapat memperbaiki cara belajar kea rah yang lebih baik
3. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat
4. Dapat melaksanakan tugas tugas belajar yang diberikan kepadanya. .
Diatas merupakan tujuan Remidial teaching yang khusus, sedangkan tujuan yang
umum yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut massofa tujuan Remidial teaching ialah membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku
. Atau dengan melihat definisi definisi diatas kita bisa menyimpulkan tentang
tujuan tujuan Remidial Teaching.
3. Prinsip prinsip
Langsung saja To the Point :
a. Adaptif : pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual
peserta didik.
b. Interaktif : peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan
sumber belajar yang tersedia.
c. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian.
d. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin.
e. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan.
4. Fungsi
a. Korektif memungkinkan terjadinya perbaikan hasil belajar
b. Pemahaman siswa memahami kemampuan dan kelemahannya serta guru
menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai kondisi siswa.
c. Penyesuaian memungkinkan siswa menyesuaikan dengan lingkungannya serta
guru menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.
d. Pengayaan Remidial teaching dapat memperkaya proses belajar mengajar
e. Akseleratif mempercepat proses belajar mengajar baik dari segi waktu maupun
materi.
f. Terapeutik remedial dapat memperbaiki atau menyembuhkan kondisi pribadi yang
menyimpang.
5. Arti pentingnya
Arti pentingnya Remidial Teaching itu dapat dilihat dari berbagai segi. Diantaranya :
1. Siswa
Kenyataan menunjukkan bahwa setiap siswa dalam proses belajar mengajar
mempunyai hasil yang berbeda beda. Dan dalam hal ini perbedaan individual ini
harus diterima. Dalam proses belajar mengajar selalu di jumpai adanya anak yang
berbakat, kemampuan tinggi, ada yang kurang berbakat, ada yang cepat ada yang
lambat disamping Background mereka yang berupa pengalaman berbeda beda.
Maka atas dasar perbedaan individual inilah Pengajaran perbaikan [Remidial
Teaching] diperlukan untuk membantu setiap pribadi dalam mencapai prestasi yang
optimal.
2. Guru
Dalam proses pengajaran, guru mempunyai multifungsi yaitu sebagai instruktur,
konselor, sebgai media, sebagai sumber, dll. Dalam fungsinya yang ganda ini guru
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pengajaran khususnya peningkatan
prestasi belajar siswa. Dalam rangka ini arti penting guru dalam kegiatan remedial
teaching diperlukan yakni untuk mencapai prestasi belajar siswa yang optimal.
3. Proses pendidikan
Dalm proses pendidikan, bimbingan konseling merupakan kelengkapan dari
keseluruhan proses belajar mengajar di sekolah. Melalui ini siswa diharapkan
mencapai perkembangan pribadi yang integral. Untuk melaksanakan pelayanan
bimbingan sebaik baiknya dalam proses belajar mengajar diperlukan pelayanan
khusus. Dan salah satu bentuk pelayanan khusus BK yaitu pengajaran perbaikan
atau Remidial Teaching.
B. SIFAT SIFAT KHUSUS PENGAJARAN PERBAIKAN
Mengenai sifat sifat khusus pengajaran perbaikan ini terletak pada kekuasaan
pengajaran perbaikan yang disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang
dialami siswa . Ini ditekankan pada usaha perbaikan keseluruhan proses belajar
mengajar yang menyangkut masalah : cara belajar, metode yang digunakan, media,
materi, environment yang mempengaruhi proses belajarmengajar. Maka dari itu
perlu kami paparkan prinsip prinsip yang mempengaruhi proses belajar dan
masalah masalah yang menyangkut :
a. Cara belajar siswa , pada dasarnya sisiwa belajar melalui eksplorasi, coba coba
[Trial end Error], rasa tidak senang maksudnya dengan merasakan tidak senang
siswa akan belajar menghindari kesalahan., rasa gembira dalam artian sesuatu
yang Happy cenderung untuk diulangi lagi, begitu juga sebaliknya, partisipasi[Learn
By Doing], komunikasi, dll. Yang inti kesemuanya adalah pengalaman.
b. Kondisi belajar, kondisi yang mempengaruhi proses belajar baik kondisi umum
ataupun kondisi khusus.
c. Strategi pengajaran , kegiatan yang dipilih guru dalam proses belajar mengajar
yang dapat member kemudahan [fasilitas] kepada siswa menuju tercapainya
tujuan.
d. Hubungan Guru Siswa , yang penting adalah bagaimana guru membawa siswa
memperoleh pengertian sesuai dengan pribadinya. Oleh karena itu anak yang
Misbehavior merupakan akibat ketidakmauan anak mengerjakan sesuatu atas
kehendak orang lain, karena yang dikehendaki orang lain itu tidak memuaskan
baginya.