PENGEMBANGAN ASESMEN
ALTERNATIF
OLEH:
NAITA NOVIA SARI, M.Pd.
naitanovia@gmail.com
KOMPETENSI UMUM
Mahasiswa mampu mengembangkan alat ukur penilaian dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil
belajar sesuai tujuan pembelajaran
KOMPETENSI KHUSUS
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar asesmen alternatif
2. Menjelaskan pentingnya asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa
3. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan asesmen alternatif sebagai cara penilaian hasil belajar siswa
4. Menjelaskan berbagai bentuk asesmen alternatif untuk menilai hasil belajar siswa
5. Mengembangkan berbagai tugas dalam asesmen alternatif
6. Membuat rubrik atau kriteria penilaian dalam asesmen alternatif
7. Memberi contoh penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa
8. Mengembangkan alat ukur afektif
KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TES
PERBEDAAN ASESMEN TRADISIONAL DAN ASESMEN ALTERNATIF
Traditional Assessment
ASESMEN
Performance Assessment
Authentic Assessment
Portofolio Assessment
Achievement Assessment
Alternative Assessment
Intelegensia merupakan kemampuan
untuk memecahkan masalah atau untuk
menunjukkan suatu produk yang Teori Belajar
Hakikat belajar adalah kompleks dan
dihargai. Kemampuan ini meliputi, Fleksibilitas
tidak terstruktur
linguistic, logical mathematic, visual kognitif dari R.
spatial, bodily kinesthetic, musical,
Spiro (1990)
intrapersonal, interpersonal dan
naturalist
Multiple
Intelligent Theory LANDASAN Teori Belajar
dari Howard Bruner (1966)
Gardner (1983) PSIKOLOGIS Belajar merupakan proses aktif
dengan mengkonstruksi sendiri
ASESMEN konsep baru atau kemampuan yang
telah dimiliki
ALTERNATIF
Experiential Generative
Learning Theory Learning Model Otak tidak hanya pasif menerima
Belajar denga cognitive learning yang dari C. Rogers dari Osborne dan informasi tetapi aktif membentuk dan
berhubungan dengan pengetahuan dan menginterpretasikan informasi serta
belajar dengan experiential learning (1969) Wittrock (1983)
menarik kesimpulan dari informasi-
yang berhubungan dengan pengalaman informasi tersebut.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ASESMEN ALTERNATIF
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Asesmen kinerja adalah asesmen yang meminta siswa untuk melakukan sesuatu atau
menunjukkan kinerjanya sesuai tugas yang diberikan oleh guru. Asesmen kinerja bertujuan
untuk menilai kualitas kinerja siswa baik proses maupun produk.
KRITERIA
TUGAS
PENSKORAN
(TASK)
(RUBRIC)
TUGAS (TASK)
Informasi tentang keberhasilan siswa dalam unjuk kerja dapat diperoleh dari berbagai
jenis tagihan, misalnya:
1. Computer adaptive testing 5. Tugas kelompok
2. Tes pilihan ganda yang diperluas 6. Proyek
3. Tes uraian terbuka (open Ended Question) 7. Interview
4. Tugas individu 8. Pengamatan
Langkah-langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas adalah:
1. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang akan dimiliki siswa setelah mereka mengerjakan tugas
tersebut.
2. Merancang tugas yang memungkinkan siswa dapat menunjukkan kemampuan siswa dalam berpikir dan
keterampilan. Setiap tugas hendaknya memiliki kedalaman dan keluasan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
3. Menetapkan kriteria keberhasilan.
Catatan penting yang harus diperhatikan guru pada saat merancang tugas dalam asesmen kinerja:
1. Tugas merupakan bagian dari proses pembelajaran.
2. Tugas berhubungan dengan kehidupan nyata yang dihadapi siswa sehari-hari.
3. Tugas harus diberikan kepada semua siswa dengan adil.
4. Tugas harus memotivasi dan tidak memberi tantangan kepada siswa untuk melakukannya.
KRITERIA PENSKORAN (RUBRIC)
CONTOH
Dimensi Kinerja Skor Deskripsi
1. Kualitas pengerjaan 4 Tugas dikerjakan dengan sangat baik dan akurat
tugas 3 Tugas dikerjakan dengan baik tetapi kurang akurat
2 Kualitas pengerjaan tugas kurang baik dan kurang akurat
1 Kualitas pengerjaan tugas tidak baik dan tidak akurat
2. Kreativitas dalam 4 Mampu memodifikasi prosedur dalam kondisi yang menantang
pengerjaan tugas 3 Mampu memodifikasi prosedur tetapi atas bantuan instruktur
2 Mampu memodifikasi prosedur setelah diberi contoh instruktur
1 Tugas hanya dikerjakan dengan prosedur baku
3. Produk tugas 4 Secara keseluruhan produk tugas sangat bagus
3 Secara keseluruhan produk tugas bagus
2 Secara keseluruhan produk tugas sedang
1 Secara keseluruhan produk tugas tidak bagus
Analytic Rubric
Analytic rubric adalah rubric yang deskripsi dimensi kerjanya dibuat lebih rinci dan
dapat digunakan untuk menilai kinerja tertentu.
CONTOH
Aspek Kinerja Indikator Skor Deskripsi
1. Struktur a. Judul 4 Judul berupa frase, penulisannya tepat, judul sesuai isi karangan
karangan 3 Judul bukan frase, penulisannya tepat, judul sesuai isi karangan
2 Judul bukan frase, penulisannya kurang tepat, judul sesuai isi karangan
1 Judul bukan frase, penulisannya tidak tepat, judul tidak sesuai isi karangan
1. Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara
murid dengan guru.
2. Asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa tetapi yang
terpenting adalah adanya proses seleksi yang dilakukan berdasarkan kriteria
tertentu untuk dimasukkan ke dalam kumpulan hasil karya siswa.
3. Hasil karya siswa dikumpulkan dari waktu ke waktu. Kumpulan karya tersebut
digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi sehingga siswa mampu
mengenal kelemahan dan kelebihan karya yang dihasilkan. Kelemahan tersebut
akan digunakan sebagai bahan pembelajaran berikutnya.
4. Kriteria penilaian yang digunakan harus jelas baik bagi guru ataupun bagi siswa
dan diterapkan secara konsisten.
Menunjukkan perkembangan
hasil belajar siswa
Tujuan Portofolio
menurut Jon
Mueller
1. Portofolio hendaknya memiliki kriteria penilaian yang jelas, spesifik dan berorientasi pada
research based criteria.
2. Untuk menilai kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunakan berbagai sumber
informasi yang mengenal dengan baik kemampuan dan keterampilan siswa.
3. Memperhatikan cara untuk mengumpulkan bukti-bukti yang berkontribusi terhadap portofolio.
Bukti dapat berupa bukti tercetak maupun non cetak seperti audio/video, hasil observasi,
anecdotal record, self report dan sebagainya.
4. Portofolio dapat berupa karangan, hasil lukisan, skor tes, foto dan sebagainya.
5. Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
6. Setiap mata pelajaran mempunyai portofolio yang berbeda dengan mata pelajaran lain.
7. Portofolio harus dapat diakses secara langsung oleh guru, sekolah, orang tua, siswa dan
siapapun yang berkepentingan terhadap portofolio tersebut.
PERENCANAAN PORTOFOLIO
1. Menentukan ktirteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen portofolio.
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan-rumusan hasil belajar yang dapat diamati, harus
tepat untuk umur, kelas dan materi siswa yang akan dinilai.
3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum untuk menentukan perkiraan
waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti-bukti portofolio dan melengkapi penilaian.
4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung (stakeholders) dengan portofolio siswa.
Stakeholders yang penting dalam portofolio siswa adalah guru, siswa itu sendiri, teman sekelas, orang lain yang
mengetahui persis kemampuan siswa dan orangtua siswa.
5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan.
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
7. Menentukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan informasi dan keputusan
asesmen portofolio.
8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasarkan umur, kelas atau isi agar kita dapat membandingkan.
PELAKSANAAN PORTOFOLIO
TUGAS GURU
1. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antara
guru dengan siswa pada awal pembelajaran.
2. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten.
3. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya.
4. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus atau
berkesinambungan. Pada setiap pertemuan guru dapat melakukan penilaian. Penilaian pada
setiap pertemuan merupakan rangkaian penilaian yang saling berhubungan.
Ranah afektif adalah ranah PENILAIAN RANAH AFEKTIF
yang berkaitan dengan sikap
dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar
afektif akan tampak pada siswa
dalam berbagai tingkah laku.
Seperti, perhatiannya dan
kedisiplinannya dalam
mengikuti mata pelajaran
disekolah, motivasinya yang
tinggi untuk lebih tahu banyak
mengenai pelajaran yang
diterimanya, penghargaan atau
rasa hormatnya terhadap guru.
SIKAP KONSEP DIRI
PENGAMATAN • Memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku siswa terhadap sesuatu, kemudian
LANGSUNG dicari atribut yang mendasari tingkah laku tersebut
• Pertanyaan atau isian yang sudah disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan
ANGKET/KUESIONER
pernyataan ataupun pilihan bentuk angka
TEKNIK PROYEKTIL • Tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah dikenal siswa
PENGUKURAN • Pengamatan tentang sikap dan tingkah laku seseorang dimana yang diamati tidak tahu
TERSELUBUNG bahwa ia sedang diamati
LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN AFEKTIF
Shaklee, et.al. 1997. Designing and using Portfolios. Boston, Allyn and Bacon.