PENGEMBANGAN ASESMEN
ALTERNATIF
Nama Kelompok :
1. Aini Zulfa
2. Istikharoh
3. Muslimah Dwirini
4. Siti Nur Kholifah
Indikator Pencapaian :
1. Menjelaskan konsep dasar asesmen alternatif.
2. Menjelaskan pentingnya asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa.
3. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan asesmen alternatif sebagai cara
penilaian hasil belajar siswa.
4. Menjelaskan berbagai bentuk asesmen alternatif untuk menialai hasil belajar
siswa .
5. Mengembangkan berbagai tugas dalam asesmen alternatif.
6. Membuat rubric atau kriteria penilaian dalam asesmen alternatif.
7. Memberikan contoh penggunaan contoh penggunaan asesmen alternatif dalam
penilaian hasil belajar.
8. Mengembangkan alat ukur afektif.
Pengembangan Asesmen Alternatif
A. LATAR BELAKANG
Muncul pada tahun 1980-an, akibat banyak kritik terhadap asesmen tradisional yang hanya
menggunakan tes tertulis (paper and pencil test).
Test tertulis hanya dapat mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif dan keterampilan sederhana
artinya hanya dapat mengukur sebagian kecil dari hasil belajar siswa dan tidak dapat mengukur hasil
belajar yang kompleks.
Pada umumnya tes yang dilakukan untuk mengukur tujuan pembelajaran , dilakukan dengan
menggunakan mekanisme skema pembelajaran konvensional.
Menyadari ada beberapa kelemahan pada tes, maka para ahli pendidikan berupaya untuk
mengintegrasikan kegiatan penilaian dalam kegiatan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran
melalui proses penilaian yang dikenal dengan asesmen alternatif.
Skema Pembelajaran Konvensional
Kompetensi Dasar
Indikator
TES
Grant P. Wiggins (1998) membedakan antara
asesmen tradisional (tes) dengan asesmen alternatif
Asesmen Tradisional ( Tes ) Asesmen Alternatif
1. Asesmen Tradisional
2. Asesmen Kinerja
3. Asesmen Authentik
4. Asesmen Portofolio
5. Penilaian Pencapaian
6. Asesmen Alternatif
Landasan Psikologis
Generatif Learning
Model dari Osborne dan
Wittrock ( 1983 )
Multiple Intelligent
Teori Belajar Brunner Theory dari Howard
( 1996 ) Gardner
( 1993 )
D. Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Alternatif
Keunggulan Asesmen Alternatif Kelemahan Assesmen Alternatif
KRITERIA PENSKORAN
TUGAS ( TASK )
( RUBRIC )
TUGAS ( TASK )
Informasi tentang keberhasilan siswa dalam unjuk kerja dapat diperoleh dari berbagai
jenis tagihan, misalnya :
1. Computer adaptive testing
2. Tes pilihan ganda yang diperluas
3. Tes uraian terbuka ( open ended question )
4. Tugas individu
5. Tugas kelompok
6. Proyek
7. Interview
8. pengamatan
Langkah-langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas adalah :
1. Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang akan dimiliki siswa setelah mereka
mengerjakan tugas tersebut.
2. Merancang tugas yang memungkinkan siswa dapat menunjukan kemampuan siswa dalam berfikir
dan ketrampilan. Setiap tugas hendaknya memiliki kedalaman dan keluasan yang sesuai dengan
tingkat pekembangan siswa.
3. Menetapkan kriteria keberhasilan
Catatan penting yang harus diperhatikan guru pada saat merancang tugas dalam
asesmen kinerja :
Rubric adalah pedoman pemberian skor yang digunakan untuk menilai mutu kinerja
atau hasil kinerja siswa. Rubric terdiri dari daftar kriteria yang diwujudkan dengan
dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai disertai
dengan gradasi mutu untuk setiap kriteria tersebut, mulai dari tingkat yang paling
sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk.
Langkah – Langkah Pengembangan Rubric
1. Menetukan konsep, ketrampian dan kinerja yang akan dimulai.
2. Merumuskan atau mendefinisikan serta menentukan urutan konsep dan atau ketrampilan yang
akan dinilai ke dalam rumusan yang menggambarkan kinerja siswa.
5. Mendiskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang tidak
diharapkan.
Contoh
Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara murid dan
guru.
Asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa yang terpenting
adalah adanya proses seleksi yang dilakukan berdasar kriteria tertentu untuk dimasukkan
ke dalam kumpulan hasil karya siswa.
Kriteria penialaian yang digunakan harus jelas baik bagi guru ataupun bagi siswa dan
diterapkan secara konsisten.
Menunjukan perkembangan
hasil belajar siswa
Tujuan portofolio
menurut Jon
Mueller
TUGAS GURU
Hasil karya setiap siswa selama satu semester atau satu tahun
dikumpulkan dalam satu folder.
Ranah afektif dalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri bhasil
belajar afektif akan tapak pada siswa dalam berbagai tingkah laku. Seprti,
perhatiannya dan kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran disekolah,
motivasinya yang tinggi untuk lebih tahu banyak mengenai pelajaran yang
diterimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru.
Menurut Krathwohl ( dalam Gronlund and linn, 1990 )
Ranah Afektif ada lima level
ANGKET/ Pertanyaan atau isian yang sudah disediakan pilihan jawaban baik berupa
KUESIONER pilihan pernyataan ataupun pilihan bentuk angka.
TEKNIK
Tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah dikenal siswa.
PROYEKTIL
PENGUKURAN Pengamatan tentang sikap dan tingkah laku seseorang yang diamati tidak
TERSELUBUNG tahu bahwa ia sedang diamati.
LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN AFEKTIF
8. Menyempurnakan instrumen.
9. Mengadministrasikan instrumen.