Anda di halaman 1dari 3

lOMoAR cPSD| 27029889

PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pengembangan dan Pengolahan Nilai Hasil Belajar B. Kegiatan


Belajar : KB 3

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

I. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Langkah-langkahnya :
1. Pembuatan Tabel Spesifikasi
Yaitu tabel yang memuat ruang lingkup materi atau
pokok bahasan dan aspek tingkah laku yang akan
dievaluasi beserta proporsionalitasnya
(keseimbangan jumlah soal pada tiap materi dan
aspek tingkah lakunya sebagaimana taksonomi
Bloom/taksonomi dari Anderson).
2. Merumuskan Indikator
3. Merumuskan soal
4. Melakukan uji coba soal
5. Melakukan analisis butir soal
6. Memperbaiki soal
7. Melaksanakan tes
Konsep (Beberapa istilah dan 8. Menafsirkan hasil tes / melakukan penafsiran
1 terhadap skor yang diperoleh menjadi nilai.
definisi) di KB

II. Analisis Tes Hasil Belajar

1. Analisis Tingkat Kesukaran


a. Soal bentuk Objektif
b. Soal bentuk Essay
a. Soal bentuk objektif
2. Analisis Daya Pembeda Soal
3. Analisis Pola Jawaban Soal, adalah analisis terhadap
distribusi jawaban peserta tes terhadap soal pilihan
ganda. Dengan menganalisis pola jawaban soal, maka
akan diketahui efektivitas option kunci dan option
pengecoh (distractor), sehingga dapat digunakan atau
dibuang option tersebut

Downloaded by imaz Abdurahman (imaz.abdurahman@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 27029889

4. Analisis Validitas Tes


Validitas berasal dari kata dasar valid yang secara
bahasa berarti “shahih” atau “tepat”. Sedangkan
menurut istilah, valid berarti mampu mengukur apa
yang seharusnya ingin diukur. Ada pun jenis-jenis
validasi tes ada validasi logis dan validasi empiris.

III. Pengolahan Nilai Hasil Belajar

1. Pemberian skor dan nilai terhadap alat evaluasi


tes Alat evaluasi tes digunakan untuk menilai
kompetensi siswa pada aspek kognitif (KI-3) dan
sebagian untuk psikomotorik (KI-4). Untuk aspek
kognitif, tes dibedakan antara tes objektif dengan tes
subjektif (essay).
2. Pemberian skor dan nilai terhadap alat evaluasi
non tes
3. Alat evaluasi non tes digunakan untuk menilai
kompetensi siswa pada aspek afektif atau sikap (KI-1
dan KI-2), yaitu dengan menggunakan observasi,
angket (self evaluation dan penilaian antar peserta
didik), dan jurnal. Non tes juga digunakan untuk
menilai aspek kompetensi psikomotorik

(KI-4). Pengolahan Hasil Penilaian Unjuk


Kerja/Praktek Berdasarkan hasil penilaian unjuk kerja
siswa maka diperoleh data atau skor yang
menunjukan kemampuan siswa dalam mencapai
kompetensi yang menunutut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti praktek sholat, praktek
membaca al-Qur’an, praktek berwudhu, dan lain-lain.

IV. Pelaksanaan Program Tindak Lanjut

1. Program Remedial
2. Program Pengayaan

Downloaded by imaz Abdurahman (imaz.abdurahman@gmail.com)


lOMoAR cPSD| 27029889

• Dalam melakukan uji soal ini diujikannya ke siswa atau


ke sparing guru?
• Bentuk remedialnya apakah berupa soal atau tugas
mana yang paling tepat?
• Daya Beda Soal, kemampuan soal dalam membedakan
antara siswa yang nilainya tinggi dengan siswa yang
nilainya rendah
Daftar materi pada KB yang sulit • Reliabilitas: Tingkat keterpercayaan hasil tes yang
2 diukur sejauh mana konsistensi hasil tes meskipun
dipahami
dilakukan berkali-kali pada sekelompok orang yang
sama
• Tabel Spesifikasi, yaitu tabel yang memuat ruang
lingkup materi atau pokok bahasan dan aspek tingkah
laku yang akan dievaluasi beserta proporsionalitasnya

• Semenjak pandemic, belajar dilakukan PJJ, kemudian


bentuk soal yang diberikan kebanyakan objektiv PG,
yang membuat siswa jadi tidak membiasakan untuk
berfikir holistic, semestinya siswa dilatih dengan
menjawab soal yg lebih kreatif sesuai idenya,
mengembangkan kemampuanya melalui soal essay
atau answer sort, hal ini dikarenakan pada aplikasi
onlinenya sulit untuk menerapkan essay karena sifatnya
subjektif, hingga pada akhirnya pandemic telah berlalu,
pemberian soal masih dalam bentuk online yang
disediakan di aplikasi, dengan alas an less paper, dan
kebiasaan ini menjadi kebablasan.
Untuk mengatasi hal ini, guru sebaiknya membuat
bentuk soal beragam dalam setiap ulangan harianya,
kalaupun blm adanya aplikasi yang pintar, semestinya
sekolah menganggarkan biaya kertas dan foto copy
untuk mendukung hal tersebut sehingga guru dan siswa
Daftar materi yang sering dapat Kembali kreatif dalam mengerjakan berbagai
mengalami miskonsepsi dalam bentuk soal.
3 pembelajaran
• Daya Beda Soal, kemampuan soal dalam membedakan
antara siswa yang nilainya tinggi dengan siswa yang
nilainya rendah, Hal ini membuat siswa malah bukan
belajar tapi semata-mata untuk nilai yang tinggi
membuat diskriminasi antara siswa menurut saya kurang
efektif dan efisien sistem harusnya di perbaiki.
• Tentang remedial dan pengayaan yang aplikasinya
kurang menggambarkan pendidikan di indonesia.

Downloaded by imaz Abdurahman (imaz.abdurahman@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai