B. Judul Modul : Asesmen dalam Kurikulum Merdeka C. Kegiatan Belajar : 3 Tiga D. Nama Dosen : Syibli Maupun, M. Pd.
E. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1 Konsep (Beberapa istilah LANGKAH PENYUSUNAN TES HASIL BELAJAR dan definisi) di KB Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pengembangan tes hasil atau prestasi belajar peserta didik adalah: a) Menyusun spesifikasi tes b) Menulis soal c) Menelaah soal tes d) Melakukan ujicoba tes e) Melakukan analisis butir soal f) Memperbaiki tes g) Merakit tes h) Melaksanakan tes i) Menafsirkan hasil tes
ANALISIS BUTIR SOAL
Analisis butir soal merupakan menganalisis butir dari taraf sukar, daya beda, dan fungsi distractor. a) taraf sukar atau taraf kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada suatu tingkat kemampuan atau bisa dikatakan untuk mengetahui sebuah soal itu tergolong mudah atau sukar. tingkat kesukaran soal berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar tingkat kesukarannya semakin mudah sebuah soal. b) Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yg kurang pintar (berkemampuan rendah). Daya pembeda soal dapat diukur melalui selisih proporsi jawaban benar pada testee kelompok atas dan kelompok bawah. Indeks daya pembeda soal berkisar antara -1 sampai dengan +1. c) Fungsi distractor mempunyai fungsi menjadi pengecoh terhadap peserta didik yang malas belajar. Fungsi pengecoh ada pada tes objektif dalam bentuk alternatif pilihan jawaban (option). butir soal yg baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik (testee) yg menjawan salah . ANALISIS PERANGKAT SOAL Analisis perangkat soal merupakan validitas serta reliabilitas instrumen. Instrumen yang berkualitas merupakan instrumen yg valid serta reliabel. a) Instrumen yang valid yaitu benar, yang mampu mengukur sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. b) Reliabilitas ialah untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran bisa dipercaya yg mempunyai daya keajegan yg tinggi.
PENGUJIAN VALIDITAS HASIL BELAJAR
Dalam validitas, suatu instrumen mempermasalahkan apakah tes atau instrumen tersebut sahih-sahih mengukur apa yang hendak diukur. Penganalisisan tes hasil belajar bisa dilakukan melalui validitas rasional dan validitas empirik. a) Validitas rasional merupakan validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, atau berdasarkan hasil pemikiran yg logis. b) Validitas empirik artinya validitas yg ditentukan sesuai kriteria, baik kriteria internal juga kriteria eksternal.
PENGUJIAN TES SECARA RASIONAL
untuk mengetahui, bahwa instrumen alat ukur tadi telah memiliki validitas rasional atau belum maka bisa dilakukan melalui validitas isi dan validitas konstruk (susunan). a) Validitas isi merupakan validitas untuk mengetahui sejauh mana suatu tes bisa mengukur taraf penguasaan terhadap isi atau materi tertentu sinkron dengan tujuan pengajaran atau sejauh mana pertanyaan, tugas atau buah pada suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan serta proposional sikap sampel yg dikenai tes tadi. b) Validitas konstruk artinya validitas untuk mengetahui sejauh mana butir-butir instrumen mampu mengukur apa yg benar-benar hendak diukur sinkron dengan konsep spesifik atau definisi konseptual. PENGUJIAN TES SECARA EMPIRICAL Kriteria internal ialah tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, dapat dicontohkan adalah validitas butir yang didalamnya berusaha untuk menganalisis apakah ada kesesuaian antara sekor buah menggunakan sekor total instrumen berarti yang dijadikan kriteria artinya instrumen itu sendiri. Adapun kriteria eksternal yaitu hasil ukur instrumen atau tes lain pada luar instrumen yg menjadi kriteria, model validitas ramalan (predictive validity) dan validitas bandingan (concurrent validity). a) Validitas konkuren merupakan Bila kriteria standarnya adalah sama sama saat atau saat ini, dan bukan masa yang akan datang, model tes hasil formatif 1 dikorelasikan dengan tes hasil formatif dua (yang dijadikan kriteria atau standarnya). Uji validitas konkuren bisa memakai teknik analisis korelasional Product Moment dari Karl Pearson. b) Validitas prediktif yg dijadikan kriteria standar merupakan prestasi belajar siswa yg akan datang, sebab validitas prediktif bermaksud melihat bagaimana suatu tes dapat bisa memprediksi atau memperkirakan perilaku siswa di masa yang akan tiba, model dikorelasikan tes ujian masuk menggunakan prestasi belajar peserta didik pada masa atau waktu berikutnya.
PENGUJIAN VALIDITAS ITEM TES HASIL BELAJAR
Validitas butir berasal suatu tes merupakan ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item yang ialah bagian tidak terpisahkan asal tes menjadi suatu totaliats. Validitas buah ialah validitas internal dan yg dijadikan kriteria sekor total pada pada instrumen (tes itu sendiri). sehingga bisa dimengerti eratnya hubungan antara butir item menggunakan tes hasil belajar menjadi suatu totalitas.
PENGUJIAN REABILITAS TES HASIL BELAJAR
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepercayaan atau konsistennya pada mengukur sehinnga bisa dipengaruhi apakah tes hasil belajar yang disusun telah mempunyai daya keajegan atau agama yg tinggi, sebagai hasilnya instrumen (tes hasil belajar) yg disusun bisa dikatakan artinya reliabel yang mempunyai taraf konsisten hasil ukur atau bisa mengukur keadaan yang sebenaranya berasal keadaan siswa atau subyek yang diukur. PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN TES HASIL BELAJAR a) Pengolahan hasil penilaian Tes Tertulis hasil evaluasi tes tertulis artinya skor yg diperoleh peserta didik asal hasil tes yg diikuti siswa, baik itu pilihan ganda, sahih galat, menjodohkan, jawaban singkat, ataupun uraian. • Cara menskor tes bentuk pilihan ganda ada dua, yaitu: pertama tanpa menerapkan sistem hukuman, serta yang kedua ialah menggunakan menerapkan sistem denda . • Tes bentuk jawaban singkat serta menjodohkan umumnya tidak memperhitungkan sangsi berupa denda . • Tes obyektif bentuk matching, fill in, serta completion, perhitungan skor akhirnya pada umumnya tidak memperhitungkan sistem hukuman. • Pada umumnya tes uraian menggunakan sistem bobot ( weight) yang diberikan untuk setiap buah soal, atas dasar taraf kesukarannya, atau atas dasar poly sedikitnya unsur yg harus ada dalam jawaban. b) Pengolahan hasil evaluasi Unjuk Kerja sesuai hasil evaluasi unjuk kerja siswa maka diperoleh data atau sekor yg mengambarkan kemampuan siswa pada mencapai kompetensi yg menunutut siswa melakukan tugas eksklusif.
- Langkah – Langkah dalam Pengembangan Tes
Materi ini termasuk materi yang sulit karena dalam menyusun langkah- langkah pengembangan tes harus meliputi menyusun spesifikasi tes , menulis soal, Daftar materi pada KB menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, melakukan 2 yang sulit dipahami analisis butir soal, memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan tes, menafsirkan hasi tes . instrumen tes yang sudah disusun selanjutnya dianalisis dalam bentuk analisis butir soal dan analisis perangkat soal 1. Miskonsepsi dalam menganalisis butir soal. Analisis butir Daftar materi yang sering soal berupa tarar tukar , daya beda, dan distractor. 3 mengalami miskonsepsi 2. Miskonsepsi dalam perangkat soal yang beruba uji dalam pembelajaran validitas dan reliabilitas.