Anda di halaman 1dari 9

0

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP


MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR

Rima Melati1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si.2 Drs. Zulkarnain, M.Si.3

The objective of the research was to analyze the questions of the second semester
final test of Geography for the students of grade X at SMA Negeri 1 Natar in
2012/2013 including validity, reliability, difficulty level, distinguishing factor
efficiency, and answer’s pattern. This research used descriptive method. The
result showed that the questions’ qualities were as follow: 1) As seen from the
validity of each questions it was found that there were 8 or 16% questions were
valid and 42 or 84% questions were not valid. 2) The reliability was classified as
good enough with coefficient was 0,425 or 42,5%. 3) The questions’ difficulty
level showed that there were 1 or 2% questions which were categorized as easy.
4) The distinguishing factors efficiency that was observed showed that there were
10 or 20% questions had good distinguishing factors. 5) As seen from the
answers’ pattern it was known that generally all the distractors of each questions
were good.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal Ujian Semester Genap Mata
Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2012/2013 meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan
pola jawaban. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil analisis yang
dilakukan menunjukkan bahwa kualitas soal yang digunakan, 1) Dilihat dari
validitas tiap butir soal terdapat 8 atau 16% butir soal dikatakan valid dan 42 atau
84% yang tidak valid. 2) Reliabilitas termasuk dalam klasifikasi cukup dengan
koefisien 0,425 atau 42,5%. 3)Tingkat kesukaran butir soal terdapat 1 atau 2%
kategori mudah. 4) Ditinjau daya pembeda terdapat 10 atau 20% butir soal
memiliki daya pembeda baik. 5) Dilihat dari pola jawaban diketahui bahwa secara
umum semua pengecoh (distractor) pada butir soal tersebut sudah berfungsi
dengan baik.

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Keterangan:
1
: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unila
2
: Pembimbing I
3
: Pembimbing II
1

PENDAHULUAN Suatu tes dapat dikatakan valid,


jika tes tersebut mampu
Evaluasi adalah kegiatan atau proses mengukur apa yang seharusnya
untuk menilai sesuatu. Untuk dapat diukur.
menentukan nilai dari sesuatu yang b. Reliabilitas
sedang dinilai, dilakukanlah Sebuah tes dikatakan reliabel
pengukuran, dan wujud dari apabila hasil-hasil tes tersebut
pengukuran itu adalah pengujian, dan mampu menunjukkan ketepatan
dalam dunia pendidikan pengujian jika diujikan berkali-kali.
ini dikenal dengan istilah tes. c. Objektivitas
Evaluasi dipandang penting sebab Objektifitas bearti tidak adanya
berbagai masukan yang didapat dari unsur pribadi yang
hasil tersebut dapat dipergunakan mempengaruhi
untuk mengetahui kekuatan dan d. Praktibilitas
kelemahan yang terdapat pada proses Sebuah tes dikatakan praktibilitas
belajar mengajar yang telah yang tinggi apabila tes tersebut
dilakukan selama ini sudah berjalan bersifat praktis, mudah
dengan baik atau belum. pengadministrasian.
e. Ekonomis
Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak Bahwa dalam pelaksanaan tes
terpisahkan dari aktivitas tersebut tidak membutuhkan
pembelajaran secara keseluruhan, hal ongkos/biaya yang mahal, tenaga
ini menuntut adanya kemampuan yang banyak dan waktu yang
guru sebagai pelaksana pengajaran lama.
dikelas tentang hal-hal yang Selain harus memiliki syarat-syarat
berkaitan dengan evaluasi, seperti tersebut di atas juga harus memilki:
kemampuan menyusun, menguji alat (Suharsimi Arikunto, 2010: 207 ).
tes, menganalisis, mengolah dan  Taraf kesukaran, soal yang baik
menafsirkan hasil tes. adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar.
Evaluasi hasil pembelajaran atau  Daya pembeda, adalah
evaluasi hasil belajar antara lain kemampuan sesuatu soal untuk
menggunakan tes untuk melakukan membedakan antara siswa yang
pengukuran hasil belajar sebagai pandai (berkemampuan tinggi)
prestasi belajar, dalam hal ini adalah dengan siswa yang bodoh
penguasaan kompetensi oleh setiap (berkemampuan rendah).
siswa. Salah satu contoh tes sumatif  Pola jawaban soal, adalah
adalah penyelenggaraan ujian distribusi testee dalam hal
semester yang diharapkan mampu menetukan pilihan jawaban pada
memberikan informasi mengenai soal bentuk pilihan ganda.
kemampuan kognitif atau hasil
belajar siswa secara objektif. Bahwa dari syarat tes yang baik yang
dianalisis dalam soal ujian semester
Menurut Suharsimi Arikunto, (2010: hanya lima. Oleh karena itu dalam
57), mngatakan bahwa tes yang baik penelitian ini hanya menganalisis
adalah memiliki: lima syarat tes yang baik yaitu
a. Validitas validitas, reliabilitas, tingkat
2

kesukaran, daya pembeda serta pola mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat


jawaban. populasi atau daerah tertentu dan
diharapkan dapat memecahkan
Pembuatan soal ujian semester permasalahan-permasalahan yang
sebaiknya mengikuti langkah- telah dikemukakan dalam penelitian
langkah yang harus dilakukan yaitu: dengan jalan menyusun data,
1. Menentukan tujuan mengadakan memperjelas dan menganalisa serta
tes. menafsirkan.
2. Mengadakan pembatasan terhadap
bahan yang akan diteskan. Dalam penelitian ini peneliti
3. Merumuskan tujuan menggunakan 30 siswa sebagai
instruksionalkhusus dari tiap sampel dalam penelitian ini, yaitu 10
bagian bahan. siswa dari kelas X.1, 10 siswa dari
4. Menyusun tabel spesifikasi yang kelas X.5 dan 10 siswa dari kelas
memuat pokok materi. X.9.
5. Menuliskan butir-butir soal.
(Suharsimi Arikunto, 2010:153) Dalam penelitian ini, variabel yang
diteliti adalah:
Dalam penelitian ini penulis tertarik 1. Validitas berkenaan dengan
ingin meneliti alat butir tes (soal) ketetapan alat penilaian terhadap
yang digunakan di SMA Negeri 1 konsep dinilai sehingga betul-
Natar pada mata pelajaran betul menilai apa yang
geografi.Untuk itu penulis seharusnya dinilai. (Nana
mengadakan penelitian di SMA Sudjana, 2008: 12). Dalam
Negeri 1 Natar dengan judul pengukurannya validitas ini
“Analisis Butir Soal Ujian diukur dengan menggunakan
Semester Genap Mata Pelajaran rumus korelasi product moment,
Geografi Kelas X di SMA Negeri 1 baik dengan rumus simpangan
Natar Tahun Pelajaran maupun rumus angka kasar.
2012/2013”. Klasifikasi validitas butir soal
dpata diukur yaitu 1) Valid
METODE PENELITIAN apabila rhitung > rtabel maka lebih
besar dari 0,374, 2) Tidak Valid
Metode yang digunakan dalam apabila didapat rhitung < rtabel jika
penelitian ini adalah metode lebih kecil dari 0,373
deskriptif. Penelitian deskriptif 2. Reliabilitas alat penilaian adalah
merupakan metode penelitian yang ketetapan atau keajegan alat
berusaha menggambarkan objek atau tersebut dalam menilai apa yang
subjek yang diteliti sesuai dengan dinilai, artinya kapan pun alat
apa adanya, dengan tujuan penilaian tersebut digunakan
menggambarkan secara sistematis akan memberikan hasil yang
fakta dan karakteristik objek yang relatif sama. (Nana Sudjana,
diteliti secara tepat (Sukardi, 2008: 2008: 17). Reliabilitas dapat
162). diukur dengan menggunakan
kriteria tingkat keeratan
Penggunaan metode deskriptif hubungan yaitu:
bertujuan untuk membuat deskripsi
secara sistematis, faktual, dan akurat
3

 Sangat tinggi jika memiliki  Cukup : jika soal tersebut


koefisien korelasi antara 0,800 memiliki nilai diskriminasi
sampai dengan 1,00 sebesar 0,20 sampai 0,40
 Tinggi jika memiliki koefisien  Baik : jika soal tersebut
korelasi antara 0,600 sampai memiliki nilai diskriminasi
dengan 0,799 sebesar 0,40 sampai 0,70
 Cukup jika memiliki koefisien  Baik sekali: jika soal tersebut
korelasi antara 0,400 sampai memiliki nilai diskriminasi
dengan 0,599 sebesar 0,70 sampai 1,00
 Rendah jika memiliki koefisien  Tidak baik jika soal tersebut
korelasi antara 0,200 sampai memiliki nilai diskriminasi
dengan 0,399 negatif.
 Sangat rendah jika memiliki
koefisien korelasi antara 0,00 5. Pola penyebaran jawaban item
sampai dengan 0,199 adalah suatu pola yang dapat
menggambarkan bagaimana
3. Tingkat kesukaran yaitu peserta tes menetukan pilihan
mengetahui tingkat kesulitan jawaban terhadap kemungkinan-
soal-soal yang mana termasuk kemungkinan jawab yang telah
mudah, sedang dan sukar (Nana dipasangkan pada setiap butir
Sudjana, 2008: 135). Tingkat item (Anas Sudijono, 2008:411).
kesukaran dapat diukur Dalam penelitian ini terdapat 50
berdasarkan klasfikasi indek butir soal yang akan dianalisis,
tingkat kesukaran butir soal masing-masing butir soal
diantaranya: memiliki 5 pilihan jawaban,
 Sukar jika soal tersebut memiliki sehingga jumlah option jawaban
P 1,00 sampai 0,30 keseluruhan adalah 250 option.
 Sedang jika soal tersebut Soal tersebut akan di ujikan
memiliki P 0,30 sampai 0,70 kepada 30 siswa atau peserta tes.
 Mudah jika soal tersebut  Pola jawaban baik apabila
memiliki P 0,70 sampai 1,00 pengecoh dipilih minimal
oleh 5% peserta tes.
4. Daya pembeda yaitu mengkaji  Pola jawaban tidak baik
butir-butir soal dengan tujuan apabila tidak dipilih sama
untuk mengetahui kesanggupan sekali oleh peserta tes.
soal dalam membedakan siswa
yang tergolong mampu (tinggi Teknik yang digunakan dalam
prestasinya) dengan siswa yang mengumpulkan data pada penelitian
tergolong kurang atau lemah ini adalah 1). Teknik tes, tes yang
prestasinya (Nana Sudjana, 2008: digunakan yaitu tes objektif bentuk
141). Daya pembeda dapat soal pilihan ganda yang terdiri dari
diukur menggunakan criteria 50 soal yaitu Soal Ujian Semester
daya pembeda diantaranya: Genap Mata Pelajaran Geografi
 Jelek : jika soal tersebut Kelas X SMA Negeri 1 Natar Tahun
memiliki nilai diskriminasi Pelajaran 2012/2013, 2). Teknik
sebesar 0,00 sampai 0,20 Wawancara dengan guru bidang
studi geografi kelas X Ibu Nur
Azizah. D., S.Si., guna mengetahui
4

informasi butir soal ujian semester Secara Astronomis SMA 05018’55”


genap, kondisi siswa dan materi LS – 05018’58” LS dan 105011’38”
pelajaran geografi dan 3). Teknik BT – 105011’43”BT berdasarkan
Observasi situasi sekolah atau pembuatan peta SMA Negeri 1
mengenal lokasi di SMA Negeri 1 Natar. SMA Negeri 1 Natar dibina
Natar dengan mengetahui denah oleh guru yang berjumlah 93 orang,
lokasi sekolah tersebut. Analisis data yaitu 85 orang berstatus sebagai guru
dalam penelitian ini perhitungan data tetap dan 8 orang berstatus guru
menggunakan analisis secara tidak tetap.
manual.
Tenaga pendidik di SMA Negeri 1
PEMBAHASAN Natar memiliki tenaga pengajar yang
berkualitas dalam bidang studinya
SMA Negeri 1 Natar didirikan pada masing-masing. Hal ini didukung
tahun 1985. Pembangunan SMA juga oleh pengalaman mengajar dan
Negeri 1 Natar ini didanai oleh masa kerja yang relatif lama.
APBN pada tahun 1984/1985, Sekolah SMA Negeri 1 Natar
dengan luas bangunan SMA Negeri 1 memiliki 1072 siswa, dengan total
Natar 15.000 m2, yang sekarang kelas 27 kelas, yang terdiri dari kelas
dipimpin oleh Drs. Suwarlan, M. M. X sebanyak 9 kelas jumlah 367
Pd., pada periode November 2010 siswa. Kelas XI sebanyak 9 kelas
sampai sekarang. SMA Negeri 1 terdiri dari dua jurusan yaitu 5 kelas
Natar berada diwilayah kecamatan jurusan IPA dan 4 kelas jurusan IPS
Natar Kabupaten Lampung Selatan, sebanyak. 357 siswa, dan kelas XII
dipinggir jalan lintas Sumatera, 7 juga terdiri dari dua jurusan yaitu 5
Km kearah utara dari Bandar kelas jurusan IPA dan 4 kelas
Lampung. jurusan IPS sebanyak 348 siswa.

Gambar 1: Peta Lokasi SMA Negeri 1 Natar


5

Sarana dan prasarana juga dilakukan suatu analisis butir soal.


merupakan faktor penunjang dalam Analisis butir soal adalah pengkajian
kegiatan pembelajaran disekolah, tes yang diperoleh perangkat
dengan sarana dan prasarana yang pertanyaan yang memiliki kualitas
memadai dapat memudahkan tenaga memadai. Ada beberapa analisi butir
pengajar untuk mengembangkan soal yakni analisis tingkat kesukaran
kompetensinya dalam pembelajaran soal, analisis daya pembeda, pola
serta siswa untuk dapat jawaban disamping validitas dan
meningkatkan penguasaan materi reliabilitas. Menganalisis tingkat
yang telah disampaikan oleh guru. kesukaran soal artinya mengkaji soal
Secara umum prasarana yang dari segi kesulitannya sehingga dapat
terdapat di SMA N 1 Natar sudah diperoleh soal mana yang termasuk
memadai. mudah, sedang, dan sukar.
Menganalisis daya pembeda artinya
Sarana dan prasarana sebagai mengkaji soal tes dari segi
penunjang di SMA N 1 Natar cukup kesangguapan tes tersebut dalam
memadai bagi kelancaran proses membedakan siswa yang termasuk
pembelajaran, adapun sarana lain kategori kuat/tinggi prestasinya.
seperti internet, instalasi air, jaringan Sedangkan pola jawaban untuk
listrik dan akses jalan sudah cukup mengkaji apakah distraktor atau
memadai dan dalam kondisi yang pengecoh dari option jawaban sudah
baik. dipilih oleh 5% dari peserta tes.
Sedangkan validitas dan reliabilitas
Salah satu upaya dalam mengkaji kesulitan dan keajegan
meningkatkan kualitas proses dan pertanyaan tes.
hasil belajar sebagai bagian dari
peningkatan kualitas pendidikan Objek pada penelitian ini adalah Soal
dapat dilakukan melalui system Ujian Semester Genap Mata
penilaian. Dalam penilaian proses Pelajaran Geografi Siswa Kelas X di
dan hasil belajar siswa di sekolah, SMA Negeri 1 NatarTahun Pelajaran
guru memberikan suatu evaluasi 2012/2013.
untuk mengetahui sejauh mana 1. Validitas Butir Soal
penguasaan materi yang Validitas item suatu tes adalah
disampaikan. ketepatan mengukur butir item dalam
mengukur apa yang seharusnya
Dalam melaksanakan kegiatan diukur melalui butir soal tersebut.
evaluasi, berhasil atau tidaknya Soal Ujian Semester Genap Mata
sangat ditentukan oleh tepat atau Pelajaran Geografi Kelas X SMA
tidaknya pelaksanakan ujian. Untuk Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
melaksanakan ujian ini memerlukan 2012/2013 yang telah disusun oleh
alat-alat tes. Bagi ujian tertulis maka Tim Musyawarah Guru Mata
alatnya adalah butir-butir soal Pelajaran (MGMP) Geografi
tertulis. Idealnya sebelum suatu tes Kabupaten Lampung Selatan
dipergunakan maka tes tersebut merupakan kumpulan dari beberapa
harus memenuhi syarat-syarat tes butir soal, yang dapat mengukur dan
yang baik. Tes yang baik harus mengungkapkan hasil belajar yang
memperlihatkan indikator-indikator telah dicapai oleh siswa setelah
sebagai tes yang baik. Dalam hal ini
6

melaksanakan proses pembelajaran dalam menilai apa yang dinilai,


dalam jangka waktu tertentu. artinya kapanpun alat penilaian
tersebut digunakan akan memberikan
Menurut Anas Sudijono (2008: 184) hasil yang relatif sama. Dalam
sebutir item dapat dikatakan telah perhitungan reliabilitas
memiliki validitas yang tinggi atau menggunakan metode belah dua
dapat dinyatakan valid, jika skor- menggunakan rumus Spearman
skor item yang bersangkutan Brown.Hasil analisis reliabilitas butir
memiliki kesesuaian atau kesejajaran soal Ujian Semester Genap Mata
arah skor totalnya atau dengan Pelajaran Geografi Kelas X SMA
bahasa statistik ada korelasi positif Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
yang signifikan antara skor item 2012/2013 diketahui besarnya angka
dengan skor totalnya.Soal dikatakan indek reliabilitas dari hasil
valid bearti tersebut dikatakan perhitungan yang dilakukan secara
mudah, sedangkan soal tidak valid manual diperoleh angka indek
bearti soal tersebut dikatakan reliabilitas sebesar 0,42. Dengan
sulit.Banyaknya soal yang yang indek reliabilitas tersebut berarti
dikatakan tidak valid menjelaskan butir soal yang digunakan dalam
bahwa soal tersebut memiliki tingkat Ujian Semester Genap Mata
kesulitan yang tinggi. Pelajaran Geografi Kelas X SMA
Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
Berdasarkan data penelitianbahwa 2012/2013 belum memiliki tingkat
terdapat 8 butir soal atau 16% butir reliabilitas yang tinggi atau dengan
soal yang valid dan 42 atau 84% kata lain memiliki reliabilitas yang
butir soal yang tidak valid. Hal ini cukup.
menunjukkan bahwa butir soal ujian
Semester Genap Kelas X Mata 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Menurut Suharsimi Arikunto, (2010:
Natar Tahun Pelajaran 2012/2013 207), butir soal yang baik adalah soal
bahwa validitas butir soal dilakukan yang tingkat kesukarannya sedang
revisi. dengan kata lain tidak terlalu sukar
2. Reliabilitas dan tidak terlalu mudah. Soal yang
Suatu tes dapat dikatakan terlalu mudah tidak merangsang
mempunyai kepercayaan yang tinggi siswa untuk mempertinggi usaha
jika tes tersebut dapat memberikan memecahkannya. Sebaliknya soal
hasil yang tetap.Maka pengertian yang terlalu sukar akan
realibilitas tes berhubungan dengan menyebabkan siswa menjadi putus
masalah ketetapan hasil tes atau asa dan tidak mempunyai semangat
seandainya hasilnya berubah-rubah, untuk mencoba lagi karena diluar
perubahan yang terjadi dapat jangkauannya.
dikatakan tidak berarti. Reliabilitas
alat penilaian adalah ketetapan atau Oleh karena itu soal yang tidak
keajegan alat dalam menilai apa yang terlalu sukar n tidak terlalu mudah
dinilainya. mampu membedakan antara
kemampuan siswa yang pandai
Menurut Nana Sudjana (2008:16) dengan siswa yang rendah.
Reliabilitas alat penilaian adalah
Berdasarkan hasil analisis butir soal
ketetapan atau keajegan alat tersebut
menunjukkan bahwa 27 butir soal
7

atau 54% butir soal dikatakan sukar, pada indek diskriminasi mengenal
serta sebanyak 22 butir soal atau tanda negatif. Tanda negatif
44% butir soal dikatakan mudah menunjukkan kualitas testee yaitu
serta terdapat 1 atau 2% butir soal anak pandai disebut bodoh dan anak
dikatakan mudah, sehingga masih bodoh disebut pandai.
diperlukannya revisi.
Hasil analisis daya pembeda butir
4. Daya Pembeda Butir Soal soal Ujian Semester Genap Mata
Daya pembeda soal adalah Pelajaran Geografi Kelas X SMA
kemampuan suatu butir soal dapat Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
membedakan antara siswa yang telah 2012/2013 dengan perhitungan
menguasai materi yang ditanyakan secara manual diperoleh 32 butir soal
dan siswa yang tidak/kurang/belum tergolong jelek dengan indek daya
menguasai materi yang pembeda 0,00-0,20, 6 butir soal
ditanyakan.Mengetahui daya tergolong indek daya pembeda 0,21-
pembeda butir soal sangatlah penting 0,40 dengan klasifikasi cukup, 4
sebab salah satu dasar dalam butir soal tergolong baik dengan
penyusunan butir-butir soal tes hasil indek daya pembeda 0,41-0,70 serta
belajar adalah dapat membedakan 8 butir soal yang memiliki indek
kemampuan peserta tes, antara daya pembeda yang bernilai negatif.
peserta tes yang satu dengan peserta
tes yang lainya. 5. Pola Jawaban Butir Soal
Menganalisis fungsi distraktor sering
Analisis daya pembeda soal adalah dikenal dengan istilah lain, yaitu:
mengkaji butir-butir soal dengan menganalisis pola penyebaran
tujuan mengetahui kesanggupan soal jawaban item. Adapun yang
dalam membedakan siswa yang dimaksud pola penyebaran item ialah
tergolong pandai dan kurang pandai, suatu pola yang dapat
artinya bila soal tersebut diberikan menggambarkan bagaimana testee
kepada siswa yang pandai maka akan menentukan pilihan jawabnya
menunjukan prestasi yang baik, dan terhadap kemungkinan-kemungkinan
apabila diberikan kepada siswa yang jawab yang telah dipasangkan pada
kurang pandai maka akan setiap butir item. Penyebaran pilihan
menghasilkan prestasi yang kurang jawaban dijadikan dasar dalam
baik pula. penelaahan soal. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui
Menurut Suharsimi Arikunto, (2010: berfungsi tidaknya jawaban yang
211) Daya pembeda butir soal yang tersedia. Suatu pilihan jawaban
baik ialah indek yang menunjukkan (pengecoh) dapat dikatakan
tingkat kemampuan butir soal berfungsi apabila pengecoh:
membedakan kelompok yang 1) paling tidak dipilih oleh 5 %
berprestasi tinggi (kelompok atas) peserta tes/siswa,
dengan kelompok yang berprestasi 2) lebih banyak dipilih oleh
rendah (kelompok bawah) diantara kelompok siswa yang belum paham
para peserta tes. Indek diskriminasi materi.
(Daya Pembeda) berkisar antara 0,00
sampai 1,00. Berbeda dengan indek Tujuan dibuatnya penyebaran
kesukaran jika indek kesukaran tidak distribusi jawaban untuk mengetahui:
mengenal tanda negatif (-), tetapi
8

1. Banyaknya peserta tes yang butir soal yang mudah sebanyak 1


jawabannya betul atau 2%. Berdasarkan indeks daya
2. Pengecoh yang bagi peserta tes pembeda soal pilihan ganda terdapat
terlalu menyolok kesalahannya 40 atau 80% dari keseluruhan soal
sehingga tidak ada yang memilih memiliki daya pembeda yang jelek,
3. Pengecoh yang menyesatkan sehingga tidak layak untuk
4. Pengecoh yang mempunyai daya digunakan dan diperlukannya revisi
tarik bagi peserta tes yang kurang Jika dilihat dari segi pola jawaban
pandai butir soal memiliki kulaitas
(Sumarna Supranata, 2005: 44) pengecoh yang baik, karena terdapat
141 atau 70,5% pengecoh yang
Pengecoh atau distraktor dapat berfungsi dengan baik.
dikatakan baik jika paling sedikit
dipilih oleh 5% peserta tes.bahwa DAFTAR RUJUKAN
hasil analisis pola jawaban diketahui
ada 59 atau 29,5% pengecoh atau Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-
distraktor yang tidak dipilih sama dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi
sekali oleh siswa atau peserta tes, Revisi). Jakarta: Bumi Aksara
sehingga dapat dikatakan bahwa
distraktor atau pengecoh tersebut Sudijono, Anas. 2008. Pengantar
tidak berfungsi dengan baik. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Pengecoh yang dikatakan baik Rajawali Pers
apabila pengecoh atau distraktor
dipilih oleh 5% peserta tes dapat Sudjana, Nana. 2008. Penilaian
dilihat pada bahwa terdapat 141 atau Hasil Proses Belajar Mengajar.
70,5% yang telah dipilih siswa Bandung: PT Remaja Rosdakarya
peserta tes. Jumlah distraktor
sebanyak 200, sedangkan yang Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan
termasuk distraktor yang baik Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:
sebanyak 141 maka dapat terlihata Bumi Aksara
bahwa distraktor sudah menjalankan
fungsinya dengan baik, dan telah Supranata, Sumarna. 2005. Analisis,
dipilih minimal oleh 5% siswa atau Validitas, Reliabilitas, dan
peserta tes. Interpretasi Hasil Tes (Implementasi
Kurikulum 2004). Bandung:
SIMPULAN Rosdakarya

Dilihat dari sisi validitas soal


memiliki kualitas butir soal yang
kurang baik karena yang valid hanya
sebesar 8 atau 16% butir soal
sedangkan yang tidak valid sebanyak
42 atau 84%. Indeks reliabilitas butir
soal sebesar 0,425 yang termasuk
dalam klasifikasi cukup, sehingga
memiliki taraf kepercayaan sebesar
42,5%. Dari sisi tingkat kesukaran
butir soal tersebut terdapat komposisi

Anda mungkin juga menyukai