Anda di halaman 1dari 18

Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.

)1

ANALISIS BUTIR SOAL UAS KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI


AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR
ANALYSIS OF FINAL EXAMS COMPUTER ACCOUNTING GRADE XI AT SMK
MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR

Oleh: Azizah Hasna’ Arifin


Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Email: azizahhasna5@gmail.com
Dra. Sukanti, M. Pd.
Dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Soal Ujian Akhir Semester Genap Mata Pelajaran
Komputer Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016
ditinjau dari Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas
Pengecoh/Distractor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa soal pilihan ganda dan uraian belum berkualitas baik. (1) Validitas soal
dinyatakan berkualitas baik, dibuktikan dengan validitas soal pilihan ganda 73,33% dan uraian 100%.
(2) Reliabilitas soal pilihan ganda 0,68 dan uraian 0,55 sehingga kualitas soal dinyatakan memiliki
Reliabilitas rendah. (3) Daya Pembeda soal dinyatakan berkualitas baik, dibuktikan dengan Daya
Pembeda soal pilihan ganda mencapai 70% dan uraian 100%. (4) Tingkat Kesukaran soal dinyatakan
berkualitas mudah, dibuktikan dengan 53,33% soal pilihan ganda dan 100% soal uraian termasuk
mudah. (5) Efektifitas Pengecoh dinyatakan berkualitas baik karena mencapai 63,33% pengecoh
berfungsi degan baik.
Kata Kunci: Analisis Butir Soal, Komputer Akuntansi, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur

Abstract
This research to investigate the Validity, Reliability, Distinguisher Power, Level of Difficulty and
Distractor Effectiveness of the Second Semester Final Exams Questions of Computer Accounting Grade
XI of Accounting Department at SMK Muhammadiyah 1 Borobudur in the Academic Year of 2015/2016.
This research is quantitative research with descriptive method. The results showed that multiple choice
and essays is not good quality. (1) Validity is good quality, evidenced by the multiple choice the validity
is 73.33% and essays 100%. (2) Reliability 0.68 of multiple choice and 0.55 essays so that quality is
low reliability. (3) Distinguisher Power is good quality, evidenced by the Distinguisher Power multiple
choce is 70% and essays 100%. (4) The level of difficulty is expressed about the quality is evidenced by
53.33% multiple choice and is 100% essays is easy. (5) Effectiveness Distractor is good quality because
it reached 63.33% Effectiveness Distractor functioning well.
Keywords: Analysis of Questions, Computer Accounting, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur

PENDAHULUAN masyarakat yang nantinya akan mencetak


Saat ini perkembangan ilmu sumber daya manusia yang berkualitas
pengetahuan dan teknologi semakin pesat untuk memajukan bangsa dan negara.
sehingga mengakibatkan perubahan- Perkembangan pendidikan nasional terus
perubahan di masyarakat. Perubahan mengalami dinamika menyangkut
tersebut juga terjadi pada bidang kurikulum, format materi, sarana dan
pendidikan, sedangkan pendidikan prasarana, maupun sistem dengan
memegang peranan penting bagi kehidupan penyempurnaan secara berkala.
2 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

Perkembangan pendidikan nasional lebih keperluan pengembilan keputusan (Sukardi,


banyak menggunakan instrumen kurikulum 2011: 1). Dalam mengevaluasi hasil belajar
dibandingkan dengan komponen lain. peserta didik, terdapat dua teknik evaluasi
Pendidikan menengah kejuruan yaitu teknik tes dan teknik non tes. Namun
merupakan bagian dari pendidikan yang dalam dunia pendidikan, teknik evaluasi
setingkat dengan jenjang menengah dengan yang sering digunakan untuk mengukur
mengutamakan kemampuan peserta didik hasil belajar siswa adalah tes. Tes sebagai
untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan
beradaptasi di dunia usaha atau dunia yang diberikan kepada peserta didik untuk
industri, melihat peluang kerja dan mendapatkan jawaban dari peserta didik
mengembangkan diri. dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk
Berdasarkan Undang Undang tahun tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk
2005 pasal 10 ayat 1 tentang guru dan perbuatan (tes tindakan). Menurut
dosen, seorang guru seharusnya menguasai penskorannya, tes dapat dibedakan menjadi
empat kompetensi salah satunya adalah dua yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes
kompetensi pedagogik, dalam kompetensi subjektif merupakan bentuk pertanyaan
pedagogik seorang guru harus atau perintah yang menghendaki untuk
melaksanakan evaluasi hasil belajar. memberikan penjelasan, uraian, komentar,
Evaluasi hasil belajar dilakukan dengan penafsiran, membandingkan, dan
tujuan agar pendidik tersebut dapat membedakan. Sedangkan tes objektif
mengevaluasi hasil belajar peserta didik adalah tes jawaban pendek yang bisa dalam
serta untuk perbaikan program pengajaran bentuk benar salah, menjodohkan,
yang telah dilakukan. Seorang pendidik melengkapi, isian, dan pilihan ganda.
juga harus mengevaluasi apakah peserta Namun pada umumnya tes subjektif berupa
didik telah menguasai ilmu yang diberikan tes uraian dan tes objektif berupa pilihan
atau belum. Hasil yang diperoleh dari ganda (Anas Sudijono, 2015: 99).
evaluasi dapat dijadikan feedback bagi guru Menurut Sukiman (2012: 7) tes
dalam memperbaiki kegiatan merupakan instrumen penilaian formal
pembelajarannya. yang digunakan untuk menilai kemampuan
Evaluasi merupakan proses yang kognitif peserta didik dalam suatu mata
menentukan kondisi suatu tujuan telah pelajaran. Suatu tes dapat dikatakan valid
dicapai dan merupakan proses memahami, apabila tes tersebut dapat dengan tepat
memberi arti, mendapatkan, dan mengukur apa yang akan diukur. Tes
mengkomunikasikan sesuatu informasi bagi dikatakan reliabel apabila tes tersebut
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)3

memberikan hasil yang sama apabila Bagi seorang pendidik, kegiatan


diberikan berkali-kali pada subjek yang evaluasi merupakan kegiatan yang harus
sama dan menunjukkan ketetapan. Tes dilakukan oleh seorang pendidik, dengan
bersifat objektif bila tidak ada unsur cara mengadakan evaluasi berupa
subjektif yang mempengaruhi tes tersebut. pemberian soal-soal serta berupa percobaan
Menurut Daryanto (2008: 177) cara menilai kepada peserta didik. Untuk memudahkan
tes yaitu: guru dalam menilai hasil tes tersebut maka
1. Meneliti secara jujur soal – soal yang dibuat analisis butir soal. Analisis butir soal
sudah disusun merupakan kegiatan yang diperlukan untuk
2. Mengadakan analisis soal menilai kualitas tes sehingga diketahui butir
Dalam mengadakan analisis soal, tes yang berkualitas dan dapat digunakan
terdapat tiga pendekatan yang bisa kembali, butir tes yang kurang berkualitas
dilakukan, yaitu: untuk direvisi atau soal-soal yang tidak
a. Taraf Kesukaran berkualitas dapat disingkirkan atau
b. Daya Pembeda dibuang. Apabila soal yang digunakan pada
c. Efektivitas Pengecoh tes prestasi belajar dipertanyakan
3. Mengadakan checking Validitas kualitasnya, maka hasil dari tes tersebut
4. Mengadakan checking Reliabilitas juga kemungkinan tidak berkualitas. Hasil
Hasil tes seharusnya mencerminkan tes dari soal-soal yang tidak berkualitas
keadaan yang sebenarnya, karena hasil tes bukan mencerminkan mengenai prestasi
tersebut akan digunakan untuk bahan peserta didik secara nyata, karena hasil tes
pertimbangan dalam pengambilan tersebut akan memberikan informasi yang
keputusan. Dalam Mawardi Lubis (2008: salah mengenai keberhasilan belajar para
44) dan Anas Sudijono (2015: 370), peserta didik.
dijelaskan bahwa tes dikatakan berkualitas Dalam melakukan analisis terhadap
apabila mencakup aspek Validitas, butir soal membutuhkan waktu yang cukup
Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat lama dan membutuhkan pengetahuan
Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh/ khusus tentang teknik analisis butir soal,
Distractor. Untuk mengetahui hal tersebut serta dalam pelaksanaannya cukup rumit
maka diperlukan adanya suatu aktivitas karena harus melalui beberapa langkah
penilaian terhadap soal tes untuk dalam pengembangan tes hasil belajar,
mendapatkan informasi apakah soal tes diantaranya: (1) Menyusun Spesifikasi Tes;
tersebut telah memenuhi persyaratan tes (2) Menulis Soal Tes; (3) Menelaah Soal
yang baik. Tes; (4) Melakukan Uji Coba Tes; (5)
4 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

Menganalisis Butir Soal (6) Memperbaiki belum melaksanakan analisis terhadap butir
Tes; (7) Merakit Tes; (8) Melaksanakan soal Ujian Akhir Semester Genap pada
Tes; (9) Menafsirkan Hasil Tes (Djemari Mata Pelajaran Komputer Akuntansi.
Merdapi, 2008: 88) hal ini menyebabkan Dalam melakukan penilaian hasil belajar,
kebanyakan guru belum melaksanakan guru Komputer Akuntansi di SMK
analisis pada butir soal. Permasalahan Muhammadiyah 1 Borobudur
tersebut mengakibatkan kualitas soal belum menggunakan Penilaian Acuan Kriteria
diketahui, oleh karena itu guru perlu (PAK). Tujuan dari dilakukannya analisis
mengadakan analisis butir soal agar soal butir soal adalah untuk mengidentifikasi
dapat diketahui kualitasnya dan untuk soal yang baik, kurang baik, dan tidak baik.
evaluasi pada pembelajaran selanjutnya. Butir soal yang baik sebaiknya disimpan di
Hal tersebut merupakan kendala yang bank soal, butir soal yang kurang baik
terjadi di SMK Muhammadiyah 1 sebaiknya direvisi, dan butir soal yang tidak
Borobudur. baik sebaiknya dibuang. Analisis butir soal
Berdasarkan wawancara dengan guru dilakukan agar soal yang dibuat oleh guru
mata pelajaran Komputer Akuntansi pada merupakan soal yang berkualitas, sehingga
26 Februari 2016, guru mata pelajaran dapat mengukur hasil belajar peserta didik.
Komputer Akuntansi belum melakukan Apabila soal yang digunakan untuk
analisis butir soal pada soal Ujian Akhir mengukur hasil belajar peserta didik
Semester Genap pada soal yang dibuat, diragukan kualitasnya, maka hasil dari tes
sehingga kualitas tes belum diketahui. tersebut juga kemungkinan tidak
Selama ini, guru mata pelajaran Komputer berkualitas. Hasil tes dari soal-soal yang
Akuntansi belum melakukan analisis butir tidak berkualitas tidak dapat mencerminkan
soal karena tidak mengetahui teknik atau hasil belajar peserta didik karena tes
cara menganalisis butir soal, sehingga tersebut akan memberikan informasi yang
hanya menggolongkan soal berdasarkan kurang tepat mengenai hasil belajar siswa.
kategori mudah, sedang dan sukar saja. Analisis butir soal dilakukan dengan
Selain itu analisis terhadap butir soal menghitung aspek Validitas, Reliabilitas,
dianggap cukup rumit untuk dilakukan serta Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
melihat jumlah siswa yang berjumlah 66 Efektivitas Pengecoh/Distractor. Analisis
siswa sehingga membutuhkan waktu yang butir soal dapat dilakukan dengan
banyak. Lembar jawaban siswa juga sering menggunakan bantuan perangkat komputer
tercecer setelah dikoreksi oleh guru, dengan software maupun secara manual.
permasalahan tersebut menyebabkan guru Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)5

program ANATES Version 4.09. Program untuk mendeskripsikan tes dalam bentuk
ini bermanfaat bagi peneliti untuk butir soal di SMK Muhammadiyah 1
memudahkan menganalisis butir soal Ujian Borobudur. Munurut Nana Syaodih (2012:
Akhir Semester Genap Mata Pelajaran 54) metode deskriptif dalam penelitian
Komputer Akuntansi Kelas XI Akuntansi kuantitatif merupakan suatu metode
SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun penelitian yang ditunjukkan untuk
Ajaran 2015/2016 dari segi Validitas, menggambarkan fenomena-fenomena yang
Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat ada, yang berlangsung pada saat ini atau
Kesukaran, dan Pengecoh/Distractor yang lampau. Penelitian ini tidak
Mata pelajaran yang akan dianalisis mengadakan manipulasi atau pengubahan
adalah mata pelajaran Komputer Akuntansi pada variabel, tetapi menggambarkan suatu
berupa tes objektif dan tes subjektif. kondisi apa adanya. Dalam penelitian ini
Komputer Akuntansi merupakan mata data berupa angka-angka dianalisis
pelajaran pengoperasian komputer dengan menggunakan program ANATES Version
menggunakan software. Pada mata 4.09.
pelajaran Komputer Akuntansi di SMK
Muhammadiyah 1 Borobudur Waktu dan Tempat Penelitian
menggunakan software Mind Your Own Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI
Business (MYOB) untuk kelas XI. Program Keahlian Akuntansi SMK
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti Muhammadiyah 1 Borobudur yang
tertarik untuk mengadakan penelitian beralamatkan di Jl. Syailendra Raya,
dengan judul “Analisis Butir Soal Ujian Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Akhir Semester Genap Mata Pelajaran Pelaksanaan pengambilan data
Komputer Akuntansi Kelas XI Akuntansi dilaksanakan pada bulan Juli 2016 setelah
SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun pelaksanaan Ujian Akhir Semester Genap
Ajaran 2015/2016” Mata Pelajaran Komputer Akuntansi kelas
XI SMK Muhammadiyah 1 Borobudur
METODE PENELITIAN Tahun Ajaran 2015/2016.
Jenis Penelitian Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh
penelitian kuantitatif dengan metode siswa kelas XI Program Keahlian
deskriptif. Dalam pelaksanaannya, Akuntansi SMK Muhammadiyah 1
penelitian ini bermaksud untuk mencari Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016 yang
informasi dan data yang dapat digunakan berjumlah 66 siswa, dengan rincian kelas
6 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

XI Akuntansi 1 sebanyak 33 siswa dan kelas Analisis Validitas pada butir soal bertujuan
XI Akuntansi 2 sebanyak 33 siswa. untuk mengetahui apakah suatu tes sudah
tepat digunakan sebagai alat ukur. Pada
Prosedur validitas soal pilihan ganda, dihitung
Pendekatan yang digunakan dalam menggunakan rumus point biserial:
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. M −M p
γ =
Hasil penelitian dijabarkan menggunakan S q
metode deskriptif. Teknik pengumpulan Keterangan :
data menggunakan dokumentasi dan γpbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang
wawancara menjawab betul bagi item yang
Data yang terkumpul dianalisis dicari validitasinya.
Mt = rerata skor total
dengan program ANATES Version 4.09 St = standar deviasi dari skor total
kemudian diinterpretasikan dan dijabarkan P = proporsi siswa yang menjawab
benar
dalam bentuk deskriptif. Q = proporsi siswa yang menjawab
salah (q = 1 – p )
(Suharsimi Arikunto, 2012: 93)
Data, Instrumen, dan Teknik
Pengumpulan Data Indeks korelasi point biserial (γpbi)

1. Data yang diperoleh dari hasil perhitungan

Data yang digunakan dalam penelitian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf

ini adalah soal ujian akhir semester genap signifikasi 5% sesuai dengan jumlah lembar

mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI jawab peserta didik yang diteliti. Pada

Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 penelitin ini indeks korelasi point biserial

Borobudur, kunci jawaban, lembar jawab (γpbi) dilihat dari kriteria yang terdapat pada

siswa, kisi-kisi, dan silabus. Teknik aplikasi ANATES Version 4.09 sesuai

pengumpulan data yang dilakukan dalam dengan lembar jawab yang diteliti.

penelitian ini dengan menggunakan teknik


dokumentasi dan wawancara. Pada validitas soal uraian, menggunakan
rumus product moment:

2. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan
∑ − (∑ )(∑ )
untuk menganalisis kualitas soal Ujian =
∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )
Akhir Semester Genap yang ditinjau dari:
Validitas
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara X dan
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)7

N = Jumlah testee ∑
∑ XY = Total perkalian skor item dengan = 1−
( − 1)
∑X = Julah skor butir soal
∑Y = Jumlah skor total
∑ X2 = Jumlah kuadrat skor butir soal Keterangan:
∑ Y2 = Jumlah kuadrat skor total = Reliabilitas yang dicari
(Suharsimi Arikunto, 2013: 213) ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
Indeks korelasi product moment yang (Anas Sudijono, 2015: 207)

diperolah dari hasil perhitungan Apabila r11 sama dengan atau lebih besar
dikonsultasikan dengan rtabel para taraf dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang
signifikansi 5% sesuai dengan jumlah sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan
peserta didik yang diteliti. Butir soal bisa memiliki Reliabilitas tinggi, sedangkan
dikatakan valid apabila (γpbi) atau rxy ≥ apabila r11 lebih kecil daripada 0,70 maka
rtabel dengan taraf signifikasi 5%. dinyatakan memiliki Reliabilitas rendah.
(Anas Sudijono, 2015: 209). Dalam
Reliabilitas penelitian ini interpretasi Reliabilitas soal
Pada reliabilitas soal pilihan ganda dihitung pilihan ganda dan uraian menggunakan
menggunakan rumus KR. 20 sebagai pendapat dari Anas Sudijono.
berikut:
Daya Pembeda
−∑
= Rumus untuk menghitung Daya Pembeda
−1
soal pilihan ganda:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan B A BB
DP    PA  PB
p = proporsi subjek yang menjawab item JA JB
dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item Keterangan:
dengan salah (q=1– p) JA = Banyaknya peserta kelompok atas
∑pq = jumlah hasil perkalian p dan q JB = Banyaknya peserta kelompok
bawah
n = banyak item BA = Banyaknya peserta kelompok atas
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi yang menjawab soal dengan benar
adalah akar varians) BB = Banyaknya peserta kelompok
(Suharsimi Arikunto , 2012: 115) bawah yang menjawab soal dengan
benar
Reliabilitas untuk soal bentuk uraian B
dapat dihitung dengan rumus Alpha sebagai PA  A = Proporsi peserta kelompok
JA
berikut:
atas yang menjawab benar
8 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

BB Tingkat Kesukaran
PB  = Proporsi peserta kelompok
JB Rumus untuk menghitung Tingkat
bawah yang menjawab benar Kesukaran soal pilihan ganda:
B
I
Tabel 1. Klasifikasi Daya Pembeda Soal N
Pilihan Ganda Keterangan:
Indeks Kriteria I =Indeks kesulitan untuk setiap butir
< 0,00 Tidak Baik soal
0,00 – 0,20 Jelek B = Banyaknya siswa yang menjawab
0,21 – 0,40 Cukup benar setiap butir soal
0,41 – 0,70 Baik N =Banyaknya siswa yang
0,71 – 1,00 Baik Sekali memberikan jawaban pada soal
yang dimaksudkan
(Suharsimi Arikunto , 2012: 228-232)
Untuk menafsirkan Tingkat Kesukaran
Rumus untuk menghitung Daya Pembeda
soal uraian: tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai
berikut:
( − )
=
∑ + ∑ Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
( − 1) Soal Pilihan Ganda
Indeks Kriteria
Keterangan: 0 – 0,30 Sukar
= Rata-rata dari kelompok atas 0,31 – 0,70 Sedang
= Rata-rata dari kelompok bawah 0,71 – 1,00 Mudah
∑ = Jumlah kuadrat deviasi individual
(Nana Sudjana, 2011 : 137)
dari kelompok atas
∑ = Jumlah kuadrat deviasi individual
dari kelompok bawah Tingkat Kesukaran untuk soal bentuk
= 27% x n (untuk kelompok atas uraian dapat dihitung dengan menghitung
dan kelompok bawah)
(Zainal Arifin, 2013: 278) berapa persen peserta didik yang yang
menjawab salah atau dibawah batas lulus
Tabel 2. Klasifikasi Daya Pembeda Soal (passing grade) untuk tiap-tiap soal. Untuk
Uraian
menafsirkan Tingkat Kesukaran soal dapat
Indeks Kriteria
Negatif – 9% Sangat Buruk digunakan kriteria berikut dengan melihat
0,10 – 19% Buruk jumlah peserta didik yang salah menjawab
20% - 29% Agak Baik soal:
30% - 49% Baik
50% ke atas Sangat Baik
Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
(Karno To, 2003: 14)
Soal Uraian
Indeks Kriteria
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)9

≤27% Sukar Dalam menyimpulkan Efektivitas


28% - 72% Sedang Pengecoh/ Distractor pada setiap butir soal,
>72% Mudah peneliti menggunakan kriteria yang
(Anas Sudijono, 2015:373)
diadaptasi dari Skala Likert sebagai berikut:
Efektifitas Pengecoh/Distractor
a. Jika keempat jawaban pengecoh
Menurut Zainal Arifin (2013: 280) Pola
berfungsi maka soal dikatakan
sebaran jawaban diperoleh dengan
memiliki efektifitas pengecoh yang
menghitung banyaknya peserta tes yang
sangat baik;
memilih jawaban a,b,c,d,e atau yang tidak
b. Jika terdapat tiga jawaban pengecoh
memilih apapun. Dari sebaran jawaban soal
berfungsi maka soal dikatakan
dapat diperoleh informasi apakah pengecoh
memiliki efektifitas pengecoh yang
(distractor) berfungsi dengan baik atau
baik;
tidak.
c. Jika terdapat dua jawaban pengecoh
= 100%
( − )/( − 1) berfungsi maka soal dikatakan
Keterangan: memiliki efektifitas pengecoh yang
IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilih cukup baik;
pengecoh d. Jika terdapat satu jawaban pengecoh
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang berfungsi maka soal dikatakan
menjawab benar pada setiap soal memiliki efektifitas pengecoh yang
= jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 = bilangan tetap kurang baik;
Kriteria untuk menilai penggunaan e. Jika semua jawaban pengecoh tidak
pengecoh yaitu sebagai berikut: berfungsi maka soal dikatakan
memiliki efektifitas pengecoh yang
Tabel 5. Klasifikasi Efektivitas tidak baik (Sugiyono, 2015: 134-135).
Pengecoh/Distractor
Indeks Keterangan
76% - 125% Sangat baik Teknik analisis Validitas, Reliabilitas,
51% - 75% atau 126% - Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
Baik
150%
Efektivitas Pengecoh/Distractor dianalisis
26% - 50% atau 151% - Kurang
175% Baik menggunakan ANATES Version 4.09 yang
0% - 25% atau 176% - telah dimodifikasi dengan rumus-rumus
Jelek
200% yang dibutuhkan sesuai dengan kriteria
Lebih dari 200% Sangat Jelek
kualitas soal. Menurut Mawardi Lubis
(Zainal Arifin,2012: 279-280)
(2008: 44) dan Anas Sudijono (2015: 370),
10 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

dalam penentuan kualitas soal antara soal


yang berkualitas baik, cukup baik, dan tidak HASIL PENELITIAN DAN
baik didasarkan pada pertimbangkan PEMBAHASAN
sebagai berikut: Hasil penelitian ini adalah sebagai
a. Butir soal dikatakan memiliki kualitas berikut:
yang baik, apabila soal tersebut Validitas
memenuhi empat kriteria yaitu Pengujian Validitas tes dilakukan
Validitas tes termasuk kategori valid. dengan dua cara yaitu dengan rasional
Daya Pembeda tes termasuk kategori (Validitas Rasional) dan empiris (Validitas
baik sekali, baik dan cukup. Tingkat Empiris). Untuk menentukan Validitas
Kesukaran tes termasuk kategori rasional dilakukan penelusuran melalui segi
sedang. Efektivitas Pengecoh/ isi (Validitas Isi). Validitas isi dapat
Distractor tes termasuk kategori diketahui dengan melihat kisi-kisi soal,
sangat baik, baik, dan cukup baik. apakah butir soal tes sudah sesuai dengan
Dengan demikian butr soal dapat di indikator yang ingin dicapai. Sedangkan
masukkan kedalam bank soal. pengujian Validitas empiris dilakukan
b. Butir soal dikatakan memiliki kualitas menggunakan rumus koefisien korelasi
yang cukup baik apabila soal tersebut point biserial.
memenuhi tiga dari empat kriteria, Berdasarkan jumlah subjek penelitian
sedangkan satu kriteria tidak termasuk yakni 66 siswa dan melihat rtabel pada taraf
dalam kriteria yang ditentukan. Daya signifikansi 5%, n-2 dari 66 siswa adalah 64
Pembeda tes termasuk kategori jelek siswa sehingga diperoleh angka 0,242.
atau tidak baik. Tingkat Kesukaran tes Dengan demikian apabila γpbi ≥ 0,242 maka
termasuk kategori sukar dan mudah. soal tersebut dinyatakan valid, tetapi
Efektifitas Pengecoh/Distractor apabila γpbi < 0,242 maka soal tersebut
termasuk kategori kurang baik atau dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil
tidak baik. Dengan demikian butir soal analisis butir Soal Ujian Akhir Semester
dapat direvisi. Genap Mata Pelajaran Komputer Akuntansi
c. Butir soal dikatakan memiliki kualitas Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah
yang tidak baik, apabila soal tersebut 1 Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016,
tidak memenuhi dua atau lebih kriteria dapat diketahui bahwa butir soal pilihan
butir soal yang baik. Dengan demkian ganda yang valid berjumlah 22 butir
butir soal dapat dibuang. (73,33%) dan butir soal yang tidak valid
berjumlah 8 butir (26,67%). Persebaran 30
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)11

butir soal berdasarkan Validitas adalah Tabel 7. Distribusi Butir Soal Uraian
Berdasarkan Validitas Item.
sebagai berikut:
No Indeks Butir Jumlah Persentase
Validitas Soal

Tabel 6. Distribusi Butir Soal Pilihan 1 ≥ 0,242 (Soal 1, 2, 3, 4,


5 100%
Valid) 5.
Ganda Berdasarkan Validitas
2 <0,242 (Soal -
Item. Tidak Valid)
- -
No Indeks Butir Soal Jumlah Persentase
Validitas
1 3, 4, 5, 6, 7, 9, Validitas Butir Soal
≥ 0,242 11, 12, 14, 15,
(Soal 16, 17, 18, 19, 22 73,33%
Uraian
Valid) 20, 21, 22, 23, 0% Valid
24, 25, 27, 30
100%
2 <0,242 1, 2, 8, 10, 13,
(Soal 26, 28, 29 Tidak
8 26,67%
Tidak
Valid
Valid)
Gambar 2. Validitas Butir Soal Uraian
Validitas Butir Soal
Reliabilitas
Pilihan Ganda
Hasil penelitian terhadap analisis
Valid
26,67% Reliabilitas soal berdasarkan patokan
73,33%
Tidak bahwa apabila 11 ≥ 0,70 maka soal yang
Valid diujikan memiliki Reliabilitas yang tinggi
Gambar 1. Validitas Butir Soal Pilihan (reliable), tetapi apabila 11 < 0,70 maka
Ganda soal yang diujikan memiliki Reliabilitas
Sedangkan untuk Validitas soal yang rendah atau tidak reliabel (un-
berbentuk uraian dihitung dengan reliable).
menggunakan rumus korelasi product Berdasarkan hasil analisis butir Soal
moment. Soal uraian dinyatakan valid Pilihan Ganda Ujian Akhir Semester Genap
apabila ≥ 0,242, sedangkan soal yang tidak Mata Pelajaran Komputer Akuntansi Kelas
valid apabila <0,242. Hasil penelitian XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1
terhadap Validitas soal uraian, Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016, dapat
menunjukkan bahwa soal yang valid diketahui bahwa soal tersebut mempunyai
berjumlah 5 soal (100%). Persebaran 5 butir nilai lebih rendah dari 0,70 yaitu sebesar
soal berdasarkan Validitas adalah sebagai 0,68 sehingga dapat dikatakan bahwa soal
berikut: tersebut memiliki Reliabilitas yang rendah.
Bentuk soal uraian menunjukkan
Reliabilitas dengan angka 0,55. Hasil ini
menunjukkan 0,55 < 0,70, maka dapat
12 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

disimpulkan bahwa Soal memiliki 5 50% ke atas 1


1 20%
(Sangat Baik)
Reliabilitas yang rendah.
Daya Pembeda Soal
0% Uraian
Daya Pembeda 0%
20%
Berdasarkan hasil analisis yang telah Sangat
40% Buruk
dilakukan, hasil penelitian menunjukkan: 40%
Buruk
Tabel8. Distribusi Butir Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan Daya Pembeda
Gambar 4. Daya Pembeda Soal Uraian
No Daya Butir Soal Jumlah Persentase
Pembeda
Tingkat Kesukaran
1 < 0,00 13
(Tidak 1 3,33% Hasil analisis Soal Pilihan Ganda
Baik)
2 0,00 – 0,20 1, 2, 6, 8, 17, Ujian Akhir Semester Genap Mata
8 26,67%
(Jelek) 26, 28, 29
Pelajaran Komputer Akuntansi Kelas XI
3 0,21 – 0,40 4, 7, 9, 10, 12,
9 30%
(Cukup) 16, 19, 23, 27 Akuntansi SMK Muhammadiyah 1
4 3, 5, 11, 14,
0,41 – 0,70 Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016 adalah
15, 20, 21, 22, 11 36,67%
(Baik)
24, 25, 30
5 0,71 – 1,00 18
sebagai berikut:
(Baik 1 3,33%
Sekali)
Tabel 10. Distribusi Butir Soal Pilihan
Daya Pembeda Butir Soal Ganda Berdasarkan Tingkat
Kesukaran.
Pilihan Ganda No Indeks Butir Soal Jum Persen
3,33% 3,33% Kesukaran lah tase
Tidak Baik 1 0% – 0,30% 29, 30
2 6,67%
26,67% Jelek (Sukar)
26,67%
2 4, 5, 14, 15,
30% Cukup 0,31% – 0,70%
16, 18, 21, 23, 12 40%
(Sedang)
Baik 24, 25, 26, 27
3 1, 2, 3, 6, 7, 8,
0,71% – 1,00% 9, 10, 11, 12,
Gambar 3. Daya Pembeda Butir Soal 16 53,33%
(Mudah) 13, 17, 19, 20,
Pilihan Ganda 22, 28
Hasil analisis Daya Pembeda pada soal
uraian adalah sebagai berikut: Tingkat Kesukaran Butir
Soal Pilihan Ganda
Tabel 9. Distribusi Butir Soal Uraian 6,67%
Berdasarkan Daya Pembeda. 40,00% Sukar
53,33%
No Daya Pembeda Butir Jumlah Persen
Soal tase Sedang
1 Negatif – 9%
(Sangat Buruk)
- - - Mudah
2 0,10 – 19%(Buruk) - - -
3 20% - 29% 2, 4
2 40%
Gambar 5. Tingkat Kesukaran Butir Soal
(Agak Baik) Pilihan Ganda
4 30% - 49%(Baik) 3, 5 2 40%
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)13

Hasil analisis soal uraian menunjukkan Kurang


Baik
bahwa : 5 0 1, 2, 6, 17
4 13,33%
Tidak Baik

Tabel 11. Distribusi Butir Soal Uraian


Berdasarkan Tingkat Efektivitas Pengecoh/
Kesukaran. Distractor
No Indeks Butir Jumlah Persentase
Sangat Baik
Kesukaran Soal 13,33 10%
Baik
1 ≤27% - % 23,33
(Sukar)
- - 23,33 Cukup Baik
% % Kurang baik
2 28% - 72% -
- - Tidak Baik
(Sedang)
30%
3 >72% 1, 2, 3, 4,
5 100% Gambar 7. Efektivitas Pengecoh/ Distractor
(Mudah) 5

Setelah dianalisis menurut masing-


Tingkat Kesukaran Butir
masing kriteria, butir-butir soal tersebut
Soal Uraian
kemudian dianalisis secara keseluruhan
0 0%
Sukar berdasarkan kriteria Validitas, Daya
100%
Sedang
Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
Mudah
Efektivitas Pengecoh/Distractor untuk soal
Gambar 6. Tingkat Kesukaran Butir Soal pilihan ganda. Sedangkan pada soal uraian
Uraian dianalisis berdasarkan kriteria Validitas,
Efektivitas Pengecoh/ Distractor Daya Pembeda, dan Tingkat Kesukaran.
Hasil analisis butir Soal Ujian Akhir Analisis tersebut digunakan untuk
Semester Genap Mata Pelajaran Komputer menentukan kualitas soal yang digunakan
Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK dalam Ujian Akhir Semester Genap Mata
Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun Ajaran Pelajaran Komputer Akuntansi Kelas XI
2015/2016 adalah sebagai berikut: Akuntansi SMK Muhammadiyah 1
Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016.
Tabel 12. Distribusi Butir Soal Pilihan Penentuan kualitas soal yang berkualitas
Ganda Berdasarkan Efektivitas
Pengecoh/Distractor. baik, cukup baik, dan tidak baik didasarkan
No Efektivitas Butir Jumlah Persentase
Pengecoh Soal
pada beberapa pertimbangan berikut:
1 4 18, 27, 30
3 10% a. Butir soal dikatakan memiliki kualitas
Sangat Baik
2 4, 5, 10, yang baik, apabila soal tersebut
3
14, 16, 22, 7 23,33%
Baik
23
memenuhi empat kriteria yaitu
3 12, 15, 19, Validitas tes termasuk kategori valid.
2
20, 21, 24, 9 30%
Cukup Baik
25, 26, 28 Daya Pembeda tes termasuk kategori
4 3, 7, 8, 9,
1
11, 13, 29
7 23,33% baik sekali, baik dan cukup. Tingkat
14 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

Kesukaran tes termasuk kategori Butir Soal Tidak


1, 2, 3, 6, 7, 8,
3 9, 10, 11, 13, 14 46,67%
sedang. Efektivitas Pengecoh/ Baik (Dibuang)
17, 26, 28, 29

Distractor tes termasuk kategori sangat


baik, baik, dan cukup baik. Baik
b. Butir soal dikatakan memiliki kualitas 36,67
46,67
% Cukup
yang cukup baik apabila soal tersebut % 16,67
Baik
hanya memenuhi tiga dari empat %
Tidak Baik
kriteria, sedangkan satu kriteria tidak
termasuk dalam kriteria yang
ditentukan. Kriteria Validitas tes Gambar 8. Analisis Keseluruhan Butir Soal
Pilihan Ganda Ditinjau dari
termasuk kategori tidak valid. Daya Validitas, Daya Pembeda,
Pembeda tes termasuk kategori jelek Tingkat Kesukaran, dan
Efektivitas Pengecoh
atau tidak baik. Tingkat Kesukaran tes
termasuk kategori sukar dan mudah. Tabel 14. Analisis Keseluruhan Butir Soal
Efektifitas Pengecoh/ Distractor Uraian Ditinjau dari Validitas,
Daya Pembeda, dan Tingkat
termasuk kategori kurang baik atau Kesukaran.
tidak baik. No Keterangan Nomor Jumlah Persentase
Soal
c. Butir soal dikatakan memiliki kualitas Butir Soal
1 Baik - - -
yang tidak baik, apabila soal tersebut (Diterima)
tidak memenuhi dua atau lebih kriteria Butir Soal
1, 2, 3, 4,
2 Cukup Baik 5 100%
5
butir soal yang baik. (Direvisi)
Butir Soal
Butir soal yang telah dianalisis menurut 3 Tidak Baik - - -
(Dibuang)
masing-masing kriteria kemudian dianalisis
secara keseluruhan yaitu sebagai berikut:
Baik
0,00% 0,00%
Tabel 13. Analisis Keseluruhan Butir Soal
Cukup
Pilihan Ganda Ditinjau dari 100,00 Baik
Validitas, Daya Pembeda, %
Tingkat Kesukaran, dan Tidak Baik
Efektivitas Pengecoh
No Keterangan Nomor Soal Jum Persen
lah tase Gambar 9. Analisis Keseluruhan Butir Soal
4, 5, 14, 15, 16, Uraian Ujian Ditinjau dari
Butir Soal Baik
1 18, 21, 23, 24, 11 36,67%
(Diterima) Validitas, Daya Pembeda, dan
25, 27
Butir Soal Cukup 12, 19, 20, 22,
Tingkat Kesukaran.
2 5 16,67%
Baik(Direvisi) 30
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)15

Butir Soal yang tidak baik seharusnya (Sangat Buruk


dan Buruk)
dibuang dan tidak perlu digunakan kembali. Tingkat
Kesukaran 1, 2, 3, 4,
Butir soal yang cukup baik sebaiknya 3 5 100%
(Sukar dan 5
diperbaiki dengan melihat indikator Mudah)

penyebab kegagalan. Sedangkan butir soal Berdasarkan tabel 15 dan tabel 16,
yang baik dapat dimasukkan kedalam bank dapat disimpulkan bahwa presentase
soal dengan tetap menjaga kerahasiaan soal penyebab kegagalan butir soal pilihan
tersebut sehingga dapat dipergunakan ganda alah sebagai berikut:
kembali untuk tes yang akan datang dengan
melakukan modifikasi.
Persentase Tingkat Kegagalan
Kegagalan soal disebabkan oleh tidak Butir Soal Pilihan Ganda
memenuhinya salah satu atau lebih dari Validitas
standar kualitas yang diterapkan. Penyebab Daya Pembeda

kegagalan butir soal yang menyebabkan Tingkat Kesukaran

soal menjadi cukup baik dan tidak baik 26,67% 30% 60% 36,67%

dapat dilihat pada tabel berikut:


Gambar 1. Persentase Tingkat Kegagalan
Tabel 15. Penyebab Kegagalan Soal Butir Soal Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
No Penyebab Nomor Soal Jumlah Persen
tase Persentase Tingkat Kegagalan
Validitas 1, 2 8, 10, 13, Butir Soal Uraian
1 8 26,67%
(Tidak Valid) 26, 28, 29
Daya Validitas Daya Pembeda
Pembeda 1, 2, 6, 8, 14,
2 9 30% Tingkat Kesukaran
(Jelek dan 17, 27, 28, 29
Tidak Baik) 100%
1, 2, 3, 6, 7,
Tingkat 0% 0%
8, 9, 10
Kesukaran
3 , 11, 12, 13, 18 60%
(Sukar dan
Mudah)
17, 19, 20, Gambar 2. Persentase Tingkat Kegagalan
22, 28, 29, 30 Butir Soal Uraian
Efektivitas
Pengecoh 1, 2, 3, 6, 7,
4 (Kurang Baik 8, 9, 11, 13, 11 36,67% SIMPULAN DAN SARAN
dan Tidak 17, 29
Baik) Simpulan
Berdasarkan hasil analisis butir soal
Tabel16. Penyebab Kegagalan Soal Uraian
No Penyebab Nomor Jumlah Persentase yang meliputi Validitas, Reliabilitas, Daya
Soal
Validitas
Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
1 - - -
(Tidak Valid)
Efektivitas Pengecoh/Distractor, dapat
Daya
2 - - -
Pembeda disimpulkan bahwa soal pilihan ganda dan
16 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

uraian belum berkualitas baik, hal tersebut pilihan ganda dan 0,55 untuk soal
diperoleh dari jumlah soal yang berkualitas uraian.
baik berjumlah 11 butir (36,67%) yaitu 3. Ditinjau dari Daya Pembeda, dapat
butir soal nomor 4, 5, 14, 15, 16, 18, 21, 23, disimpulkan soal Ujian Akhir Semester
24, 25, dan 27 dengan Reliabilitas 0,68. Genap Mata Pelajaran Komputer
Butir soal yang berkualitas cukup baik Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK
berjumlah 5 butir (16,67%) dan butir soal Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun
yang berkualitas tidak baik berjumlah 14 Ajaran 2015/2016 yang memiliki Daya
butir (46,67%). Untuk butir soal uraian, Pembeda yang baik, hal ini dilihat pada
lima butir soal uraian (100%) termasuk soal pilihan ganda yang termasuk
dalam kategori cukup baik dengan kategori tidak baik berjumlah 1 soal
reliabilitas 0,55. Hal tersebut diperoleh dari (3,33%), jelek berjumlah 8 soal
hasil analisis berikut: (26,67%), cukup berjumlah 9 soal
1. Ditinjau dari Validitas butir soal, (30%), baik berjumlah 11 soal
jumlah soal Ujian Akhir Semester (36,67%), dan baik sekali berjumlah 1
Genap Mata Pelajaran Komputer soal (3,33%). Untuk soal uraian yang
Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK memiliki Daya Pembeda sangat buruk
Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun berjumlah 0 butir soal (0%), buruk
Ajaran 2015/2016 yang termasuk berjumlah 0 soal (0%), agak baik
dalam kriteria valid berjumlah 22 soal berjumlah 2 soal (40%), baik berjumlah
(73,33%) dan soal yang tidak valid 2 soal (40%), dan soal sangat baik
berjumlah 8 soal (26,67%) untuk soal berjumlah 1 soal (20%).
pilihan ganda. Sedangkan untuk soal 4. Ditinjau dari Tingkat Kesukaran, dapat
uraian yang valid berjumlah 5 soal disimpulkan soal Ujian Akhir Semester
(100%). Genap Mata Pelajaran Komputer
2. Ditinjau dari Reliabilitas, soal Ujian Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK
Akhir Semester Genap Mata Pelajaran Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun
Komputer Akuntansi Kelas XI Ajaran 2015/2016 termasuk soal yang
Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 tidak baik, dilihat dari butir soal yang
Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016 termasuk kategori sukar untuk soal
merupakan soal yang tidak reliabel atau pilihan ganda berjumlah 2 soal
memiliki Reliabilitas yang rendah (6,67%), termasuk kategori sedang
karena koefisien Reliabilitasnya berjumlah 12 soal (40%), dan soal yang
kurang dari 0,70 yaitu 0,68 untuk soal termasuk kategori mudah berjumlah 16
Analisis Butir Soal...... (Azizah Hasna’ Arifin dan Dra. Sukanti,MPd.)17

soal (53,33%). Sedangkan untuk soal agar dapat digunakan lagi pada tes
uraian soal yang memiliki Tingkat selanjutnya. Soal-soal tersebut
Kesukaran sukar berjumlah 0 soal memiliki reliabilitas yang rendah yaitu
(0%), sedang berjumlah 0 soal (0%), 0,58.
dan mudah berjumlah 5 soal (100%). 2. Butir soal pilihan ganda nomor 12, 19,
5. Ditinjau dari Efektivitas 20, 22, 30 dan butir soal uraian nomor
Pengecoh/Distractor, soal Ujian Akhir 1, 2, 3, 4, 5 merupakan butir soal yang
Semester Genap Mata Pelajaran cukup baik, sehingga memerlukan
Komputer Akuntansi Kelas XI perbaikan pada aspek yang masih
Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 lemah.
Borobudur Tahun Ajaran 2015/2016 3. Butir soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10,
termasuk cukup. Dilihat dari pengecoh 11, 13, 17, 26, 28, 29 adalah butir soal
berfungsi sangat baik berjumlah 3 soal yang berkualitas tidak baik, sehingga
(10%), berfungsi baik 7 soal (23,33%), sebaiknya tidak digunakan kembali
berfungsi cukup baik 9 soal (30%), pada tes selanjutnya.
berfungsi kurang baik berjumlah 7 soal 4. Setelah selesai melaksanakan ujian,
(23,33%), dan berfungsi tidak baik sebaiknya soal ditindaklanjuti dan
berjumlah 4 soal (13,33%) dianalisis agar dalam diketahui kualitas
soalnya sehingga dapat digunakan
Saran untuk perbaikan dalam pembuatan tes
Berdasarkan hasil analisis Validitas, berikutnya.
Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat 5. Dalam pembuatan soal sebaiknya guru
Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh/ memperhatikan langkah
Distractor terhadap soal Ujian Akhir pengembangan tes, sehingga guru
Semester Genap Mata Pelajaran Komputer memiliki lebih banyak butir soal yang
Akuntansi Kelas XI Akuntansi SMK berkualitas baik.
Muhammadiyah 1 Borobudur Tahun Ajaran 6. Guru perlu mempunyai software atau
2015/2016, maka saran yang saja ajukan program untuk analisis butir soal untuk
sebagai berikut: mempermudah dalam melakukan
1. Butir soal pilihan ganda nomor 4, 5, 14, analisis,
15, 16, 18, 21, 23, 24, 25, 27 7. Pihak pengembangan program
merupakan butir soal yang berkualitas komputer ANATES Version 4.09 perlu
baik, sehingga sebaiknya disimpan di melakukan pengembangan untuk
bank soal dan dijaga kerahasiaannya
18 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 2 Tahun 2017

menghilangkan keterbatasan perbedaan


hasil interpretasi yang masih ada.

DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. (2015). Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Djemari Merdapi. (2008). Teknik
Penyusunan Instrumen tes dan Non
Tes. Yogyakarta: Mitra
Cendikia.
Karno To. (2003). Mengenal Analisis Tes
Pengantar ke Program Komputer
ANATES. Bandung: FIP UPI.

Mawardi Lubis. (2008). Evaluasi


Pendidikan Nilai. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. (2011). Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. (2012). Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
________. (2013). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan
Prinsip dan Operasional.
Yogyakarta : Bumi Aksara.
Sukiman. (2012). Pengembangan Sistem
Evaluasi . Yogyakarta : Insan
Madani.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru Dan Dosen.
Zainal Arifin. (2013). Evaluasi
Pembelajaran.Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai