Anda di halaman 1dari 17

Dosen pengampuh :Akhiruddin,S.Pd.,M.

Pd

Mata kuliah :belajar dan pembelajaran

Program studi :pendidikan Sosiologi

JAWABAN PERTANYAAN DARI MATERI

KONSEP DASAR EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Oleh:

M.Amin Ainarwowan

18093188204004

Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fokultas Keguruan Dan Ilmu


Pendidikan Universitas Megarezky Makassar.

2021
1. Jelaskan perbedaan avaluasi hasil belajar dengan evaluasi hasil
belajar?
Evaluasi hasil belajar antara lain mengunakan tes untuk melakukan
pengukuran hasil belajar. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek
evaluasi. Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan danatau
tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atribut
pendidikan.
 Evaluasi hasil belajar merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil
hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentuhal ini
mengisyaratkan bahwa yang dinilai adalah hasil belajar siswa.
Mengevaluasi melibatkan membuat penilaian tentang kualitas belajar
siswa dan bekerja. Evaluasi hasil pembelajaran evaluasi hasil belajar
mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang
ditetapkan baik umum maupun khusus ditinjau dalam aspek kognitif
afektif psikomotorik.

2. Coba pemateri jelaskan syarat-syarat umum evaluasi serta berikan


contohnya?

Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan


evaluasi dalam proses pendidikan menurut Dimyati dan Mudjiono
(2006:194-198) terurai sebagai berikut :
1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan
sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya di
evaluasi. untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan
insturmen yang memiliki/memenuhi syarat-syarat kesahihan suatu
instrumental evaluasi. Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui
hasil pemikiran dan hasil pengalaman.

2. Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni
tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu
memberikan hasil yang tepat. Gronlund dalam Dimyati dan Mudjiono
(2006:196) mengemukakan bahwa, “keterandalan menunjukkan kepada
konsistensi (keajegan) pengukuran yakni bagaimana keajegan skor tes
atau hasil evaluasi lain yang berasal dari pengukuran yang satu ke
pengukuran yang lain”. Dengan kata lain, keterandalan dapat kita artikan
sebagai tingakat kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang diperoleh dari
suatu instrument evaluasi.

3. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan
yang ada pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan,
menggunakan, menginterpretasi/ memperoleh hasil, maupun kemudahan
dalam menyimpanya.

Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif


psikologi belajar (The Psychology of learning) meliputi dua macam,
yakni: 1). Reliabilitas; 2). Validitas (Cross, 1974; Barlow, 1985; Butler,
1990).

1) Reliabilitas
Secara sederhana, reliabilitas (reliability) berarti hal tahan uji atau dapat
dipercaya.Sebuah alat evaluasi dipandang reliable atau tahan uji apabila
memiliki konsistensi atau keajegan hasil.
2) Validitas
Validitas berarti keabsahan atau kebenaran. Sebuah alat evaluasi
dipandang valid atau abash apabila dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur.

3. Mengapa perlu syarat-syarat umum dalam evaluasi jelaskan?

Dalam suatu pembelajaran, ada yang namanya tujuan. Tujuan itu menjadi
acuan dalam melaksanakan pendidikan, dan setelah tujuan itu diadakannya
suatu evaluasi. Kenapa perlu adanya evaluasi?

Evaluasi adalah proses. Dimana proses itu untuk menilai sejauh mana tujuan
itu telah terlaksana. Dengan adanya evaluasi memberikan kemudahan untuk
mengetahui apa saja yang kurang atau belum terlaksananya suatu tujuan.

Evaluasi memberitahukan apakah yang dilakukan mampu selesai pada


waktunya dan apakah yang dilakukan sudah sesuai dengan semestinya.
Dengan ini, kita sebagai evaluator akan berusaha menemukan faktor apa yg
menyebabkan kendala tersebut dan berusaha untuk mencari solusi dari suatu
masalah.

4. Mengapa evaluasi diperlukan dalam pembelajaran dan mengapa


harus perlu adanya syarat-syarat dalam mengevaluasi?
Evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui efektif
atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh tenaga
pendidik. Karena bila seorang pendidik tidak melakukan Evaluasi, sama
saja tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang
sistem pembelajaran. Sehingga peserta didik bisa saja merasa bosan
dengan sistem belajar yang terus menerus sama. Tenaga pendidik harus
menciptakan Inovasi baru untuk memperbaharui sistem pembelajaran
yang akan ia terapkan di dalam kelas, mulai dari materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan dan sistem penilaian. Dalam merancang
evaluasi pembelajaran, tenaga pendidik juga harus memperhatikan prinsip
dasar evaluasi dan syarat -- syarat yang harus diperhatikan. Syarat --
syaratnya yaitu evaluasi harus benar -- benar menggunakan alat ukur
yang tepat (Valid) sesuai dengan tujuanya, apakah mau mengukur atau
hanya menilai. Lalu syarat lainya yaitu alat tes harus terpercaya
(Reliabel) atau menghasilkan hasil yang sama (konsisten), dan syarat
evaluasi yang terakhir yaitu evaluasi harus bersifat praktis atau mudah
digunakan tidak menyulitkan pendidik atau peserta didik.

5. Jelaskan fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran?

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan


oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian,
guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat
khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau
peserta didik. 
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi siswa/peserta
pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi,
peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah
digapai selama mengikuti pendidikan.
Ada beberapa tujuan dan atau fungsi penilaian dalam pengajaran di
sekolah, yaitu:
1.    Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan pembelajaran.
2.    Untuk memberikan objektivitas pengamatan kita terhadap
perilaku hasil belajar siswa.
3.    Untuk mengetahu kemampuan siswa dalam bidang/topik tertentu.
4.    Untuk menentukan kelayakan siswa, misalnya naik kelas, lulus.
5.    Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaranyang
dilakukan.

Evaluasi memiliki beberapa fungsi yaitu:


1.    Fungsi normatif, yaitu berfungsi untuk perbaikan sistem
pembelajaran
2.    Fungsi diagnostik, yaitu untuk mengetahui faktor kesulitan siswa
dalam proses   pembelajaran
3.    Fungsi sumatif, yaitu berfungsi untuk mengetahui tingkat
kemampuan peserta didik.
4.    Fungsi penempatan
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan,
bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang
telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar
(learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana
tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat
dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan
dengan nilai.
Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, evaluasi memiliki beberapa
tujuan, antara lain sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
2.    Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.
3.    Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompoknya. 
4.    Untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan
siswa dalam rangka perbaikan.
Selain fungsi di atas, penilaian juga dapat berfungsi sebagai alat
seleksi, penempatan, dan diagnostik, guna mengetahui keberhasilan
suatu proses dan hasil pembelajaran. Penjelasan dari setiap fungsi
tersebut adalah:
1.    Fungsi seleksi. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk
keperluan seleksi, yaitu menyeleksi calon peserta suatu lembaga
pendidikan/kursus berdasarkan kriteria tertentu.
2.    Fungsi Penempatan. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk
keperluan penempatan agar setiap orang (peserta pendidikan)
mengikuti pendidikan pada jenis dan/atau jenjang pendidikan yang
sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.
3.    Fungsi Diagnostik. Evaluasi diagnostik berfungsi atau
dilaksanakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami
peserta didik, menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kesulitan belajar, dan menetapkan cara mengatasi kesulitan belajar
tersebut.

6. Jelaskan prosedur dari evaluasi pembelajaran dan hasil belajar?


Evaluasi adalah kata Indonesia yang diterjemahkan dari bahasa
Inggris evaluation yang diterjemahkan menjadi penilaian.[5] Evaluasi
menurut Ramayulis mengandung dua makna, yaitu; measurenment dan
evaluation itu sendiri. Measurenment (pengukuran) merupakan proses untuk
memperoleh gambaran beberapa angka dan tingkatan ciri yang dimiliki
individu. Sedang evaluation (penilaian) merupakan proses mengumpulkan,
menganalisis dan mengintepretasikan informasi guna menetapkan keluasaan
pencapaian tujuan oleh individu.
Sementara pembelajaran merupakan kata yang berasal dari kata dasar
belajar yang berarti sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-
kemampuan yang lain.[6] Dengan demikian pembelajaran sendiri merupakan
proses dalam melakukan perubahan yang dilakukan oleh perubah dan yang
akan dirubah.
7. Apakah guru melakukan evaluasi pembelajaran di setiap semester
atau setiap akhir tahun?

Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran,


maka evaluasi pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif
atau evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada akhir
program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar itu sendiri (Nana Sudjana, 1991; 5). Menurut Anas
Sudijono, evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksanakan di tengah-
tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu
dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran atau sub pokok
bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik .telah terbentuk.
8. Jelaskan prosedur apa saja dlm efaluasi pembelajaran?

Evaluasi merupakan hal yang penting dilaksanakan dalam


melaksanakan program pembelajaran agar dapat mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan dan untuk
mengetahui juga efektifitas program pembelajaran yang digunakan.
Selain itu Evaluasi juga berfungsi sebagai alat ukur apakah tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya sudah tercapai atau
belum dan juga apakah materi pembelajaran yang telah disampaikan
sudah dimengerti atau belum. Evaluasi pada dasarnya bukanlah
hasil,  melainkan sebuah proses yang berlangsung selama program
pembelajaran tersebut berlangsung.
Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, tentunya kita  harus
mengacu pada prosedur yang sudah ada. Prosedur evaluasi pembelajaran
merupakan tahap-tahapan atau tata urutan yang harus dilakukan dalam
melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran. Secara garis besar, prosedur-
prosedur dalam melakukan evaluasi akan dijelaskan secara singkat yang
meliputi :

1.     Penyusunan Rancangan
Langkah-langkahnya meliputi:
a.    Menyusun latar belakang,  yang berisikan dasar pemikiran dan/atau
rasional penyelenggaraan evaluasi.
b.    Problematika,  yang berisikan rumusan permasalahan atau problem yang
akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
c.    Tujuan evaluasi,  merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika
evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum dan tujuan khusus.
d.    Populasi dan sample, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang
dikenai evaluasi pembelajaran dan/atau yang dimintai informasi dalam
kegiatan evaluasi pembelajaran.
e.    Instrumen Evaluasi. Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan
informasi yang diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang
diterapkan dalam evaluasi pembelajaran. Sumber data adalah dokumen,
kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi atau data yang
diperlukan.
f.     Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk
menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan
jenis data.

2.     Penyusunan Instrumen
 Langkah-langkah penyusunan instrumen.
a.     Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan
disusun;
b.     Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan
jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel
yang bersangkutan;
c.      Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat
berdasarkan kisi-kisi; dan
d.     Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang
meliputi,  mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki
evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk
pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat pengantar
pengisian instrument.

3.     Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik
pengumpulan data diantaranya.
a.      Kuesioner;
b.      Wawancara;
c.      Pengamatan;
d.      Studi Kasus.

4.     Analisis Data dan Informasi


Dalam kegiatan evaluasi pemebelajaran, analisis data yang paling
banyak dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang
oleh data-data kuantitatif hingga menghasilkan informasi yang berguna.

5.     Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok
berikut.
a.    Tujuan evaluasi;
b.     Problematika;
c.    Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran;
d.     Pelaksanaan evaluasi pembelajaran;
e.     Hasil evaluasi Pembelajaran.

            Dengan menerapkan tata urutan atau tahapan-tahapan dalam


melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap hasil belajar ini, diharapkan
proses evaluasi yang dilakukan akan berhasil dan  sesuai dengan kondisi
real dari siswa serta mampu dipertanggungjawabkan hasilny. Sehingga
dapat dijadikan tolok ukur untuk meningkatkan kegiatan belajar menjadi
lebih optimal.
9. Apa yang peateri ketahui mengenai konsep dasar evaluasi belajar
dan pembelajaran?
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation: dalam
bahasa arab : al-Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti :penilaian.Akar
kata evaluasi adalah value yang dalam bahasa Indonesia berarti nilai jadi
secara harfiah evaluasi berarti sesuatu kegiatan penilaian mengenai suatu
kegiatan.
Pengertian Belajar dan Pembelajaran menurut Ahli:
· Davies (Belajar dan Pembelajaran,1981:3,) mendefinisikan bahwa
evaluasi adalah proses sederhana memberikan atau menetapkan nilai
kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang,
objek, dan masih banyak lagi yang lain
10.Jelaskan sasaran evaluasi pembelajaran?
Sasaran pokok dalam evaluasi pendidikan adalah pribadi peserta didik
secara utuh untuk mengetahui sejauh mana perkembaganya setelah
mengalami pendidikan dan pegajaran selama jangka waktu tertentu
misalnya semester satu, dua dan seterusnya.

11.Jelaskan menurut pandangan pemateri kira-kira apa hubunganya


evaluasi dan pembelajaran?
Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen
penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui
keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat
dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan
menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran

12.Proses pendidikan adalah proses utk membudayakan dan


memberadabkan siswa.
Membudayakan dan memberadabkan seperti apa ? berikan
penjelasan, dna contohnya?
Transformasi dalam proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan
memberadabkan siswa. Lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya
transformasi. Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti
yang diharapkan dipengaruhi dan atau ditentukan oleh bekerjanya komponen
atau unsur yang ada dalam lembaga pendidikan. Unsur-unsur transformasi
dalam proses pendidikan, meliputi:

a)             Pendidik dan personal lainnya;

b)             Isi pendidikan;

c)             Teknik;

d)            Sistem evaluasi;

e)             Sarana pendidikan, dan

f)              Sistem administrasi.

13.Menurut sudara apakah evaluasi akn mempengaruhi mutu sekolah


jejaskan Jwaban sodara

Iya.

Evaluasi sekolah mempengaruhi mutu sekolah.

Karena evaluasi merupakan proses untuk menemukan nilai kualitas / mutu


sekolah.
Hasil evaluasi menentukan akreditasi sekolah yaitu pengakuan terhadap
lembaga pendidikan yang diberikan oleh lembaga yang berwenang setelah
dinilai bahwa lembaga / sekolah tsb memenuhi kriteria tertentu .

14.Jelaskan menurut pendapat anda seperti apa proses untk


membudayakan dan memberadabkan siswa dan berikan contohnya?

Transformasi dalam proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan


memberadabkan siswa. Lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya
transformasi. Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti
yang diharapkan dipengaruhi dan atau ditentukan oleh bekerjanya komponen
atau unsur yang ada dalam lembaga pendidikan. Unsur-unsur transformasi
dalam proses pendidikan, meliputi:

a)             Pendidik dan personal lainnya;

b)             Isi pendidikan;

c)             Teknik;

d)            Sistem evaluasi;

e)             Sarana pendidikan, dan

f)              Sistem administrasi.

15.Menurut saudara apakah evaluasi mempengaruhi mutu sekolah


jelaskan menurut saudara?

Iya.

Evaluasi sekolah mempengaruhi mutu sekolah.


Karena evaluasi merupakan proses untuk menemukan nilai kualitas / mutu
sekolah.

Hasil evaluasi menentukan akreditasi sekolah yaitu pengakuan terhadap


lembaga pendidikan yang diberikan oleh lembaga yang berwenang setelah
dinilai bahwa lembaga / sekolah tsb memenuhi kriteria tertentu .

16. Jelaskan secara detail syarat-syarat umum evaluasi?

Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan


evaluasi dalam proses pendidikan terurai berikut ini:
1.  Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan
sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi.
Dapat diterjemahkan pula sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari
suatu instrument evaluasi atau tes, dan tidak terhadap instrument itu sendiri
(Gronlund, 1985:57). Kesahihan juga dapat dikatakan lebih menekankan
pada hasil/ perolehan evaluasi, bukan pada kegiatan evaluasinya.
Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pengalaman.
Dari dua cara tersebut, diperoleh empat macam kesahihan yang terdiri dari:
- kesahihan isi (content validation)
- kepentingan konstruksi (construction validity)
- kesahihan ada sekarang (concurrent validity), dan
- kesahihan prediksi (prediction validity) (Arikunto, 1990:64).
- 2. Keterandalan
- Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan,
yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu
memberikan hasil yang tepat (Arikunto, 1990:81). Keterandalan
menunjukan kepada konsistensi (keajegan) pengukuran yakni
bagaimanakah keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal
dari pengukuran yang satu ke pengukuran yang lain.
3. Kepraktisan
- Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan
yanga da pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan,
menggunakan, menginterpretasi/memperoleh hasil, maupun
kemudahan dalam menyimpannya.
NAMA-NAMA YANG BERTANYA :

1. NAOMI TANGGU
2. JUMIATI INA KII
3. SEFERINUS SENGU
4. AGUS
5. RAHMAWATI
6. VERONIKA MITAN
7. MARIA YOSEFINA JAWA
8. AGNES S ATUNG
9. SULBI ATAULA
10.FERDINANDUS JEBARUS
11.ERFANSIUS JOAN
12.M.ZULKARNAIN AINARWOWAN
13.MARIA AGUSTINA BILI LEO
14.TRENCE ILELAPATOA
15.NONIRIANTI
16.ERSIANA S NURTI

Anda mungkin juga menyukai