Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Enterpreneurship


“Evaluasi Dalam Pendidikan”
Dosen Pengampu : Haryati S.Pd ., M.Pd

Disusun Oleh:
kelompok 1

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


STKIP AL MAKSUM
STABAT
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan dijadikan ujung tombak kemajuan suatu negara. Pendidikan
dipandang mampu menjadi pemecah atas masalah-masalah sosial yang ada. Untuk
mengetahui proses pendidikan telah berjalan sesuai program, serta telah mencapai
tujuan secara efektif dan efisien, atau mengetahui proses pendidikan tersebut tidak
berjalan sesuai program dan tidak mencapai tujuan yang diharapkan, diperlukan
suatu kegiatan yang disebut dengan evaluasi.
Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu komponen yang tak
kalah penting dalam proses pembelajaran. Evaluasi merupakan suatu proses yaang
dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menginterpretasi informasi
untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik.
Sistem evaluasi yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas
pembelajaran sehingga mampu membantu pengajar dalam merencanakan strategi
pembelajaran selanjutnya agar lebih baik lagi. Bagi peserta didik, sistem evaluasi
yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan
kemampuannya.
Oleh karena itu seorang guru atau calon guru harus memiliki pengetahuan
tentang bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran dengan baik dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Berdasarkan latar belakang
diatas, maka penulis akan membahas tentang Evaluasi Pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan?
2. Apa sajakah Fungsi Evaluasi Pendidikan?
3. Apakah Tujuan Evaluasi Pendidikan?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Fungsi Evaluasi Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Tujuan Evaluasi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian.
Evaluasi diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan
yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan
yang telah dirumuskan.
Ada beberapa definisi evaluasi menurut para ahli, diantaranya,
1. Blom et. al (1971) (dalam Daryanto, 1999:1)
“Evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to
determine whether in fact certain changes are taking place in the learnes as
well as to determine the amount or degree of change in individual students.”
Artinya: Evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan
secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi
perubahan dalam diri siswa dan menetapkan mana tingkat perubahan dalam
pribadi siswa.
2. Stufflebeam et. al (1971) (dalam Daryanto, 1999:1)
“Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives.” Artinya: Evaluasi merupakan
proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang
berguna untuk menilai alternatif keputusan.
3. Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen (1961) (dalam Iskandar, 2011),
menjelaskan evaluasi tersebut dengan mengatakan bahwa evaluasi itu
berhubungan dengan pengukuran. Dalam beberapa hal evaluasi lebih luas,
karena dalam evaluasi juga termasuk penilaian formal dan penilaian intuitif
mengenai kemajuan peserta didik. Evaluasi juga mencakup penilaian tentang
apa yang baik dan apa yang diharapkan. Dengan demikian hasil pengukuran
yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan evaluasi.

Dari beberapa definisi ahli diatas dapat disimpulkan pengertian evaluasi


sebagai kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat
pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Sedangkan Evaluasi
Pendidikan merupakan proses untuk menentukan tujuan pendidikan dibandingkan
tujuan yang telah ditentukan (Sudijono, 2009), atau secara umum dapat diartikan
bahwa evaluasi pendidikan sebagai suatu kegiatan penilaian yang dilakukan
didalam dunia pendidikan.

2.2 Fungsi Evaluasi Pendidikan


Menurut H. Daryanto dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan, ada beberapa
fungsi evaluasi diantaranya:
A. Fungsi
1. Evaluasi berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara
lain:

a) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.

b) Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.

c) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.

d) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan


sebagainya.
2. Evaluasi berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi syarat,
maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di
samping itu diketahui pula sebab-sebab kelemahan itu. Jadi dengan
mengadakan evaluasi, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa
tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
3. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara Barat, adalah sistem
belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari
sebuah paket belajar, dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket
belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai
alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap
kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat
sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan
dengan pembawaan yang ada. Pendekatan yang lebih bersifat melayani
perbedaan kemampuan adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Sekelompok siswa mempunyai hasil
evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan
Fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
suatu program berhasil diterapkan. Kebrhasilan program ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan
sistem kurikulum.
B. Tujuan Penilaian
Secara umum tujuan penilaian adalah untuk mengetahui informasi secara
keseluruhan baik hasil maupun proses pembelajaran untuk memantau
perkembangan belajar yang dicapai oleh peserta didik.

2.3 Tujuan Evaluasi Pendidikan


Tujuan evaluasi pendidikan terbagi atas tujuan umum dan khusus, dimana
dijelaskan sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebgai bukti
mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para
peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu. Dengan kata lain tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan
adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai
dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam
pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses
pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Untuk mengukur dan menilai sejauh mana efektivitas mengajar dan metode-
metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta
kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul
kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik utnuk memperbaiki
dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan,
sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya.

2.4 Pengertian teknik tes

Secara harfiyah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno:


testum dengan arti: “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia”
(maksudnya dengan menggunakan alat yang berupa piring itu akan
dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi)
dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan dengan “tes” , “ujian” atau “peecobaan”. Dalam bahasa
Arab ditulis dengan 7 ‫امتحان‬.
Ada beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan
dengan uraian di atas, yaitu : test adalah alat atau prosedur yang
dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian; testing berarti
saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran dan
penilaian; tester artinya orang yang melaksanakan tes, atau pembuat
tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang sedang melakukan percobaan
(eksperimen); sedangkan testee (mufrad) dan testees (jamak) adalah
pihak yang dikenai tes (=peserta tes = peserta ujian), atau pihak yang
sedang dikenai pekerjaan (= tercoba).
Dari beberapa kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah
suatu alat pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi bila
dibandingkan alat-alat yang lain karena penuh dengan batasan-batasan.
Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan dengan
bentuk tugas atau suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat pula
berupa pertnyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab. Adapun
pelaksanaannya, dapat dilaksanakan secara lisan maupun secara tes
tulis. Tes adalah alat yang direncanakan untuk mengukur kemampuan,
keahlian, atau pengetahuan. Dari pengertian ini maka tes adalah:
a. Merupakan alat
b. Harus direncanakan8
c. Berfungsi sebagai pengukur kemampuan, kecakapan dan
pengetahuan anak.

d. Menurut sifatnya, tes dapat dikelompokkan menjadi:


1) Tes Verbal
Yang mana tes dengan cara ini menggunakan bahasa
sebagai alat untuk melakukan tes. Tes verbal terdiri dari:
a) Tes lisan (Oral Test)12
b) Tes tulis (Written Test)13
2) Tes Non Verbal
Yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat
untuk melaksanakan tes, tetapi menggunakan gambar,
memberikan tugas dan sebagainya, atau dengan tes ini tester
menghendaki adnya respon dari testee bukan berupa ungkapan
kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah
laku. Jadi, respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah
berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.

2. Pengertian teknik nontes


Non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilakukan tanpa menguji peserta didik16 tetapi dengan melakukan
pengamatan secara sistematis. Teknik evaluasi nontes berarti
melaksanakan penilain dengan tidak menggunakan tes. Teknik
penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara
menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial dan lain-
lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan,
baik secara individu maupun secara kelompok.
Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar
peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan secara sistematis
(observasi), melakukan wawancara (interview) dan menyebar angket
(quistionnaire).

3. Bentuk-bentuk teknik nontes


a. Observasi (pengamatan)
Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk
teknik nontes yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu
melalui pengamatan terhadap objeknya secara langsung,
seksama dan sistematis. Pengamatan memungkinkan untuk melihat
dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian
yang terjadi pada keadaan sebenarnya17.
a. Interview (wawancara)
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan cara melakukan tanya jawab
lisan secara sepihak, berhadapan muka, dengan arah serta tujuan
yang telah ditentukan18.
b. Angket (quistionnaire)
Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka
penilaian hasil belajar. Angket adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sehingga angket
berbeda dengan wawancara19. Prinsip Penulisan Angket :
1) Isi dan tujuan pertanyaan jelas
2) Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3) Tipe dan bentuk pertanyaan (terbuka atau tertutup)
4) Pertanyaan tidak mendua
5) Tidak menanyakan yang sudah lupa
6) Panjang pertanyaan (max 30 pertanyaan)
7) Urutan pertanyaan (dari mudah ke sulit)
8) Prinsip pengukuran
9) Penampilan fisik angket.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Evaluasi merupakan kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau
tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.
Sedangkan Evaluasi Pendidikan merupakan proses untuk menentukan tujuan
pendidikan dibandingkan tujuan yang telah ditentukan (Sudijono, 2009), atau
secara umum dapat diartikan bahwa evaluasi pendidikan sebagai suatu
kegiatan penilaian yang dilakukan didalam dunia pendidikan.

Dalam kegiatan evaluasi pendidikan di mana sasaran evaluasinya


adalah prestasi belajar, maka subyek evaluasinya adalah guru atau
dosen yang mengasuh mata pelajaran tertentu

Ruang lingkup dari evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah


mecakup tiga komponen utama, yaitu: Evaluasi Program Pengajaran,
Evaluasi Proses Pelaksanaan Pengajaran, dan Evaluasi Menganai
Hasil Belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara
Daryanto. 2001. Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Doni, Nyoman dkk. 2013. Evaluasi Pendidikan. Penerbit BETA
Sudijono. Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Thoha. M. Chabib. 2001. Teknik Evaluasi pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Baharun, Hasan, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan
Melalui Model ASSURE’, Cendekia: Journal of Education and Society, 14

(2016), 231–46 <https://doi.org/10.21154/cendekia.v14i2.610>

———, ‘Penilaian Berbasis Kelas Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di


Madrasah’, MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 3 (2016), 205–16

Mulyadi, 2010, “Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi


Pendidikan di Sekolah” , (Malang:UIN-Maliki Press)

Sudijono, Anas, 2007 “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja


Grafindo Persada)

Anda mungkin juga menyukai