Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASESMEN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN


MENGUJI INSTRUMEN TES

Disusun Oleh
Kelompok 11 kelas 2B

1. Najwa Kalya Lathifah 2224220015


2. Melviana Dwi Juliyanti 2224220092

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2023
PETA KONSEP

PENGERTIAN

1. Pengertian Instrumen
2. Pengertian Tes

PRINSIP

1. Secara Jelas
2. Mewakili Keseluruhan Tes
3. Bervariasi
4. Mempertimbangkan
MENGUJI INSTRUMEN TES
Tujuan Penggunaan
5. Dapat Dipercaya
6. Sebagai Alat untuk
Pengukur Keberhasilan
Akademik Siswa
7.
PENERAPAN

CONTOH
1. Pengertian Menguji Instrumen Tes

a. Pengertian Instrumen
Instrumen ialah suatu alat yang berfungsi sebagai alat untuk
mengukur suatu objek atau mengumpulkan data tentang suatu
variabel. Alat penilaian ini merupakan alat yang digunakan guru
untuk mengumpulkan, menganalisis, mengukur dan menerapkan
berbagai data yang diperoleh untuk mengetahui tingkat
ketercapaian tujuan pembelajaran yang dicapai melalui
kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai bidang
keahlian masing-masing siswa (Badriyah et al., 2018).

Pengertian instrumen dalam lingkup evaluasi adalah alat


yang digunakan guru untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan
pembelajaran yang dicapai siswa berdasarkan hasil belajarnya,
yang meliputi 3 bidang, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik
sebagai cakupan kompetensi siswa. Penggunaan alat penilaian
harus mematuhi aturan dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Tujuan dari penilaian diri hasil belajar adalah untuk menilai
pembelajaran, perkembangan belajar siswa dan hasil belajar siswa
(Badriyah et al., 2018).

b. Pengertian Tes
Tes merupakan salah satu jenis alat penilaian yang mengukur
sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai, yaitu. penilaian hasil
belajar. Tes yang baik harus memenuhi beberapa syarat, yaitu
efektif, terstandar, normatif, obyektif, valid (efektif) dan dapat
diandalkan (reliable). Alat tes memegang peranan penting dalam
penelitian karena berperan dalam proses pengumpulan data. Alat
yang efektif dan reliabel dapat memberikan data yang valid dan
dapat diandalkan serta menarik kesimpulan yang mencerminkan
keadaan sebenarnya (Muslimah dan Hikmah, 2021).
Tes merupakan alat evaluasi untuk menaksir seberapa jauh
tujuan pendidikan tercapai, ini berarti evaluasi hasil dari
pembelajaran. Tes yang baik harus memenuhi beberapa syarat,
harus efisien, standar, normatif, objektif, valid (efektif) dan reliabel
(dapat diandalkan) (Kadir, 2015).

Validitas instrumen mengacu pada tingkat ketepatan


pengukuran yang ingin diukur, dan reliabilitas mengacu pada
sejauh mana pengukuran dapat diandalkan secara konsisten. Suatu
perangkat dikatakan valid apabila dapat menampilkan data
variabel dengan benar dan tidak menyimpang dari keadaan
sebenarnya. Suatu perangkat dikatakan dapat diandalkan apabila
mampu memberikan data yang dapat diandalkan (Muslimah
dan Hikmah, 2021).
Secara konseptual, para ahli di bidang psikologi dan
pendidikan sepakat mengenai makna tes, meskipun rumusannya
berbeda Menurut Brown (1961); “tes sebagai suatu proses
sistematis yang dapat mengukur suatu pola perilaku.” Ia
menjelaskan, tes pada prinsipnya merupakan proses sistematis
untuk mengukur pola perilaku seseorang.
Tes yang baik harus mampu mengukur apa yang akan diukur
(aspek validitas) dan konsisten atau stabil terhadap apa yang akan
diukur (aspek reliabilitas).
Selain syarat utama, ujian harus:
a) Objektif
b) Praktis
c) standar.
Cronbach (1970) juga berpendapat bahwa: “Tes adalah suatu
proses sistematis dalam mengamati tingkah laku seseorang dan
mendeskripsikannya dengan menggunakan skala numerik atau
sistem klasifikasi.” Menurut Friedenberg (1995:26) menyatakan
bahwa: “Tes adalah jenis penilaian yang menggunakan prosedur
khusus untuk mengumpulkan informasi dan mengubah informasi
tersebut menjadi angka atau skor.”
Dapat disimpulkan bahwa esensi tes adalah suatu prosedur
yang spesifik dan sistematis untuk mengukur perilaku seseorang;
atau ukuran obyektif dari perilaku seseorang, sehingga perilaku
tersebut dapat digambarkan menggunakan angka, skala, atau
sistem klasifikasi. Dengan gambaran tersebut, dimungkinkan untuk
membandingkan suatu individu dengan individu lainnya.

2. Prinsip Menguji Instrumen Tes


Prinsip - prinsip Dasar Dalam Penyusunan Tes Hasil Belajar :
a) Pertama, tes prestasi akademik harus secara jelas mengukur hasil
pembelajaran (learning outcome) yang telah diidentifikasi sejalan
dengan tujuan pendidikan. Kejelasan hasil belajar yang diinginkan
akan memudahkan guru dalam menyusun soal tes kinerja.
b) Kedua, soal tes hasil akademik harus mewakili keseluruhan mata
pelajaran yang diajarkan sehingga dapat dianggap mewakili
seluruh hasil yang dicapai ketika seorang siswa mengikuti suatu
unit pembelajaran.
c) Ketiga, bentuk soal pada tes hasil belajar harus bervariasi, agar
benar-benar relevan dengan pengukuran hasil belajar yang
diinginkan sesuai dengan tujuan tes. Misalnya untuk mengukur
hasil belajar dari segi keterampilan, tidak tepat jika hanya
menggunakan soal tes esai yang jawabannya hanya
menggambarkan tanpa melakukan atau mempraktekkan sesuatu.
Demikian pula untuk mengukur kemampuan menganalisis suatu
prinsip, hendaknya tidak digunakan soal-soal yang berbentuk tes
objektif yang pada prinsipnya hanya mengungkap ingatan siswa.
d) Keempat, tes pembelajaran harus dirancang dengan
mempertimbangkan tujuan penggunaannya untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Pernyataan ini mengandung makna bahwa desain
tes pembelajaran hendaknya disusun sesuai dengan tujuan
penggunaan masing-masing jenis tes. Desain tes penempatan -
(yaitu tes yang digunakan untuk menentukan penempatan siswa
pada jenjang atau jenis program pendidikan tertentu) - tentu saja
akan berbeda dengan desain tes.tes proses - (yaitu tes yang
digunakan untuk mencari umpan balik kepada meningkatkan
pembelajaran bagi guru dan siswa) tes dasar (yaitu tes yang
digunakan untuk mengukur atau menilai tingkat dan sejauh mana
siswa mencapai mata pelajaran yang diajarkan dan selanjutnya
untuk menentukan kenaikan atau kelulusan nilai siswa). Begitu
pula dengan desain tes diagnostik (yaitu tes yang digunakan
dengan tujuan untuk menemukan penyebab kesulitan belajar siswa,
seperti kondisi psikis, fisik, dan sosial ekonomi siswa) tentunya
akan berbeda dengan ketiga jenis tes tersebut. di atas. tes yang
disebutkan. di atas.
e) Kelima, pemeriksaan hasil pembelajaran harus dapat diandalkan
dan dapat dipercaya. Artinya, setelah dilakukan tes hasil belajar
berkali-kali pada mata pelajaran yang sama, hasilnya selalu sama
atau relatif sama. Oleh karena itu, tes hasil belajar harus
mempunyai kestabilan hasil pengukuran yang tidak perlu
dipertanyakan lagi.
f) Keenam, selain dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan akademik siswa, tes kinerja juga harus digunakan
sebagai alat untuk menemukan informasi yang berguna untuk
meningkatkan strategi pembelajaran, metode pembelajaran siswa
dan metode pengajaran guru.

3. Penerapan Menguji Instrumen Tes


Pelaksanaan tes hasil belajar dapat diselenggarakan secara tertulis
(tes tertulis), dengan secara lisan (tes lisan) dan dengan tes perbuatan (tes
tindakan). Dalam tes tertulis, soal-soal tes ditulis dalam bentuk tertulis dan
jawaban tes juga dituliskan. Pada tes lisan, soal-soal tes disampaikan
secara lisan dan juga dijawab secara lisan. Namun soal tes juga dapat
disampaikan secara lisan, dan dalam waktu terbatas jawabannya harus
diberikan secara tertulis. Untuk bagian tindakan, bentuk soal tes
menguraikan perintah atau tugas yang harus dilakukan oleh calon, cara
penyelesaian tugas, dan hasil akhir yang diperoleh calon. melakukan tugas
itu (Achdiyat el al, 2017).
Dalam jurnal yang berjudul “Penerapan supervisi klinis dalam
meningkatkan minat dan kemampuan mengembangkan instrumen tes bagi
guru SDN 2 Palem Gabus Grobogan”.

4. Contoh dari Menguji Instrumen Tes


Menurut Yusuf (2015) contoh instrumen tes dalam pendidikan dapat
digolongkan sebagai berikut:
A. Tes
a) Tes standar (Standardized test)
b) Tes susunan pendidik (Teacher/locally made test)

Perbedaan mendasar antara tes dan nontes terletak pada


jawaban yang diberikan. Dalam sebuah ujian, yang ada hanyalah
kemungkinan; benar atau salah. Sedangkan untuk angka, tidak ada
jawaban benar atau salah. Itu semua tergantung pada keadaan
masing-masing orang (Yusuf, 2015).

B. Jenis – jenis tes


Menurut Yusuf (2015) gagasan, pengetahuan, sikap, sifat,
kepribadian dan perilaku berbeda-beda pada setiap orang, begitu
pula tujuan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan, baik dalam
ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik, memerlukan cara dan
alat yang berbeda untuk memahaminya.
Berikut adalah beberapa pengklasifikasian instrumen tes :
a) Dari segi materi yang diukur, instrumen tes dapat
dibedakan atas dua kelompok:
 Physical test (tes fisik)
Penilaian pada kelompok ini bertujuan untuk
mengukur dan mengevaluasi ciri-ciri fisik seseorang,
seperti tinggi badan dan berat badan.
 Psychological test (tes psikologis)
Penilaian pada kelompok ini bertujuan untuk
mengetahui ciri-ciri psikologis seseorang, seperti:
Intelligence Test, Aptitude Assessment, Persona. liv
Assessment, Speed and Accuracy Test, Kuder
Preference Record- Vocational, Mooney Problem
Checklist Inventory, dan Achivement Test.
b) Dari segi bentuk pelaksaannya, instrumen tes dapat
dibedakan atas:
 Tes tertulis (paper and pencil test)
Tes tertulis lebih menerapkan penggunaan kertas
dan pensil sebagai alat utama peserta tes untuk
menjawab pertanyaan atau menanggapi tes tertulis,
dengan tangan, atau menggunakan komputer.
 Tes lisan (oral test)
Tes lisan dilakukan melalui percakapan atau
wawancara tatap muka antara guru dan siswa. Melalui
tes lisan, guru membutuhkan waktu lebih lama untuk
melihat keberhasilan seluruh siswa di kelas, karena
pendidik harus menghadapinya satu per satu.
 Tes unjuk kerja (performance test)
Tes kinerja mengacu pada proses menguji
keterampilan seseorang untuk mencapai sesuatu yang
bekerja dengan baik. Oleh karena itu, tes prestasi
menggunakan unjuk kinerja, seperti membuat kursi,
menari, atau mengetik.
c) Dari segi baku/tidaknya suatu tes, maka instrumen tes
dapat dibedakan atas:
 Tes standar (standardized test)
Tes standar adalah tes yang diakui reliabilitas dan
validitasnya. Tes semacam itu telah lama diuji,
dianalisis, dimodifikasi, dan disusun ulang berkali-kali
untuk mencapai validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Tes itu sesungguhnya mampu menguji apa yang ingin
diuji (valid), menyeluruh dan konsisten (reliable), serta
faktual dan terstandar.
 Tes buatan guru (teacher made test) atau tes lokal
Tes buatan guru merupakan tes yang dirancang
khusus oleh guru mata pembelajaran yang
dimaksudkan untuk menilai proses dan hasil belajar
siswa yang diajarnya. Validitas dan reliabilitas atas tes
ini masih belum diketahui.
d) Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya,
instrumen tes dapat dibedakan atas:
 Tes esai (essay type test)
Tes esai adalah tes yang disusun dalam bentuk
pertanyaan yang bebas atau terstruktur, dan siswa
menyusun serta mengatur sendiri tanggapannya
terhadap setiap soal dalam bahasanya masing-masing.
 Tes objektif (objective type test)
Tes objektif ini lebih banyak membahas masalah-
masalah yang berhubungan dengan kepribadian,
seperti karakteristik, tipe, minat, sikap, dan masalah
penyesuaian individu dalam masyarakat.
e) Jika dikaitkan dengan fungsi tes di sekolah, maka
instrumen tes itu dapat dikelompokkan menjadi:
 Tes Formatif,
 Tes Sumatif.
 Tes Penempatan,
 Tes Diagnostik.
f) Dari segi kepada siapa tes itu diberikan, maka instrumen
tes dapat dikelompokkan atas dua bagian, yaitu:
 Tes individual (individual test),
 Tes kelompok (group test).
g) Selanjutnya tes itu dapat pula dilihat dari segi tingkat
kesukarannya, sehingga intrumen tes itu dapat pula
diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu:
 Tes kecepatan (speed test),
 Tes kekuatan (power test).
h) Apabila ditinjau dari penggunaan bahasa dalam tes, maka
instrumen tes dapat dibedakan:
 Tes verbal,
 Tes nonverbal.

Adapun contoh lembar instrumen tes, sebagai berikut :


DAFTAR PUSTAKA
1. Hikmah & Muslimah. (2021). Validitas dan Reliabilitas Tes dalam
Menunjang Hasil Belajar PAI. Jurnal Proceedings, 1(1), 345-356
2. Yusuf, M. (2015). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan : Pilar Penyedia
Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan Edisi Pertama,
Jakarta : Prenadamedia Group, Cetakan ke-1, 2015.
3. Badriyah, N.L., A.G, Thamrin., & Aryanti, N. (2018). Analisis Instrumen
Penilaian Hasil Belaiar Mata Pelaiaran Gambar Teknik Siswa Kelas X
Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bagunan.
IJCEE, 4 (2), 93-102.
4. Achdiyat, M., Virgana., & Kasyadi, S. (2017). Evaluasi Dalam
Pembelajaran. Tangerang : Pustaka Mandiri.
5. Kadir, A. (2015). Menyusun dan menganalisis Tes Hasil belajar. Al-
Ta’dib : Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 8 (2), 70-81.
6.

Anda mungkin juga menyukai