A. Pengertian Tes
Pendidikan sangat memerlukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan dalam
proses Pembelajaran. Evaluasi yang umum digunakan untuk mengetahui Hasil
Belajar dalam bentuk Tes dengan berpedoman Tujuan Pendidikan.
Tes dapat diartikan sebagai sebuah alat atau prosedur yang dapat digunakan
sebagai untuk mengukur sesuatu, dengan aturan yang telah di
tentukan(Arikunto,2012:205). Orang yang dijadikan responden atau peserta
untuk mengerjakan tes adalah testee sedangkan testing adalah waktu tes yang
disesuaikan untuk pengambilan atau pelaksanaan tes1.
Sehingga tes (test) adalah salah satu alat penilaian yang berupa bentuk tulisan
untuk mencatat atau mengamati hasil prestasi siswa yang sesuai dengan terget
penilaian. (Jacobs & Chase, 1992; Alwasilah, 1996). Sedangan menurut definisi
tes adalah pertanyaan atau tugas dari beberapa pertanyaan yang di gunakan untuk
memperoleh suatu informasi tentang masalah pendidikan atau masalah psikologis
tertentu. Pada setiap pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau
ketentuan yang dianggap benar2. Oleh sebeb itu, apabila ada suatu tugas atau
pertanyan yang menuntut harus dijawab atau dikerjakan oleh seseorang. Namun
tidak ada jawaban atau cara pengerjaan yang benar dan salah maka tugas atau
pertanyaan tersebut bukan disebut dengan tes.
Tes adalah salah satu upaya untuk mengukur terencana yang digunakan oleh
guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi siswa dalam memperlihatkan
prestasi yang dimiliki oleh siswa tersebut. tes sendiri merupakan sekumpulan
bebrapa pertanyaab yang diajukan oleh evaluator yang dilakukan baik secara
tertulis maupun lisan dimana pertanyaan tersebut harus dijawab oleh peserta
tes.jadi, tes adalah sebuah instrumen yang disusun menggunakan langkah yang
sitematis untuk mengambil suatu keputusan dari hasil belajar para peserta guru
yang dilakukan oleh guru3.
1
Nurhasanah Nurhasanah, “Pengembangan Tes Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Mahasiswa Mata
Kuliah Geometri,” Pepatudzu: Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan 14, no. 1 (2018): 62–73.
2
“pengertian_asesmen.pdf,” diakses 12 Desember 2022,
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/ANA_RATNAWULAN/pengertian_asesmen.pdf.
3
Nuryunita Aslamiyah, “Pengembangan Instrumen Evaluasi Bentuk Tes Uraian Berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS) Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Mts Negeri 1 Pandeglang” (PhD Thesis, UIN SMH BANTEN,
Adapun dalam pengertian diatas, maka para ahli memberikan beberapa
pengertian tentang tes yaitu sebagai berikut:
1. Anne Anastasi (2006) mengatakan bahwa tes pada dasarnya adalah suatu
pengukuran yang bersiat objektif dan berstandar terhadap sampel perilaku.
2. Frederick G. Brown (1976) mengatakan bahwa pengertian tes adalah
sebagai bahan prosedur yang sistematik guna mengukur sampel perilaku
seseorang4.
3. Lee J. Cro nbach dalam buku Essentials of psychological Testing (1970)
menyatakan pengertian tes yaitu, “...a systematic procedure for observing
a person”s behavior and describing it with the aid of a numerical scale or
a catagory system”.
4. Arikunto (2002) menyatakan bahwa tes dapat dikatakan baik jika
mempunyai kriteria yang berupa validitas, reliaabilitas, objektivitas,
praktikabilitas, dan ekonomis dalam penyusunan tes yang baik5.
2020).
4
Suharman Suharman, “Tes Sebagai Alat ukur Prestasi Akademik,” At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan
Agama Islam, 2018, 93–115.
5
Ni Made Dian Prabayanti, I. Ketut Sudiana, dan Ni Made Wiratini, “Analisis tes ulangan kenaikan kelas buatan
guru mata pelajaran kimia,” Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia 2, no. 1 (2018): 25–31.
6
Imam Suseno, “KOMPARASI KARAKTERISTIK BUTIR TES PILIHAN GANDA DITINJAU DARI TEORI TES KLASIK,”
Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan 4, no. 1 (4 Mei 2017): 1–8, https://doi.org/10.30998/fjik.v4i1.1588.
c. Efisiensi waktu yang di gunakan dalam melakukan tes, baik dalam
persekoran maupun pengadministrasian sekor tes.
d. Objektivitas dalam memberikan skor dan interprestasinya
e. Khususnya tes yang mengukur materi pembelajaran yang diajarkan di
dalam kelas.
f. Tingakta kesukaran yanf dalam setiap pertanyaan tes
g. Kemampuan setiap satuan penilaian dalam membedakan kelompok siswa
yang memiliki kemampuan tinggi ataupun yang memiliki kemampuan
rendah.
h. Reabilitas
i. Kejujuran dan pemeratan kesempatan
j. Dan kecepatan dalam menyelesaikan tes.
C. Macam – macam kriteria tes yang baik
Dari hasil yang telah disampaikan tes merupakan salah satu hal yang
sangat penting. Dalam mengambil sebuah alat pengambilan keputusan, maka
sangat diperlukan untukmendapatkan hasil sebuah tes yang baik. Sedangkan
menurut ahli sudiyono(2011) dan arikunto (2009) mengatakan bahwa macam-
macam kriteria nilai yang baik ada 5 yaitu validitas, reabilitas, objektivitas,
praktikabilitas dan ekonomis7. Adapun penjelasan mengenai macam- macam
kriteria yag baik yaitu:
1. Validitas
2. Reabilitas
3. Objektivitas
4. Praktikabilitas
5. Ekonomis
1. Validitas
Validitas Merupakan Kesesuaian Instrumen untuk mengukur apa yang
akan diukur. Tes dikatakan Valid jika dapat dilihat dari ketepatan soal
7
Aris Sugianto, “Ciri-Ciri (Karakteristik) Tes yang Baik,” Palangka Raya: Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Palangka Raya, 2016.
dengan tujuan intruksional dan Tujuan pengukuran yang sudah ditetapkan
selain itu juga dapat dilihat dari kemampuan memprediksikan Prestasi
Peserta didik. Pengujian Validasi mengacu pada suatu Instrumen dalam
menjalankan tujuan dan Fungsinya. Instrumen dikatakan Valid jika dapat di
gunakan untuk mengukur yang akan hendak di ukur ( Sugiyono,2008:363)
Macam – Macam Validitas :
1) Validitas Isi
Validitas Isi merupakan Syarat utama dalam menentukan Kualitas tes
bagi Para Gurudalam Proses Pembelajaran di Kelas. Tes dikatakan
memiliki Validasi Isi apabila tujuan-tujuan Pembelajaran melalui Tes
yang mewakilkan dalam suatu materi. Sesuai Yang di kemukakan Oleh
Wiersma (1990: 183), bahwa validitas isi merupakan suatu tes yang di
fungsikan dalam proses pembelajaran di kelas di ketahui dari Analisis
Logis.
Validitas Isi ada yang tidak memerlukan Uji coba dan analisis statistika
(bentuk Angka-angka) jika pemakaian tes di beri atau meminta bantuan kepada ahli
Bidang studi untuk menelaah Konsep materi yang akan dijaukan memadai
digunakan sebagai Sempel Tes dan Akibat dari Tes yang tidak terdapat Validitas Isi
antara Lain :
3) Validitas Ramalan
Keterangan:
Ri =Reliabilitas Instrument
K = Banyaknya Butir Pertanyaan Atau Banyaknya Soal
Pi = Proporsi Subjek Yang Menjawab Betul Pada Suatu Butir (Proporsi Subjek
Yang Mendapat Skor 1)
3. Obyektivitas
Sebuah tes dikatakan praktibilitas apabila tes tersebut praktis dan mudah
dilakukan menejemen pengukuran tes tersebut.
5. Ekonomis
Berdasarkan pendapat beberapa Ahli diatas terdapat dua unsur yang sangat
penting dalam melakukan tes yang baik adalah aspek validitas dan aspek
Reliabilitas. Oleh karena dalam melakukan harus menganalisis aspek besar tersebut
terlebih dahulu ( Puslitbang Sisjian 1999:16)
Tes Subjektif seperti Essai maupun Uraian yang menuntut Peserta Tes dapat
menghubungkan Tes dengan Pemahaman materi yang dimilikinya dalam menjawab
a. Tes.kelebihan tes Subjektif antara lain :
a) Kadar aspek Validitas dan realibilitas rendah karena Sukar karena tidak baku
dalam Menentukan Skoring
tes Objektif merupakan Tes yang dilakukan secara Objektif dan tidak
membutuhkan waktu yang lama dalam memeriksa jawaban dan menentukan
Skoring, Memiliki macam bentuk seperti Pilihan ganda,Benar salah, menjodohkan
dan lain sebagainya. Kelebihan dan kekurangan Tes ini sebagai Berikut (Suharsimi
Arkunto):
b) soal cenderung untuk mengetahui daya Ingat dan Pemahaman peserta Tes
dan dapat di kerjakan asal-asalan
3. Menyusun Soal
Untuk memperoleh tes yang baik maka sangat diperlukan uji coba
terlebih dahulu agar hasilnya dapat dianalisa sehingga memenuhi syarat-syarat tes
yang baik. Peserta uji coba memiliki status yang sama dengan peserta yang lain.
5. Membuat Skor
Jika hasil perhitungan validitas butir soal diperoleh r-hitung lebih besar
dengan r-tabel signifikan 5% (a = 0,05) dan dk n-1 soal tersebut valid.
Rata−rata
Tingkat Kesukaran : Skor Makismum yang ditetapkan
Daya Pembeda