Nim : 20053094
Alat Penelitian
A. Tes
Tes adalah alat ukur yang berharga untuk penelitian pendidikan. Sebuah tes adalah
seperangkat rangsangan yang disajikan kepada seorang individu untuk memperoleh
tanggapan atas dasar dimana skor numerik dapat diberikan. Skor ini, berdasarkan sampel
yang representatif dari perilaku individu, merupakan indikator sejauh mana subjek memiliki
karakteristik yang diukur.
1. Tes Prestasi
2. Tes Standar
Tes standar adalah tes yang diterbitkan yang dihasilkan dari persiapan yang
cermat dan terampil oleh para ahli dan mencakup tujuan akademis yang luas yang umum
untuk sebagian besar sistem sekolah.
Ketika menggunakan tes prestasi standar yang dianggap tidak cocok untuk tujuan
spesifik dari studi penelitian, pekerja penelitian dapat membangun sendiri tes. Jauh lebih
baik untuk membuat tes Anda sendiri daripada menggunakan yang tidak pantas yang
terstandarisasi hanya karena tersedia.
Berdasarkan jenis interpretasi yang dibuat, dibakukan, dan dibuat oleh guru tes
dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai referensi norma atau referensi kriteria. Tes
yang direferensikan norma memungkinkan peneliti untuk membandingkan kinerja
individu pada tes untuk kinerja individu lain.
5. Tes Kemampuan
Tes bakat berbeda dari tes prestasi karena tes bakat mencoba mengukur
kemampuan umum atau potensi untuk mempelajari kumpulan pengetahuan dan
keterampilan, sedangkan tes prestasi mencoba untuk mengukur sejauh mana sebenarnya
dari pengetahuan yang diperoleh dan keterampilan di bidang tertentu.
Teknologi baru menghadirkan peluang untuk alternatif tes kertas dan pensil. Misalnya,
tes PRAXIS I yang dirancang untuk menilai keterampilan dasar sebelumnya untuk masuk ke
pendidikan guru diberikan secara elektronik dengan penilaian langsung dan umpan balik atas
kinerja yang diberikan kepada peserta ujian.
C. Ukuran Kepribadian
Peneliti pendidikan sering menggunakan ukuran kepribadian. Ada beberapa jenis ukuran
kepribadian yang berbeda, masing-masing mencerminkan titik teoretis yang berbeda dari
pandangan. Beberapa mencerminkan sifat dan teori tipe, sedangkan yang lain memiliki asal-
usulnya di teori psikoanalitik dan motivasi. Peneliti harus tahu persis apa mereka ingin
mengukur dan kemudian memilih instrumen, memberikan perhatian khusus terhadap bukti
keabsahannya.
D. Skala
Skala digunakan untuk mengukur sikap, nilai, pendapat, dan karakteristik lainnya yang
tidak mudah diukur dengan tes atau alat ukur lainnya. Sebuah skala adalah satu set kategori
atau nilai numerik yang ditetapkan untuk individu, objek, atau perilaku untuk tujuan
mengukur variabel. Proses pemberian skor ke objek-objek tersebut untuk mendapatkan
ukuran suatu konstruk disebut penskalaan. Misalnya, peneliti dapat menggunakan skala
untuk mengukur sikap mahasiswa terhadap agama atau topik lainnya. Sejumlah teknik
penskalaan telah dikembangkan selama bertahuntahun.
E. Observasi Langsung
Dalam banyak kasus, pengamatan perilaku secara sistematis atau langsung adalah yang
paling diinginkan Metode Pengukuran. Observasi digunakan baik secara kuantitatif maupun
penelitian kualitatif. Ketika pengamatan dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan
pemahaman yang komprehensif gambaran situasi, dan produk dari pengamatan tersebut
adalah catatan atau naratif, penelitian ini bersifat kualitatif.
2. Keuntungan dan kerugian pengamatan langsung Keuntungan yang paling jelas dari
observasi sistematis adalah menyediakan catatan dari perilaku nyata yang terjadi.
Kerugian utama dari observasi sistematis adalah biayanya.
A. Pengumpulan data
Dalam penelitian kualitatif Peneliti kualitatif juga memiliki sejumlah alat pengumpulan data
yang tersedia untuk penyelidikan mereka. Alat yang paling banyak digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara, analisis dokumen, dan observasi
Nama : Mutiara
Nim : 20053094
A. Validilitas
B. Keandalan
Sebuah tes dapat diandalkan sejauh skor yang dibuat oleh seorang individu tetap
mendekati sama dalam pengukuran berulang. Artinya, individu akan memiliki kesamaan,
atau hampir sama, peringkat pada administrasi berulang.
5. Koefisien Keandalan
Ada tiga kategori besar koefisien reliabilitas yang digunakan dengan tes referensi
norma: (1) koefisien yang diperoleh dari korelasi skor individu pada tes yang sama
diberikan pada kesempatan yang berbeda (koefisien tes-tes ulang), (2) koefisien yang
diperoleh dari mengkorelasikan skor individu pada set yang berbeda item yang setara
(equivalent-forms coeffi cients), dan (3) koefisien berdasarkan hubungan antara skor
yang berasal dari item individu atau subset item dalam sebuah tes (koefisien konsistensi
internal).