Soal:
1. Kemukakan defenisi Validitas dari 3 pakar/ahli, rumuskan menurut pendapat
sendiri!
2. Kemukakan jenis-jenis validitas, beserta dengan contoh-contohnya.
3. Kemukakan defenisi Reliabilitas dari 3 pakar/ahli, rumuskan menurut pendapat
sendiri!
4. Kemukakan jenis-jenis Reliabilitas, beserta dengan contoh-contohnya.
Jawaban:
1. defenisi Validitas dari 3 pakar/ahli :
Suryabrata
Validitas yaitu sebuah derajat fungsi pengukuran suatu tes, atau derajat kecermatan
ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-
benar mengukur atap yang hendak diukur.
Arikunto
Validitas yakni berbagai ukuran yang menunjukkan tingkat kesalihan suatu tes. Suatu
tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes
memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai denga kriteria, dalam arti memiliki
kesejajaran antara tes dan kriteria.
Nursalam
Validitas merupakan salah satu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
keshalihan suatu instrumen.
definisi Validitas (menurut pendapat sendiri): Validitas adalah ukuran atau indikator
sejauh mana suatu instrumen pengukuran dapat dipercaya dan akurat dalam mengukur
apa yang dimaksudkan. Validitas mencerminkan kesesuaian atau kecocokan antara
instrumen dan konstruk yang ingin diukur, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh
dapat diandalkan untuk menarik kesimpulan atau membuat generalisasi. Validitas
memastikan bahwa variabel-variabel yang diukur dalam suatu penelitian benar-benar
merepresentasikan konsep yang sedang diteliti, sehingga hasil penelitian menjadi lebih
meyakinkan dan berarti.
Reliabilitas adalah ukuran seberapa konsisten dan andal suatu pengukuran atau alat
pengukuran dalam menghasilkan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan. Terdapat
beberapa jenis reliabilitas yang umum digunakan dalam penelitian dan pengukuran.
Berikut ini adalah beberapa jenis reliabilitas beserta contoh-contohnya:
1. Reliabilitas Internal:
Contoh: Anda melakukan survei dengan menggunakan seperangkat pertanyaan
yang mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Anda ingin memastikan bahwa
pertanyaan-pertanyaan tersebut konsisten dan saling berkaitan. Anda
menghitung reliabilitas internal dengan menggunakan koefisien alpha
Cronbach. Jika nilai alpha Cronbach tinggi, misalnya 0,85, maka dapat
dikatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki reliabilitas internal
yang tinggi.
2. Reliabilitas Test-Retest:
Contoh: Anda ingin mengukur reliabilitas test-retest dari sebuah tes
kepribadian. Anda memberikan tes yang sama kepada subjek pada dua waktu
yang berbeda, misalnya dengan selang waktu satu bulan. Anda kemudian
membandingkan skor yang diperoleh pada kedua waktu untuk melihat seberapa
konsisten hasilnya. Jika skor-skornya memiliki korelasi yang tinggi antara
waktu pertama dan kedua, maka dapat dikatakan bahwa tes tersebut memiliki
reliabilitas test-retest yang tinggi.
3. Reliabilitas Paralel:
Contoh: Anda ingin mengukur reliabilitas paralel dari dua versi tes yang
seharusnya mengukur hal yang sama. Anda memberikan kedua versi tes
tersebut kepada subjek secara acak dan membandingkan skor-skornya. Jika
kedua versi tes tersebut memberikan hasil yang konsisten dan berkorelasi
tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tes tersebut memiliki reliabilitas paralel
yang tinggi.
4. Reliabilitas Inter-Rater:
Contoh: Anda melakukan penelitian yang melibatkan dua atau lebih penilai
yang memberikan penilaian terhadap suatu objek, misalnya dalam hal penilaian
kualitas produk. Anda ingin memastikan bahwa penilaian dari setiap penilai
konsisten dan dapat diandalkan. Anda menghitung koefisien kappa Cohen
untuk mengukur reliabilitas inter-rater. Jika nilai kappa Cohen tinggi, maka
dapat dikatakan bahwa penilaian tersebut memiliki reliabilitas inter-rater yang
tinggi.
5. Reliabilitas Split-Half:
Contoh: Anda ingin mengukur reliabilitas split-half dari sebuah kuesioner
dengan 20 pertanyaan. Anda membagi pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi
dua set yang berbeda secara acak. Anda menghitung korelasi antara skor yang
diperoleh dari set pertama dengan set kedua. Jika korelasinya tinggi, maka
dapat dikatakan bahwa kuesioner tersebut memiliki reliabilitas split-half yang
tinggi.