Anda di halaman 1dari 2

Teori statistik validitas dan realibilitas

1. Validitas adalah menilai seberapa akurat metode penelitian dalam proses mengukur apa yang
ingin diukur. Penelitian yang memiliki validitas tinggi artinya adalah penelitian yang punya hasil
sesuai sifat, karakteristik, dan variasi nyata. Metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif
merupakan metode mempelajari fenomena nyata, artinya validitas data mengacu pada seberapa
banyak fenomena yang akan diukur atau seberapa banyak informasi tak terkait yang turut serta
pada hasil penelitian.
a. Validitas internal adalah metode untuk memverifikasi hubungan sebab-akibat antara situasi
pengujian dan hasil penelitian. Ini juga mengacu pada kemampuan penelitian untuk
mengesampingkan penyebab lain untuk suatu hasil.
Contohnya :Validitas internal lebih rendah dalam penyelidikan yang meneliti hubungan
antara tingkat pendapatan dan risiko merokok. Menurut sebuah penelitian, ada korelasi antara
merokok dan menjadi orang berpenghasilan rendah. Pekerjaan, budaya, pendidikan, status
sosial, dan variabel lainnya adalah contoh dari berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut
tidak dapat dihilangkan dari penelitian. Validitas internal adalah konsep yang membantu
dalam menetapkan bahwa Anda memiliki bukti bahwa temuan Anda memiliki dampak besar
pada hasil.
b. Validitas eksternal menggambarkan seberapa efektif temuan eksperimen dapat
digeneralisasikan ke orang, tempat, atau waktu yang berbeda. Kebanyakan penyelidikan
ilmiah tidak bermaksud untuk mendapatkan hasil yang hanya berlaku untuk beberapa orang
yang berpartisipasi dalam penelitian. Sebaliknya, peneliti ingin dapat mengambil hasil
percobaan dan menggunakannya dengan sekelompok orang yang lebih besar. Ini adalah
bagian besar dari apa yang coba dilakukan oleh statistik inferensial. Misalnya, jika Anda
melihat obat baru atau program pendidikan, Anda tidak ingin tahu bahwa itu hanya berfungsi
untuk beberapa orang. Anda ingin menggunakan hasil tersebut di luar eksperimen dan di luar
mereka yang berpartisipasi. Ini disebut “generalisasi,” bagian penting dari validitas ini.

Contoh validitas :

 Validitas Isi (Content Validity) : menunjuk kepada sejauh mana tes tersebut


mencerminkan isi materi yang akan diukurnya.
 Validitas kriteria (criterion related validity) :  mengaitkan alat ukur dengan alat ukur lain
sebagai kriteria, apakah alat ukur ukur itu bisa dijelaskan hasil korelasinya dengan
dengan kriterianya berdasarkan teori yang ada
 Validitas konstruk (construct validity) : merupakan uji kecocokan antara butir-butir dalam
kuesioner dengan teori yang mendasari (digunakan untuk mendefinisikan) konsep atau
konstruk yang diukur
2. Reliabilitas menilai konsistensi metode ukur. Jika hasil serupa bisa didapat secara konsisten
dengan memakai metode serupa dalam keadaan sama, pengukuran tersebut dikatakan bisa
diandalkan. Artinya, reliabilitas adalah kemampuan mengulang hasil tes untuk menghasilkan
hasil serupa. Dalam hal ini ada yang namanya koefisien reliabilitas, yaitu ukuran seberapa baik
tes tersebut mengukur pencapaian.
a. Reliabilitas tes adalah keputusan instrumental atau reliabilitas dalam mengevaluasi apa yang
sedang dievaluasi, yang berarti akan mendapatkan hasil yang relatif sama setiap kali
menggunakan perangkat evaluasi. Uji reliabilitas uji dilakukan secara eksternal dan internal.
b. Interrater Reliability adalah tingkat kesalahan pengukuran tes yang dikaitkan dengan
perbedaan peringkat, skor, atau pengamatan yang diberikan oleh evaluator berbeda dari
peristiwa atau fenomena yang sama. Saat menggunakan orang untuk mengevaluasi atau
mengamati suatu peristiwa, mungkin ada perbedaan antara skor sebenarnya dan skor yang
direkam karena kesalahan manusia atau persepsi.
Contoh Realibilitas :
 Reliabilitas tes : Secara eksternal, pengujian dijalankan pada tes-tes ulang (test-
retest), ekivalensi dan kombinasi(gabungan). Secara internal dapat menguji
keandalan instrument menggunakan teknik khusus untuk menganalisis konsistensi
item instrument
 Interrater Reliability : keandalan antar penilai (juga disebut keandalan antar
pengamat) digunakan untuk memeriksa sejauh mana pengamat yang berbeda
memberikan perkiraan, evaluasi, atau peringkat yang konsisten untuk fenomena yang
sama. Meskipun ada berbagai cara untuk menghitung reliabilitas antar penilai (seperti
persentase kesepakatan antara penilai atau penggunaan perkiraan skor z), metode
yang paling tepat untuk menghitung keandalan antar penilai adalah
penerapan statistik kappa yang melaporkan keandalan antar penilai sebagai proporsi
dari kesepakatan lengkap dengan mempertimbangkan koreksi untuk kesepakatan
kebetulan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Validitas mengacu pada sejauh mana
suatu penelitian benar-benar mengukur apa yang dimaksud untuk diukur,
sedangkan reliabilitas mengacu pada seberapa konsisten hasil penelitian saat diulang
dengan cara yang sama.

Anda mungkin juga menyukai