Anda di halaman 1dari 25

UJIAN AKHIR SEMESTER

EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI


VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL BAKTERI

Oleh:
Rindah Listiyanti
NIM. 180101111090

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
BANJARMASIN
JANUARI 2021
ABSTRAK

Dalam pengumpulan data dalam berbagai cara, selalu dibutuhkan alat


bantu yang biasa disebut dengan instrumen pengumpul data. Alat pengumpul data
yang digunakan bergantung pada jenis dan tujuan penelitan yang diambil. Dalam
pengumpulan data yang dapat dijadikan sebagai alat ukur atau alat pengumpul
data haruslah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang memiliki validitas dan
reliabilitas yang kurang akan menghasilan kesimpulan yang bias, kurang sesuai
dengan yang seharusnya, dan bahkan dapat menghasilkan jawaban yang
bertentangan dengan hal-hal yang umum. Pada pelaksanaannya, pengujian
validitas dan reliabilitas dapat menggunakan bantuan software SPSS. Hasil uji
validitas akan valid bila nilai r-hitung > t-tabel, sedangkan hasil uji reliabilitas
akan reliabel bila nilai croncach’s alpha (𝛼) > 0,60.

Kata kunci: Instrumen Pengumpul Data, Validitas, Reliabilitas


PENDAHULUAN

Dalam sebuah penelitian, khususnya yang bersifat kuantitatif dibutuhkan


alat ukur yang biasa disebut dengan instrumen. Instrumen sendiri merupakan suatu
alat yang dapat dipergunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data suatu
objek kajian penelitian tertentu mengenai penelitian yang bersifat kuantitatif.
Penelitian kuantitatif sendiri biasa dikenal dengan sebutan variabel. Pada instrumen
penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu instrument tes dan non tes
(Djaali, 2000).
Data yang baik dan benar, haruslah dapat menggambarkan tujuan penelitian
dengan tepat yang kemudian dapat menggiring pada kesimpulan yang sesuai
dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Baik benarnya suatu data, sangat
bergantung pada instrument pengumpul data dari variabel penelitian. Baik benarnya
suatu instrument penelitian ini ditentukan dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas
(Arikunto dalam Yusup, 2018).
Suatu alat ukur yang baik haruslah dapat dikatakan valid apabila istrumen
tersebut dapat mengukur hal-hal yang akan diukur dalam penelitian dengan tepat.
Karena itu, penting untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Dalam hal validitas
dan reliabilitas sangat dipengaruhi oleh instrumen, subjek atau objek penelitian
yang diukur, serta petugas yang melakukan pengukuran. Dalam pengukuran
khusunya dalam lingkup Pendidikan sangatlah penting untuk mendapatkan
informasi hasil ukur dengan benar. Karena jika hasil ukur yang diperoleh kurang
tepat atau bahkan tidak tepat akan menimbulkan hasil informasi yang salah pula,
sehingga kesimpulan yang didapatkan juga salah (Nurkancana dalam Matodang,
2009).
Meskipun suatu instrument telah dikatakan valid dan reliabel, tidak
menjadikan suatu instrument dapat langsung digunakan kapanpun, dimanapun, dan
kepada siapa saja. Suatu instrument masih perlu diuji kembali setiap akan
digunakan. Terlebih, harus sesuai dengan penelitian yang diambil agar dapat
menghasilkan kesimpulan yang sebenar-benarnya (Tavakol & Dennick dalam
Yusup, 2018).
METODE

A. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana ketepatan
dan kecermatan sebuah instrument pengukur (tes) untuk melakukan fungsi
ukurnya. Sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika alat
tersebut dapat menjalankan fungsi ukur dengan tepat atau dapat memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut.
Artinya, hasil ukur dari pengukuran yang dilakukan menunjukkan secara tepat
mengenai fakta sebenarnya yang ada di lapangan dari apa yang telah diukur
(Azwar dalam Matondang, 2009).
Adapun dalam sebuah instrument pengukur variabel dalam suatu
penelitian haruslah mampu memenuhi persyaratan tertentu agar dapat
menghasilkan data pengukuran variabel yang tepat dan akurat. Uji validitas
merupakan suatu indeks yang dapat menunjukkan suatu alat ukur (instrumen
pengukur) dapat benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (Triana dkk,
2013). Konsep validasi tes dapat dibedakan menjadi 3 jenis validitas, yaitu
validitas isi (Content validity), validitas konstruk (construct validity) dan
validitas kriteria (criterion validity) (Matondang, 2009).
Validitas isi suatu tes akan membahas mengenai seberapa jauh suatu tes
dapat mengukur tingkat penguasaan terhadap isi, konten, ataupun materi
tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran. Dengan
begitu, tes yang memiliki validitas isi yang baik merupakan tes yang dapat
mengukur penguasaan materi yang seharusnya dikuasai sesuai dengan konten
pengajaran yang tercantum dalam Garis-garis besar program pengajaran
(GBPP). Dalam validitas isi akan menunjukkan sejumlah pertanyaa, tugas atau
butir dalam suatu tes atau instrument yang dapat mewakili dari keseluruhan
dan proporsional perilaku sampel yang dikenai tes. Artinya, suatu tes dikatakan
valid apabila dalam butir tes tersebut dapat menggambarkan keseluruhan dari
konten atau materi yang diujikan (Matondang, 2009).
Validitas konstruk merupakan validitas yang membahas mengenai
seberapa jauh butir tes dapat mengukur apa yang benar-benar ingin diukur
sesuai dengan kosep khusus atau definisi konseptual yang telah
ditetapkan.validitas konstruk dapat digunakan untuk instrument yang bertujuan
untuk mengukur variabel konsep, baik yang bersifat performansi, yaitu
instrument yang mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol, gaya
kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan sebagainya. Selain itu, juga dapat
digunakan untuk variabel konsep yang bersifat performansi maksimum yaitu
instrument yang mengukur bakat, kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan sebagainya (Matondang, 2009).
Validitas kriteria yang artinya validasi ditentukan berdasarkan kriteria,
baik internal maupun eksternal. Validitas kriteria didapatkan dari hasil uji
kepada responden yang setara dengan respindern yang akan dievaluasi atau
diteliti. Kriteria internal merupakan tes atau instrument itu sendiri yang
menjadi kriteria, sedangkan kriteria eksternal adalah hasil ukur dari instrument
atau tes lain di luar instrument itu sendiri yang menjadi kriteria (Matondang,
2009).

B. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang artinya sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya jika
dalam beberapa kali dilakukan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama, dapat diperoleh hasil pengukuran yang relative sama, selama aspek yang
diukur dalam diri subjek tidak berubah. Pada konsep reliabilitas dalam arti
reliabilitas alat ukur akan berkaitan dengan masalah kesalahan dalam
pengukuran. Kesalahan pengukuran akan menunjukkan sejauh mana
inkonsistensi dari hasil pengukuran ketika dilakukan pengukuran ulang
terhadap kelompok subjek yang sama. Sedangkan konsep reliabilitas dalam arti
reliabilitas hasil ukur berkaitan dengan kesalahan dalam pengambilan sampel
yang mengacu pada inkonsistensi hasil ukur ketika dilakukan pengukuran
ulang pada kelompok yang berbeda (Matondang, 2009).
Reliabilitas dibagi menjadi dua jenis, yaitu reliabilitas konsistensi
tanggapan dan reliabilitas konsistensi gabungan butir. Reliabilitas konsistensi
tanggapan responden akan membahas mengenai tanggapan reponden atau
objek ukur terhadap tes atau instrument apakah sudah baik atau konsisten.
Sedangka reliabilitas konsistensi gabungan butir akan membahas mengenai
kemantapan antara butir suatu tes yang dapat dilakukan dengan pertanyaan,
apakah terhadap objek ukur yang sama, butir yang satu dapat menunjukkan
hasil ukur yang sama dengan butir lainnya (Djaali, 2000).
Reliabilitas adalah indeks yang dapat menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal tersebut dapat
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten apabila
dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat ukur yang sama. Alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila dapat
menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan pengukuran berulang kali
(Widi E, 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas Instrumen


Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan kevalidan atau
kesahihan dari suatu instrument. Pada pengujian validitas akan mengacu pada
sejauh mana instrument dapat menjalankan fungsinya. Instrument dapat
dikatakan valid jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang ingin diukur. Contohnya, peneliti ingin mengukur kemampuan siswa pada
dibidang pelajaran matematika. Kita dapat memberikan soal dengan kalimat
yang panjang dan berbelit-belit sehingga sukar ditangkap maknanya. Akhirnya,
siswa tidak dapat menjawab soal tersebut karena tidak dapat menangkap
maksud dari pertanyaan yang diajukan. Contoh lain, peneliti ingin mengukur
kemampuan dalam berbicara, namun ditanya mengenai tata Bahasa atau
kesuastraan seperti puisi atau sajak. Pengukur tersebut dapat dikatakan tidak
valid sebab validitas tidak berlaku universal karena bergantung pada situasi dan
tujuan penelitian. Instrument yang valid untuk sebuah tujuan penelitian tertentu
juga belum otomatis akan valid juga untuk tujuan yang lainnya (Sugiyono,
2008).
Dalam menghitung validitas dari suatu instrument dapat menggunakan
rumus korelasi product momet atau dikenal juga dengan korelasi pearson.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
n ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 ) − (∑ 𝑥𝑖 )(∑ 𝑦𝑖 )
𝑟𝑥𝑦 =
√𝑛(Σ𝑥𝑖2 ) − (𝑥𝑖 )2 (𝑛𝛴𝑦𝑖2 ) − (𝑦𝑖 )2 )

Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien validitas item yang dicari
𝑥 = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
𝑦 = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
𝛴𝑥 = Jumlah skor dalam distribusi x
𝛴𝑦 = Jumlah skor dalam distribusi y
Σ𝑥𝑖2 = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi X
Σ𝑦𝑖2 = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi Y
n = Jumlah responden
Hasil pengujian validasi item diputuskan melalui dasar berikut ini:
1. Item pertanyaan dikatakana valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2. Item pertanyaan dikatakan tidak valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Instrumen Soal:
1. Bakteri dapat melakukan reproduksi secara seksual dengan cara….
a. Membentuk spora
b. Fragmentasi
c. Konjugasi
d. Poliferasi
e. Pembelahan biner
2. Persenyawaan antara polisakarida dan protein yang merupakan menyusun
dari dinding sel bakteri disebut dengan….
a. Hemisesulosa
b. Kitin
c. Pektin
d. Selulosa
e. peptidoglikan
3. Fungsi flagel pada bakteri adalah….
a. Melindungi sel terhadap lingkungan
b. Sebagai sumber makanan
c. Sebagai alat gerak
d. Sebagai alat untuk melekat
e. Sebagai tempat fotosintesis
4. Bakteri yang memiliki bentuk seperti bola yang berkelompok empat-empat
sehingga menyerupai kubus disebut dengan….
a. Diplococcus
b. Streptococcus
c. Sarcina
d. Staphylococcus
e. Vibrio
5. Pembelahan aseksual mikroorganisme yang ditandai dengan adanya satu sel
induk membelah menjadi dua sel anak disebut….
a. Pembelahan ganda
b. Pembelahan biner
c. Tunas
d. Rekombinasi DNA
e. Pembentukan spora
6. Pemindahan materi genetic satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan
perantara organisme lain yaitu dengan bakteriofage (virus bakteri)
merupakan proses….
a. Transformasi
b. Konjugasi
c. Pembelahan biner
d. Transduksi
e. Eliminasi
7. Bakteri dapat menggunakan glukosa dan zat organic yang lain sebagai
substrat untuk oksidasi menjadi karbondioksida dan air pada respirasi….
a. Anaerob
b. Aerob
c. Intramolekul
d. Antarmolekul
e. Fermentasi
8. Kemampuan bakteri untuk menggunakan reduktan anorganik untuk
respirasi disebut dengan….
a. Kemolitotrof
b. Aerob
c. Anaerob
d. Fermentasi
e. Kemoautotrof
9. Bakteri yang menggunakan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-
sisa atu kotoran organisme disebut….
a. Bakteri nitrifikasi
b. Bakteri denitrifikasi
c. Bakteri saprofit
d. Bakteri aerob
e. Bakteri anaerob
10. Kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa
ammonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah dan
bersifat kemolitotrof adalah….
a. Bakteri nitrifikasi
b. Bakteri denitrifikasi
c. Bakteri saprofit
d. Bakteri heterotroph
e. Bakteri autotroph
Data Tabel Uji Soal
Butir Soal Skor
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total
1 Iffa Azmi A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
2 Yuli Astuti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
3 Ayu Lestari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
4 Adani Widya K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 Sri Wahyuni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
6 Sri Wahyuni 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
7 Lopita T 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 5
8 Risma N 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8
9 Ahmad 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
10 Faisal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11 Safa 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
12 Yuliana 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 5
13 Adita 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
14 Naufal 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
15 Dania 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Keterangan:
1. Pada butir soal bernilai 1 jika dijawab benar
2. Pada butir soal bernilai 0 jika dijawab salah

Kemudian dari data tabel uji soal yang telah dibuat, dapat dilakukan uji
validitas instrument menggunakan software SPSS. Berikut langkah-
langkahnya:
1. Mengisi data pada variabel view
Pada bagian Name dapat diisi soal1-soal10 dengan type atur sebagai
numbering, dan decimals 2, sedangkan yang lain biarkan saja.

2. Mengisi data pada data view

Pengisian data view dapat disesuaikan dengan tabel data uji soal yang telah
dijawab oleh responden

3. Menguji validitas instrument soal dengan klik Analyze – Correlate –


Bivariate
4. Kemudian masukan seluruh item soal ke variabel

Jangan lupa centang Pearson, Two-tailed, dan Flag significant correlations.


Lalu klik OK. Lalu didapatkan hasil uji validitas sebagai berikut:
Correlations
SOAL1 SOAL2 SOAL3 SOAL4 SOAL5 SOAL6 SOAL7 SOAL8 SOAL9 SOAL10 TOTAL
SOAL1 Pearson Correlation 1 ,423 ,423 ,080 ,294 ,294 -,154 -,105 ,294 ,294 ,469
Sig. (2-tailed) ,116 ,116 ,777 ,287 ,287 ,584 ,710 ,287 ,287 ,078
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL2 Pearson Correlation ,423 1 1,000** ,480 ,294 ,784** -,154 ,681** ,294 ,294 ,817**
Sig. (2-tailed) ,116 ,000 ,070 ,287 ,001 ,584 ,005 ,287 ,287 ,000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL3 Pearson Correlation ,423 1,000** 1 ,480 ,294 ,784** -,154 ,681** ,294 ,294 ,817**
Sig. (2-tailed) ,116 ,000 ,070 ,287 ,001 ,584 ,005 ,287 ,287 ,000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL4 Pearson Correlation ,080 ,480 ,480 1 ,612* ,272 ,080 ,327 ,272 ,272 ,675**
Sig. (2-tailed) ,777 ,070 ,070 ,015 ,326 ,777 ,234 ,326 ,326 ,006
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL5 Pearson Correlation ,294 ,294 ,294 ,612* 1 ,167 ,294 -,134 ,583* ,583* ,709**
Sig. (2-tailed) ,287 ,287 ,287 ,015 ,553 ,287 ,635 ,022 ,022 ,003
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL6 Pearson Correlation ,294 ,784** ,784** ,272 ,167 1 -,196 ,535* ,167 ,167 ,635*
Sig. (2-tailed) ,287 ,001 ,001 ,326 ,553 ,484 ,040 ,553 ,553 ,011
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL7 Pearson Correlation -,154 -,154 -,154 ,080 ,294 -,196 1 -,105 ,294 ,294 ,209
Sig. (2-tailed) ,584 ,584 ,584 ,777 ,287 ,484 ,710 ,287 ,287 ,456
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL8 Pearson Correlation -,105 ,681** ,681** ,327 -,134 ,535* -,105 1 -,134 -,134 ,379
Sig. (2-tailed) ,710 ,005 ,005 ,234 ,635 ,040 ,710 ,635 ,635 ,164
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL9 Pearson Correlation ,294 ,294 ,294 ,272 ,583* ,167 ,294 -,134 1 ,583* ,635*
Sig. (2-tailed) ,287 ,287 ,287 ,326 ,022 ,553 ,287 ,635 ,022 ,011
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SOAL1 Pearson Correlation ,294 ,294 ,294 ,272 ,583* ,167 ,294 -,134 ,583* 1 ,635*
0 Sig. (2-tailed) ,287 ,287 ,287 ,326 ,022 ,553 ,287 ,635 ,022 ,011
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
TOTAL Pearson Correlation ,469 ,817** ,817** ,675** ,709** ,635* ,209 ,379 ,635* ,635* 1
Sig. (2-tailed) ,078 ,000 ,000 ,006 ,003 ,011 ,456 ,164 ,011 ,011
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pada hasil uji validitas instrument soal memiliki jumlah responden sebanyak 15 orang (N = 15). Menurut r Tabel untuk N = 5
dari taraf signifikasi 5% menunjukkan nilai r tabel adalah 0, 514. Soal akan dinyatakan valid apabila r hasil perhitungan > dari r tabel
(0,514).
Berikut merupakan tabel taraf signifikasi 5% r tabel dengan jumlah n 15 menunjukan angka 0, 514.
TABEL UJI VALIDITAS INSTRUMEN SOAL
Catatan:
Menurut r table, untuk N = 15 dan taraf signifikasi 5%, nilai r adalah 0,514. Soal dinyatakan valid apabila r hasil perhitungan
> r table.

Perbandingan r Kriteria
Soal Revisi
perhitungan dan r tabel Soal
1. Bakteri dapat melakukan
0,469 < 0,514 Tidak Dalam melakukan perkembangbiakan, bakteri memiliki 2
reproduksi secara seksual
dengan cara…. valid cara reproduksi, yaitu dengan cara seksual dan aseksual.
Berikut yang termasuk reproduksi bakteri secara seksual
adalah…
2. Persenyawaan antara
0,817 > 0,514 Valid -
polisakarida dan protein
yang merupakan
menyusun dari dinding
sel bakteri disebut
dengan….
3. Fungsi flagel pada
0,817 > 0,514 Valid -
bakteri adalah….
4. Bakteri yang memiliki
0,675 > 0,514 Valid -
bentuk seperti bola yang
berkelompok empat-
empat sehingga
menyerupai kubus
disebut dengan….

5. Pembelahan aseksual
0,709 > 0,514 Valid -
mikroorganisme yang
ditandai dengan adanya
satu sel induk membelah
menjadi dua sel anak
disebut….
6. Pemindahan materi
0,635 > 0,514 Valid -
genetic satu sel bakteri ke
sel bakteri lainnya
dengan perantara
organisme lain yaitu
dengan bakteriofage
(virus bakteri)
merupakan proses….
7. Bakteri dapat
0,209 < 0,514 Tidak Bakteri dapat menggunakan glukosa dan zat organic sebagai
menggunakan glukosa
dan zat organic yang lain valid substrat untuk proses oksidasi menjadi karbondioksida dan
sebagai substrat untuk air. Disebut apakah proses tersebut….
oksidasi menjadi
karbondioksida dan air
pada respirasi….
8. Kemampuan bakteri
0,379 < 0,514 Tidak Bakteri memiliki kemampuan untuk menggunakan reduktan
untuk menggunakan
reduktan anorganik untuk valid anorganik yang dapat digunakan dalam proses respirasinya.
Adapun proses respirasi tersebut disebut dengan….
respirasi disebut
dengan….

9. Bakteri yang
0, 635 > 0,514 Valid -
menggunakan tumbuhan
atau hewan yang telah
mati dan sisa-sisa atu
kotoran organisme
disebut….
10. Kelompok bakteri yang
0,635 > 0,514 Valid -
mampu menyusun
senyawa nitrat dari
senyawa amonia yang
pada umumnya
berlangsung secara aerob
di dalam tanah dan
bersifat kemolitotrof
adalah…
Dari tabel uji validitas instrument soal dapat diketahui terdapat 7 soal yang dinyatakan valid, dan terdapat 3 soal yang dinyatakan
tidak valid. Pada soal yang tidak valid ini dibutuhkan revisi pada soal dan kemudian dapat diujikan kembali hingga menunjukkan hasil
yang valid.
B. Uji Relibilitas Instrumen
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Karena seharusnya pada hasil yang
didapatkan dari alat pengukur yang digunakan saat melakukan uji reliabilitas
dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten dari waktu ke waktu.
Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas ini menggunakan teknik
reliabililitas koefisien Cronch’s alpha (𝛼), yang mana hasil yang didapatkan
dikatakan reliabel apabila nilai 𝛼 > 0,60 (Triana dkk, 2013).
Adapun rumus untuk menguji reliabilitas yaitu:
𝑘 ∑ 𝑆𝑖 2
𝑟𝑖 = (𝑘−1) (1 − )
𝑆𝑡 2

Keterangan:
𝑟𝑖 = Reliabilitas instrument
𝑘 = Mean kuadrat antara subjek
𝛴𝑆𝑖 2 = Mean kuadrat kesalahan
𝑆𝑡 2 = Varian total
Adapun rumus varian total dan varian item yaitu:
∑𝑋𝑡 2 (∑ 𝑋𝑡)2
𝑆𝑡 2 = -
𝑛 𝑛2
𝐽𝐾𝑖 𝐽𝐾𝑠
𝑆𝑖 2 = -
𝑛 𝑛2

Keterangan:
JKi = Jumlah kuadrat seluruh ikon item
JKs = Jumlah Kuadrat subjek

Kemudian dari data tabel uji soal yang telah dibuat, dapat dilakukan uji
reliabilitas instrument menggunakan software SPSS. Berikut langkah-
langkahnya:
1. Dari data yang ada, dapat dilakukan uji reliabilitas dengan mengklik
bagian Analyze – Scale – Reliability Analysis
2. Masukan seluruh variabel ke item (kecuali bagian total)

Pastikan model yang terpilih adalah alpha. Kemudian OK. Lalu


didapatkan hasil uji reliabilitas seperti berikut:

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 15 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 15 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,805 10

Adapun hasil uji reliabilitas ditentukan dengan dasar berikut:


1. Jika r hitung > r tabel (0,60) artinya data dapat dikatakan reliabel
2. Jika r hitung < r tabel (0,60) artinya data dapat dikatakan tidak reliabel
Setelah dilakukan uji validitas dari data yang ada, dapat diketahui nilai
reliabilitasnya menunjukkan 0, 805. Artinya, data yang diuji bernilai reliabel
karena 0,805 > 0,60, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur untuk
pengujian selanjutnya.
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Instrumen merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan untuk
mengukur atau mengumpulkan data suatu objek kajian penelitian tertentu
mengenai penelitian yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif sendiri
biasa dikenal dengan sebutan variabel. Dalam sebuah instrument pengukur
variabel dalam suatu penelitian haruslah mampu memenuhi persyaratan
tertentu agar dapat menghasilkan data pengukuran variabel yang tepat dan
akurat. Uji validitas merupakan suatu indeks yang dapat menunjukkan suatu
alat ukur (instrumen pengukur) dapat benar-benar mengukur apa yang ingin
diukur. Konsep validasi tes dapat dibedakan menjadi 3 jenis validitas, yaitu
validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity) dan
validitas kriteria (criterion validity). Reliabilitas akan menganalisis sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat
dipercaya jika dalam beberapa kali dilakukan pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama, dapat diperoleh hasil pengukuran yang relative sama,
selama aspek yang diukur dalam diri subjek tidak berubah.

B. Saran
Dalam melakukan penelitian, khususnya pada penelitian yang bersifat
kuantitatif, haruslah diperhatikan bahwa instrument yang digunakan haruslah
yang dapat digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data suatu objek
kajian penelitian yang dilakukan. Suatu alat ukur yang baik haruslah dapat
dikatakan valid dan reliabel apabila istrumen tersebut dapat mengukur hal-hal
yang akan diukur dalam penelitian dengan tepat. Karena itu, penting untuk
menguji validitas dan reliabilitasnya. Dalam pengukuran khusunya dalam
lingkup Pendidikan sangatlah penting untuk mendapatkan informasi hasil ukur
dengan benar. Karena jika hasil ukur yang diperoleh kurang tepat atau bahkan
tidak tepat akan menimbulkan hasil informasi yang salah pula, sehingga
kesimpulan yang didapatkan juga salah. Meskipun suatu instrument telah
dikatakan valid dan reliabel, tidak menjadikan suatu instrument dapat langsung
digunakan. Karena itu, penting untuk melakukan pengujian kembali pada
instrument setiap akan digunakan. Terlebih, harus sesuai dengan penelitian
yang diambil agar dapat menghasilkan kesimpulan yang sebenar-benarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Djaali dkk, Pengukuran Dalam Pendidikan, Jakarta: Program Pascasarjana, 2000.

Matondang, Zulkifli. 2009. Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.


Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. 6 (1): 87-97.

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2006.

Triana, Dessy dkk. 2013. Relevansi Kualifikasi Kontraktor Bidang Teknik Sipil
Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi Di Provinsi Banten. Jurnal
Fondasi. 1 (1): 182-190.

Widi E, Ristya. 2011. Uji Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Epidemilogi
Kedokteran Gigi. Stomatogenic: Jurnal Kedokteran Gigi Unej. 8 (1): 27-34.

Yusup, Febrianawati. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


Kuantitatif. Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan. 7 (1): 17-23.

Anda mungkin juga menyukai