Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan

Landasan Kewirausahaan Jasa


Pendidikan

1. Ahmad Abiza Azzaki (190101050344)


2. Ahmad Wahyudi Basri (190101050456)
3. M. Alva Rezy (190101050078)
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia
secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter,
pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya,
pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu
dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan
pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidikan.
Filosofis

Landasan filosofis merupakan landasam yang berkaitan dengan makna


atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok
seperti: apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu di perlukan, apa
yang seharusnya menjadi tujuannya, dan sebagainya. Landasan filosofis
adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafah, falsafat).
Kata filsafat (Philosophy) yang bersumber dari bahasa yunani, yaitu Phitein
berarti mencintai, dan sophos atau shopis berarti hikmah, arif atau
bijaksana. Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan
dunianya pada umumnya bersumber dari dua faktor yaitu:

Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan ilmu pengetahuan yang
mengandalkan penalaran. Filsafat berada diantara keduanya, kawasannya
seluas dengan religi, namun lebih dekat dengan ilmu pengetahuan karena
filsafat timbul dari keraguan dan karena mengandalkan akal manusia.
Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat
mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangakan
pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat dan
martabat manusia beserta masyarakatnya ikut menentukan tujuan dan
cara-cara penyelenggaraaan pendidikan, dan dari sisi lain, pendidikan
merupakan proses memanusiakan manusia.
Psikologis

Nilai keadilan akan bergantung dari bagaimana keadilan itu lihat.


Bagaimana nilai keadilan akan berjalan ketika keadilan dilihat dari sisi
moral, dari sisi hukum atau aturan yang berlaku, dari sisi hak dan kewajiban
dan sisi apa yang kita usahakan/kreatifitas dan sebagainya. Menurut
Pendapat montesquieu untuk mewujudkan keadilan protektif diperlukan
tiga hal yaitu tujuan sosial yang harus diwujudkan bersama, jaminan
terhadap hak asasi manusia dan konsistensi dalam mewujudkan
kesejahteraan umum
Tiga belas prinsip dalam belajar, yakni:
Agar seorang benar-benar belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan.

Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain.

Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang
berharga baginya.

Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.

Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan.

Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan.

Seseorang belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek emosional, sosial, etis
dan sebagainya.

Seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.

Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal fakta
lepas secara verbalistis.

Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang sering mengejar tujuan-tujuan lain.

Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan.

1Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.

Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.
Penilaian pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna
memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melalui kajian psikologis
kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu.
Ekonomis

Manusia pada umumnya tidak lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab


kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini
tidak hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan juga masalah dari
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara
bertambah walaupun utang luar negeri cukup besar dan penghasilan
rakyat kecil masih minim. Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh
dalam bidang Pendidikan.
Fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses
pendidikan, disini peran ekonomi dalam sekolah juga merupakan salah satu
bagian dari sumber pendidikan yang membuat anak mampu
mengembangkan kognisi, afeksi, psikomotor untuk menjadi tenaga kerja
yang handal dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, memiliki
etos kerja dan bisa hidup hemat. Selain sebagai penunjang proses
pendidikan ekonomi pendidikan juga berfungsi sebagai materi pelajaran
dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia.
Kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas pada:

Untuk membeli
keperluan pendidikan
Membiayai segala Membayar jasa semua
yang tidak dapat
perlengkapan gedung kegiatan pendidikan.
dibuat sendiri atau
bersama siswa

Untuk Untuk memenuhi


mengembangkan kebutuhan dasar dan Meningkatkan
individu yang keamanan para motivasi kerja
berprilaku ekonomi personalia pendidikan

Membuat para
personalia pendidikan
lebih bergairah bekerja
Thank You

Anda mungkin juga menyukai