PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh karena itu agar kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tidak keliru atau
tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya
maka diperlukan alat ukur yang berupa skala atau test yang valid dan reliabel.
dilaksanakan oleh seorang guru. Diantara tujuan dari evaluasi adalah untuk
menilai ketercapaian tujuan pendidikan oleh anak didik, sarana untuk mengetahui
apa yang telah anak didik ketahui dalam kegiatan belajar mengajar, dan
memotivasi anak didik. Untuk mengevaluasi hasil belajar dan proses belajar
siswa, seorang guru menggunakan berbagai macam alat atau instrumen evaluasi
dokumentasi.
penilainya, di samping itu juga yang tidak kalah pentingnya tergantung pada cara
apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yaitu validitas (ketepatan)
dan reliabilitas (ketetapan atau keajegan) alat tes terjamin kualitasnya. Alat tes
yang bagaimana dan seperti apa yang dikatakan memiliki validitas dan reliabilias
ini.
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
jenisnya, faktor yang mempengaruhinya, contoh serta hal-hal lain yang dianggap
2
II. PEMBAHASAN
A. UJI VALIDITAS
a.1 Pengertian
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya
(Azwar 1986). Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa
variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh
derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji
validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur
yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009)
menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat
sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data
yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes
Suatu alat ukur yang valid dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga
3
memiliki kecermatan tinggi. Arti kecermatan disini adalah dapat mendeteksi
Terdapat enam jenis dari Vadilitas ini , Diantara ke-enam jenis tersebut
yakni :
1) Validitas Prediktif
oleh orang tersebut. Adapun alat pengukur yang dibuat peneliti dimaksudkan
datang.
2) Validitas Konstruk
ini terdiri dari beberapa komponen dengan melalui tes kepribadian ini kita
statistik yang sering sebut dengan analisa faktor bisa diselidiki berbagi
validitas konstruk.
mengandung lebih dari 1 dimensi, maka dikatakan validitas tes itu diragukan.
4
Keuntungan validitas konstruk ini adalah agar kita mengetahui komponen
3) Validitas Isi
Validitas Isi merupakan isi atau bahan yang diuji relevan dengan
pengalaman, kemampuan dan pengetahuan atau latar belakang dari orang yang
tes. Apabila kita uji bahan yang ada diluar yang dipelajari maka tes itu tidak
conversation.
Jadi, validitas isi dihasilkan dengan melalui sampling yang baik yakni
dengan hal yang akan di selidiki. Adapun kesulitan yang sering dihadapi
berkenaan dengan validitas isi ini adalah pilihan item yang digunakan biasanya
bersifat subjektif atau berdasarkan logika dari yang meneliti. maka dari itu
yang representatif.
4) Validitas Eksternal
Pada saat penelitian sosial cukup banyak alat pengukur yang diciptakan
oleh peneliti untuk mengukur gejala sosial, alat pengukur tersebut sudah
dihasilkan melalui cara mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur
eksternal yang berupa alat ukur yang valid. Misalnya seperti ketika mengukur
5
dengan angka kematian bayi, Namun jika kedua angka tersebut berkorelasi
eksternal.
5) Validitas Budaya
negara suku bangsanya yang sangat bervariasi. Selain daripada itu penelitian
dilakukan sekaligus di berbagai negara dengan alat ukur yang sama juga akan
6) Validitas Rupa
mengukur apa yang akan diukur, Tetapi hanya menunjukkan dari segi rupa
Validitas rupa ini sangat penting dalam segi pengukur dari kemampuan
aspek kemampuan seperti itu faktor rupa alat ukur dapat menentukan
Ada beberapa prinsip ketika melakukan uji validitas, yaitu antara lain:
kebenarannya.
6
2) Penggunaan yang bisa dibuat dari hasil assesment hanya valid terhadap
kebenarannya.
3) Interpretasi dan kegunaan dari hasil assesment hanga valid ketika nilai
Kelebihan
cronbach akan semakin besar dan dapat memenuhi batas cut off value
bahwa item-item indikator dari suatu variable dapat dikatakan valid apabila
karena tidak harus mengolah data menjadi lebih sempurna atau bahkan
7
Kekurangan
1) Apabila item indikator dari suatu variabel terlalu sedikit (<5 pertanyaan),
cenderung akan lebih sulit untuk membuat data menjadi valid dengan
menimbulkan kecurigaan
hal-hal terkait).
8
a.7 Teknik Pengujian Validitas
dengan suatu kriterium (suatu ukuran yang telah dipandang valid untuk
menunjukkan faktor yang dimaksud). Jadi misalnya suatu alat pengukur hendak
menyelidiki faktor ketelitian kerja, maka harus diambil lebih dahulu suatu
kriterium itulah kemudian hasil dari pengukuran faktor ketelitian kerja disoroti,
kerja yang sesuai dengan kriterium, maka alat pengukur itu dipandang valid.
Ada dua jenis kriterium yang digunakan untuk menguji kejituan alat pengukur,
yaitu:
Yaitu suatu kriterium yang diambil dari luar (external) alat itu sendiri.
Yaitu suatu kriterium yang diambil dari dalam (internal) alat itu sendiri.
daya kritik dan sebagainya), maka untuk menguji apakah sekelompk item
9
item daya analisa dicocokkan dengan hasil tes secara keseluruhan atau total
score-nya. Antara nilai total harus terdapat korelasi yang positif (tinggi dan
mengukur suatu faktor dengan suatu kriterium yang dipandang telah valid
mempengaruhi validitas (Cook & Beckman, 2006). Selain itu, faktor-faktor yang
tidak tepat.
pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah
dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor
memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika
r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
10
1) Buat skor total masing-masing variabel (Tabel perhitungan skor)
11
4. Cek list Pearson;Two Tailed ; Flag
5. Klik Ok
B. UJI RELIABILITAS
b.1 Pengertian
bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas,
yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel.
12
Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali –
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas
sama.
pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel
dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Reliabilitas, atau
ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan
tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih
subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar
penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat
diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang
dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek
dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila
memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa
diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-
beda.
yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan
13
nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap
1. Reliabilitas adalah properti dari serangkaian hasil tes. Ini berarti bahwa
suatu tes dikatakan baik jika dapat memberikan hasil yang akurat. Jika tes
konsisten ketika ditugaskan ke kelas lain atau relatif berbeda jika diberikan
2. Tes dianggap dapat diandalkan jika dua tes dilakukan pada interval yang
yang diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota kelompok.
Salah satu syarat agar hasil suatu tes dapat dipercaya adalah tes tersebut
atau objek terhadap tes tersebut apakah sudah baik atau konsisten. Dalam artian
terhadap obyek yang sama, apakah hasilnya masih tetap sama dengan
14
pengukuran sebelumnya. Jika hasil pengukuran kedua menunjukkan
keadaan obyek yang sesungguhnya. Untuk mengetahui apakah suatu tes atau
Teknik test-retest ialah pengetesan dua kali dengan menggunakan suatu tes
Reabilitas ini terkait dengan konsistensi antara item-item suatu tes atau
instrument.. Apabila terhadap bagian obyek ukur yang sama, hasil pengukuran
melalui item yang satu kontradiksi atau tidak konsisten dengan hasil ukur
melalui item yang lain maka pengukuran dengan tes (alat ukur) sebagai suatu
kesatuan itu tidak dapat dipercaya. Untuk itu jika terjadi hal demikian maka
kita tidak bisa menyalahkan obyek ukur, melainkan alat ukur (tes) yang
15
Koefisien reliabilitas konsistensi gabungan item dapat dihitung dengan
1) Panjang test, semakin panjang test evaluasi, semakin banyak jumlah item
bentuk sebaran skor dalam kelompok siswa yang diukur. Semakin tinggi
sebaran semakin tingi estimasi koefisien reliabilitas. Hal ini tejadi karena
posisi skor siswa, secara individual mempunyai kedudukan sama pada tes
3) Kesulitan test; test normative yang terlalu mudah atau terlalu sulit, skor
salah satu sisi. Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban siswa akan
mengumpul ada sisi atas, untuk tes terlalu sulit skor jawaban siswa akan
16
4) Objektivitas; yang di maksud objekif yaitu derajat dimana siswa dengan
Kelebihan
uji Cronbach’s alpha. Pertama, karena teknik ini merupakan teknik pengujian
keandalan kuesioner yang paling sering digunakan (Bryman dan Bell, 2007:
176). Kedua, dengan melakukan uji Cronbach’s alpha maka akan terdeteksi
penelitian sebelumnya oleh (Elsingerich dan Rubera: 2010), uji keandalan yang
Kekurangan
nilai berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010: 92). Nilai tingkat
keandalan Cronbach’s Alpha minimum adalah 0,70. Ada dua alasan peneliti
ambang batas yang disarankan (Bagozzi dan Yi, 1988). Kedua, karena peneliti
17
mengikuti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eisingerich dan Rubera
(2010: 27).
hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden
yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas
Ket :
Teknik paralel disebut juga tenik ”double test double trial”. Sejak awal
(ekuivalen), yaitu dua buah instrument yang disusun berdasarkan satu buah
kisi-kisi. Setiap butir soal dari instrument yang satu selalu harus dapat
cobakan semua. Sesudah kedua uji coba terlaksana, maka hasil instrumen
(korelasi Pearson).
18
2) Teknik Ulang (Test Re-test)
instrument, namun dites dua kali. Hasil atau skor pertama dan kedua
seberapa besat derajat skor tes konsisten dari waktu ke waktu. Realibilitas
diukur dengan menentukan hubungan antara skor hasil penyajian tes yang
2) Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel.
tepat suatu level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin
mungkin diperoleh.
4) Gunakan lebih dari satu indikator. Dengan adanya lebih dari satu indikator
yang spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari range yang lebih
5) Gunakan Tes Pilot, yakni dengan membuat satu atau lebih draft atau dalam
19
penggunaan Pilot Studies, prinsipnya adalah mereplikasi pengukuran yang
untuk asal tebak dalam menjawab. Namun aitem ini juga harus
2) Penyusunan aitem. Kalimat yang ambigu atau kurangnya kata dalam suatu
mempengaruhi reliabilitas.
4) Penilaian (scoring), pada tes esai memiliki reliabilitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan tes pilihan ganda. Karena pada tes esai, penilai
20
5) Tingkat kesulitan dari suatu tes. Nilai dari suatu tes menunjukkan
reliabilitas yang baik apabila nilai tersebut menyebar dari skala yang
yang terakhir adalah siswa, dimana kelelahan, kecemasan, dan siswa sakit
peneliti tidak dapat dengan mudah memilih teknik ini. Beberapa teknik pencarian
1. Spearman-Brown
2. Flanagan
3. Rulon
4. Kuder-Richardson (K-R) 20
5. K-R 21
6. Hoyt
7. alpha.
21
Berikut adalah langkah-langkah uji reliabilitas menggunakan SPSS:
\\\\
22
3.Pastikan pada model terpilih Alpha
4. Klik Ok
Nilai Cronbach Alpha sebesar 0.981 yang menunjukan bahwa ke-11 pernyataan
cukup reliabel.
Adapun contoh lain dari reliabilitas, misalnya: seseorang dites (tes apa
saja, karena reliabilitas tidak terlalu peduli dengan isu materi yang diteskan)
kemudian memperoleh hasil sebesar 100. Nah jika tes tersebut reliabel, maka kita
bisa yakin bahwa kapasitas orang tersebut memang 100. Atau dengan kata lain,
angka 100 itu diperoleh bukan karena faktor lain selain kapasitas orang tersebut.
Jika angka 100 ini diperoleh lebih banyak karena faktor lain (faktor lain ini yang
disebut error), maka kita akan berkata bahwa tes tersebut tidak reliabel.
selalu ada X, skor yang kita peroleh dari hasil pengetesan (skor Tampak)
Murni).
yang disebut juga error. Dan ketiganya terkait satu sama lain dalam
persamaan seperti ini “X=T+e” Ini dapat dibaca seperti berikut: dalam setiap
pengetesan, hasil tes yang kita peroleh merupakan fungsi penjumlahan dari skor
Murni dan error. Tes dapat dikatakan reliabel jika Tes menghasilkan error yang
kecil, sehingga hasil tes makin mencerminkan kapasitas yang sebenarnya (atau X
= T ).
23
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan
yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700. Sebuah tes dianggap
- Tes dianggap dapat diandalkan jika dua tes dilakukan pada interval yang
yang diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota kelompok.
B. SARAN
24