Anda di halaman 1dari 4

Keragaman dalam organisasi

KASUS
Hubungan Jenis Kelamin dan Peran jenis terhadap Stres Kerja
Secara umum, dunia kerja di luar rumah didominasi oleh pria.
Kekuatan organisasi yang mereka bangun dalam dunia kerja mereka
otomatis akan dipengaruhi oleh karakter maskulin. Demikian pula
halnya dalam kantor akuntan publik. Beberapa penelitian mengatakan
bahwa karakter maskulin dominan dalam kantor akuntan public.
Lingkungan kantor akuntan publik yang berkarakter maskulin
maksudnya yaitu lingkungan kerja yang level kompetisinya tinggi,
tekanan kerja yang berat, pengendalian dan pengawasan yang ketat.
Hal tersebut menjadi pemicu stress kerja khusunya untuk wanita.
Faktor-faktor yang menjadi pemicu stres kerja bermacam-macam.
Beberapa studi menemukan bahwa tingkat stres yang dialami wanita
hampir tidak ada perbedaan dengan tingkat stres yang dialami oleh
pria. Sementara itu, studi yang dilakukan Collins (1993) di kantor
akuntan publik menemukan bahwa wanita mengalami stres kerja lebih
tinggi dibanding pria. Wanita mengalami stress kerja yang tinggi
karena adanya tuntutan pekerjaan dan rumah tangga. Hal lain yang
menjadi penyebab tingginya stres kerja adalah ketidakmampuan
wanita pada umumnya dalam menghadapi lingkungan kerja yang
didominasi oleh pria.

TEORI
Diversity in Organization adalah keragaman/perbedaan di dalam suatu
organisasi. Perbedaan tersebut yaitu usia, agama, ras, fisik, dan
gender. Keragaman dalam organisasi merupakan suatu hal yang sangat
penting saat ini. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh
berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi
permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga
meningkatkan efektivitas perusahaan.
Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri
dari:
a.

Usia

Hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan kemungkinan akan


menjadi masalah yang lebih penting selama dekade mendatang.
Pengaruhnya antara lain:
b.

Gender atau Jenis Kelamin


Tidak ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita, kecuali
jika dikaitkan dengan budaya setempat berkaitan dengan keabsenan,
bahwa wanita lebih memiliki tingkat kebasenan yang tinggi
dibandingkan dengan pria, hal ini berkaitan dengan tanggungjawab
dan fungsi dari seorang wanita dirumah tangga.

c.

Status Perkawinan
Tidak terdapat hubungan antara status perkawinan dengan
produktivitas, namun hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang
telah menikah mempunyai tingkat pengunduruan diri yang rendah,
tingkat keabsenan yang rendah dan lebih puas dengan pekerjaannya
disbanding rekan sejawat yang belum menikah, hal ini dapat
dikaitkan dengan status perkawinan yang menuntut suatu
tanggungjawab lebih besar
TINGKAT-TINGKAT KERAGAMAN
Keragaman Level Permukaan (Surface-level diversity) Perbedaanperbedaan dalam karakteristik yang mudah dinilai, seperti: jenis
kelamin, ras, etnis, umur, atau kecacatan yang tidak selalu
merefleksikan cara orang berfikir atau merasa tetapi dapat
memunculkan stereotip tertentu
Keragaman Level Dalam (Deep-Level Diversity) Perbedaaan dalam
nilai-nilai, kepribadian, dan preferensi kerja yang menjadi lebih
penting secara progresif dalam menentukan kesamaan, seiring
semakin mengenal orang lain dengan baik
KENDALA PENERIMAAN KERAGAMAN
Prasangka
Kesukuan
Stereotype
Kecenderungan menyalahkan korban
Diskriminasi
Pelecehan seksual

KASUS dan TEORI


Dalam kasus ini, Adanya stereotip bahwa pria memiliki karakter
maskulin dan wanita memiliki karakter feminin sehingga terdapat

perbedaan antara auditor pria dan wanita dalam beberapa aspek seperti
kinerja, kepuasan kerja, kemajuan karir, dan aspek-aspek lain yang
berkaitan dengan kantor akuntan publik. Munculnya hambatan bagi
wanita dalam meniti karir memang telah menjadi pertimbangan.
Bagaimanapun secara kodrat urusan domestik seperti mengurus anak
dan urusan rumah tangga lainnya lebih dititikberatkan pada wanita.
Penelitian Collins (1993) menemukan bahwa auditor wanita memiliki
tingkat turnover yang lebih tinggi dibandingkan auditor pria. Salah
satu penyebab tingginya tingkat turnover auditor wanita dibandingan
auditor pria adalah rendahnya kepuasan kerja akibat adanya
diskriminasi dalam pemberian kesempatan untuk maju dan pemberian
gaji yang dirasakan auditor wanita. Disamping itu, turnover juga
dipengaruhi oleh stres kerja, auditor wanita yang melakukan
turnover memiliki tingkat stress kerja yang lebih tinggi dibanding
yang tidak melakukan turnover dikantor akuntan publik. Hal ini
disebabkan pekerjaan berat dan waktu kerja yang padat menyulitkan
wanita untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

KESIMPULAN
Kesimpulan Keberagaman (diversity) adalah segala hal yang berbeda.
Ada 2 tingkatan dalam keragaman, yaitu, keragaman level permukaan
dan level dalam. Dan ada 3 variabel khusus dalam keragaman yaitu
karakteristik biografis, kemampuan dan program keragaman. Ketiga
variabel itu mempunyai kelebihan dan kekurangan, menjadi tugas
manajer untuk bisa mengelola perbedaan/keberagaman dalam
organisasi/perusahaan. Manajer harus terlebih dahulu menguasai ilmu
Manajemen keberagaman. Keberagaman bukan sebuah hambatan,
namun sesuatu yang bisa meningkatkan produktivitas dan penjualan
jika dikelola dengan baik.

SARAN
Dalam menjabat sebagai seorang akuntan publik, perbedaan antara
tingkat kepuasan kerja, stress kerja, dan keinginan berpindah
berdasarkan gender dapat diminimalisir dengan menghilangkan
diskriminasi dalam pekerjaan. Sebenarnya, kualitas pekerjaan tidak
dapat diukur dari gendernya. Hal ini dikarenakan baik pria maupun
wanita belum tentu memiliki karakter yang benar-benar maskulin atau
feminim. Ada wanita yang bersifat maskulin, begitupun sebaliknya.
Pengaruhnya lebih didasarkan dari karakter secara individu. Ada plus
minus dari pria maupun wanita. Meskipun wanita mudah stress,
namun wanita cenderung lebih teliti dan cermat dalam menyusun

laporan keuangan. Sedangkan pria meskipun lebih tahan terhadap


stress, namun seringkali lebih banyak ditemukan kesalahan dalam
akuntansi. Oleh karena itu, pekerjaan sebagai akuntan publik
sebaiknya tidak memandang berdasarkan gendernya, tetapi karakter
dan keakuratan dalam bekerja

DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/adiepamungkas31/prilaku-organisasiglobal-diversity?related=1
http://www.slideshare.net/DadangSolihin/perilaku-organisasiorganizational-behavior?related=2

Anda mungkin juga menyukai