VALIDITAS
Jumlah subyek uji coba relatif, tidak ada aturan yang pasti, hanya saja sekitar 25-40 merupakan
suatu jumlah yang sudah memungkinkan pelaksanaan dan analisisnya. Terdapat perbedaan
pendapat mengenai dari mana subyek uji coba tersebut diambil. Apabila memungkinkan
sebaiknya subyek uji coba diambil dari populasi yang nanti tidak akan dikenai penelitian. Namun
jika tidak memungkinkan bisa mengambil di luar populasi dengan syarat ciri-ciri populasi yang
diambil sebagai obyek uji coba sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasi yang akan
diteliti.
Selain itu terdapat dua pendapat pro dan kontra mengenai penggunaan data uji coba. Pendapat
yang pro menyatakan bahwa apabila uji coba menggunakan subyek yang diambil dari populasi,
dan terbukti baik (valid), maka boleh ditambahkan sebagai data penelitian. Namun pendapat
yang kontra menyatakan, data yang terkumpul dalam uji coba tidak boleh dicampur dengan data
penelitian.
1. Validitas kriterium/Eksternal
yaitu validitas yang ditinjau berdasarkan hubungannya dengan kategori tertentu. Tinggi-
rendahnya koefisien validitas tes atau angket ditentukan berdasarkan hasil perhitungan koefisien
korelasi. Validitas Eksternal terdiri dari:
1. Validitas banding (validitas bersama atau validitas yang ada sekarang), yaitu validitas tes
yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi antara nilai-nilai hasil tes yang
akan diuji validitasnya dengan nilai-nilai hasil tes terstandar yang telah mencerminkan
kemampuan siswa.Dalam dunia pendidikan, biasanya diasumsikan bahwa nilai rata-rata
ulangan harian sebagai hasil dari tes terstandar.
2. Validitas ramal, yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu tes untuk dapat
meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan kondisi yang ada sekarang. Suatu tes
seleksi masuk siswa baru haruslah memiliki tingkat validitas ramal yang tinggi.
a. Validitas butir,
yaitu sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas tinggi apabila butir-butir yang membentuk
instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas butir adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung korelasi setiap butir (item) dengan skor total (corrected item-total
correlation).
2. Membandingkan nilai korelasi dengan tabel r dengan tingkat signifikansi α dan derajat
bebas N-2.
3. Pengambilan keputusan
o Jika r hasil > r tabel, item tersebut valid
o Jika r hasil < r tabel atau r bernilai negatif, maka item tersebut tidak valid
4. Dalam penerapan SPSS, butir-butir yang tidak valid dikeluarkan dari proses dan
pengujian diulang untuk butir-butir yang valid saja.
Apabila dalam pengujian berikutnya masih ada butir yang belum valid maka proses pengeluaran
butir yang tidak valid dan pengulangan pengujian harus terus dilakukan sampai semua butir
valid. Semakin banyak pengulangan maka item yang menyusut semakin banyak
b. Validitas faktor/konstrak
yaitu sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila faktor-faktor yang
merupakan bagian dari instrumen tersebut tidak meyimpang dari fungsi instrumen.
Prosedurnya, tes dipengaruhi oleh faktor tertentu yang disebut sebagai tes yang memiliki muatan
faktor (factor loading) yang tinggi.Pernyataan atau pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r
tabel.
0,00 - 0,20: validitas sangat rendah (jelek) rxy 0,00 tidak valid
RELIABILITAS
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan instrumen, apabila datanya memang benar
sesuai kenyataannya maka berapa kalipun diambil tetap akan memperoleh hasil yang sama.
Sebagaimana validitas, terdapat dua jenis reliabilitas yaitu:
1. RELIABILITAS EKSTERNAL
a. Teknik Paralel
b. Teknik Ulang
Peneliti hanya menyususn satu instrumen yang diujikan pada sekelompok responden. Pada waktu
yang lain instrumen tersebut diberikan kepada kelompok semula untuk dikerjakan lagi.
Kemudian hasil dari dua kali pengerjaan tersebut dikorelasikan. Pada teknik ini peneliti
menggunakan satu tes tetapi dilaksanakan dua kali uji coba, disebut juga teknik single test
double trial.
2. RELIABILITAS INTERNAL
Reliabiltas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengujian. Terdapat
beberapa teknik mencari reliabilitas, tentunya pemilihan teknik tersebut disesuaikan dengan sifat
atau karakteristik data.
1. Rumus Spearman-Brown
Reliabilitas hanya dihitung berdasarkan butir-butir pertanyaan yangterbukti valid!
Syarat :
Langkah:
skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-genap
maupun awal-akhir
Rumus:
Keterangan:
2. Rumus Flanagan
Syarat :
Langkah: skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-
genap maupun awal-akhir
Rumus:
Keterangan:
3. Rumus Rulon
Syarat :
Langkah:
skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-genap
maupun awal-akhir
Rumus:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
d = skor pada belahan awal dikurangi dengan skor pada belahan akhir
1. Banyaknya butir pertanyaan pada instrumen harus genap agar bisa dibelah
2. Antara belahan pertama dengan belahan kedua harus seimbang. (untuk lebih jelas baca
buku Suharsimi Arikunto)
4. Rumus K-R 20
Syarat :
Rumus:
Keterangan:
Rumus:
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
M = skor rata-rata
6. Rumus Hoyt
Rumus:
keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
Vs = varians sisa
7. Rumus Alpha
Syarat:
Digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket
atau soal uraian
Rumus:
Keterangan:
σt = varians total