Anda di halaman 1dari 13

Uji Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability (rliabilitas) adalah keajegan
pengukuran (Walizer, 1987). Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk
memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan
mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa
reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah
atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada
derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel

Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka
alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.

Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus
memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.

Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian
alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang)
akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua
orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama
dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten,
tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah
sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap
subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan
hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang
berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai
koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1.
Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika 0.700.

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen
penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :

Keterangan :
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha >
0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki
reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:

Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 0.90 maka reliabilitas
tinggi. Jika alpha 0.50 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas
rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.

Langkah pengujian reliabilitas dengan SPSS :

1. Klik Analyze -> Scale -> Reliability Analysis

2. Masukan seluruh item variabel X ke Items


3.Pastikan pada model terpilih Alpha

4. Klik Ok

Nilai Cronbach Alpha sebesar 0.981 yang menunjukan bahwa ke-11 pernyataan cukup reliabel
RELIABILITAS

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan instrumen, apabila datanya memang benar
sesuai kenyataannya maka berapa kalipun diambil tetap akan memperoleh hasil yang sama.
Sebagaimana validitas, terdapat dua jenis reliabilitas yaitu:

1. RELIABILITAS EKSTERNAL

a. Teknik Paralel

Peneliti menyusun dua instrumen, keduanya diuji-cobakan pada sekelompok responden


(responden mengerjakan dua kali) kemudian hasilnya dikorelasikan dengan korelasi product
momen. Teknik ini sering disebut teknik double test double trial.

b. Teknik Ulang

Peneliti hanya menyususn satu instrumen yang diujikan pada sekelompok responden. Pada waktu
yang lain instrumen tersebut diberikan kepada kelompok semula untuk dikerjakan lagi.
Kemudian hasil dari dua kali pengerjaan tersebut dikorelasikan. Pada teknik ini peneliti
menggunakan satu tes tetapi dilaksanakan dua kali uji coba, disebut juga teknik single test
double trial.

2. RELIABILITAS INTERNAL

Reliabiltas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengujian. Terdapat
beberapa teknik mencari reliabilitas, tentunya pemilihan teknik tersebut disesuaikan dengan sifat
atau karakteristik data.

1. Rumus Spearman-Brown

Reliabilitas hanya dihitung berdasarkan butir-butir pertanyaan yangterbukti valid!

Syarat :
Data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0
jumlah butir pertanyaan genap

Langkah:
skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-genap
maupun awal-akhir

Rumus:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

r12 12 = indeks korelasi antara dua belahan instrumen

2. Rumus Flanagan

Syarat :

data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0


jumlah butir pertanyaan genap

Langkah: skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-
genap maupun awal-akhir

Rumus:
Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

V1 = varians belahan pertama

V2 = varians belahan kedua

Vt = varians skor total

3. Rumus Rulon

Syarat :

data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0


jumlah butir pertanyaan genap

Langkah:
skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal, baik ganjil-genap
maupun awal-akhir

Rumus:

Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen

Vt = varians skor total

Vd = varians beda

d = skor pada belahan awal dikurangi dengan skor pada belahan akhir
Persyaratan utama pada model belah dua adalah:

1. Banyaknya butir pertanyaan pada instrumen harus genap agar bisa dibelah
2. Antara belahan pertama dengan belahan kedua harus seimbang. (untuk lebih jelas baca
buku Suharsimi Arikunto)

4. Rumus K-R 20

Syarat :

data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0


Digunakan apabila peneliti mempunyai instrumen dengan butir pertanyaan yang valid
ganjil

Rumus:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

Vt = varians skor total

k = banyaknya butir pertanyaan

p = proporsi subyek yang mendapat skor 1

q = proporsi subyek yang mendapat skor 0

5. Rumus K-R 21

Syarat : data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0


Rumus:

Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen

Vt = varians skor total

k = banyaknya butir pertanyaan

M = skor rata-rata

6. Rumus Hoyt

Syarat : data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0

Rumus:

keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen

Vt = varians skor total

Vs = varians sisa

7. Rumus Alpha

Syarat:
Digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket
atau soal uraian

Rumus:
Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen


k = banyaknya butir pertanyaan

b = jumlah varians butir

t = varians total

Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:

0,80 - 1,00: reliabilitas sangat tinggi

0,60 - 0,80: reliabilitas tinggi

0,40 - 0,60: reliabilitas sedang

0,20 - 0,40: reliabilitas rendah


Contoh kasus Uji validitas dan realibilitas dengan SPSS
nasrul setiawan SPSS , Validitas dan realibilitas 4 comments

validitas dan realibilitas. nah buat postingan ini saya akan menjelaskan bagaimana contoh kasus uji
validitas dan realibilitas dan langkah-langkah pengerjaannya. jadi postingan ini tidak ada lagi materi. klo
untuk materi nya langsung aja ke validitas dan realibilitas.

CONTOH KASUS 1: Kasus ini untuk uji validitas butir. untuk uji validitas konstrak belom. insya allah akan
di update.
Langkah pengujian:
1. Pindahkan data pada file SPSS
2. Dari menu Analyze pilih submenu Scale kemudian Reliability Analysis...
3. Masukkan semua variabel, yaitu butir 1 sampai 10 ke dalam kotak Items sebelah kanan
4. Pada bagian Models, biarkan pilihan pada Alpha
5. Abaikan kotak pilihan List Item Models
6. Klik tombol Statistics...
7. Pada bagian Descriptives for pilih ketiga pilihan yang ada yaitu Item, Scale, Scale If Item Deleted
8. Tekan OK
Berdasarkan output di atas diperoleh hasil bahwa pada nilai Corrected Item-Total Correlation
dibandingkan dengan r tabel (df 28 signifikansi 5%=0.239, Singgih Santoso) berarti butir yang tidak valid
adalah butir 3, 6, 8 dan 10. Oleh karena itu dilakukan pengujian kembali dengan menghilangkan butir-
butir yang tidak valid.

Output menunjukkan butir 2 masih memiliki nilai di bawah r tabel. Maka perlu dilakukan pengujian lagi
dengan menghilangkan butir 2.

Interpretasi: - Butir pertanyaan yang valid adalah butir 1, 4, 5, 7 dan 9 - Reliabilitas dari ke-5 butir
pertanyaan valid tersebut adalah 0.683 (metode Alpha), nilai tersebut di atas nilai r tabel sehingga butir-
butir pertanyaan tersebut dianggap reliabel
CONTOH KASUS 2: Data di bawah ini dianggap merupakn butir-butir pertanyaan yang sudah valid, kita
hanya menghitung reliabilitasnya

Nilai reliabilitas yang diperoleh sebesar 0.255, lebih besar daripada r tabel 0.239. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan tersebut reliable.

Anda mungkin juga menyukai