Anda di halaman 1dari 14

Pembahasan pilihan

1.

2.

3. Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan
lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik
benda (F) sehingga benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan hukum
Newton untuk benda diam :
Σ Fx = 0
F − fges = 0
12 − fges = 0
fges = 12 N

4. Diketahui:

m = 8 kg
µ = 0,5
θ = 45 derajat
a = 0 (tepat akan bergerak)
Ditanya: F = ...
Jawab:

Dengan menggunakan hukum II Newton.


F – w sin θ – fg = m . a
F – m . g sin θ – µ . N = m . 0
F – m.g sin θ – µ . w cos θ = 0

Ingat!
N = w cos θ. Ini adalah besar gaya normal benda yang diletakkan pada bidang miring.

F = m .g sin θ + m .g cos θ
F = 8 kg.10 m/s2.sin 45 + 8 kg.10 m/s2 cos 45
F = 80 N . ½ √2 + 80 N . ½ √2
F = 40 √2 N + 40 √2 N = 80 √2 N
Jawaban: E
5.
6.

7. Diketahui :
m1 = 2 kg, m2 = 3 kg, g = 10 ms-2
w1 = (2)(10) = 20 Newton
w2 = (3)(10) = 30 Newton
Ditanya : besar gaya tegangan tali (T) ?
Jawab :
w2 = 30 Newton lebih besar dari w1 = 20 Newton karenanya m2 bergerak ke bawah,
m1 bergerak ke atas.
Rumus hukum II Newton :

Gaya tegangan tali ?


Sesuai dengan arah gerakan sistem atau arah percepatan sistem, arah gaya berat m2 ke
bawah, arah gaya tegangan tali pada m2 ke atas :
w2 – T2 = m2 a
30 – T2 = (3)(2)
30 – T2 = 6
T2 = 30 – 6
T2 = 24 Newton
Arah gaya berat m1 ke bawah, arah gaya tegangan tali pada m1 ke atas :
T1 – w1 = (m1)(a)
T1 – 20 = (2)(2)
T1 – 20 = 4
T1 = 4 + 20
T1 = 24 Newton
Gaya tegangan tali (T) = T1 = T2 = 24 Newton.
8.

9. Cari terlebih dahulu percepatan ketiga balok (lihat soal no 16), didapatkan percepatan
ketiga balok adalah sama yaitu 2 m/s2. Langkah berikutnya adalah meninjau ketiga
balok satu persatu secara terpisah.

Tinjau balok m1, gaya-gaya yang bekerja adalah gaya F = 20 N dan gaya kontak
antara balok 1 dan 2, namakan Fk12.

Hukum Newton pada benda pertama:

Tinjau balok kedua, gaya-gaya yang bekerja pada balok kedua adalah gaya kontak
antara balok 1 dan 2, namakan Fk21 arahnya ke kanan, besarnya 14 N, dan gaya
kontak antara balok kedua dan balok ketiga, namakan Fk23, berarah ke kiri.
Untuk menguatkan, tinjau balok ketiga, gaya yang ada adalah gaya kontak antara
balok kedua dan ketiga, arah ke kanan, namakan Fk32, jika benar maka hasil
perhitungan Fk32 akan sama besar dengan Fk23.

10.

(A)
11. Massa benda kedua benda tidak mengalami perubahan, hanya variasi jarak kedua
benda, sehingga

12. Agar nol maka FBA dan FBC harus berlawanan arah dan besarnya sama. Posisi yang
mungkin adalah jika B diletakkan diantara benda A dan benda C. Misalkan jaraknya
sebesar x dari benda A, sehingga jaraknya dari benda C adalah (1−x)
13. g1 = 9,9 N/kg
r1 = R
r2 = R + 2R = 3R
g2 =....
Kuat medan gravitasi atau percepatan gravitasi pada dua tempat berbeda ketinggian,

14. Benda B ditarik A menghasilkan FBA dan ditarik benda C menghasilkan FBC dimana
sudut yang terbentuk antara FBA dan FBC adalah 60o , hitung nilai masing-masing
gaya, kemudian cari resultannya.

Dengan nilai G adalah 6,67 x 10−11 kg−1 m3 s−2

15. Diketahui :
Jarak benda A dari pusat bumi = 0,5R + R = 1,5R = 1,5
Jarak benda B dari pusat bumi = 2R + R = 3R = 3
Ditanya : perbandingan kuat medan gravitasi yang dialami benda A dan B
Jawab :
Perbandingan kuat medan gravitasi yang dialami benda A dan B :

16. Data:
RA : R B = 1 : 4
TA = 88 hari
TB = ....

Periode planet B adalah 704 hari.


17. Data:
RX : R Y = 3 : 1
TX : TY =...
Perbandingannya adalah 3√3
18. dengan rumus hukum kepler III

19. a) usaha oleh gaya F


W = F . S = + 25 (5) = + 125 joule

b) usaha oleh gaya gesek


W = − f . S = − 3(5) = − 15 joule

c) usaha oleh gaya berat


W = − mg sin 53° . S = − (2)(10)(0,8)(5) = − 80 joule

d) usaha total
Wtotal = + 125 − 15 − 80 = 30 joule
20. Usaha adalah luas daerah dibawah grafik F-s (luas daerah yang diarsir)

W = luas trapesium ABCD


21. Diketahui:
m = 20 kg
s=2m
α = 30˚
Ditanya: usaha yang dilakukan oleh gaya berat!
Jawab:

Benda meluncur ke bawah pada bidang miring, sehingga gaya yang melakukan usaha
adalah m.g sin 30˚
W = F.s
W = m.g sin 30˚.s
W = 20 . 10. (½). 2
W = 200 Joule
22. Diketahui:
hA = h
vA = 0 m/s (gerak jatuh bebas)
Ditanya: EpB : EkB
Jawab:
a) Terlebih dahulu tentukan energi potensial benda saat dititik B (EpB)
hB = 1/3 h
Maka:
EpB = m.g.hB = m.g.(1/3h) = 1/3 m.g.h

b) Selanjutnya menentukan energi kinetik dititik B (EkB)

Sehingga perbandingan energi potensial dan energi kinetik saat di titik B:


23. a) gaya-gaya yang bekerja pada balok

gaya normal (N), gaya berat (w) dengan komponennya yaitu w sin 53° dan w cos 53°,
gaya gesek Fges

b) usaha masing-masing gaya pada balok


Dengan bidang miring sebagai lintasan (acuan) perpindahan:
-Usaha oleh gaya Normal dan komponen gaya berat w cos 53°
Usaha kedua gaya bernilai nol (gaya tegak lurus lintasan)
-Usaha oleh komponen gaya berat w sin 53°
W = w sin 53° . S
W = mg sin 53° . S
W = (6)(10)(0,8)(5) = + 240 joule
(Diberi tanda positif, arah mg sin 53° searah dengan pindahnya balok.)

-Usaha oleh gaya gesek


Cari besar gaya gesek terlebih dahulu
fges = μ N
fges = μ mg cos 53°
fges = (0,1) (6)(10)(0,6) = 0,36 N 3,6 N
W = − fges S = − 3,6 (5) = − 18 joule
(Diberi tanda negatif, arah gaya gesek berlawanan dengan arah pindahnya balok)

c) usaha total

Wtotal = +240 joule − 18 joule = + 222 joule

24. Diketahui : h1 = 100 m


h2 = 50 m
v1 = 10 m/s2
Ditanya: v2 = ?
Jawaban:
Energi mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik
𝐸𝑀 = 𝐸𝑃 + 𝐸𝐾
𝐸𝑀1 = 𝐸𝑀2
𝐸𝑃1 + 𝐸𝐾1 = 𝐸𝑃2 + 𝐸𝐾2
1 1
𝑚𝑔ℎ1 + 𝑚𝑣1 2 = 𝑚𝑔ℎ2 + 𝑚𝑣2 2
2 2
1 2 1
𝑔ℎ1 + 𝑣1 = 𝑔ℎ2 + 𝑣2 2
2 2
1 1
(10𝑚/𝑠 ) (100 𝑚) + (10𝑚/𝑠) = (10𝑚/𝑠 ) (50 𝑚) + 𝑣2 2
2 2 2
2 2
1 1
1000 + 100 𝑚2 /𝑠 2 = 500 + 𝑣2 2
2 2
2 2
1 2
1000 − 500 + 50 𝑚 /𝑠 = 𝑣2
2
1
550 𝑚2 /𝑠 2 = 𝑣2 2
2
1100 𝑚2 /𝑠 2 = 𝑣2 2
𝑣2 = √1100 𝑚2 /𝑠 2
𝑣2 = 33, 17 𝑚/𝑠

25. v2 = 2gh
400 = 20h
h = 20 m

EM1 = EM2
Ep1+Ek1 = Ep2+Ek2
0 + ½.0,5.400 = 0,5.10. ¼ .20 + Ek2
Ek2 = 100 – 25 = 75 J

Pembahasan essay
1. Gambarkan dahulu diagram gaya-gayanya seperti pada gambar diatas. Selanjutnya
kita tinjau pada cabang tali w.
Karena beban m diam, maka ΣF = T-W = 0
T = W = 50 N
Selanjutnya kita tinjau dari cabang tali
- ArahMendatar

ΣFx = 0 T2x-T1x =0
T2 Cos = T1 Cos 37
53 = 0.8 T1
0,6 T2 = 0,75 T2
T1
ArahVertikal =0
-
ΣFy

=0
T1y+T2y-T

T1sin 37 + T2 sin 53 - 50 =0 substitusi T1

0.75 T2.0,6 + T2 0,8 - 50 =0

2. Diketahui:
m = 0,1 kg
v = 4 m/s
r=1m
g = 10 m/s2
maka gaya tegangan tali di titik terendah adalah
TA = m(v2/R + g)
TA = (0,1)[(4)2/1 + 10]
TA = (0,1)(16 + 10)
TA = (0,1)(26)
TA = 2,6 N
Sedangkan gaya tegangan tali di titik tertinggi adalah
TA = m(v2/R − g)
TA = (0,1)[(4)2/1 − 10]
TA = (0,1)(16 − 10)
TA = (0,1)(6)
TA = 0,6 N

3. Diketahui:
m1 = 320 kg, w1 = 3200 N
r1 = R bumi
r2 = R bumi + h
r2 = R bumi + 3 R bumi
r2 = 4R bumi
Ditanya:
a. m2
b. g2
c. w2
Jawab:
Massa benda selalu tetap, walaupun berada di ketinggian tertentu atau di planet
manapun. Adapun yang mengalami perubahan adalah percepatan gravitasi yang
dialami benda.

Jadi percepatan gravitasi pada ketinggian tersebut adalah 1/16 percepatan gravitasi
bumi atau berkurang menjadi 10/16 m/s^2 dan berat benda menjadi berkurang 200 N.
4.
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑒𝑡 𝐴 𝑘𝑒 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑅𝐴 9
= =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑒𝑡 𝐵 𝑘𝑒 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑅𝐵 16
𝑇 2 𝑅 3
[𝑇𝐴 ] = [𝑅𝐴 ] Perbandingan periode kedua planet dapat ditentukan dengan hukum III
𝐵 𝐵

Kepler.

𝑅𝐴 3
𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 √[ ]
𝑅𝐵

9 3
𝑇𝐴 = 1,25√[ ]
16

𝑇𝐴 = 0,52 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
5. a. Energi kinetik dititik A
Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi kinetik
saat dititik A:

b. Energi kinetik pada saat dititik B


Dengan hukum kekekalan energi mekanik:

Anda mungkin juga menyukai