Anda di halaman 1dari 29

PEMBELAJARAN ABAD 21 DAN KURIKULUM 2013

Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat


diimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal ini untuk menyikapi
tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran abad
21 mencerminkan empat hal.
1. Critical Thinking and Problem Solving
2. Creativity and Innovation
3. Communication
4. Collaboration

1. Communication
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola,
dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi
secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan
kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-
idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun
ketika menyelesaikan masalah dari pendidiknya.

Abad 21 adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas


wilayah negara dengan menggunakan perangkat teknologi yang
semakin canggih. Internet sangat membantu manusia dalam
berkomunikasi. Saat ini begitu banyak media sosial yang digunakan
sebagai sarana untuk berkomunikasi. Melalui smartphone yang
dimilikinya, dalam hitungan detik, manusia dapat dengan mudah
terhubung ke seluruh dunia.
============================================

============================================

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah


pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih
agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan Wikipedia
dinyatakan bahwa komunikasi adalah “suatu proses dimana seseorang
atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain”.

Komunikasi tidak lepas dari adanya interaksi antara dua pihak.


Komunikasi memerlukan seni, harus tahu dengan siapa berkomunikasi,
kapan waktu yang tepat untuk berkomunikasi, dan bagaimana cara
berkomunikasi yang baik. Komunikasi bisa dilakukan baik secara lisan,
tulisan, atau melalui simbol yang dipahami oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi. Komunikasi dilakukan pada lingkungan yang beragam,
mulai di rumah, sekolah, dan masyarakat. Komunikasi bisa menjadi
sarana untuk semakin merekatkan hubungan antar manusia, tetapi
sebaliknya bisa menjadi sumber masalah ketika terjadi miskomunikasi
atau komunikasi kurang berjalan dengan baik. Penguasaan bahasa
menjadi sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi yang berjalan
dengan baik tidak lepas dari adanya penguasaan bahasa yang baik
antara komunikator dan komunikan.

Kegiatan pembelajaran merupakan sarana yang sangat strategis untuk


melatih dan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, baik
komunikasi antara siswa dengan guru, maupun komunikasi
antarsesama siswa. Ketika siswa merespon penjelasan guru, bertanya,
menjawab pertanyaan, atau menyampaikan pendapat, hal tersebut
adalah merupakan sebuah komunikasi.

2. Collaboration
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam
kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam
berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan
yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati
perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab
pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan
masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi
untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.

Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih siswa untuk


berkolaborasi dan bekerjasama. Hal ini juga untuk menanamkan
kemampuan bersosialisasi dan mengendalikan ego serta emosi.
Dengan demikian, melalui kolaborasi akan tercipta kebersamaan, rasa
memiliki, tanggung jawab, dan kepedulian antaranggota.

Sukses bukan hanya dimaknai sebagai sukses individu, tetapi juga


sukses bersama, karena pada dasarnya manusia disamping sebagai
seorang individu, juga makhluk sosial. Saat ini banyak orang yang
cerdas secara intelektual, tetapi kurang mampu bekerja dalam tim,
kurang mampu mengendalikan emosi, dan memiliki ego yang tinggi. Hal
ini tentunya akan menghambat jalan menuju kesuksesannya, karena
menurut hasil penelitian Harvard University, kesuksesan seseorang
ditentukan oleh 20% hard skill dan 80% soft skiil. Kolaborasi merupakan
gambaran seseorang yang memiliki soft skill yang matang.
3. Critical Thinking and Problem Solving
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran
yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit,
memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga
memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan,
menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk mewujudkan hal tersebut


melalui penerapan pendekatan saintifik (5M), pembelajaran berbasis
masalah, penyelesaian masalah, dan pembelajaran berbasis projek.
Guru jangan risih atau merasa terganggu ketika ada siswa yang kritis,
banyak bertanya, dan sering mengeluarkan pendapat. Hal tersebut
sebagai wujud rasa ingin tahunya yang tinggi. Hal yang perlu dilakukan
guru adalah memberikan kesempatan secara bebas dan bertanggung
bertanggung jawab kepada setiap siswa untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
dan membuat refleksi bersama-sama. Pertanyaan-pertanyaan pada
level HOTS dan jawaban terbuka pun sebagai bentuk mengakomodasi
kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Creativity and Innovation


Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif
terhadap perspektif baru dan berbeda.
Guru perlu membuka ruang kepada siswa untuk mengembangkan
kreativitasnya. Kembangkan budaya apresiasi terhadap sekecil apapun
peran atau prestasi siswa. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa
untuk terus meningkatkan prestasinya. Tentu kita ingat dengan Pak Tino
Sidin, yang mengisi acara menggambar atau melukis di TVRI sekian
tahun silam. Beliau selalu berkata “bagus” terhadap apapun kondisi hasil
karya anak-anak didiknya. Hal tersebut perlu dicontoh oleh guru-guru
masa kini agar siswa merasa dihargai.

Peran guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing setiap siswa


dalam belajar, karena pada dasarnya setiap siswa adalah unik. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh Howard Gardner bahwa manusia
memiliki kecerdasan majemuk. Ada delapan jenis kecerdasan majemuk,
yaitu; (1) kecerdasan matematika-logika, (2) kecerdasan bahasa, (3)
kecerdasan musikal, (4) kecerdasan kinestetis, (5) kecerdasan visual-
spasial, (6) kecerdasan intrapersonal, (7) kecerdasan interpersonal, dan
(8) kecerdasan naturalis.

PEMBELAJARAN ABAD 21

Lalu bagaimana peran sekolah? Peranan sekolah dalam penerapan


pembelajaran Abad 21 antara lain: a) Meningkatkan kebijakan &
rencana sekolah untuk mengembangkan keterampilan baru; b)
Mengembangkan arahan baru kurikulum; c) Melaksanakan strategi
pengajaran yang baru dan relevan, dan d) Membentuk kemitraan
sekolah di tingkat regional, nasional dan internasional

Bagaimana ciri guru Abad 21 ? Menurut Ragwan Alaydrus,


S.Psisetidaknya ada 7 Karakteristik Guru Abad 21
1. Life-long learner. Pembelajar seumur hidup. Guru perlu meng-upgrade
terus pengetahuannya dengan banyak membaca serta berdiskusi
dengan pengajar lain atau bertanya pada para ahli. Tak pernah ada kata
puas dengan pengetahuan yang ada, karena zaman terus berubah dan
guru wajib up to date agar dapat mendampingi siswa berdasarkan
kebutuhan mereka.
2. Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan
inovatif. Guru diharap mampu memanfaatkan variasi sumber belajar
untuk menyusun kegiatan di dalam kelas.
3. Mengoptimalkan teknologi. Salah satu ciri dari model pembelajaran abad
21 adalah blended learning, gabungan antara metode tatap muka
tradisional dan penggunaan digital dan online media. Pada
pembelajaran abad 21, teknologi bukan sesuatu yang
sifatnya additional, bahkan wajib.
4. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan
penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru
yang reflektif mengetahui kapan strategi mengajarnya kurang optimal
untuk membantu siswa mencapai keberhasilan belajar. Ada berapa guru
yang tak pernah peka bahkan setelah mengajar bertahun-tahun bahwa
pendekatannya tak cocok dengan gaya belajar siswa. Guru yang reflektif
mampu mengoreksi pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan
siswa, bukan malah terus menyalahkan kemampuan siswa dalam
menyerap pembelajaran
5. Kolaboratif. Ini adalah salah satu keunikan pembelajaran abad 21. Guru
dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran. Selalu
ada mutual respect dan kehangatan sehingga pembelajaran akan lebih
menyenangkan. Selain itu guru juga membangun kolaborasi dengan
orang tua melalui komunikasi aktif dalam memantau perkembangan
anak.
6. Menerapkan student centered. Ini adalah salah satu kunci dalam
pembelajaran kelas kekinian. Dalam hal ini, siswa memiliki peran aktif
dalam pembelajaran sehingga guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Karenanya, dalam kelas abad 21 metode ceramah tak lagi populer untuk
diterapkan karena lebih banyak mengandalkan komunikasi satu arah
antara guru dan siswa.
7. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan
ini, guru akan mendesain kelas berdasarkan gaya belajar siswa.
pengelompokkan siswa di dalam kelas juga berdasarkan minat serta
kemampuannya. Dalam melakukan penilaian guru
menerapkan formative assessment dengan menilai siswa secara
berkala berdasarkan performanya (tak hanya tes tulis). Tak hanya itu,
guru bersama siswa berusaha untuk mengatur kelas agar menjadi
lingkungan yang aman dan suportif untuk pembelajaran.
Lalu bagaimana kompetensi siswa pada abad 21 ? Setidaknya ada
empat yang harus dimiliki oleh generasi abad 21, yaitu: ways of
thingking, ways of working, tools for working and skills for living in the
word. Bagaimana seorang pendidik harus mendesain pembelajaran
yang akan menghantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan abad 21.
Berikut kemampuan abad 21 yang harus dimiliki peserta didik, yaitu:
1. Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang
harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21.
Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar.
2. Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja.
dengan dunia yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang
harus dikuasai peserta didik adalah communication and
collaboration. Generasi abad 21 harus mampu berkomunikasi dengan
baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi.
Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu
maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini
memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT.
Bagaimana seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan
kemampuan yang berbeda-beda.
3. Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk
bekerja. Penguasaan terhadap Information and communications
technology (ICT) and information literacy merupakan sebuah keharusan.
Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan
sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
4. Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan di
abad 21, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social
responsibility. Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga
negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial.

Melalui pembelajaran abad 21, setidanya ada dua keterampilan inti


yang harus dkembangkan oleh para para guru yakni: a) Kemampuan
menggunakan pengetahuan matematika, Bahasa Inggris, Ilmu
Pengetahuan, Kewarganegaraan dan lainnya untuk menjawab
tantangan dunia nyata; dan b) Berpikir kritis dan menyelesaikan
masalah, komunikasi dan kerjasama, kreatifitas, kemandirian, dan
lainnya.

Referensi:

http://dikdasmen.kemdikbud.go.id/index.php/%E2%81%A0%E2%81%A
0%E2%81%A0tiga-agenda-penting-implementasi-kurikulum-2013/
(diunduh hari Jumat, 17 Maret 2017 pkl 14.00)
https://pendidikkreatif.wordpress.com/2017/01/07/7-karakteristik-guru-
abad-21/ (diunduh hari Kamis 16 Maret 2017 pkl 21.00)

https://www.britishcouncil.id/sites/default/files/1400-
cs2_schools_activities_-_barlin_hk-ind.pdf (diunduh hari Senin 13 Maret
2017 pkl 21.00)

http://alisistiqomahhayati.blogspot.co.id/2012/12/pembelajaran-abad-21-
dan-peran-pendidik.html (diunduh hari senin 13 Maret 2017 pkl 20.00)

PEMBELAJARAN DAN PENDIDIK ABAD 21

Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi abad 21 dimana


kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang begitu cepat memiliki
pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk pada proses belajar mengajar. Salah satu
contoh kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki pengaruh terhadap proses
pembelajaran ialah peserta didik diberi kesempatan dan dituntut untuk mampu mengembangkan
kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi – khususnya komputer,
sehingga peserta didik memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi pada proses
pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar peserta didik.
Selain itu, sistem pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum
yang dikembangkan saat ini menuntut sekolah untuk merubah pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada pendidik (teacher-centered learning)menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan
dimana peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan-kecakapan tersebut
diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis, kolaborasi,
dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh peserta didik apabila pendidik
mampu mengembangkan rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang
peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong peserta
didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang
dibuatnya.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik berbeda dengan pembelajaran yang berpusat pada
pendidik, berikut karakter pembelajaran abad 21 yang sering disebut sebagai 4 C, yaitu:
Communication (Komunikasi)
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi
yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik
diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada
saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah yang diberikan oleh
pendidik.
Collaboration (Kerjasama)
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan
kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Peserta
didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri
dan orang lain.
Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah)
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam
memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik
juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun,
mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
Creativity and Innovation (Daya cipta dan Inovasi)
Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap
perspektif baru dan berbeda.
Selain peralihan sistem pembelajaran, pada abad ini pun terjadi pergeseran tujuan pendidikan
dimana pada abad ke 19 yang dikenal sebagai era industri, penyelenggaraan pendidikan bertujuan
untuk mempersiapkan orang dalam dunia sederhana, statis/linier, dan predictable (dapat diramalkan).
Peserta didik diharapkan dapat melakukan kegiatan-kegiatan dengan perilaku yang rutin. Dampak
dari pola pendidikan ini adalah kemampuan output yang standar sehingga kecakapan yang dimiliki
merupakan kecakapan standar.
Sehingga pada abad 21 saat ini yang bisa disebut sebagai era pengetahuan, maka tujuan
pendidikannya pun adalah:
1) mempersiapkan orang dalam dunia pasang surut, dinamis, unpredictable (tidak bisa diramalkan),
2) perilaku yang kreatif,
3) membebaskan kecerdasan individu yang unik, serta
4) menghasilkan inovator.
Dengan demikian, model sekolah pada abad ini mengharapkan pendidikan dapat menjadikan
individu-individu yang mandiri, sebagai pelajar yang mandiri.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka aspek lain yang tidak kalah penting
yaitu assessment atau penilaian. Pendidik harus mampu merancang sistem penilaian yang bersifat
kontinu artinya penilaian dilakukan sejak peserta didik mulai melakukan kegiatan, sedang dan setelah
selesai melaksanakan kegiatannya. Penilaian bisa diberikan diantara peserta
didik sebagai feedback, oleh pendidik dengan rubrik yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja
serta produk yang mereka hasilkan.
Seiring berubahnya sistem pendekatan pembelajaran dan bergesernya tujuan pendidikan, memasuki
abad 21 tugas dan peranan pendidik memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran. Pada abad ini
diperlukan individu-individu yang menguasai keterampilan-keterampilan, yang meliputi:cerdas
intelektual, cerdas vocational, cerdas emosional, cerdas moral, dan cerdas spiritual. Oleh karena itu
tantangan pendidik adalah menjadikan peserta didik di sekolah saat ini menjadi individu cerdas yang
mandiri, unggul, dan tangguh yang mampu bertahan di abad 21. Sehingga inovasi dalam bidang
pendidikan sangat diperlukan. Inovasi tersebut dapat diawali dengan mengubah
paradigma mengenai pendidikan itu sendiri ke arah yang lebih baik. Selanjutnya bergantung pada
kualitas pendidik sebagai pemeran utama. Dalam hal ini pendidik memiliki peran yang sangat vital
dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan, dan mendidik peserta didik dalam proses
pembelajaran (Davies dan Ellison, 1992).
Pendidik berperan sangat penting (Fuad Hasan), karena sebaik apa pun kurikulum dan sistem
pendidikan yang ada, tanpa didukung mutu pendidik yang memenuhi syarat maka semuanya akan
sia-sia. Sebaliknya, dengan pendidik yang bermutu maka kurikulum dan sistem yang tidak baik akan
tertopang. Keberadaan pendidik bahkan tak tergantikan oleh siapapun atau apapun sekalipun dengan
teknologi canggih. Alat dan media pendidikan, sarana prasarana, multimedia dan teknologi hanyalah
media atau alat yang hanya digunakan sebagai rekan dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, pendidik dan tenaga kependidikan perlu memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan,
kompetensi yang terstandar serta mampu mendukung dan menyelenggarakan pendidikan secara
profesional. Khususnya guru sangat menetukan kualitas output dan outcome yang dihasilkan oleh
sekolah karena dialah yang merencanakan pembelajaran, menjalankan rencana pembelajaran yang
telah dibuat sekaligus menilai pembelajaran yang telah dilakukan (Baker&Popham,2005:28).
Selain itu, menurut Nasution (2005:77) bahwa pendidik merupakan orang yang paling bertanggung
jawab untuk menyediakan lingkungan yang paling serasi agar terjadi proses belajar yang efektif.
Dengan demikian, apabila pedidik melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik maka output yang
dihasilkan akan baik. Sebaliknya, apabila pendidik tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan
baik maka output yang dihasilkan tidak akan berkualitas.
Hal senada juga dikemukakan oleh Yulianto (2006:1), pendidik merupakan salah satu faktor kunci
yang ikut menentukan arah kualitas pendidikan. Peran pendidik tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Apalagi, pendidik bukan semata-mata hanya mengajar tetapi dia juga mendidik. Sebagai pengajar,
pendidik tidak hanya berperan dalam menyampaikan ilmu tapi juga berkewajiban melakukan
evaluasi, mengelola kelas, mengembangkan perangkat pembelajaran dll.
Selain itu, Samani (1996) mengemukakan empat prasyarat agar seorang pendidik dapat profesional.
Masing-masing adalah kemampuan pendidik mengolah/menyiasati kurikulum, kemampuan pendidik
mengaitkan materi kurikulum dengan Iingkungan, kemampuan pendidik memotivasi siswa untuk
belajar sendiri dan kemampuan pendidik untuk mengintegrasikan berbagai bidang studi/mata
pelajaran menjadi kesatuan konsep yang utuh.
Selanjutnya menurut Djojonegoro (1996) pendidik yang bermutu paling tidak memiliki empat kriteria
utama, yaitu kemampuan profesional, upaya profesional, waktu yang dicurahkan untuk kegiatan
profesional dan kesesuaian antara keahlian dan pekerjaannya. Kemampuan profesional meliputi
kemampuan intelegensi, sikap dan prestasi kerjanya. Upaya profesional adalah upaya seorang
pendidik untuk mentransformasikan kemampuan profesional yang dimilikinya ke dalam tindakan
mendidik dan mengajar secara nyata. Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional
menunjukkan intensitas waktu dari seorang pendidik yang dikonsentrasikan untuk tugas-tugas
profesinya. Pendidik yang bermutu ialah mereka yang dapat membelajarkan siswa secara tuntas,
benar dan berhasil. Untuk itu pendidik harus menguasai keahliannya, baik dalam disiplin ilmu
pengetahuan maupun metodologi mengajarnya.
Sumber Referensi:
Alim, Bahri. (2009). Sistem Pembelajaran Abad 21 dengan “Project Based Learning (PBL)”. [Online].

Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe


Integrated
Eureka Pendidikan - Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa
aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan
adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi
siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu
siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam
intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan) adalah tipe


pem¬belajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi,
menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan
menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih
dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76).

Dari sejumlah model pembelajaran IPA terpadu yang dikemukakan Fogarty


(1991: xv) terdapat empat model yang potensial untuk diterapkan dalam
pembela-jaran IPA terpadu, yaitu connected, webbed, shared, dan integrated.
Empat model tersebut dipilih karena konsep-konsep dalam Kompetensi Dasar
(KD) IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal.

Ada sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih,


sehingga bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien.
Konsep-konsep semacam ini memerlukan pembelajaran model integrated
atau shared. Pada model integrated, materi pembelajaran adalah KD-KD atau
konsep-konsep dalam KD yang sepenuhnya beririsan; sedangkan pada model
shared, KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang dibelajarkan tidak
sepenuhnya beririsan, tetapi dimulai dari bagian yang beririsan.

Karakteristik Model Integrated


Model pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata
pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa mata
pelajaran yaitu dengan menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan
keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam
beberapa mata pelajaran.

Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni


memadukan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti
topiknya sama. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih
merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap
perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep,
keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa
bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap
yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai
bidang studi.

Pada model ini terdapat team teching yang berasal dari beberapa mata
pelajaran berbeda namun memiliki tema yang tumpang tindih(overlap).
Dalam tahap ini, guru yang tergabung haruslah kompak serta memiliki skill
yang tinggi. Tahap ini juga dapat membangun rasa percaya diri dan
kepercayaan sebagai perancang model(Forgaty 1991:78)

Langkah – langkah pembelajaran Integrated


Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk
menyeleksi konsep-konsep, keterampilan-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang
akan dibelajarkan dalam satu semester tertentu untuk beberapa bidang studi,
Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang
mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa
bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika seni dan
bahasa, dan pelajaran sosial.

Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin


dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran
untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-
keterampilan belajar itu menurut Fogarty (1991: 77), meliputi keterampilan
berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan
mengorganisir (organizing skill).

Berikut langkah-langkah dalam model Integrated


Langkah guru merancang program rencana pembelajaran dengan
mengadakan penjajakan tema dengan cara curah pendapat (brain stroming).

 Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan:

1. Proses pengumpulan informasi


2. Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis
3. Penyusunan laporan dapat dilakukan dengan cara verbal,gravisi, pictorial,
audio, gerak, dan model

 Tahap kulmunasi dilakukan dengan:

1. Penyajian laporan (tertulis, oral, unjuk kerja, produk).


2. Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan prosedur
formal dan informal dengan tekanan pada penilaian produk.

Kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu


tipe Integrated
Tipe integrated memiliki kelebihan, yaitu:
1. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan
memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan
ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi,
sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan
berkembang.
2. Satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa menjadi
kaya akan pengetahuan dari apa yang telah diajarkan guru melalui model
integrated.
3. Memotivasi siswa dalam belajar.
4. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang
penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu
untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini, guru tidak perlu
mengulang kembali materi yang tumpang tindih, sehingga tercapailah
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Kekurangan tipe Integrated yaitu :


1. Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan
keterampilan yang diprioritaskan.
2. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya
maupun pelaksanaannya.
3. Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing
bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
4. Dalam penerapannya ,sulit menerapkan tipe ini secara penuh.

Penerapan
Menurut Fogarty (1991:78), model pembelajaran terpadu tipe integrated
paling tepat digunakan dengan tim departemen lintas relawan yang bersedia
untuk melibatkan waktu dan energi dalam proses integrasi.

Contoh untuk model integrated dalam pembelajaran tingkat SLTP adalah


sebagai berikut:
KD: 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari (Fisika)
KD: 4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan
sifat fisika dan sifat kimia (Kimia)
KD: 6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
(Biologi)

Tema/Topik: Pemisahan Campuran


Alasan pemilihan model integrated adalah menggabungkan bidang kajian
fisika, biologi, dan kimia dalam suatu konsep pemisahan campuran baik
secara fisika, kimia, dan klasifikasi makhluk hidup berukuran mikro dan
pemisahan campuran bisa dilakukan secara fisika (tanpa reaksi kimia) dengan
reaksi kimia, maupun untuk mengelompokkan makhluk hidup berukuran mikro
EMBELAJARAN TERPADU TIPE INTEGRATED

a. Pengertian
Pembelajaran terpadu tipe integrated(keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan antarbidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan
prioritas kurikuler dan menemukan ketrampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam
beberapa bidang studi (Fogarty, 1991:76). Pada tipe ini tema yang berkaitan dan saling tumpang
tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan
program.
Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi konsep-
konsep, ketrampilan, dan sikap yang akan dibelajarkan dalam satu semester tertentu untuk beberapa
bidang studi. Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep, ketrampilan, dan sikap yang mempunyai
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa bidang studi. Bidang studi yang
diintegrasikan missal matematika, sains (fisika), seni dan bahasa, dan pelajaran sosial.
Fokus pengintegrasian pada sejumlah ketrampilan belajar yang ingin dilatih oleh seorang guru
kepada peserta didiknya dalam suatu unit pembelajaran untuk mencapau materi pelajaran (content).
Ketrampilan belajar itu menurut Fogarty (1991:77), meliputi ketrampilan berpikir (thingking skill)
ketrampilan sosial (social skill) dan ketrampilan mengorganisir (organisir skill).
b. Kelebihan dan kelemahan
Tipe integrated (keterpaduan) memiliki kelebihan, yaitu (1) adanya kemungkinan pemahaman antar
bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, ketrampilan sosial
dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga peserta didik,
pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang, (2) memotivasi peserta didik dalam
belajar, (3) tipe integrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang saat penting dalam
suatu saat, tapi tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam
tipe ini, guru tidak perlu mengulang kembali materi tumpang tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan
efektifitas pembelajaran.
Kekurangan tipe integrated antara lain ; (1) terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep,
sikap, dan ketrampilan yang diprioritaskan, (2) penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe ini
secara penuh, (3) tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun
pelaksanaannya, (4) pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang
studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

Share ke:
FacebookGoogle+Twitter

Artikel Terkait PEMBELAJARAN TERPADU TIPE INTEGRATED :


 KEGIATAN POKOK EKONOMIA. Kegiatan EkonomiAda berbagai bentuk kegiatan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya. Ada yang berdagang alat-alat rumah tangga se ...

 PRANATA SOSIALA. PENGERTIAN DAN FUNGSI PRANATA SOSIAL1. Pengertian Pranata


SosialKoentjaraningrat mengatakan bahwa pranata sosial adalah suatu ...

 PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, DAN PEMERINTAHAN PADA


MASA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA


BAB I
 PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang
 Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan
pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai
pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran
terpadu sangat ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan
dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan
kemampuan peserta didik.
 Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak
sesuai dengan perkembangannya yang holistic dengan melibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya.
 Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses
mempunyai beberapa ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa (student centered), (2) proses
pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, dan (3) pemisahan
antar bidang studi tidak terlihat jelas. Adapun menurut Robin Fogarty, ditinjau dari
cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, (1991) terdapat
sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara
atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced,
(5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10)
networked.
 Namun dalam makalah ini, hanya dibahas satu tipe pembelajaran terpadu saja, yaitu
tipeintegrated.
 B. Rumusan Masalah
 Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
 1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu tipe integrated?
 2. Apa tujuan dan manfaat pembelajaran terpadu tipe integrated?
 3. Bagaimana langkah-langkah dan tahapan pembelajaran terpadu
tipe integrated dilaksanakan?
 4. Apa kelebihan pembelajaran terpadu tipe integrated?
 5. Apa kekurangan pembelajaran terpadu tipe integrated?
 6. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu tipe integrated?
 7. Kapan pembelajaran terpadu tipe integrated digunakan?

 C. Tujuan
 Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu
tipe integrated
 2. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pembelajaran terpadu tipe integrated
 3. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dan tahapan pembelajaran terpadu
tipe integrateddilaksanakan
 4. Untuk mengetahui apa kelebihan pembelajaran terpadu tipe integrated
 5. Untuk mengetahui apa kekurangan pembelajaran terpadu tipe integrated
 6. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu tipe integrated
 7. Untuk mengetahui kapan pembelajaran terpadu tipe integrated digunakan




BAB II
PEMBAHASAN


 A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated
 Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa
akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.
 Pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi
dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep
dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991:
76).
 Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni memadukan
sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya sama. Pada
model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin
dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru
menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu
semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih
di antara berbagai bidang studi.
 Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi
konsep-konsep, keterampilan-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan
dalam satu semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya dipilih
beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang mernpunyai keterhubungan yang erat
dan tumpang tindih di antara beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan
misal matematikab seni dan bahasa, dan pelajaran sosial.
 Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh
seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian
materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar itu menurut Fogarty
(1991: 77), meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial
(social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).

 B. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Terpadu Model Integrated
Tujuan Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman 1. Banyak topik yang tertuang di
konsep yang dipelajarinya setiap mata pelajaran
secara lebih bermakna mempunyai keterkaitan
2. Mengembangkan keterampilan konsep dengan yang dipelajari
menemukan, mengolah, dan siswa
memanfaatkan informasi 2. Pada pembelajaran terpadu
3. Menumbuhkembangkan sikap memungkinkan siswa
positif, kebiasaan baik, dan memanfaatkan
nilai-nilai luhur yang keterampilannya yang
diperlukan dalam kehidupan dikembangkan dari
4. Menumbuhkembangkan mempelajari keterkaitan
keterampilan sosial seperti antar mata pelajaran
kerja sama, toleransi, 3. Pembelajaran terpadu melatih
komunikasi, serta menghargai siswa untuk semakin banyak
pendapat orang lain membuat hubungan inter dan
5. Meningkatkan minat dalam antar mata pelajaran, sehingga
belajar siswa mampu memproses
6. Memilih kegiatan yang sesuai informasi dengan cara yang
dengan minat dan sesuai daya pikirnya dan
kebutuhannya memungkinkan
berkembangnya jaringan
konsep-konsep
4. Pembelajaran terpadu
membantu siswa dapat
memecahkan masalah dan
berpikir kritis untuk dapat
dikembangkan melalui
keterampilan dalam situasi
nyata
5. Daya ingat (retensi) terhadap
materi yang dipelajari siswa
dapat ditingkatkan dengan
jalan memberikan topik-topik
dalam berbagai ragam situasi
dan berbagai ragam kondisi
6. Dalam pembelajaran terpadu
transfer pembelajaran dapat
mudah terjadi bila situasi
pembelajaran dekat dengan
situasi kehidupan nyata

 C. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated
 Adapun langkah dan tahapan dalam pembelajaran terpadu model integrated, yaitu:
 1. Langkah guru merancang program rencana pembelajaran dengan mengadakan
penjajakan tema dengan cara curah pendapat (brain stroming).
 2. Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan:
 a. Proses pengumpulan informasi
 b. Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis
 c. Penyusunan laporan dapat dilakukan dengan cara verbal,gravisi, victorial, audio,
gerak, dan model
 3. Tahap kulmunasi dilakukan dengan:
 a. Penyajian laporan (tertulis, oral, unjuk kerja, produk)
 b. Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan prosedur formal dan
informal dengan tekanan pada penilaian produk. Model ini merupakan pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, yaitu dengan cara
menggabungakan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan
menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih didalam
beberapa bidang studi.

 D. Kelebihan Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated
 Tipe integrated memiliki kelebihan, yaitu:
 1. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan
memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide
penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa,
pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang.
 2. model integrasi membangun pemahaman di seluruh mata pelajaran sehingga
menambah pengetahuan.
 3. memberi kemudahan kepada siswa dalam mempelajari materi yang berkaitan
karena fokus terhadap isi pelajaran.
 4. satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa menjadi kaya
akan pengetahuan dari apa yang telah diajarkan guru melalui model integrated.
 5. Memotivasi siswa dalam belajar.
 6. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting
dalarn satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan
guru lain. Dalam tipe ini, guru tidak perlu megulang kembali materi yang turnpang
tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
 7. Sebuah keuntungan yang berbeda dari model terintegrasi adalah
kemudahan pelajar yang mengarah pada keterkaitan dan hubungan timbal balik antara
berbagai disiplin ilmu. Model terpadu membangun pemahaman lintas departemen dan
mendorong apresiasi pengetahuan dan keahlian staf. Model terpadu, ketika berhasil
diterapkan, pendekatan model pembelajaran yang ideal juga disertai dengan faktor
motivasi yang melekat sebagai siswa dan momentum ide dari kelas ke kelas (Fogarty,
1991:77).

 E. Kekurangan Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated
 Tipe integrated juga memiliki kekurangan, yaitu:
 1. Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan
yang diperioritaskan.
 2. Penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.
 3. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun
pelaksanaannya.
 4. Pengintegrasian kurikulurn dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang
studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
 5. Ini sulit, model canggih untuk melaksanakan sepenuhnya. Model terpadu
memerlukan staf yang sangat terampil, percaya diri dalam konsep prioritas,
keterampilan, dan sikap yang menyerap disiplin masing-masing. Selain itu, kurikulum
terpadu memerlukan tim antardepartemen dengan blok terintegrasi kurikulum dengan
perhatian eksplisit untuk prioritas konseptual asli disiplin memerlukan komitmen dari
segudang sumber daya (Fogarty, 1991:77).

 F. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
 Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut :
 1. Pembelajaran terpusat pada anak
 Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak,
karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran
yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara
kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan
perkembangannya.
 2. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
 Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang
membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan
berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata
didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep
lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Hal
ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan
perolehan belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam
kehidupannya.
 3. Belajar melalui proses pengalaman langsung
 Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung
pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan
melakukan kegiatan secara langsung, sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya
secara langsung dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar
informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang
membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai, sedangkan siswa sebagai aktor
pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
 4. Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata
 Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry (penemuan
terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, yaitu
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampuan siswa sehingga
memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.
 5. Syarat dengan muatan keterkaitan
 Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu
gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang
yang terkotak-kotak, sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu
fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat
siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.

 G. Kapan Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated Digunakan?
 Menurut Fogarty (1991:78), model pembelajaran terpadu tipe integrated paling tepat
digunakan dengan tim departemen lintas relawan yang bersedia untuk melakukan
waktu dan energi proses integrasi. Hal ini membantu untuk memulai dengan sebuah
proyek percontohan kecil seperti unit tiga minggu ke empat. Summer kurikulum
menulis atau waktu pelepasan yang dirancang selama semester yang paling mungkin
diperlukan untuk sepenuhnya mengeksplorasi model ini.





 H. Contoh Model Integrated dalam Pembelajaran
KD. 2.3
Perkembangan teknologi seperti :
 Produksi
 Komunikasi
 Transportasi serta pengalaman menggunakannya
IPS
KD 8.2
Berbagai energi alternatif untuk mendukung teknologi seperti,
 Energi matahari
 Energi angin
 Energi air,
 Energi panas bumi
IPA

TEKNOLOGI
KD 6.2
Membuat dialog percakapan di telepon (teknologi komunikasi), dan menyampaikan pesan
yang diterima dari telepon (teknologi komunikasi) sesuai dengan isi pesan.
B. INDO
KD 8.1
Menentukan sifat-sifat bangun ruang dari contoh benda dari perkembangan teknologi seperti,
 Kentongan (komunikasi lama)
 Televisi
 Kardus (teknologi produksi)

MTK





















 Contoh Model Integrated dalam Pembelajaran



MENGGUNAKAN BENDA
Mencari informasi
Menulis
Memperagakan
Membuat karya / model yang menunjukkan perubahan energi listrik menjadi energi gerak
Mengamati
Teknologi komunikasi, transportasi
Petunjuk menggunakan benda / melakukan sesuatu
Bangun ruang sederhana
BAHASA INDONESIA
MATEMATIKA
IPA
IPS



















 BAB III
 PENUTUP


 A. Kesimpulan
 Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak
sesuai dengan perkembangannya yang holistic dengan melibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya. Pembelajaran terpadu tipe
integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan
prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling
tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76).
 Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni memadukan
sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya sama. Pada
model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin
dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru
menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu
semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih
di antara berbagai bidang studi. Pembelajaran terpadu tipe integrated juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya.



 DAFTAR PUSTAKA


 Forgatty R. 1991. The Mindful School: How To Integrate The Curricula. Platine,
Illions: IRI/Skylight Publishing.Inc
 Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
 http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/15/ini-lho-pembelajaran-terpadu-type-
integrated-324983.html
 http://birohmahunila.blogspot.com/2012/09/materi-kuliah-gratis-pembelajaran.html


 Diposting oleh rizka pratiwi jaya di 05.06.00
 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
 Label: Model Pembelajaran Terpadu

MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATED


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara


sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh
sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep - konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.

Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih
menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan
kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman
belajar di sekolah.Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan
bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup
yang cakupannya lebih luas.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut
Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran
terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4)
sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded merupakan model
pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan
dengan inti materi subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari
beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving.Seperti
komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuag
bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya.Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar
yang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan
perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Apa saja pengertian dari Model Pembelajaran Integrated ?

2. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran integrated ?

3. Bagaimana cara menggunakan model pembelajaran integrated ?

C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah adalah untuk :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Model Pembelajaran Integrated.

2. Untuk Mengetahui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran integrated tersebut.

3. Mengetahui cara menggunakan model pembelajaran integrated.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Penjelasan Model Pembelajaran Integrated

Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan pembelajaran
yang bersipat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai pedoman dari guru dalam
mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran terpadu sangat ditentukan oleh
seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta
didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang
studi, Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan
prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di
dalam beberapa bidang studi. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan
hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali
guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari
beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi.

Pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan antarbidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling
tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76), Pada tipe ini tema yang berkaitan
dan saling tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam
tahap perencanaan program.

Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi
konsep-konsep, keterampiian-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan dalam satu
semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan, dan sikap yang mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara
beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika, sains (fisika), seni dan
bahasa, dan pelajaran sosial.

Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh
seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran
(content).

Keterampilan-keterampilan belajar itu menurut Fogarty (1991: 77), meliputi keterampilan


berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing
skill).

Adapun Pendapat Dari Para Ahli Mengenai Model Integrated yaitu :

a. Jacobs (1989), mengemukakan bentuk integrated merupakan bentuk pembelajaran yang


memadukan sebuah konsep dari sejumlah mata pelajaran melalui hubungan tujuan-tujuan, isi,
keterampilan, aktivitas dan sikap. Dengan kata lain, bentuk pembelajaran integrated merupakan
pembelajaran antar mata pelajaran yang ditandai oleh adanya pemaduan tujuan, kemampuan, sikap
dari pelbagai mata pelajaran dalam topik tertentu secara utuh.

b. Menurut Robin Fogarty (1991), model integreted (terpadu) merupakan model pembelajaram
terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini dilakukan dengan cara
mengintegrasikan bidang studi dengan menetapkan perioritas kurikuler dan menemukan
keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih didalam bidang studi.

2. Kelebihan Model Pembelajaran Integrated


1) Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi
pelajaran, strategi berpikir, ketrampilan social dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat
mencakup semua dimensi, sehingga siswa dalam pembelajaran menjadi semakin diperkayadan
berkembang.

2) Memotivasi siswa dalam belajar.

3) Tipe terintregasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidangyang penting dalam satu saat,
tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini guru
tidak perlu mengulang kembali meteriyang tumpang tindih sehingga tercapailah efisiensi dan
efektifitas pembelajaran.

4) Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari kemampuan yang dikembangkan dari
berbagai bidang studi/mata pelajaran;

5) Memberikan kegiatan yang lebih terarah pada tiap bidang pengembangan untuk mencapai
kemampuan yang telah ditentukan pada indikator;

6) Siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbale balik antar berbagai disiplin
ilmu;

7) Memperluas wawasan dan apresiasi guru.

3. Kelemahan Model Pembelajaran Integrated

1) Terletak pada guru yaitu, guru harus bisa menguasai konsep ,sikap dan ketrampilan yang di
prioritaskan.

2) Penerapannya yaitu ,sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.

3) Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya.

4) Pengintregasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi menuntut


adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

5) Cukup sulit dilaksanakan karena membutuhkan guru yang berkemampuan tinggi dan yakin dengan
konsep dan kemampuan yang akan dikembangkan di setiap bidang pengembangan;

6) Kurang efektif karena membutuhkan kerjasama dari banyak guru;

7) Sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, juga mencari
keterkaitan aspek keterampilan yang terkait;

8) Dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk didiskusikan guna mencari
keterkaitan dan mencari tema.

4. Ciri – ciri Model Pembelajaran Integrated


Model pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini
diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa mata pelajaran yaitu dengan menetapkan
prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih
di dalam beberapa mata pelajaran.

Pada awalnya guru menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan
dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran misal: matematika, IPS, IPA, dan bahasa.
Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan
yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran. Keuntungan dari model ini adalah
siswa mudah menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa mata pelajaran.

5. Langkah-langkah Pembelajaran Integrated

1) Guru menentukan salah satu tema dari mata-pelajaran Biologi yang akan dipadukan dengan tema-
tema pada mata pelajaran lain,

2) Guru mencari tema-tema dari mata-pelajaran lain yang memiliki makna yang sama,

3) Guru memadukan tema-tema dari beberapa mata pelajaran yang dikemas menjadi satu tema besar,

4) Guru menyusun RPP yang terdiri dari gabungan konsep-konsep beberapa mata-pelajaran,

5) Guru menentukan alokasi waktu karena untuk pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu lebih
dari satu kali pertemuan.

6. Bagan Model Integrated

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan
pembelajaran yang bersipat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai pedoman dari guru
dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran terpadu sangat ditentukan oleh
seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta
didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Model ini merupakan
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, Model ini diusahakan
dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan
menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang
studi.

Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin
dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi
konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang
studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan
yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi. Adapun kelebihan dan kekurangan
dari model pembelajaran integrated yaitu, kelebihannya ialah adanya kemungkinan pemahaman
antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, ketrampilan
social dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup semua dimensi, sehingga siswa
dalam pembelajaran menjadi semakin diperkayadan berkembang, dan memotivasi siswa dalam
belajar. Kelemahannya ialah terletak pada guru yaitu, guru harus bisa menguasai konsep ,sikap dan
ketrampilan yang di prioritaskan, penerapannya yaitu ,sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh,
tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya.
Ciri-ciri dari model pembelajaran integrated adalah model pembelajaran terpadu ini menggunakan
pendekatan antar mata pelajaran, model ini diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa
mata pelajaran yaitu dengan menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan,
konsep dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.

B. Saran

Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi
konsep-konsep, keterampiian-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan dalam satu
semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan, dan sikap yang mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara
beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika, sains (fisika), seni dan
bahasa, dan pelajaran sosial.

DAFTAR PUSTAKA

http://el-shalih.blogspot.com/2010/03/konsep-dasar-pembelajaran-terpadu.html
http://fatwariwijaya.blogspot.com/2012/12/pembelajaran-terpadu-model-integrated.html

http://kasingkabotan.blogspot.com/2014/02/model-integrated.html

http://rhayukarmla.blogspot.com/2012/12/model-model-pembelajaran-terpadu.html

http://kasingkabotan.blogspot.com/2014/02/model-integrated.html

http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-integreted.html

Anda mungkin juga menyukai