Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “Pantun” dengan lancar.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang
di bimbing oleh Ibu Henny Sitompul S.Pd.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan
makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara
terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

MEDAN, 17 February 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................ 2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Pantun...........................................................................3
B. Ciri-ciri Pantun...............................................................................3
C. Pembagian Pantun..........................................................................4
D. Contoh Pantun................................................................................4

Bab III penutup


A. Kesimpulan.....................................................................................6
Daftar Pustaka...................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal yang namanya pantun. Tapi banyak juga
di antara kita yang belum mengenal pantun secara menyeluruh ataupun lebih mendalam. Yang
diketahui sebagian orang hanyalah terdiri dari 4 baris, sudah seperti itu saja. Atau hanya
digunakan dalam soal-soal dan acara-acara pernikahan ataupun acara-acara tertentu. Karena
sebagian orang menganggap bahwa pembelajaran ataupun materi pembahasan tentang pantun
tidaklah terlalu penting untuk dipelajari. Mereka beranggapan bahwa materi itu hanyalah
pembahasan yang tidak enak dan tidak menyenangkan. Padahal pantun ini adalah salah satu jenis
karya sastra yang begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia, tidak heran sudah berjuta-
juta orang membuat pantun yang beraneka ragam, unik dan menarik.

Maka dari itu penulis tertarik dan merasa terpanggil untuk membahas secara singkat, jelas,
dan padat mengenai pantun ini. Karena ini sebagai bekal bagi anak-anak muda dan remaja yang
masih tahap belajar dan juga sebagai sumber ilmu serta pengetahuan bagi semua orang dan
semua kalangan siapapun itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Sebenarnya Pantun Itu?
2. Mengapa Perlu Untuk Mempelajari dan Mengetahui Tentang Pantun?
3. Mengapa Pantun Adalah Pembelajaran yang Penting?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca seputar tentang pantun.
2. Untuk bekal bagi para anak-anak remaja khususnya yang masih bersekolah dalam
pembelajaran mereka.
3. Untuk membangkitkan motivasi banyak orang dalam belajar tentang pantun.
4. Menambah minat banyak warga untuk mempelajari tentang kebahasaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pantun

Pantun adalah salah satu jenis karya puisi lama yang terdiri atas satu bait. Yang mana
satu bait itu terdiri atas 4 larik. Rincian dari 4 baris tersebut yaitu larik pertama dan kedua
merupakan sampiran sedangkan larik ketiga dan larik keempatnya merupakan isi. Rima dari larik
pertama dan larik ketiga adalah sama, sedangkan rima dari larik kedua dan keempat adalah sama.
Kemudian metrum ataupun jumlah suku kata yang sama adalah antara larik pertama dan larik
ketiga yaitu Sembilan suku kata, sedangkan jumlah metrum larik kedua sama dengan jumlah
metrum larik keempat yaitu sepuluh suku kata.

B. Ciri-Ciri Pantun

Sebagaimana layaknya karya sastra, pantun juga memiliki ciri-ciri tersendiri dan berbeda
daripada karya sastra yang lainnya. Uniknya pantun bisa dibuat begitu mudah dan cepat, karena
hanya terdiri dari 4 larik dan tidak banyak suku kata. Adapun ciri-ciri pantun adalah sebagai
berikut ini.

1. Jumlah larik ataupun baris setiap bait terdiri dari empat larik/baris.
2. Jumlah suku kata tiap lariknya adalah terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
3. Adanya persama bunyi atau rima di akhir larik/barisnya yaitu a b a b.

3
C. Pembagian Pantun

Pantun memiliki beberapa pembagian ataupun klasifikasinya, berdasarkan isinya, pantun


dibedakan menjadi atas lima, yaitu:

1. Pantun muda-mudi
2. Pantun teka-teki
3. Pantun jenaka
4. Pantun anak-anak
5. Pantun nasehat orangtua.

D. Contoh Pantun.

1. Pantun muda-mudi

dari bantan ke tanjung kandis


berlayar ditumbang utara
lagi berhadapan mulutnya manis
balik belakang lain bicara

ambil puan di atas batu


hendak berlayar ke benua jawa
jika tuan berkata begitu
esok hari kakanda bawa

4
2. Pantun teka-teki
Ada si tuan pakai celana,
Melihat bintang di malam hari,
Jikalau tuan memang bijaksana,
Binatang apa tanduk di kaki?
(Jawabannya: Ayam Jantan)

Belayar kapal dari Berandan,


Menuju arah Selat Malaka,
Lebar kepala daripada badan,
Apakah itu cobalah terka?
(Jawabannya: Ikan Pari)

3. Pantun jenaka
Anjing bermain dengan tali
Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran

Berenang jauh para ikan


Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang

5
4. Pantun anak-anak
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu saja ada makanan

Kolang kaling es kelapa


Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira

5. Pantun nasihat
Hari rabu memetik salak
Buahnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga

Orang dahulu hidup di goa


Biawak hidup di dalam rawa
Ikuti perintah orang tua
Tiap solat tak lupa berdoa

5
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pantun adalah Puisi Indonesia, tiap bait (kuplet) biasa terdiri atas empat baris yang
bersajak (a-b-a-b) tiap larik biasanya berjumlah empat kata; baris pertama dan baris kedua
biasanya tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi; setiap baris
terdiri dari 8-12 suku kata; merupakan peribahasa sindiran; jawab (pada tuduhan dan sebagainya)
Ciri-ciri pantun dapat dinyatakan yaitu pantun tersusun atas empat baris dalam tiap
baitnya.Baris pertama dan baris kedua berupa sampiran.Baris ketiga dan keempat merupakan isi/
maksud yang hendak disampaikan.Jumlah suku kata dalam tiap baitnya rata-rata berkisar delapan
sampai dua belas.
Jenis pantun dapat dibedakan berdasarkan tingkatan umur pemakainya, berdasarkan
isinya ,dan berdasarkan bentuknya atau susunannya.

2. Daftar pustaka

http://eci-muachpinky.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pantun.html
http://kikinoffitri.blogspot.co.id/2013/09/makalah-pantun.html
http://sule-epol.blogspot.co.id/2017/08/makalah-pantun.html

6
MAKALAH TENTANG
PANTUN

Oleh: Nasya isnaniyah Erika

Kelas: XI-MIA1

TAHUN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai