BAB I Latar Belakang 1. Struktur penyusunan latar belakang 1-11
PENDAHULUAN tidak berbentuk segitiga terbalik (harapan, usaha berbagai pihak, kenyataan dilapangan, solusi) 2. Tidak perlu menyebutkan “mata 1 pelajaran IPA khususnya Fisika” untuk menyebutkan tujuan mata pelajaran Fisika 3. Terdapat kesalahan penulisan, awal 2 kalimat yang tidak dimulai dengan huruf kapital 4. Awal paragraph yang dimulai 3 dengan kata “selain itu” 5. Keterkaitan antar paragraf dan antar 2,3, 4 kalimat yang tidak jelas 6. Kesalahan penulisan seperti 3 “hapalan,berkalaborasi” 7. Struktur kalimat yang tidak jelas 5 SPOK nya 8. Pengulangan permasalahan yang 3,4,6 telah dibahas pada halaman sebelumya 9. Cukup banyak permasalahan 1-11 dipusatkan pada guru, tetapi solusi yang diberikan bukan untuk guru 10. Nilai ujian semester siswa yang 8 dicantumkan di tabel tidak mencantumkan persentase siswa yang tuntas dalam ujian 11. Pengembangan perangkat dilakukan 9 untuk pembelajaran fisika, tetapi harapan yang ingin dicapai untuk pembelajaran sains 12. Penjelasan pembelajaran kooperatif 10-11 tipe STAD berbantuan spider map tidak begitu jelas 13. Penjelasan memilih materi hukum 11 newton untuk dijadikan penelitian tidak dijelaskan Identifikasi dan Tidak dicantumkan batasan masalah, 12 batasan masalah padahal tidak semua masalah yang diidentifikasi akan dicarikan solusinya pada penelitian Definisi istilah Batasan instrument yang divalidasi 20 tidak seharusnya dibuat pada bagian definisi istilah BAB II KAJIAN Landasan Teori 1. Tidak ada keterkaitan antar paragraf 17 PUSTAKA 2. Ada kutipan yang sumbernya tidak 19 dicantumkan di daftar pustaka 3. Batasan nilai karakter yang 10 dan 27 dikembangkan pada penelitian seharusnya juga dicantumkan pada batasan masalah 4. Penulisan awal paragraf seharusnya 31-37 dijorokkan beberapa spasi 5. Sistem penomoran tidak sesuai 31 Misalnya seelah penomoran “a)” dibuat pada tesis tersebut “i” 6. Penulisan untuk pernyataan 38 langsung suatu hukum seharusnya di apit tanda kutip 7. Seharusnya penulisan rumus 39 disertakan dengan nomor rumus 8. Ada penulisan rumus yang tidak 40 tertulis di teori, padahal pernyataan rumusnya sudah dibuatkan 9. Seharusnya kalimat yang dikutip 46 dari pendapat seseorang di apit dengan tanda kutip 10. Pengambilan kalimat yang dikutip 55 sebaiknya di ambil dari sumber utamanya, jangan diambil dari blog atau wordpress 11. Kutipan yang lebih dari 5 baris 57 seharusnya di tulis pada alinea yang berbeda dari alinea lainnya dan ditulis dengan satu spasi 12. Seharusnya mengambil kutipan 57 jangan dari pendapat seseorang yang di tulis pada buku yang ditulis orang lain. Misalnya:Diedrich(Sardiman,2012: 101)
Kajian 1. Seharusnya pada penelitian yang 66-67
Penelitian yang relevan juga dijelaskan perbedaan Relevan penelitian penulis dengan peneliti sebelumnya Kerangka 1. Seharusnya dijelaskan mengenai 69 Berpikir masalah, solusi, dan hasil yang akan dicapai BAB III Model 1. Membuat kutipan seharusnya dari 70 METODE Pengembangan sumber asalnya PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prosedur 1. Tidak perlu menjelaskan teori lagi 74-75 pengembangan pada prosedur pengembangan, cukup dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan pada pengembangan. 2. Tidak terlihat prosedur 73-82 pengembangan yang di ambil dari pendapat Thiagarajan, sedangkan model 4D yang dipakai merupakan penemuan dari Thiagarajan 3. Pengulangan teori silabus,RPP, modul, LKS, dan penilaian yang 76-79 seharusnya pada bagian prosedur pengembangan dijelaskan perbedaan perangkat pembelajaran yang di design dengan perangkat pembelajaran yang ada di sekolah tempat penelitian 4. Rincian untuk menentukan 81-82 efektivitas kurang jelas 5. Penjelasan prosedur pada tahapan 82 penyebaran(disseminate) kembali lagi ke efektivitas Uji Coba Produk 1. Seharusnya fungsi guru fisika tidak 82 sebagai observer, tetapi sebagai praktisi Instrumen 1. Tidak ada validasi komponen 84 pengumpulan 2. Soal tes untuk eektifitas tidak 85 data dijelaskan diberikan untuk pre-test dan post-test Teknik analisis 1. Tidak dijelaskan/dicantumkan 87 data sumber dan alasan menggunakan skala likert 1-4 2. Dasar kategori validitas dan 87-88 praktikalitas yang tidak sama, padahal sama-sama menggunakan skala likert dalam penilaiannya 3. Penjelasan “frekuensi” pada analisis 89 efektivitas tidak jelas 4. Acuan efektif untuk aspek kognitif 90 dan afektif tidak jelas BAB IV HASIL Hasil Penelitian 1. Hasil analisis kurikulum yang 92-100 PENELITIAN dibuktikan dengan wawancara DAN dengan guru dan siswa tidak tampak PEMBAHASAN dihubungkan dengan kesimpulan yang didapatkan pada analisis kurikum tersebut 2. Maksud kata “produk” pada 95 Indikator pencapaian kompetensi aspek kogitif tidak jelas 3. Bukti kalimat “silabus yang 96 digunakan di SMAN 4 Kerinci masih sangat sederhana” tidak ada, begitupun dengan bukti RPPnya. 4. Tidak ada bukti yang jelas dari 97 wawancara mengenai informasi yang didapatkan pada hasil analisis standar proses 5. Informasi mengenai penilaian 97 pembelajaran fisika tidak seharusnya diletakkan di hasil analisis standar proses, seharusnya pada analisis standar penilaian 6. Bukti kalimat “penilaian hanya 98 diberikan berdasarkan ingatan guru saja” tidak ada 7. Ketidak cocokan pernyataan di hasil 98 dan 193- analisis siswa dengan hasil 195 wawancara dengan siswa 8. Contoh design penilaian yang 109 dikembangkan tidak ditampilkan 9. Tidak konsisten dalam menulis 110 jumlah orang (huruf atau angka) 10. Tabel hasil penilaian kognitif siswa tidak mencantumkan persentase 134 siswa yang tuntas 11. Pada tahap develop tidak 126-142 dijelaskan/dicantumkan saran untuk perbaikan perangkat pembelajaran dari guru dan siswa (untuk praktikalitas) 12. Pada tahap penyebaran (disseminate) 143 tidak lagi membahas tentang efektivitas Pembahasan 1. Seharusnya mengaitkan teori dengan 151-179 hasil penelitian yang di dapat Keterbatasan 1. Kalimat yang digunakan kurang 178 Penelitian dapat dimengerti dan kurang komunikatif BAB V Kesimpulan 1. Pada kesimpulan di tahap praktis dan 137 KESIMPULAN, efektif tidak perlu disebutkan IMPLIKASI, “sehingga perangkat pembelajaran DAN SARAN ini sudah dapat diujicobakan dalam pembelajaran di kelas”, karena tahap praktis dan efektif merupakan tahapan uji coba 2. Pada akhir paragraf kesimpulan 138 tidak usah dibuatkan lagi kategori “valid,praktis, dan efektif” untuk perangkat yang dibuat, karena sudah dijelaskan sebelumnya.