dan
validitas
Dasar-dasar Metode Penelitian A-1
KELOMPOK 8
a) Test-retest b) Alternate-form
Reliability Reliability
Misalkan kita melakukan survei karyawan di sebuah perusahaan dan meminta mereka
untuk melaporkan tingkat absensi mereka. Data yang diperoleh ini kemudian dapat kita
validasi menggunakan data absensi yang ada di perusahaan. Oleh karenanya, kita dapat
menilai validitas survei (tingkat absensi dilaporkan oleh karyawan) dengan
menghubungkan kedua kriteria ini. Semakin rendah hubungan antara skor penilaian
karyawan dengan kondisi sebenarnya yang tercatat di perusahaan, maka semakin rendah
pula tingkat validitas item tersebut.
B) predictive validity
Validitas prediktif dapat diukur dengan korelasi antara tes dan kejadian di masa
mendatang (Howitt, Dennis & Cramer, Duncan, 2011). Sebagai contoh, validitas prediktif
digunakan untuk memprediksi pelanggaran yang mungkin akan terjadi di masa depan,
maka variabel yang dapat digunakan dalam ukuran dapat seperti jenis kelamin dan
tingkat keyakinan yang berhubungan dengan konsep yang diukur, sementara kepribadian
tidak terlalu efektif dalam keadaan ini.
A) Known-Group b) Triangulation
Validity Validity
Known-group validity ditentukan menggunakan 4 hipotesis seperti berikut ini (Rodrigues dkk, 2019):
1. Peserta yang bekerja penuh waktu lebih mungkin untuk melaporkan waktu sebagai penghalang
untuk berolahraga.
2. Tidak ada perbedaan antara group related intervention strategies di antara orang dewasa yang
lebih tua (65 tahun keatas) dan orang dewasa paruh baya (17 tahun)
3. Peserta dari status ekonomi yang rendah (kurang dari 20 ribu dollar kemungkinan akan
melaporkan keuangan sebagai penghalang untuk berolahraga).
4. Peserta dengan tempat yang aman untuk berolahraga lebih mungkin aktif secara fisik.
Contoh penerapan
Contoh dari Triangulation Validity yaitu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Johnson, dkk (2017) yang berjudul
“Multiple Triangulation and Collaborative Research Using Qualitative Methods to Explore Decision Making in Pre-Hospital
Emergency Care”. Tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu untuk mengidentifikasi sistem yang mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam setting pre-hospital dengan paramedis (Johnson dkk, 2017).
Data dan jumlah data:
1. Wawancara dengan staf servis ambulans (n=16)
2. Observasi review dokumen dari shift paramedis (n=34)
3. Paramedic accounts (n=10)
4. Rekaman “digital diary” dan staff focus groups (n= 3)
5. Service user focus groups (n=3)
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa fase atau tahapan. Dimana Fase 1: Berfokus pada pemahaman dan konteks
studi yang didalamnya menggunakan wawancara dengan staf servis ambulans dan pengumpulan dari beberapa demografis
dan aturan lokal. Fase 2: Observasi pekerjaan paramedis sehari-hari secara urut, focus groups bersama paramedis, lalu
dilanjutkan dengan focus groups dengan service user. Dan fase 3: Dilakukannya workshop untuk memberi feedback pada
penemuan yang ada (Johnson dkk, 2017).
5. Convergent validity
Validitas konvergen menunjukkan bahwa ukuran yang mengukur hal yang sama atau
memiliki konsep serupa seharusnya berkorelasi satu sama lain secara substansial (Howitt,
Dennis & Cramer, Duncan, 2011).
Misalnya untuk mengetahui validitas konvergen dari tes kecakapan aritmetik, dan kita
ingin mengkorelasikan skor tesnya dengan tes lain yaitu mengukur kemampuan
matematika dasar. Jika berkorelasi tinggi itu merupakan bukti adanya validitas
konvergen. Campbel & Fiske (1959) mengembangkan pendekatan MTMM
(multitrait-multimethod) matrix untuk menunjukkan koefisien korelasi (tinggi ‘T’, rendah
‘R’) dari kedua validitas ini, yang di Djemari (2008:22) deskripsikan agak lebih jelas.
6. Discriminant validity
Validitas ini merupakan kebalikan dari validitas konvergen.
Validitas ini menemukan bukti untuk mendukung tidak
adanya korelasi dengan suatu pengukuran yang memang
tidak berkaitan dan berhubungan dengan apa yang hendak
diukur (Howitt, Dennis & Cramer, Duncan, 2011).
Contoh penerapan
Contoh dari Discriminant Validity kali ini diambil dari salah satu jurnal penelitian yang dilakukan oleh
Crystal R. Hill, dan Jan N. Hughes pada tahun 2007 yang berjudul “An Examination of the Convergent
and Discriminant Validity of The Strengths and Difficulties Questionnaire”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji factor structure dari Strengths and Difficulties Questionnaire yang
dikembangkan oleh Goodman tahun 1997. Sampel yang digunakan kurang lebih 784 orang yang
merupakan anak-anak kelas satu sekolah dasar (SD) yang berisiko gagal dalam pendidikannya di salah
satu sekolah di bagian tenggara Texas. Analisis dilakukan berdasarkan dua fase, yang pertama
menguji factor structure dari SDQ menggunakan confirmatory factor analysis (CFA). Lalu yang kedua
dilakukan analisis perbandingan multigroup menggunakan model latent variable structural equation,
melalui AMOS versi ke 4. Lalu, validitas konvergen dan diskriminan dari skalanya diukur menggunakan
pendekatan MTMM dan confirmatory factor analysis (CFA).
...Cont’d
Perbedaan mendasar antara kedua kriteria ini adalah bahwa keduanya berhubungan dengan berbeda aspek
pengukuran yang. Perbedaan ini dapat diringkas dengan dua set berbeda yang pertanyaan diajukan ketika
menerapkan dua kriteria:
Reliabilitas:
a. Akankah ukuran yang digunakan berulang kali pada individu yang sama menghasilkan hasil yang
serupa? (stabilitas)
b. Akankah ukuran yang digunakan oleh penyelidik yang berbeda menghasilkan hasil yang serupa?
(kesetaraan)
c. Akankah sekumpulan definisi operasional yang berbeda dari konsep yang sama digunakan pada
individu yang sama, menggunakan pengumpulan data yang sama teknik, menghasilkan hasil yang
sangat berkorelasi? Atau, akankah semua item pengukuran konsisten secara internal? (Homogenitas)
Validitas:
a. Apakah ukuran yang digunakan benar-benar mengukur konsep teoritis (variabel)?
referensi
● Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018). Validitas dan Reliabilitas Penelitian (Dengan Analisis NVIVO, SPSS
dan AMOS). Jakarta: Mitra Wacana Media.
● Charter, R. A. (2000). Confidence Interval Formulas for Split-Half Reliability Coefficients. Psychological
Reports, 86(3_suppl), 1168–1170. doi:10.2466/pr0.2000.86.3c.1168
● Cornbach, L. J., & Meehl, P. E. (1955). Construct validity in psychological tests. Psychological Bulletin,
52(4), 281 - 302. doi:https://doi.org/10.1037/h0040957
● Costa, A. S., Fimm, B., Friesen, P., Soundjock, H., Rottschy, C., Gross, T., & Reetz, K. (2012).
Alternate-form reliability of the Montreal cognitive assessment screening test in a clinical setting.
Dementia and geriatric cognitive disorders, 33(6), 379-384.
● Davidson, M. (2014). Known-Groups Validity. In : Michalos A.C. (eds) Encyclopedia of Quality of Life and
Well-Being Research. Springer, Dordrecht. doi:https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_1581
● Ginty, A. T. (2013). Construct Validity. In: Gellman M.D., Turner J.R. (eds) Encyclopedia of Behavioral
Medicine. New York: Springer. doi:https://doi.org/10.1007/978-1-4419-1005-9_861
referensi
● Howitt, D., & Cramer, D. (2011). Introduction to Research Methods in Psychology (Vol. 3). Canada: Essex
: Pearson Education Limited.
● Hill & Hughes. (2007). An Examination of The Convergent and Discriminant Validity of The Strengths
and Difficulties Questionnaire. National Institutes of Health, 380-406.
doi::10.1037/1045-3830.22.3.380
● Imaduddin, M. C., & Utomo, U. H. N. (2012). Efektifitas Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII. HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia), 9(1), 62-75.
● Johnson, dkk. (2017). Multiple Triangulation and Collaborative Research Using Qualitative Methods to
Explore Decision Making in Pre-Hospital Emergency Care. BMC Medical Research Methodology, 17(11),
1-11. doi:10.1186/s12874-017-0290-z
● Matondang, Z. (2009). Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS
UNIMED, 6(1), 87 - 97.
● Neuman, W. L. (2004). Basics of Social Research: Qualitative and Quantitative Approaches (2nd
Edition). Boston: Pearson Education, Inc
referensi
● Ningtyas, A. P. (2017). Uji Reliabilitas Skala Perspektif Akan Masa depan (SPAM) dengan Pendekatan
Test-Retest Reliability menggunakan Rating Scale Dikotomi pada Mahasiswa Psikologi Universitas
Brawijaya (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
● Nurdiani. (2014). Uji Validitas Konstruk Alat Ukur UCLA Loneliness Scale Version 3. 1-11.
● Rodrigues, dkk. (2019). Determining Known-Group Validity and Test-Retest Reliability in The PEQ
(Personalized Exercise Questionnaire). BMC Musculoskeletal Disorders, 20(373), 1-10.
doi:10.1186/s12891-019-2761-3
● Saniy, M. M. A. (2014). Perbandingan prestasi belajar matematika siswa sd negeri sampangan 02
semarang yang mendapat calistung dan tidak mendapat calistung di taman kanak-kanak. Educational
Psychology Journal, 3(1).
● Sarwiningsih, R. (2017). Komparasi Ketepatan Estimasi Koefisien Reliabilitas Tes Ujian Nasional Kimia
Provinsi Jambi Tahun Ajaran 2014/2015. JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia), Vol 2, No 1, 34-42.
● Setyorini, H., & Santoso, I. (2017). Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM
(Studi Kasus: Restoran WS Soekarno Hatta Malang). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen
Agroindustri, 5(1), 46-53.
Terima
kasih