Hipotesis
Disusun Oleh : Deka Kusnadi
A. Statistik dan Penelitian
1. Hipotesis Deskriptif
2. Hipotesis Komparatif
3. Hipotesis Hubungan
.
1 Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan.
Contoh :
a. Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X ?
b. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X ?
Dari dua pernyataan diatas dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut :
a. Daya tahan lampu merk X = 800 jam
b. Gaya kepemimpinan di lembaga X tealah mencapai 70% dari yang diharapkan
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0 ) dan hipotesis alternatif (Ha)
selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat
keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti Ha diterima.
2). Seorang peneliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A = 450 jam dan B = 600 jam.
Hipotesis statistiknya adalah :
Lampu A : Lampu B :
H0 :𝜇 = 450 jam H0 : 𝜇 =600 jam
Ha :𝜇 ≠ 450 jam Ha : 𝜇 ≠600 jam
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih
pada sampel yang berbeda.
Contoh rumusan masalah komparatif dan hipotesisnya :
Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B ?
Rumusan Hipotesis adalah :
a) Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan B.
b) Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk A.
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
Rumusan uji hipotesis dua
Ha : 𝜇1 ≠ 𝜇2 pihak
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubunga
Contoh rumusan masalahnya :
“Apakah ada hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektifitas Kerja ?”
Rumus dan hipotesisnya
H0 : Tidak ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja.
Ha : Ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja
Hipotesis statistiknya adalah ;
H0 : 𝜌=0
H0 : 𝜌≠0 ( 𝜌 = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)
C. Taraf Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Jadi, semakin kecil taraf kesalahan yang ditetapkan, maka interval estimatenya semakin lebar,
sehingga tingkat ketelitian taksiran semakin rendah.
D. Dua Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kesalahan yang dapat terjadi, dikenal
dengan nama-nama :
1) Kesalahan tipe I yaitu menolak hipotesis (H0 ) yang seharusnya tidak ditolak atau H0 ditolak
padahal H0 benar. Kesalahan ini disebut kesalahan α..
2) Kesalahan tipe II yaitu tidak menolak hipotesis (H0 ) yang seharusnya ditolak atauH0
diterima padahal H0 salah. Kesalahan ini disebut kesalahan β
Keadaan Sebenarnya
Untuk dapat memutuskan apakah H0 ditolak atau diterima, maka diperlukan kriteria tertentu
misalkan menggunakan perhitungan t dengan menggunakan rumus t sehingga diperoleh t hitung.
Kemudian dicari t tabel dari tabel t dengan 𝛼 tertentu. Nilai t tabel dua pihak dan satu pihak dengan
𝛼 tertentu diperoleh dengan melihat daftar atau tabel t n nilai.
Asumsi-asumsi yang diperlukan sebelum melakukan pengujian
hipotesis adalah :
1) Data yang akan diuji tersebut berasal dari sampel atau populasi . Jika menggunakan data sampel,
maka rata – ratanya adalah 𝜇. Dan jika menggunakan data populasi, maka rata – ratanya adalah 𝜎.
2) Data yang diuji berdistribusi normal.
Langkah – langkah Pengujian Hipotesis adalah sebagai berikut:
Di mana :
̅ = rata-rata data yang ada 5. Cari 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝜇0 = rata-rata sekarang 6. Tentukan kriteria pengujian.
𝑠 = simpangan baku 7. Bandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑛 = jumlah data sampel 8. Buat kesimpulan
4. Tentukan taraf signifikansi (𝛼).
Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis
Uji pihak kiri digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih besar atau sama dengan
(≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil (<)”.
Hipotesis statistiknya :
H0 : 𝜇0 ≥𝜇1
Ha : 𝜇0 <𝜇1
Kriteria Pengujian :
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
Contoh :
Suatu perusahaan lampu pijar merk Laser, menyatakan bahwa daya tahan lampu yang dibuat paling
sedikit 400 jam. Berdasarkan pernyataan produsen tersebut, maka lembaga konsumen akan
melakukan pengujian, apakah daya tahan lampu itu betul 400 jam atau tidak, sebab ada keluhan dari
masyarakat yang menyatakan bahwa lampu pijar merk Laser tersebut cepat putus. Untuk
membuktikan pernyataan produsen lampu pijar tersebut, maka dilakukan penelitian melalui uji coba
terhadap daya tahan 25 lampu yang diambil secara random. Dari uji coba diperoleh data tentang daya
tahan 25 lampu
450 390 400 480 500 380 350 400 340 300 300
345 375 425 400 425 390 340 350 360 300 200
300 250 400
Penyelesaian:
3. Uji Satu Pihak Untuk Pihak Kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan
hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih besar (>)”.
Hipotesis statistiknya :
H0 : 𝜇0≤𝜇1
Ha : 𝜇0>𝜇1
Kriteria Pengujian :
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤+𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
Contoh
Karena terlihat ada kelesuan dalam perdagangan jeruk, maka akan dilakukan penelitian untuk
mengetahui berapa kg jeruk yang dapat terjual oleh pedagang pada setiap hari. Berdasarkan
pengamatan sepintas terhadap perdagangan jeruk, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa
pedagang jeruk tiap hari paling banyak dapat menjual 100 kg jeruk kepada konsumen.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan data terhadap 20 pedagang jeruk.
Pengambilan sampel 20 pedagang jeruk dilakukan secara random. Data dari 20 pedagang diberikan
data sebagai berikut :
98 80 120 90 70 100 60 85 95 100
70 95 90 85 75 90 70 90 60 110
Penyelesaian :
Sekian & Terima Kasih