Anda di halaman 1dari 23

Konsep Dasar Pengujian

Hipotesis
Disusun Oleh : Deka Kusnadi
A. Statistik dan Penelitian

Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang


parameter populasi.
Hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi melalui data – data sampel.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berdasarkan pada populasi, atau
sampling total, atau sensus dengan tidak melakukan pengujian hipotesis.
 Deskriptif dalam statistik merupakan penelitian yang didasarkan pada populasi.
 Deskriptif dalam penelitian menunjukkan tingkat eksplanasi yaitu menanyakan
tentang variabel mandiri.
Pengujian hipotesis adalah langkah-langkah yang dilakukan dengan tujuan untuk
memutuskan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak
Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter populasi.
Hipotesis dalam penelitan merupaka jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada
suatu penelitian.
Apakah hipotesis itu benar atau salah. H0 dapat berisikan tanda kesamaan (equality
seperti : = ,≤ , atau ≥. Bilamana H0 berisi tanda kesamaan yang tegas (strict equality
sign) = , maka Ha akan berisi tanda tidak sama (not-equality sign). Jika H0 berisikan
tanda ketidaksamaan yang lemah (weak inequality sign) ≤ , maka Ha akan berisi
tanda ketidaksamaan yang kuat (stirct inequality sign) > ; dan jika H0 berisi ≥, maka
Ha akan berisi <.
Sebagai contoh :
H0 : ̅ =𝜇 Ha : ̅ ≠ 𝜇
H0 : ̅ ≤𝜇 Ha : ̅ >𝜇
H0 : ̅ ≥ 𝜇 Ha : ̅ <𝜇
B. Tiga Bentuk Rumusan Hipotesis

 1. Hipotesis Deskriptif
 2. Hipotesis Komparatif
 3. Hipotesis Hubungan
.
1 Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif merupakan dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan.
Contoh :
a. Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X ?
b. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X ?
Dari dua pernyataan diatas dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut :
a. Daya tahan lampu merk X = 800 jam
b. Gaya kepemimpinan di lembaga X tealah mencapai 70% dari yang diharapkan
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0 ) dan hipotesis alternatif (Ha)
selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat
keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti Ha diterima.

Contoh pernyataan yang dapat dirumuskan hipotesis deskriptif-statistiknya :


1). Suatu perusahaan minimum harus mengikuti ketentuan, bahwa salah satu unsur kimia
hanya boleh dicampurkan paling banyak 1%. Dengan demikian rumusan hipotesis statistik
adalah :
H0 :𝜇≤0,01
H0 :𝜇>0,01

2). Seorang peneliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A = 450 jam dan B = 600 jam.
Hipotesis statistiknya adalah :
Lampu A : Lampu B :
H0 :𝜇 = 450 jam H0 : 𝜇 =600 jam
Ha :𝜇 ≠ 450 jam Ha : 𝜇 ≠600 jam
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih
pada sampel yang berbeda.
Contoh rumusan masalah komparatif dan hipotesisnya :
Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B ?
Rumusan Hipotesis adalah :
a) Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan B.
b) Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk A.
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
Rumusan uji hipotesis dua
Ha : 𝜇1 ≠ 𝜇2 pihak

H0 :𝜇1 ≥ 𝜇2 Rumusan uji hipotesis satu


Ha :𝜇1< 𝜇2 pihak
3. Hipotesis Assosiatif (Hubungan)

Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubunga
Contoh rumusan masalahnya :
“Apakah ada hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektifitas Kerja ?”
Rumus dan hipotesisnya
H0 : Tidak ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja.
Ha : Ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja
Hipotesis statistiknya adalah ;
H0 : 𝜌=0
H0 : 𝜌≠0 ( 𝜌 = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)
C. Taraf Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis

Terdapat dua cara menaksir yaitu :


 A point estimate (titik taksiran)
Suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai data sampel.
 Interval estimate (taksiran interval)
Suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data sampel.
1. Daya tahan kerja orang Indonesia ditaksir 10 jam/hari. Hipotesis bersifat point estimate,
kemungkinan kesalahan tinggi, misal 100%.
2. Daya tahan kerja orang Indonesia antara 8 sampai 12 jam/hari. ( terdapat daerah taksiran)
3. Daya tahan kerja orang Indonesia antara 6 sampai dengan 14 jam/hari. Daerah taksiran lebih
besar, sehingga kemungkinan kesalahan lebih kecil, misal 1%.

Jadi, semakin kecil taraf kesalahan yang ditetapkan, maka interval estimatenya semakin lebar,
sehingga tingkat ketelitian taksiran semakin rendah.
D. Dua Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis

Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kesalahan yang dapat terjadi, dikenal
dengan nama-nama :
1) Kesalahan tipe I yaitu menolak hipotesis (H0 ) yang seharusnya tidak ditolak atau H0 ditolak
padahal H0 benar. Kesalahan ini disebut kesalahan α..
2) Kesalahan tipe II yaitu tidak menolak hipotesis (H0 ) yang seharusnya ditolak atauH0
diterima padahal H0 salah. Kesalahan ini disebut kesalahan β

Keadaan Sebenarnya

Keputusan Hipotesis Benar Hipotesis Salah

Terima Hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II

Menolak Hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan


Level of significant atau tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh
peneliti terlebih dahulu sebelum hipotesis diuji, biasanya tingkat signifikansi (tingkat kesalahan)
yang di ambil adalah 1% dan 5%
E. Prosedur Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ada tiga macam yaitu :


 1. Uji dua pihak
 2. Uji satu pihak yaitu pihak kanan
 3. Uji satu pihak yaitu pihak kiri

Untuk dapat memutuskan apakah H0 ditolak atau diterima, maka diperlukan kriteria tertentu
misalkan menggunakan perhitungan t dengan menggunakan rumus t sehingga diperoleh t hitung.
Kemudian dicari t tabel dari tabel t dengan 𝛼 tertentu. Nilai t tabel dua pihak dan satu pihak dengan
𝛼 tertentu diperoleh dengan melihat daftar atau tabel t n nilai.
Asumsi-asumsi yang diperlukan sebelum melakukan pengujian
hipotesis adalah :

1) Data yang akan diuji tersebut berasal dari sampel atau populasi . Jika menggunakan data sampel,
maka rata – ratanya adalah 𝜇. Dan jika menggunakan data populasi, maka rata – ratanya adalah 𝜎.
2) Data yang diuji berdistribusi normal.
Langkah – langkah Pengujian Hipotesis adalah sebagai berikut:

1.Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.


2.Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
3. Hitung 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 atau 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑥ҧ − 𝜇0
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠
𝑛

Di mana :
̅ = rata-rata data yang ada 5. Cari 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝜇0 = rata-rata sekarang 6. Tentukan kriteria pengujian.
𝑠 = simpangan baku 7. Bandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑛 = jumlah data sampel 8. Buat kesimpulan
4. Tentukan taraf signifikansi (𝛼).
Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis

1. Uji Dua Pihak ( Two Tail Test )


Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (𝐻0 = ) dan hipotesis alternatifnya (𝐻𝑎 ≠)
Hipotesis statistiknya :
H0 : 𝜇 = 𝜇0
Ha : 𝜇 ≠ 𝜇0
Kriteria Pengujian :
Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤ +𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
Contoh :
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga
(pelayan toko) di Jakarta adalah 4 jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang yang diambil secara random terhadap pelayanan
toko yang dimintai keterangan masing-masing memberikan data sebagai berikut :
3234567853456678853456234563233
Penyelesaian :
1. Ho : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta adalah 4 jam / hari.
Ha : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta bukan 4 jam / hari.
2. Ho : 𝜇 = 4 jam / hari
Ha : 𝜇 ≠ 4 jam / hari
3. Menghitung 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
4.Taraf signifikansinya
5.Menghitung 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
6. Kriteria pengujian
7. Bandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
8. Buat kesimpulan.
2. Uji Satu Pihak Untuk Pihak Kiri

Uji pihak kiri digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih besar atau sama dengan
(≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil (<)”.
Hipotesis statistiknya :
H0 : 𝜇0 ≥𝜇1
Ha : 𝜇0 <𝜇1
Kriteria Pengujian :
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
Contoh :

 Suatu perusahaan lampu pijar merk Laser, menyatakan bahwa daya tahan lampu yang dibuat paling
sedikit 400 jam. Berdasarkan pernyataan produsen tersebut, maka lembaga konsumen akan
melakukan pengujian, apakah daya tahan lampu itu betul 400 jam atau tidak, sebab ada keluhan dari
masyarakat yang menyatakan bahwa lampu pijar merk Laser tersebut cepat putus. Untuk
membuktikan pernyataan produsen lampu pijar tersebut, maka dilakukan penelitian melalui uji coba
terhadap daya tahan 25 lampu yang diambil secara random. Dari uji coba diperoleh data tentang daya
tahan 25 lampu
450 390 400 480 500 380 350 400 340 300 300
345 375 425 400 425 390 340 350 360 300 200
300 250 400
Penyelesaian:
3. Uji Satu Pihak Untuk Pihak Kanan

Uji pihak kanan digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan
hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih besar (>)”.
Hipotesis statistiknya :
H0 : 𝜇0≤𝜇1
Ha : 𝜇0>𝜇1
Kriteria Pengujian :
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤+𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
Contoh

Karena terlihat ada kelesuan dalam perdagangan jeruk, maka akan dilakukan penelitian untuk
mengetahui berapa kg jeruk yang dapat terjual oleh pedagang pada setiap hari. Berdasarkan
pengamatan sepintas terhadap perdagangan jeruk, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa
pedagang jeruk tiap hari paling banyak dapat menjual 100 kg jeruk kepada konsumen.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan data terhadap 20 pedagang jeruk.
Pengambilan sampel 20 pedagang jeruk dilakukan secara random. Data dari 20 pedagang diberikan
data sebagai berikut :
98 80 120 90 70 100 60 85 95 100
70 95 90 85 75 90 70 90 60 110
Penyelesaian :
Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai