pernyataan tentang bentuk fungsi suatu variabel atau tentang nilai sebenarnya suatu
parameter. Suatu pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan
keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis
yang sedang dipersoalkan/diuji.
Hipotesis (atau lengkapnya hipotesis statistik) merupakan suatu anggapan atau
suatu dugaan mengenai populasi. Sebelum menerima atau menolak sebuah hipotesis,
seorang peneliti harus menguji keabsahan hipotesis tersebut untuk menentukan apakah
hipotesis itu benar atau salah . H0 dapat berisikan tanda kesamaan (equality sign)
seperti : = , , atau . Bilamana H0 berisi tanda kesamaan yang tegas (strict equality
sign) = , maka Ha akan berisi tanda tidak sama (not-equality sign). Jika H0 berisikan
tanda ketidaksamaan yang lemah (weak inequality sign ) , maka Ha akan berisi tanda
ketidaksamaan yang kuat (stirct inequality sign ) > ; dan jika H0 berisi , maka Ha
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis.
Hupo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya.
Sedangkan thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan
sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, sehingga
istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.
Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter
populasi. Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi,
melalui data-data sampel. Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis,
yaitu hipotesis nol dan alternatif. Pada statistik, hipotesis nol diartikan sebagai tidak
adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan
antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji
adalah hipotesis nol, karena memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan
data populasi dengan sampel.selanjutnya hipotesis alternatif adalah lawan hipotesis
nol, yang berbunyi ada perbedaan antara data populasi dengan data sampel.
Hipotesis dibagi menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka
rumusan hipotesis dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu hipotesis deskriptif
(pada satu sampel atau variabel mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan),
komparatif dan hubungan.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan atau hubungan. Dalam perumusan hipotesis statistik, antara
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu
ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas,
: > 0,01
Suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing di lembaga itu,
paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Rumusan hipotesis
statistik adalah :
0: 0,90
: < 0,90
Seorang peneliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A = 450 jam dan B =
0 : 1 2
0 : 1 2
Rumus dan hipotesis nolnya adalah : Tidak ada hubungan antar gaya
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kesalahan yang dapat
terjadi, dikenal dengan nama-nama :
1. Kesalahan tipe I yaitu menolak hipotesis (H0) yang seharusnya tidak ditolak atau Ho
ditolak padahal Ho benar. Kesalahan ini disebut kesalahan ..
2. Kesalahan tipe II yaitu tidak menolak hipotesis (H0) yang seharusnya ditolak atau
Ho diterima padahal Ho salah. Kesalahan ini disebut kesalahan .
tertentu diperoleh dengan melihat daftar atau tabel t. Sebelum mengadakan pengujian
hipotesis, maka asumsi asumsi yang berlaku hendaklah dipenuhi terlebih dahulu.
1. Nyatakanlah data yang akan diuji tersebut berasal dari sampel atau populasi. Jika
menggunakan data sampel, maka rata ratanya adalah . Dan jika menggunakan
hitung =0
Di mana : = rata-rata data yang ada
0 = rata-rata sekarang
= simpangan baku
= jumlah data sampel
Jika diketahui, maka adalah :
0
hitung =
0 = rata-rata sekarang
= simpangan baku
seperti langkah 4,
= 1
8. Buatlah kesimpulannya
Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis digambarkan seperti tabel berikut ini
1. Uji Dua Pihak ( Two Tail Test )
Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H 0) berbunyi sama dengan dan
hipotesis alternatifnya (H a) berbunyi tidak sama dengan
Hipotesis statistiknya :
H0 : = 0
Ha : 0
Kriteria Pengujian :
Jika +
Contoh soal :
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan
bahwa daya tahan berdiri pramuniaga (pelayan toko) di Jakarta adalah 4 jam/hari.
Berdasarkan sampel 31 orang yang diambil secara random terhadap pelayanan toko
yang dimintai keterangan masing-masing memberikan data sebagai berikut :
323456 7853456678853456234563233
Penyelesaian :
Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka
Menentukan H0 dan Ha dalam bentuk kalimat
H0 : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta adalah 4 jam / hari.
Ha : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta bukan 4 jam / hari.
Menentukan H0 dan Ha dalam bentuk statistik
H0 : = 4 jam / hari
Ha : 4 jam / hari
Menghitung thitung
n = 31 ; 0 = 4 jam / hari
=
3+2+3++3+3 144
= = = 4,645
31 31
2 ( ) 2
=
(1)
31(768)(144) 2
=
31(30)
2380820736
=
930
3072
= = 1,81
930
0
=
4,6454
= 1,81 = 1,98
31
= 1 = 31 1 = 30
Kesimpulannya :
H0 yang berbunyi : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta = 4 jam / hari
diterima. Sebaliknya Ha yang berbunyi : Daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta
4 jam / hari ditolak.
2. Uji Satu Pihak Untuk Pihak Kiri
Uji pihak kiri digunakan apabila : hipotesis nol (H0) berbunyi lebih besar
atau sama dengan () dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih kecil (<).
Hipotesis statistiknya :
H0 : 0 1
Ha : 0 < 1
Kriteria Pengujian :
Jika
Contoh soal :
Suatu perusahaan lampu pijar merk Laser, menyatakan bahwa daya tahan lampu
yang dibuat paling sedikit 400 jam. Berdasarkan pernyataan produsen tersebut,
maka lembaga konsumen akan melakukan pengujian, apakah daya tahan lampu itu
betul 400 jam atau tidak, sebab ada keluhan dari masyarakat yang menyatakan
bahwa lampu pijar merk Laser tersebut cepat putus.
Untuk membuktikan pernyataan produsen lampu pijar tersebut, maka dilakukan
penelitian melalui uji coba terhadap daya tahan 25 lampu yang diambil secara
random. Dari uji coba diperoleh data tentang daya tahan 25 lampu sebagai berikut:
450 390 400 480 500 380 350 400 340 300 300
345 375 425 400 425 390 340 350 360 300 200
300 250 400
Penyelesaian:
Menulis H0 dan Ha dalam bentuk kalimat
H0 : Daya tahan lampu yang dibuat paling sedikit 400 jam
Ha : Daya tahan lampu yang dibuat lebih kecil dari 400 jam
Menulis H0 dan Ha dalam bentuk statistik
H0 : 0 400 jam
Menghitung thitung
n = 25 ; 0 = 400 jam
=
450+390+400+.+250+400 9150
= = = 366
25 25
2 ( ) 2
=
(1)
25(3460700)(9150)2
=
25(24)
8651750083722500
=
600
2795000
= = 68,25
600
0
=
366400
= 68,25 = 2,49
25
= 1 = 25 1 = 24
Dengan menggunakan uji satu pihak untuk pihak kiri . Maka diperoleh t tabel = 1,711
Menentukan kriteria pengujian
Jika , Maka H0 diterima dan Ha ditolak
Kesimpulannya :
Pernyataan produsen lampu, yang menyatakan bahwa daya tahan lampu pijar merk
Laser paling sedikit 400 jam ditolak dan daya tahan lampu lebih kecil dari 400 jam
diterima.
3. Uji Satu Pihak Untuk Pihak Kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila : hipotesis nol (H 0) berbunyi lebih kecil
atau sama dengan () dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih besar (>).
Hipotesis statistiknya :
H0 : 0 1
Ha : 0 > 1
Kriteria Pengujian :
Jika +
Ha : Pedagang jeruk tiap hari dapat menjual lebih dari 100 kg jeruk kepada
konsumen.
Menulis H0 dan Ha dalam bentuk statistik
H0 : 0 100 kg/hr
Menghitung thitung
n = 20 ; 0 = 100 kg/hr
=
98+80+120++60+110 1733
= = = 86,65
20 20
2 ( ) 2
=
(1)
20(154929) (1733) 2
=
20(19)
30985803003289
=
380
95291
= = 15,83
380
0
=
86,65100
= 15,83 = 3,77
20
= 1 = 20 1 = 19
Dengan menggunakan uji satu pihak untuk pihak kanan, maka diperoleh t tabel =
1,729
Kriteria pengujian satu pihak untuk pihak kanan :
Jika + , Maka H0 diterima
Kesimpulannya :
Pedagang jeruk tiap hari paling banyak dapat menjual 100 kg jeruk kepada
konsumen adalah betul.
kesalahan dan taraf kekeliruan. Taraf signifikansi dinyatakan dalam dua atau tiga
desimal atau dalam persen. Lawan dari taraf signifikansi atau tanpa kesalahan ialah
taraf kepercayaan. Jika taraf signifikansi = 5%, maka dengan kata lain dapat disebut
taraf kepercayaan = 95%. Demikian seterusnya.
Dalam penelitian sosial, besarnya biasanya diambil 5% atau 1% (0,05 atau
0,01). Arti = 0,01 ialah kira kira 1 dari 100 kesimpulan akan menolak hipotesis
yang seharusnya diterima. Atau dengan kata lain kira kira 99% percaya bahwa kita
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif
dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan.
Y = a + b1.X1 + b2.X2
Keterangan:
Y = Variabel Terikat
X1 dan X2 = Variabel Bebas
a = Intersep
b1 dan b2 = konstanta
Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat
dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau
signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial.
Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Sama halnya dengan Uji F, Uji t juga bisa dilakukan dengan bantuan software SPSS,
apabila ingin mempelajari Langkah Uji t dengan Software SPSS 21
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Purnomo Setiady dan Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika Edisi Kedua.
Jakarta : PT Bumi Aksara
Akdon dan Riduwan .2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika . Bandung :
Alfabeta.
Hamid, H.M. Akib dan Nar Herrhyanto. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Harinaldi, 2005. Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains . Jakarta : Erlangga.
Hasan, M. Iqbal. 2011. Pokok Pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta
:PT Bumi Aksara
Rachman,Maman dan Muchsin . 1996. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang : CV. IKIP
Semarang Press
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi statistika dalam Penelitian.
pustaka ceria : Bandung