Anda di halaman 1dari 25

HIPOTESIS

Oleh
Lukman Harun

Universitas PGRI Semarang


Pengertian Hipotesis
• Hipotesis : Kesimpulan sementara atau dugaan logis
tentang keadaan populasi
• Secara statistik Hipotesis menyatakan parameter
populasi dari suatu variabel yang terdapat dalam
populasi dan dihitung berdasarkan statistik sampel.
• Karena merupakan dugaan sementara, maka
hipotesis mungkin benar, tetapi mungkin juga tidak
benar
• tujuan pengujian hipotesis adalah kita ingin
mendapatkan kesimpulan mengenai suatu populasi
berdasarkan sampel yang kita miliki
Kesimpulan dari pengujian hipotesis secara statistik
hanya berupa menerima atau menolak hipotesis dan
ini tidak membuktikan kebenaran hipotesis karena
statistika sama sekali tidak melakukan pembuktian
Contoh:
• Bila kita ingin mengetahui pendapat mahasiswa
tentang kelangkaan BBM dan menanyakan kepada
seluruh mahasiswa → sensus → analisis deskriptif
→ tidak perlu uji hipotesis.
• Tetapi bila kita hanya mengambil sampel
mahasiswa → uji hipotesis → untuk membuktikan
jawaban dari sampel bisa mewakili jawaban seluruh
mahasiswa
Sebelum menerima atau menolak sebuah hipotesis, seorang
peneliti harus menguji keabsahan hipotesis tersebut untuk
menentukan apakah hipotesis itu benar atau salah. H0 dapat
berisikan tanda kesamaan (equality sign) seperti : atau .
Bilamana H0 berisi tanda kesamaan yang tegas (strict
equality sign) = , maka Ha akan berisi tanda tidak sama (not-
equality sign). Jika H0 berisikan tanda ketidaksamaan yang
lemah (weak inequality sign) , maka Ha akan berisi tanda
ketidaksamaan yang kuat (stirct inequality sign) > ; dan jika
H0 berisi , maka Ha akan berisi <.
Sebagai contoh :

 
Tipe-tipe Hipotesis Statistik
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu
variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau
hubungan.
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol
(H0) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila
salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga
dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak
pasti Ha diterima. Hipotesis statistik dinyatakan melalui
simbol-simbol.
Contoh
• Suatu perusahaan minimum harus mengikuti ketentuan, bahwa
salah satu unsur kimia hanya boleh dicampurkan paling banyak
1%. Dengan demikian rumusan hipotesis statistik adalah :

• Suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing


di lembaga itu, paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan
Tinggi Negeri. Rumusan hipotesis statistik adalah :

• Seorang peneliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A


= 450 jam dan B = 600 jam. Hipotesis statistiknya adalah :
Lampu A : Lampu B :
jam jam
jam jam
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel
yang berbeda.
Contoh:
Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B ?
Rumusan Hipotesis adalah :
• Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu
merk A dan B.
• Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan
lampu merk A.
• Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan
lampu merk A.
3. Hipotesis Hubungan (Assosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang
menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih.
Contoh rumusan masalahnya adalah “Apakah ada
hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan
Efektifitas Kerja ?”
Rumus dan hipotesis nolnya adalah : Tidak ada
hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas
kerja.
Hipotesis statistiknya adalah:

( = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)


Tipe – tipe Kesalahan
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua
macam kesalahan yang dapat terjadi, dikenal dengan
nama-nama :
• Kesalahan tipe I yaitu menolak hipotesis (H0) yang
seharusnya tidak ditolak atau Ho ditolak padahal Ho
benar. Kesalahan ini disebut kesalahan α. 
• Kesalahan tipe II yaitu tidak menolak hipotesis (H0)
yang seharusnya ditolak atau Ho diterima padahal
Ho salah. Kesalahan ini disebut kesalahan β.
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ada tiga macam yaitu :
• Uji dua pihak
• Uji satu pihak yaitu pihak kanan
• Uji satu pihak yaitu pihak kiri
Untuk dapat memutuskan apakah H0 ditolak atau diterima,
maka diperlukan kriteria tertentu dengan nilai tertentu baik
dari hasil perhitungan maupun hasil dari tabel. Kedua hasil
tersebut dibandingkan. Dalam hal ini dimisalkan
menggunakan perhitungan t dengan menggunakan rumus t
sehingga diperoleh thitung. Kemudian dicari ttabel dari tabel t
dengan tertentu. Nilai ttabel dua pihak dan satu pihak dengan
tertentu diperoleh dengan melihat daftar atau tabel t. Sebelum
mengadakan pengujian hipotesis, maka asumsi – asumsi yang
berlaku hendaklah dipenuhi terlebih dahulu.
Langkah – langkah Pengujian Hipotesis
Tingkat Signifikansi Amatan
• disebut juga taraf signifikansi, taraf arti, taraf nyata atau
probability = p, taraf kesalahan dan taraf kekeliruan.
Taraf signifikansi dinyatakan dalam dua atau tiga
desimal atau dalam persen. Lawan dari taraf signifikansi
atau tanpa kesalahan ialah taraf kepercayaan. Jika taraf
signifikansi = 5%, maka dengan kata lain dapat disebut
taraf kepercayaan = 95%. Demikian seterusnya.
• Dalam penelitian sosial, besarnya biasanya diambil 5%
atau 1% (0,05 atau 0,01). Arti ialah kira – kira 1 dari
100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya
diterima. Atau dengan kata lain kira – kira 99% percaya
bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar.
Tugas Terstruktur
Dari hasil tes matematika standar pada suatu
populasi, biasanya diperoleh rata-rata 70. Seorang
peneliti mencobakan metode baru dengan harapan
bahwa metode baru tersebut dapat meningkatkan
prestasi matematika siswa. Setelah metode baru
tersebut diujicobakan, diambil random 6 siswa. Nilai-
nilai mereka setelah dites adalah : 70 71 68 80
84 53. Jika α = 5%, apakah dapat disimpulkan
bahwa metode baru tersebut dapat meningkatkan
prestasi siswa?

Anda mungkin juga menyukai