Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam usaha untuk memperoleh kesimpulan, biasanya didahului oleh
pengandaian atau asumsi mengenai populasi yang bersangkutan. Pengandaian ini, yang
mungkin betul ataupun mungkin tidak betul, disebut hipotesis statistis atau disingkat
hipotesis. Hipotesis seperti yang diketahui adalah dugaan yang mungkin benar, atau
mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika
faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu
sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang
dikumpulkan. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat
sementara. Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena,
melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat
diambil dari hasil-hasil serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-
penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang
masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari statistik dan penelitian
1.2.2 Apa sajakah bentuk rumusan dari hipotesis
1.2.! "agaimanakah tahap-tahap pengujian hipotesis
1.2.# Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis
1.2.$ "agaimanakah taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis
1.2.% "erapakah kesalahan dalam pengujian hipotesis
1.3 Tujuan an Man!aat
1.!.1 &engetahui pengertian dari statistik dan penelitian.
1.!.2 &engetahui bentuk rumusan dari hipotesis.
1.!.! &engetahui tahap-tahap pengujian hipotesis.
1.!.# &engetahui jenis-jenis pengujian hipotesis.
1.!.$ &engetahui taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis.
1.!.% &engetahui kesalahan dalam pengujian hipotesis
BAB II
PEMBAHA"AN
A. "TATI"TI# an PENELITIAN
1
'stilah hipotesis berasal dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata yaitu (Hupo)
*sementara+ dan (thesis) *peryataan atau teori+. ,arena hipotesis merupakan pernyataan
sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. ,emudian
para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antar
-ariabel atau lebih *,erlinger, 1./!011+ dalam *2idu3an, 244%01%2+.
Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang
parameter populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan sampel * 5 rata-
rata6 s 5 simpangan baku6 s
2
5 -arians6 r 5 koefisien korelasi+, dan parameter adalah
ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi *7 5 rata-rata, 5 simpangan baku,
2
5
-arians, 5 koefisien korelasi+. Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap
parameter populasi, melalui data-data sampel *lihat 8ambar #.1+. Penelitian yang
didasarkan pada data populasi, atau sampling total, atau sensus dengan tidak melakukan
pengujian hipotesis statistik dari sudut pandanng statistik disebut penelitian deskriptif.
$am%ar &.1 H'()tes's "tat'st'k
9erdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut statistik dan penelitian.
Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai ja3aban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. 2umusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan
dua -ariabel atau lebih, perbandingan *komparasi+, atau -ariabel mandiri *deskripsi+.
Disini terdapat perbedaan lagi pengertian deskriptif dalam penelitian dan dalam statistik.
Seperti telah dikemukakan deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan
pada populasi *tidak ada sampel+, sedangkan deskriptif dalam penelitian menunjukkan
tingkat ekplanasi yaitu menanyakan tentang -ariabel mandiri *tidak dihubungkan dan
dibandingkan+. :ontoh, seberapa tinggi disiplin kerja pega3ai negeri, dan lain-lain.
2
Parameter
*ukuran populasi+
7
7
1
0 7
2
0 7
n
Statistik *ukuran
sampel+
1
0
2
0
n
S
r
2eduksi
&embuat 8eneralisasi 5
menguji Hipotesis
Statistik
Dengan demikian, penelitian yang didasarkan pada data populasipun dapat dirumuskan
hipotesis dan mengujinya. Pengujian bisa pakai statistik deskriptif atau tanpa statistik.
Dalam statistik dan penelitian terdapat dua ma;am hipotesis, yaitu hipotesis nol dan
alternatif. Pada statistik, hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara
parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan
ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena
memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan data populasi dengan sampel.
Selanjutnya hipotesis alternatif adalah la3annya hipotesis nol, yang berbunyi adanya
perbedaan antara data populasi dengan data sampel. Se;ara ringkas hipotesis dalam
statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter populasi sedangkan hipotesis
dalam penelitian merupakan ja3aban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu
penelitian.
Dalam penelitian, hipotesis nol juga menyatakan (tidak ada), tetapi bukan tidak
adanya perbedaan antara populasi dan data sampel, tetapi bisa berbentuk tidak adanya
hubungan antara satu -ariabel dengan -ariabel lain, tidak adanya perbedaan antara satu
-ariabel atau lebih pada populasi<sampel yang berbeda, dan tidak adanya perbedaan
antara yang diharapkan dengan kenyataan pada satu -ariabel atau lebih untuk populasi
atau sampel yang sama.
B. T'ga Bentuk Rumusan H'()tes's
&enurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat
dikelompokkan menjadi tiga ma;am, yaitu hipotesis deskriptif *pada satu sampel atau -ariabel
mandiri < tidak dibandingkan dan dihubungkan+, komparatif dan hubungan.
1. H'()tes's Deskr'(t'!
Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu -ariabel mandiri, tidak
memuat perbandingan atau hubungan. Sebagai ;ontoh, bila rumusan masalh penelitian
sebagai berikut ini, maka hipotesis *ja3aban sementara+ yang dirumuskan adalah
hipotesis deskriptif.
a. Seberapa tinggi daya tahan lampu merk =
b. Seberapa tinggi produkti-itas padi di ,abupaten ,laten
;. "erapa lam daya tahan lampu merk A dan "
d. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga =
Dari tiga pernyataan tersebut antara lain dapat dirumuskan hipotesis seperti
berikut0
a. Daya tahan lampu merk = 5 144 jam.
b. Produkti-itas padi di ,abupaten ,laten 1 ton<ha.
;. Daya tahan lampu merk A 5 #$4 jam dan merk " 5 %44 jam.
3
d. 8aya kepemimpinan di lembaga = telah men;apai /4 > dari yang diharapkan.
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol *Ho+ dan hipotesis
alternatif *Ha+ selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima
sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho ditolak pasti Ha diterima.
Hipotesis statistiknya melalui simbol-simbol.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara
hipotesis nol *Ho+ dan alternatif selalu dipasangkan. Dengan dipasangkan itu maka
dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.
"erikut ini diberikan ;ontoh berbagai pernyataan yang dapat dirumuskan hipotesis
deskriptif-statistiknya0
1. Suatu perusahaan minuman harus mengikuti ketentuan, bah3a salah satu unsur
kimia hanya boleh di;ampurkkan paling banyak 1 >. * Palinmg banyak berarti
lebih ke;il atau sama dengan0 ?+. Dengan demikian rumusan hipotesis statistik
adalah0
Ho 0 7

? 4,41 6 ? *lebih ke;il atau sama dengan+
Ha 0 7

@ 4,41 6 @ *lebih besar+
Dapat diba;a0 Hipotesis nol untuk parameter populasi berbentuk proporsi
*1> 0 proporsi+ lebih ke;il atau sama dengan 1>, dan hipotesis alternatifnya, untuk
populasi yang berbentuk proporsi lebih besar dari 1>.
2. Suatu bimbingan tes menyatakan bah3a murid yang dibimbing di lembaga itu,
paling sedikit .4> dapat diterima di Perguruan 9inggi Aegeri. 2umusan hiposis
statistik adalah0
Ho 0 7

B 4,.4
Ha 0 7

C 4,.4
!. Seorang peneliti menyatakan bah3a daya tahan lampu merk A 5 #$4 jam dn " 5
%44 jam. Hipotesis statistiknya adalah0
Dampu A0 Dampu "0
Ho 0 7 5 #$4 jam Ho 0 7 5 %44 jam
Ha 0 7 E #$4 jam Ha 0 7 E %44 jam
Harga 7 dapat diganti dengan nilai rata-rata sampel, simpangan baku dan
-arians. Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan uji satu pihak *one tail+ dan
ketiga dengan dua pihak *t3o tail+.
2. H'()tes's #)m(arat'!
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam
satu -ariabel atau lebih pada sampel yang berbeda. :ontoh rumusan masalah komparatif
dan hipotesisnya0
a. Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan "
b. Apakah ada perbedaan produkti-itas kerja antara pega3ai golongan ', '', '''
2umusan Hipotesis adalah0
4
1. 9idak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan ".
2. Daya tahan lampu merk " paling ke;il sama dengan lampu merk A.
!. Daya tahan lampu merk " paling tinggi sama dengan lampu merk A.
Hipotesis statistiknya adalah0
Ho 0 7
1
5 7
2
Ha 0 7
1
E 7
2
2umusan uji hipotesis dua pihak
Ho 0 7
1
B 7
2
Ha 0 7
1
C 7
2
2umusan hipotesis uji satu pihak
Ho 0 7
1
? 7
2
Ha 0 7
1
@ 7
2
2umusan Hipotesis satu pihak
#. 9idak terdapat perbedaan *ada persamaan+ produkti-itas kerja antara 8olongan ',
'', '''.
2umusan hipotesis statistikny adalah0
Ho 0 7
1
5 7
2
5 7
!
Ha 0 7
1
E 7
2
5 7
!
*Salah satu berbeda sudah merupakan Ha+
Dalam hal ini harga 7 *mu+ dapat di ganti dengan rata-rata sampel,
simpangan baku, -arians, dan proporsi.
3. H'()tes's Hu%ungan
Hipotesis Asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang
hubungan antara dua -ariabel atau lebih. :ontoh rumusan masalahnya adalah (Apakah
ada hubungan antara 8aya ,epemimpinan dengan Ffekti-itas ,erja). 2umus dan
hipotesis nolnya adalah0 9idak ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan
efekti-itas kerja.
Hipotesis statistiknya adalah0
Ho 0 5 4
Ho 0 4 * 5 simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan+
Dapat diba;a0 Hipotesis nol, yang menunjukkan tidak adanya hubungan *nol 5
tidak ada hubungan+ antara 8aya ,epemimpinan dan Ffekti-itas ,erja dalam populasi.
Hipotesis alternatifnya menunjukkan ada hubungan *tidak sama dengan nol, mungkin
lebih besar dari 4 atau lebih ke;il dari nol.
*. Taha(+Taha( alam Penguj'an H'()tes's
Dangkah yang harus dilalui dikenal dengan prosedur pengujian hipotesis, yaitu sebagai
berikut 0
1. &enentukan formulasi hipotesisnya
Hipotesis nol
Hipotesis alternatif
2. &enentukan taraf nyata dan nilai tabel
5
9araf nyata adalah batas toleransi dalam menerima kesalahn dari hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. 9araf nyata dilambangkan dengan
"esaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata *dinyatakan dalam
>+ adalah 1>, $>, dan 14>
!. &enentukan kriteria pengujian
4. ,riteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dlaam hal menerima atau
menolak hipotesis nol dengan ;ara membandingkan nilai kritis *nilai tabel dan
distribusinya+ dengan nilai uji statistiknya.
Hipotesis nol diterima jika nilai uji statistiknya berada di luar nilai
kritisnya
Hipotesis nol ditolak jika nilai uji statistiknya berada dalam nilai-nilai
kritisnya
$. &elakukan uji statistik
Gji statistik ini merupakan rumus-rumus dari distribusi *berhubungan dengan
dsitribusi+ tertentu, seperti uji t *distribusi t+, uji H *distribusi H+, uji
*distribusi kai kuadrat+, dan sebagainya
%. &embuat kesimpulan
Pembuatan kesimpulan ini merupakan penetapan keputusan dalam hal
penerimaan atau penolakan hipotesis nol sesuai dengan kriteria pengujian.
D. ,en's+,en's Penguj'an H'()tes's
Pengujian hipotesis dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan kriteria yang
menyertainya.
a. Berasarkan Arah atau Bentuk -)rmulas' H'()tes'sn.a
"erdasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesi
dibedakan atas ! jenis, yaitu sebagai berikut 0
1. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis
nol berbunyi (sama dengan) dan hipotesis alternatifnya berbunyi
(tidak sama dengan)
2. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
6
Pengujian hipotesis pihak kri adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol
berbunyi (sama dengan) atau (lebih besar atau sama dengan) dan hipotesis
alternatifnya berbunyi (lebih ke;il) atau (lebih ke;il atau sama dengan (
. ,alimat (lebih ke;il) atau sama
dengan (sinonim dengan kata (paling sedikit atau paling ke;il)
3. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol
berbunyi (sama dengan) atau (lebih ke;il) atau (sama dengan) dan
hipotesis alternatifnya berbunyi (lebih besar) atau (lebih besar atau sama
dengan) * . ,alimat (lebih besar atau sama
dengan) sinonim dengan kata (paling banyak atau paling besar)
%. Berasarkan ,en's Parametern.a
"erdasarkan atas jenis parameternya, pengujian hipotesis dapat dibedakan atas !
jenis, yaitu sebagai berikut 0
1. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hiptesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-
rata populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya.
2. Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai
proporsi populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya.
3. Pengujian hipotesis tentang varian
Pengujian hipotesis tentang -arian adalah pengujian hipotesis mengenai -arian
populasi yang didasarkan atas informasi sampelna.
/. Berasarkan ,umlah "am(eln.a
"erdasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapt dibedakan atas 2, yaitu
sebagai berikut 0
1. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih besar dari !4
2. Pengujian hipotesis sampel kecil
7
Pengujian hipotesis sampel ke;il adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih ke;il atau sama dengan !4.
. Berasarkan ,en's D'str'%us'n.a
"erdasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat
dibedakan atas 2, yaitu sebagai berikut 0
1. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi H adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi H sebagai uji statistik.
2. Pengujian hipotesis tentang rata-rata sampel besar
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik.
3. Pengujian hipotesis dengan chi kuadrat
Pengujian hipotesis dengan ;hi kuadrat adalah pengujian hipotesis yang
menggunaan distribusi ;hi kuadrat sebagai uji statistik.
. Pengujian hipotesis dengan ! (!-ratio)
Pengujian hipotesis dengan distribusi I adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi I sebagai uji statistik.
E. Tara! #esalahan Dalam Penguj'an H'()tes's
Seperti telah dikemukakan, pada dasarnya menguji hipotesis itu adalah menaksir
parameter populasi berdasarkan data sampel. 9erdapat dua ;ara menaksir yaitu, a point
estimate dan interval estimate atau sering disebut con"idence interval. # point estimate
*titik taksiran+ adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai data
sampel. Sedangkan interval estimate *taksiran inter-al+ adalah suatu taksiran parameter
populasi berdasarkan n'la' 'nter0al ata sam(el.
Saya berhipotesis *menaksir+ bah3a daya tahan kerja orang 'ndonesia itu 14
jam<hari. Hipotesis ini disebut point estimate, karena daya tahan kerja orang 'ndonesia
ditaksir melalui satu nilai yaitu 14 jam<hari. "ila hipotesisnya berbunyi daya tahan kerja
orang 'ndonesia antara 1 sampai dengan 12 jam<hari, maka hal ini disebut inte-al
estimate. Ailai inter-alnya adalah 1 sampai dengan 12 jam.
&enaksir parameter populasi yang menggunakan nilai tunggal *point estimate+akan
mempunyai rasiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
menggunakan inter-al estimate. &enaksir daya tahan kerja orang 'ndonesia 14 jam<hari
akan mempunyai kesalahan yang lebih besar bila dibandingkan dengan nilai taksiran
8
antara 1 sampai dengan 12 jam. &akin besar inter-al taksirannya, maka akan semakin
ke;il kesalahannya. &enaksir daya tahan kerja orang 'ndonesia % sampai 1# jam<hari
akan mempunyai kesalahan yang lebih ke;il bila dibandingkan dengan inter-al taksiran
1 sampai 1# jam. Gntuk selanjutnya, kesalahan taksiran ini dinyatakan dalam peluang
yang berbentuk prosentase. &enaksir daya tahan kerja orang 'ndonesia % sampai 1#
jam<hari akan mempunyai prosentase kesalahan yang lebih ke;il bila digunakan inter-al
taksiran 1 sampai dengan 12 jam<hari. "iasanya dalam penelitian, kesalahan taksiran
ditetapkan terlebih dulu, yang digunakan adalah $> dan 1>. Daerah taksiran dan
kesalahannya dapat digambarkan seperti 8ambar #.2. berikut.
8ambar #.2. daerah 9aksiran dan "esarnya ,esalahan
Dari 8ambar #.2. tersebut, dapat diberi penjelasan seperti berikut0
1. Daya tahan kerja orang 'ndonesia ditaksir 14 jam<hari. Hipotesis ini bersifat point
estimate, tidak mempunyai daerah taksiran, kemungkinan kesalahannya tinggi,
misalnya 144>.
2. Daya tahan kerja orang 'ndonesia 1 sampai dengan 12 jam<hari. 9erdapat daerah
taksiran.
!. Daya tahan kerja orang 'ndonesia antara % sampai 1# jam<hari. Daerah taksiran
lebih besar dari Ao. 2, sehingga kemungkinan kesalahan juga lebih ke;il daripada
Ao. 2. &isalnya 1>.
Jadi, makin ke;il taraf kesalahan yang ditetapkan, maka inter-al estimate-nya
semakin lebar, sehingga tingkat ketelitian taksiran semakin rendah.
-. Dua #esalahan alam Penguj'an alam H'()tes's
Dalam menaksir parameter populasi berdasarka data sampel, kemungkinan akan
terdapat dua kesalahan yaitu 0
9
10 jam
8-12 jam
6-14 jam
Kesalahan
Taksiran
Kesalahan
Taksiran
1. ,esalahan 9ipe ' adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol *Ho+ yang
benar *seharusnya diterima+. Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan K
*ba;a alpha+.
2. ,esalahan 9ipe '' adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah *seharusnya
ditolak +. 9ingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan L *ba;a betha+.
"erdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak atau
menerima hipotesis dapat digambarkan seperti gambar tersebut.
#e(utusan
#eaaan "e%enarn.a
H'()tes's %enar H'()tes's salah
9erima Hipotesis 9idak &embuat ,esalahan ,esalahan 9ipe ''
&enolak Hipotesis ,esalahan 9ipe ' 9idak &embuat ,esalahan
Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut 0
1. ,eputusan menerima h'()tes's n)l .ang %enar, berarti tidak mem%uat
kesalahan.
2. ,eputusan menerima h'()tes's n)l .ang salah1 berarti terjadi kesalahan T'(e
II.
!. &embuat keputusan menolak h'()tes's n)l .ang %enar1 berarti terja'
kesalahan T'(e I.
#. ,eputusan menolak h'()tes's n)l .ang salah, berarti tidak mem%uat
kesalahan.
"ila nilai statistik *data sampel+ yang diperoleh dari hasil pengumpulan data sama
dengan nilai parameter populasi atau masih berada pada nilai inter-al parameter
populasi, maka hipotesis yang dirumuskan 144> diterima, atau tidak terdapat
kesalahan. Apabila nilai statistik di luar nilai parameter populasi maka akan terdapat
kesalahan. ,esalahan ini semakin besar bila nilai statistik jauh dari nilai parameter
populasi.
9ingkat kesalahan ini selanjutnya dinamakan level of significant atau yingkat
signifikansi. Dalam prakteknya tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti
terlebih dahulu sebelum hipotesis diuji. "iasanya tingkat signifikansi *tingkat
kesalahan+ yang diambil adalah 1> dan $>. Suatu hipotesis terbukti dengan
mempunyai kesalahan 1> berarti bila penelitian dilakukan pada 144 sampel yang
10
diambil dari opulasi yang sama, maka akan terdapat satu kesimpulan salah yang
dilakukan untuk populasi.
Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan 9ipe ' yaitu berapa
persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol *Ho+ yang benar *yang seharusnya
diterima+.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 #es'm(ulan
Dari penjabaran di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut0
1. Hipotesis disini diartikan sebagai ja3aban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, yang berupa pernyataan tentang hubungan dua -ariabel atau lebih,
perbandingan *komparasi+ atau -ariabel mandiri *deskripsi+. Dalam statistik terdapat
dua ma;am hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
2. Ada ! ma;am bentuk rumusan hipotesis0
a. Hipotesis deskriptif
b. Hipotesis komparatif
;. Hipotesis hubungan *Asosiatif+
!. Ada dua ;ara menaksir dalam taraf kesalahan pengujian hipotesis yaitu, a point
estimate dan interval estimate atau con"idence interval.
#. 9erdapat dua kesalahan dalam pengujian hipotesis yaitu0
a. ,esalahan 9ipe ' adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol *Ho+ yang
benar *seharusnya diterima+. Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan
K *ba;a alpha+.
b. ,esalahan 9ipe '' adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
*seharusnya ditolak +. 9ingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan L *ba;a
betha+.
3.2 "aran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bah3a apa materi yang kami
buat memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, karena tidak sempurnanya ilmu yang
kami miliki. Gntuk itu kami sabagai mahasis3a, mohon kritikan dan saran dari teman-
teman mahasis3a sekalian dan juga terutama kepada bapak dosen yang bersangkutan,
demi kelengkapan makalah pada masa yang akan datang. Atas kritikan dan saran kami
mengu;apkan terima kasih.
DA-TAR PU"TA#A
Hasan, 'Mbal. 244.. #nalisis $ata Penelitian $engan %tatistik. Jakarta0 P9 "umi Aksara.
2idu3an. 244%. $asar-dasar %tatistika. "andung0 Penerbit Alfabeta
12
Sudijono, Anas. 244.. %tatistik Pendidikan. Jakarta0 P9 2aja 8rafindo Persada.
Sugiyono. 2412. %tatistika untuk Penelitian. "andung0 Alfabeta.
. 2412. &etode Penelitian 'uantitati" 'ualitati" dan ( )$. "andung0 Alfabeta.
13

Anda mungkin juga menyukai