ISSN 2503-1481 58
Heru Setiawan
Dosen Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto
Herustw82@gmail.com
Abstrak
The integration of science and religion has an important value to dispel the
assumption between Religion (Islam) is not an old-fashioned religion that does not accept
the advance of science and technology, but is open Religion and revelation (al-Qur'an) is
the source or inspiration of all sciences. Talking about the integration of imtaq and
science and technology as one of the models in the development of Islamic education
curriculum. The theory used in this study uses globalization that continues to grow in the
midst of people's lives. Based on the study of the theories, the writer can give a little
hypothesis about the impact of science and technology advancement that demands the
existence of new and innovative models, especially in Islamic education as a form of
response and a filter against the negative effects of science and technology, resulting in a
model of imtaq and science integration as a model of development of Islamic education
curriculum.
layak dijadikan concern utama oleh dunia Dari beberapa definisi di atas, maka
pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan harus dapat diambil pengertian bahwa yang
mampu menawarkan inovasi-inovasi baru dimaksud Pendidikan Agama Islam
khususnya dalam aspek kurikulum yang adalah suatu aktivitas atau usaha-usaha
merupakan salah satu hal penting dan utama tindakan dan bimbingan yang dilakukan
dalam mekanisme kerja operasional yang secara sadar dan sengaja serta terencana
menjadi acuan proses belajar mengajar dalam yang mengarah pada terbentuknya
lembaga pendidikan. kepribadian anak didik yang sesuai
Berdasarkan permasalahan di dengan norma-norma yang ditentukan
atas, maka penulis membahas dan oleh ajaran agama.
menguraikan mengenai integrasi imtaq Pengertian Sains (science) menurut
dan iptek sebagai salah satu model Agus S. diambil dari kata latin scientia
dalam pengembangan kurikulum yang arti harfiahnya adalah
pendidikan Islam. pengetahuan. Sund dan Trowbribge
merumuskan bahwa Sains merupakan
B. Hasil dan Pembahasan kumpulan pengetahuan dan proses.
Dalam Kamus Pelajar Sekolah Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan
Lanjutan Tingkat Pertama, kata bahwa Sains adalah kumpulan
integrasi memiliki pengertian pengetahuan dan cara-cara untuk
penyatuan hingga menjadi kesatuan yg mendapatkan dan mempergunakan
utuh atau bulat.1 pengetahuan itu. Sains merupakan
Pengertian pendidikan Islam produk dan proses yang tidak dapat
menurut Hasbullah merupakan dipisahkan. “Real Science is both
pewarisan dan perkembangan budaya product and process, inseparably
manusia yang bersumber dan Joint”.4
berpedoman ajaran Islam sebagai yang Sedangkan teknologi adalah
termaktub dalam AL-Qur’an dan aktivitas atau kajian yang menggunakan
Sunnah Rasul, yang dimaksudkan pengetahuan sains untuk tujuan praktis
adalah dalam rangka terbentuknya dalam industri, pertanian, perobatan,
kepribadian utama menurut ukuran- perdagangan dan lain-lain. Teknologi
ukuran Islam. Dengan demikian ciri juga dapat didefinisikan sebagai kaedah
yang membedakan antara pendidikan atau proses menangani suatu masalah
Islam dengan yang lain adalah pada teknis yang berasaskan kajian saintifik
penggunaan ajaran Islam sebagai termaju seperti menggunakan peralatan
pedoman dalam proses pewarisan dan elektronik, proses kimia, manufaktur,
pengembangan budaya umat manusia permesinan yang canggih dan lain-lain.5
tersebut.2 Sedangkan Haidar Putra Teknologi merupakan bagian dari sains
Daulay menyatakan bahwa hakikat yang berkembang secara mandiri,
pendidikan Islam adalah pembentukan menciptakan dunia tersendiri. Akan
manusia yang dicita-citakan, sehingga tetapi teknologi tidak mungkin
dengan demikian pendidikan Islam berkembang tanpa didasari sains yang
adalah proses pembentukan manusia ke kokoh. Maka sains dan teknologi
arah yang dicita-citakan Islam.3 menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.
Integrasi sains dan teknologi dengan
1
Muslih Usa, Pendidikan Islam di Agama Islam dalam konteks sains
Indonesia Antara Cita dan Fakta modern bisa dikatakan sebagai
(Yogyakarta : Tiara Wacana, 1991), hlm.
4
104 L. O. Kattsoff. Pengantar Filsafat, (tjm).
2
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan (Yogyakarta : Tiara Wacana. 1987) hlm
Islam di Indonesia, Pustaka 143.
5
Muhammadiyah, Jakarta, 1960, hlm. 237. Harun Hadiwijono. Sari Sejarah Filsafat
3
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal Dan Barat. (Yogyakarta : Kanisius. 1992), hlm.
Hati Sejak Thales Sampai Capra. 40
6 8
Harun Hadiwijono. Sari Sejarah, hlm. 40 Mastuhu, Memberdayakan Sistem , Hlm.
7
Mastuhu, Memberdayakan Sistem 275
9
Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Logos Mastuhu, Memberdayakan Sistem. Hlm
Wacana Ilmu, 1999), Hlm. 274 275
18
Quraish Syihab, Membumikan Al-Qur’an,
(Bandung: Mizan, 2002), Hlm. 173
17 19
Zainuddin, Paradigma Pendidikan Abdul Munir Mulkan, Nalar Spiritual
Terpadu, Menyiapkan Generasi Ulul Albab, Pendidikan Solusi Filosofis Pendidikan
(Malang: UIN-Malang press, 2008), Hlm. Islam, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002),
173 Hlm. 189
22 23
Zainuddin, Paradigma Pendidikan Hlm. Zainuddin, Paradigma Pendidikan, Hlm.
57 58
Abdul Munir Mulkan. 2002. Nalar Spiritual Pendidikan Solusi Filosofis Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana
Azyumardi Azta. 2000. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru. Jakarta: Logos
Muhamaimin, Suti’ah, Nur Ali. 2004. Paradigma Pemdidikan Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Muslih Usa, Pendidikan Islam di Indonesia Antara Cita dan Fakta, Yogyakarta : Tiara
Wacana, 1991