DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………….....................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LatarBelakang……………………………………………………………1
B.Tujuan Penulisan……………………………………………………….2
C.MetodePenulisan………………………………………………………2
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Pengertian………………………………………………………………….3
B.Jenis-Jenis…………………………………………………………………..4
C.Foto-Foto…………………………………………………………………….5
BAB 3 PENUTUPAN
A.Kesimpulan……………………………………………………………….6
B.Saran………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..8
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Puasa merupakan amalan-amalan ibadah yang tidak hanya oleh umat
sekarang tetapi juga dijalankan pada masa umat-umat terdahulu bagi orang yang
beriman ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai
takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa,
pelipatgandaan pahala kebaikan,dan pengangkatan derajat. Allah telah
menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya diantara amal-amal ibadah
lainnya. Puasa difungsikan sebagai benteng yang kukuh yang dapat menjaga
manusia dari bujuk rayu setan. Dengan puasa syahwat yang bersemayam dalam
diri manusia akan terkekang sehingga manusia tidak lagi menjadi budak nafsu
tetapi manusia akan menjadi majikannya.
2. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun untuk memberikan pedoman bagi kita umat islam
dalam menjalankan ibadah khususnya ibadah puasa dan supaya pengetahuan
kita tentang ibadah puasa dapat bertambah.
C. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan
metode mencari bahan-bahan dari sumber-sumber dari buku dan internet
BAB 2 PEMBAHASAN MASALAH
A.Pengertian
1. Menurut Bahasa
Puasa berasal dari bahasa Arab “Shoum” atau “Shaum”. Arti dari kata
tersebut adalah menahan diri dari sesuatu. Ada juga yang mengatakan
“shiyam”, kata ini juga memiliki arti yang sama. menahan diri disini dapat
berupa banyak hal. Dalam konteks puasa, menahan diri berarti tidak
melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
2. Menurut Istilah
Pengertian puasa menurut istilah adalah menahan diri untuk tidak makan
dan minum, serta beberapa hal yang membatalkannya. Menahan diri ini
dimulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Puasa harus
dikerjakan dengan mengucap niat terlebih dahulu, dan memenuhi ketentuan
yang berlaku.
Puasa disebut juga menahan makan dan minum, menahan hawa nafsu,
perbuatan dan perkataan yang sia-sia serta perbuatan yang diharamkan oleh
Allah SWT. Termasuk juga memasukkan benda konkrit ke dalam rongga
tubuh seperti minum obat dan sejenisnya.
Adapun puasa ramadhan berarti puasa yang dilakukan selama 30 hari pada
bulan suci ramadhan. Puasa ini merupakan puasa wajib bagi umat Islam
yang telah baligh, berakal dan tidak haid dan nifas
2.Puasa sunah
Puasa sunah adalah puasa yang bernilai pahala bagi yang
melakukannya, tetapi tidak berdosa bagi yang meninggalkannya. Ada
banyak jenis puasa sunnah, di antaranya adalah:
1.Puasa Senin-Kamis,Puasa Tasu'a (9 Muharram)
2.Puasa Asyura (10 Muharram)
3.Puasa di bulan Syakban
4.Puasa Syawal
5.Puasa Ayyamul Bidh (puasa tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan
Hijriyah)
6.Puasa Tarwiyah (8 Zulhijah)
7.Puasa Arafah (9 Zulhijah)
BAB 3 PENUTUPAN
A.Kesimpulan
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa”
(Qs Al-Baqarah 2:183).
1. Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum,
bicara dan perbuatan.
2. Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yang
membatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama
mendefinisikan, puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut
dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai
terbenamnya matahari dengan memakai niat tertentu.
3. Menurut Jalal Saour bahwa : berkurangnya cairan pada puasa akan
menurunkan heart rate atau kerja jantung, pencegahan terhadap
penggumpalan darah yang termasuk penyebab serius panyakit
jantung.(Jalal, Riyad,1990)
4. Puasa mampu memberikan manfaat yang signifikan pada kemampuan
mental atau jiwa yang mana dari suplay positif itu puasa mampu
mengelola cara berpikir dalam otak sehingga memiliki pengendalian yang
tinggi. Maka dari situlah tercipta algoritma penikiran yang positif, yang
terbangun kokoh. Ditambah lagi, puasa dalam konteks agama memang
dianggap memiliki nilai spiritualitas yang tinggi.
B.Saran
sahabatmuslim, a. (2019, january 2). pengertian puasa menurut bahasa dan istilah. Retrieved from
sahabatmuslim: https://sahabatmuslim.id/pengertian-puasa-menurut-bahasa-dan-istilah/
Taufiq, D. (2019, november 13). kumpulan makalah. Retrieved from makalah:
http://www.makalah.my.id/2015/06/makalah-puasa.html