Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

SHIYAM (PUASA)

Disusun Oleh:
FATHUL ISLAH (213110384)
PUJINGGA SHENA (213110197)
MOHD FARHAN (213110038)

Dosen Pengampu: Hendra Saputra, M. SEI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


JL. Kaharuddin Nasution No. 113, Simpang Tiga
Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru
TP 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “SHIYAM (PUASA)” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Ibadah dan Muamalah. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan
agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, maka kami yakin bahwa


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Pekanbaru, 21 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................2

2.1 Pengertian Puasa...........................................................................................................................2

2.2 Macam-macam Puasa dan Dasar Hukum.....................................................................................2

2.3 Syarat dan Rukun Puasa...............................................................................................................3

2.4 Hukum Mengqadha Puasa...........................................................................................................4

2.5 Hikmah Puasa..............................................................................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................5

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................5

3.2 Saran...........................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puasa merupakan rukun islam yang ketiga, yang telah diwajibkan oleh Allah, yang ada dalam
Al-Quran dan hadis.  Sebagai umat islam kita wajib menjalankan puasa Ramadhan. Yang pada
bulan Ramadhan Nabi Muhammad dan umatnya diwajibkan berpuasa oleh Allah. Namun puasa
tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadhan, tetapi ada puasa-puasa lain diantaranya puasa bulan
syawal, dzulhijjah, asyura,  tetapi puasa tersebut tidak diwajibkan oleh Allah sebagaimana puasa
Ramadhan,akan tetapi hukumnya sunnah. Tetapi ada juga puasa wajib selain dari puasa
Ramadhan, misalnya puasa kifarat, puasa qadha, dan puasa nadzar, puasa tersebut hukumnya
wajib sebagaimana puasa Ramadhan.

Puasa merupakan sarana penting untuk mencapai takwa, dan juga salah satu sebab untuk
mencapai pengampunan dosa-dosa, pelipat ganda pahala dan pengangkatan derajat. Allah telah
menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya diantara amal ibadah yang lain. Allah
memerintahkan puasa bukan tanpa sebab, karena segala sesuatu diciptakan tida ada yang sia-sia
dan segala sesuatu yang diperintahkan Allah adalah untuk kebaikan hambanya. Ibadah puasa
mempunyai manfaat bagi esehatan badan dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari shiyam atau puasa
2. Apa saja macam-macam puasa dalam agama islam
3. Serta Apa saja dasar hukum-hukum dalam puasa yang terdapat dalam agama islam
1.3 Tujuan penulisan
Untuk mengetahui apa itu puasa atau shiyam dan bagaimana hukumnya dalam ajaran agama
islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puasa

Puasa merupakan rukun islam yang ketiga. Puasa berasal dari bahasa Arab “shiyam atau shaum”
yang secara lughawi berarti menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut syara’ puasa adalah
suatu ibadah kepada Allah dengan syarat dan rukun tertentu dengan jalan menahan diri dari
makan, minum, hubungan seksual dan perbuatan lain yang dapat merugikan dan mengurangi
makna atau nilai dari puasa, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.[1]

2.2 Macam-macam Puasa dan Dasar Hukum

A. Puasa wajib.

 Puasa bulan Ramadhan

 Puasa Kifarat (puasa tebusan)

Puasa tebusan atau puasa kifarat adalah puasa yang dikerjakan karena melanggar suatu
aturan yang telah ditentukan.

 Puasa Nadzar

Puasa nadzar adalah puasa yang wajib dilakukan bagi orang yang bernadzar sebanyak
hari yang dinadzarkan.

 Puasa Qadla

Puasa qadla adalah puasa yang wajib dikerjakan karena meninggalkan puasa dibulan
Ramadhan karena uzur, sebanyak hari yang ditinggalkan.

B. Puasa sunnah atau tathawu’

 Puasa enam hari bulan syawal

 Puasa hari senin dan kamis

 Puasa pada hari Asyura (1 Muharram)

 Puasa makruh

Puasa yang dilakukan terus menerus sepanjang masa kecuali pada bulan haram

 Puasa pada setiap hari sabtu saja atau jum’at saja, kecuali jika ia berpuasa sehari
sebelumnya atau sesudahnya
 Puasa dihari Arafah bagi orang yang sedang melaksanaakan wukuf di Arafah
 Puasa wishal: yaitu puasa dua hari atau lebih tanpa berbuka
 Puasa hari yang meragukan yaitu hari 30 dibulan sya’ban
2
C. Puasa haram

 Puasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)
 Puasa pada hari tasyriq
 Puasa saat sedang haid dan nifas

2.3 Syarat dan Rukun Puasa

1) Syarat Wajib Puasa

Para ulama fiqh membedakan syarat-syarat puasa yaitu :

Berakal (aqli)

Orang gila tidak diwajibkan berpuasa

Baligh (sampai umur)

Anak-anak belum diwajibkan berpuasa

Kuat berpuasa (qadir)

Orang yang tidak kuat untuk berpuasa baik itu dikarenakan tua atau sakit yang tidak dapat
diharapkan kesembuhannya, tidak wajib atasnya berpuasa, tetapi wajib membayar fidyah.

2) Syarat sah puasa

Islam
Mumayiz

Yaitu seseorang yang dianggap bisa membedakan antara hal bermanfaat dan berbahaya
bagi dirinya. Istilah Mumayyiz merujuk pada seseorang yang telah mampu melakukan
banyak hal,baik tindakan untuk diri sendiri maupun orang lain.

Suci dari darah haid, nifas dan wiladah.


Dikerjakan dalam waktu yang boleh puasa

3) Rukun Puasa meliputi:

Niat
Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam
matahari.
4) Hal yang dapat membatalkan puasa  meliputi:

Muntah dengan sengaja


Keluar darah haid dan nifas
Hilang akalnya (gila)[6]

2.4 Hukum Mengqadha Puasa

      Qadha adalah bentuk masdar dari kata dasar “qadhaa” yang artinya: memenuhi atau
melaksanakan. Menurut istilah dalam fiqh, qadha pelaksanaan suatu ibadah diluar waktu yang
telah ditentukan oleh syariat islam. Puasa qadha dapat dilakukan secara berurutan ataupun tidak
berurutan, sebanyak puasa yang ditinggalkannya.Mengqadha puasa Ramadhan hingga bulan
sya’ban boleh dilakukan selagi didukung alasan,

2.5 Hikmah Puasa

Menambah ketaqwaan kepada Allah


Puasa dapat melindungi diri dari api neraka, hawa nafsu dan lain-lain.
Puasa Ramadhan dapat menghapus dosa-dosa yang telah lampau
Melatih kesabaran
Kesehatan tubuh

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Puasa adalah suatu ibadah kepada Allah dengan syarat dan rukun tertentu, yang wajib dikerjakan
bagi umat islam.

Macam-macam Puasa diantaranya:

 Puasa wajib diantaranya puasa bulan Ramadhan, puasa kifarat, puasa nadzar dan puasa
qadla.
 Puasa sunnah diantaranya puasa dibulan syawal, puasa asyura, puasa arafah, puasa senin
kamis, dan lain-lain.
 Puasa makruh diantaranya puasa pada hari jum’at atau sabtu saja, puasa tanggal 30
sya’ban, puasa wishal dan puasa arafah bagi orang yang melaksanakan ibadah haji.
 Puasa haram diantaranya puasa hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha dan puasa hari
tasyriq (11, 12 dan 13 dzulhijjah).

Syarat dan rukun puasa

 Syarat wajib puasa : berakal, baliqh, Kuat berpuasa (qadir)


 Syarat sah puasa : Islam, Mumayiz, Suci dari darah haid, nifas dan wiladah, Dikerjakan
dalam waktu yang boleh puasa
 Rukun puasa : Niat dan menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa
dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

      Qadha pelaksanaan suatu ibadah diluar waktu yang telah ditentukan oleh syariat islam. Puasa
qadha dapat dilakukan secara berurutan ataupun tidak berurutan, sebanyak puasa yang
ditinggalkannya.

Hikmah Puasa

 Menambah ketaqwaan kepada Allah


 Puasa dapat melindungi diri dari api neraka, hawa nafsu dan lain-lain.
 Puasa Ramadhan dapat menghapus dosa-dosa yang telah lampau
 Melatih kesabaran

3.2 Saran

Puasa atau shiyam memiliki banyak keistimewaan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu,
kita sebagai umat muslim baiknya dapat selalu menunaikan ibadah puasa untuk meningkatkan
keimanan serta ketakwaan kita terhadap Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai