(Pengertian Puasa dan Dasar Hukumnya, Syarat Wajib dan Syarat sah puasa, Rukun
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Fiqih
OLEH :
KELOMPOK X (sepuluh)
IRMANSYAH (862312021054)
Dosen Pengajar:
Dr. Sarifa Nursabaha, S.Pd,. M.Pd.
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
dengan judul ini. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
hari penghabisan.
Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah FIQIH IBADAH dan semoga segala
yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan
saran yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-
langkah selanjutnya.
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4
A. Pengertian Puasa dan Dasar Hukumnya............................................. 4
B. Syarat Wajib dan Syarat Sah Puasa.................................................... 9
C. Rukun puasa........................................................................................ 11
D. Puasa Wajib........................................................................................ 12
E. Hal-Hal yang membatalkan puasa...................................................... 14
BAB III PENUTUP............................................................................................. 19
A. Kesimpulan......................................................................................... 19
B Saran ................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa merupakan ibadah yang telah lama berkembang dan dilaksanakan oleh
manusia sebelum islam.1Islam mengajarkan antara lain agar manusia beriman kepada
rosulNya, kepada hari akhirat dan kepada qodo dan qadarNya. Islam juga
mengajarkan lima kewajiaban pokok, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat,
Saumu (puasa), menurut bahasa arab adalah “menahan dari segala sesuatu”.
Seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat
dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari sesuatu
diri untuk tidak bercakap-cakap dengan perkataan yang negatif, contohnya seperti
sebagainya.
Menurut Syeikh Mansur Ali Nashif, puasa dapat menjadi benteng daan
1
Prof.Dr.Tgk.M. Hasbi Ash-Shiddieqy,Pedoman puasa,Semarang : Pustaka Rizki Putra
2009,h.1
2
Sulaiman Rasyid,Fiqih Islam, Sinar Baru Algensido, Bandung , 2014.h.220
1
2
Menurut Yusuf Al Qardawi, puasa sebagai sarana pensucian jiwa dan raga
dari segala hal yang memberatkan dalam kehidupan dunia sekaligus bentuk
manifestasi rasa ketaatan seseorang dalam melaksanakan perintah Allah SWT, dalam
hal meninggalkan segala larangan untuk melatih jiwa raga dalam rangka
Allah memerintahkan puasa bukan tanpa sebab, karena segala sesuatu yang
diciptakan tidak ada yang sia-sia dan segala sesuatu yang diperintahkan-Nya demi
kebaikan hambanya. Kalau kita mengamati lebih lanjut tentang ibadah puasa banyak
sekali manfaat yang diperoleh dari kita berpuasa. Dan barang siapa yang
melakukannya dengan ikhlas da sesuai dengan aturan maka akan diberi ganjaran yang
Dalam hal ini banyak pengertian menurut para ulama maupun dari Hadist-
Hadist rosulullah yang menyatakan bahwa puasa adalah ibadah yang sangat mulai
dan banyak sekali pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan puasa
apalagi dibulan suci ramadhan,terkait pengertian pasti ada pun keutamaan dalam
melaksanakan puasa serta syarat wajib dan sah dalam melaksanakan puasa.
Diwajibkannya puasa atas umat Islam mempunyai hikmah yang dalam yakni
merealisasikan ketaqwaan kepada Allah SWT. Puasa mempunyai banyak faedah bagi
rohani jasmani kita. Ibadah puasa juga banyak mengandung aspek sosial, karena
lewat ibadah ini kaum muslimin ikut merasakan penderitaan orang lain yang tidak
dapat memenuhi kebutuhan pangannya seperti yang lain. Ibadah puasa juga
3
http://dilihatnya.com/900/pengertian-puasa-menurut-para-ahli (21 juni 2022)
4
https://123dok.com/document/zwojemgy-makalah-puasa-wajib-dan-sunnah.html
2
3
menunjukkan bahwa orang-orang beriman sangat patuh kepada Allah karena mereka
mampu menahan makan atau minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
3. Rukun Puasa ?
4. Puasa Wajib ?
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian puasa
Menurut bahasa arab , puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari
kata صوم yang berarti mencegah atau menahan. Sedangkan arti shaum menurut
istilah syariat adalah menahan diri pada siang hari dari hal-hal yang membatalkan
puasa, disertai niat oleh pelakunya, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya
matahari. Artinya , puasa adalah penahan diri dari syahwat perut dan syahwat
kemaluan, serta dari segala benda konkret yang memasuki rongga dalam tubuh
(seperti obat dan sejenisnya), dalam rentang waktu tertentu yaitu sejak terbitnya fajar
kedua ( yaitu fajar shadiq) sampai terbenamnya matahari yang dilakukan oleh orang
tertentu yang memenuhi syarat yaitu beragaa islam, berakal, dan tidak sedang haid
dan nifas , disertai niat yaitu kehendak hati untuk melakukan perbuatan secara pasti
َفُك ِلْي َو اْش َر ِبْي َو َقِّرْي َع ْيًناۚ َفِاَّم ا َتَر ِيَّن ِم َن اْلَبَش ِر َاَح ًد ۙا َفُقْو ِلْٓي ِاِّنْي َنَذ ْر ُت ِللَّرْح ٰم ِن
ۚ َص ْو ًم ا َفَلْن ُاَك ِّلَم اْلَيْو َم ِاْنِس ًّيا
5
Drs. H. Mo. Rifa’I, Fikih Islam Lengkap,(semarang:Pt.Karya Toha Putra, 1978),h.322
4
5
Terjemahannya : Kemudian makan, minum, dan bergembira. Jika Anda melihat seorang
manusia, maka katakan: "Sesungguhnya aku telah berpuasa kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah, dan aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari itu."6
Maka makan-lah buah kurma yang berjatuhan itu dan minum-lah air
dari anak sungai tersebut. Nikmatilah dan bersenang hatilah engkau dengan kelahiran
yakni menahan diri untuk tidak berbicara, untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka
aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”7
berikut:
menahan diri dari apa pun yang membatalkan puasa, dari subuh hingga
dari makan, minum, dan hubungan seksual dan orang lain yang diperintahkan
untuk menahan diri dari itu sepanjang hari dengan cara yang ditentukan.
Selain itu, menahan diri dari kata-kata tanpa kata (membuat), merangsang
6
Depag RI, 2004, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: CV. Jumaaanatul 'Al.
7
Tafsir Ringkas Kemenag RI,2022, Al-Qur'an dan Terjemahnya,
5
6
(porno) adalah kata lain yang ilegal atau tidak senonoh pada waktu tertentu
swt,dengan syarat dan aturan tertentu dengan menahan diri dari makan, minum,
hubungan seksual dan tindakan lain yang dapat membahayakan atau mengurangi
makna atau nilai puasa, sejak subuh fajar sampai matahari terbenam.
Dalam ayat suci Al-Quran surah al- baqarah ayat 183 yang menjelaskan dasar
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َۙن
bertakwa,8
yang beriman. At Thabari dalam kitab puJami' Al Bayan mengatakan bahwa seruan
tersebut menunjuk pada orang beriman yang bersaksi mengenai keesaan Allah dan
masih di ayat yang sama, orang-orang beriman diberikan kewajiban berpuasa. Puasa
8
https://tirto.id/glwK, Surah Al-Baqarah Ayat 183-185: Arab, Latin, Tafsir, dan Artinya
6
7
dalam Tafsir al-Kasyaf mengatakan bahwa umat terdahulu yaitu para nabi semenjak
Nabi Adam sampai Nabi Muhammad, beserta para umatnya. Lalu, tujuan berpuasa
menahan diri dari berbuka puasa yang diikuti niat, mulai terbit fajar sampai terbenam
matahari. Seorang muslim yang menjalankan ibadah puasa harus menjauhkan diri
dari berbagai perbuatan yang dapat membatalkannya. Semua perbuatan yang dilarang
اََّياًم ا َّم ْعُد ْو ٰد ٍۗت َفَم ْن َك اَن ِم ْنُك ْم َّم ِر ْيًضا َاْو َع ٰل ى َس َفٍر َفِع َّد ٌة ِّم ْن َاَّي اٍم ُاَخ َر ۗ َو َع َلى
اَّلِذ ْيَن ُيِط ْيُقْو َنٗه ِفْد َيٌة َطَع اُم ِم ْس ِكْيٍۗن َفَم ْن َتَطَّوَع َخْيًرا َفُهَو َخْيٌر َّلٗه ۗ َو َاْن َتُصْو ُم ْو ا َخْيٌر َّلُك ْم
ِاْن ُكْنُتْم َتْع َلُم ْو َن
ayyamam ma’duudat, fa mang kana mingkum maridhan au ‘ala safarin fa
‘iddatum min ayyamin ukhar, wa ‘alallazina yuthiiquunahu fidyatun tha’amu miskin,
fa man tathawwa’a khairan fa huwa khairul lah, wa an tashuumuu khairul lakum ing
kuntum ta’lamuun
diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan
wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan
7
8
kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan
orang untuk tidak berpuasa. Mereka adalah orang yang sakit atau dalam perjalanan.
Mereka bisa menggantinya di hari lain. Selain itu, apabila terdapat orang yang berat
makan pada orang miskin. Dan ayat selanjutnya yang menjelasjkan hukum dari puasa
َش ْهُر َر َم َض اَن اَّلِذ ْٓي ُاْنِز َل ِفْيِه اْلُقْر ٰا ُن ُه ًدى ِّللَّن اِس َو َبِّيٰن ٍت ِّم َن اْلُه ٰد ى َو اْلُفْر َق اِۚن
ۗ َفَم ْن َش ِهَد ِم ْنُك ُم الَّش ْهَر َفْلَيُص ْم ُهۗ َو َم ْن َك اَن َم ِر ْيًض ا َاْو َع ٰل ى َس َفٍر َفِع َّد ٌة ِّم ْن َاَّي اٍم ُاَخ َر
ُيِر ْيُد ُهّٰللا ِبُك ُم اْلُيْس َر َو اَل ُيِر ْيُد ِبُك ُم اْلُعْس َر ۖ َو ِلُتْك ِم ُل وا اْلِع َّدَة َو ِلُتَك ِّب ُروا َهّٰللا َع ٰل ى َم ا َه ٰد ىُك ْم
َو َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن
syahru ramadhanallazi unzila fihil-qur`anu hudal lin-nasi wa bayyinatim
minal-huda wal-furqan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang
kana maridhan au ‘ala safarin fa ‘iddatum min ayyamin ukhar, yuridullahu bikumul-
yusra wa la yuridu bikumul-‘usra wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullaha ‘ala ma
hadakum wa la’allakum tasykuruun
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
9
https://tirto.id/glwK, Surah Al-Baqarah Ayat 183-185: Arab, Latin, Tafsir, dan Artinya
8
9
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
a). Baligh
Puasa tidak diwajibkan atas anak kecil. Akan tetapi, puasa yang
dilakukan oleh anak kecil yang mumayiz,hukumannya sah, seperti halnya sholat.
Menurut mazhab Syafi’i, Hanafi, dan hanbali, wajib menyuruhnya berpuasa ketika
dia telah berpuasa tujuh tahun. Dan jika anak kecil itu tidak mau berpuasa, walinya
wajib memukulnya ketika di atelah berusiasepuluh tahun. Hal itu dimaksudkan agar
mampu melakukan sholat, tetapi belum tentu mampu berpuasa. Dalam Sabda
Rasulullah SAW :
“Tiga orang terlepas dari hukum (a) orang yang sedang tidur hingga ia
bangun, (b) ornag gila sampai ia sembuh, (c) kanak-kanan sampai ia balig.” (Riwayat
10
H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2014),227
9
10
b). Berakal
Puasa tidak wajib dilakukan oleh orang gila, orang pingsan dan orang-
orang mabuk, karena mereka tidakdikenai khithab taklifiy; Pendapat ini dipahami dari
Artinya: "Hukum (puasa) tidak berlaku atas tiga orang: anak kecil
hingga dia baligh (dewasa), orang gila hingga dia waras, dan orang tidur hingga dia
bangun," (HR Abu Daud dan Ahmad).
berpuasa. Dengan demikian, puasa yangdilakukan oleh orang gila, orang pingsan, dan
oleh para ulama. Tetapi jika keduanya ternyata berpuasa, puasanya dipandang sah.
b). Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik).
c). Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah sehabismelahirkan).
Orang yang haid atau nifas itu tidak sah berpuasa, tetapikeduanya
wajib mengqadha (membayar) puasa yang tertinggal itu secukupnya. Dari Aisyah. Ia
11
Dr. Wahbah Al-Zuhayly, Puasa dan Itikaf (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), 163.
10
11
berkata, “kami disuruh oleh Rasulullah SAW mengqada puasa dan tidak disuruhnya
pada dua hari raya dan hari Tasyrik (tanggal 11-12-13 bulan Haji). Dari Anas, “Nabi
SAW telah melarang berpuasa lima hari dalam satu tahun; (a) Hari Raya Idul Fitri,
(b) Hari Raya Haji, (c) tiga hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 bulan Haji).” (Riwayat
Daruqutni)12
C. Rukun Puasa
Ialah menahan diri dari dua macam syahwat, yakni syahwat perut dan
SAW :“ Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malamnya sebelum fajar terbit,
Kecuali puasa sunat, boleh berniat pada siang hari, asal sebelum awal
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terrbitnya
fajar hingga terbenamnya matahari. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT “ maka
sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu.
Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan
12
H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2014).h.229
11
12
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.
Sebagimana firman Allah SWT dalam surah al- Baqarah ayat 187 :
ُاِح َّل َلُك ْم َلْيَلَة الِّص َياِم الَّر َفُث ِاٰل ى ِنَس ۤا ِٕىُك ْم ۗ ُهَّن ِلَب اٌس َّلُك ْم َو َاْنُتْم ِلَب اٌس َّلُهَّن ۗ َع ِلَم ُهّٰللا َاَّنُك ْم ُكْنُتْم
َتْخ َتاُنْو َن َاْنُفَس ُك ْم َفَتاَب َع َلْيُك ْم َو َع َفا َع ْنُك ْم ۚ َفاْلٰٔـ َن َباِش ُرْو ُهَّن َو اْبَتُغ ْو ا َم ا َكَتَب ُهّٰللا َلُك ْم ۗ َو ُك ُل ْو ا َو اْش َر ُبْو ا
َح ّٰت ى َيَتَبَّيَن َلُك ُم اْلَخْي ُط اَاْلْبَيُض ِم َن اْلَخ ْي ِط اَاْلْس َو ِد ِم َن اْلَفْج ِۖر ُثَّم َاِتُّم وا الِّص َياَم ِاَلى اَّلْي ِۚل َو اَل
ُتَباِش ُرْو ُهَّن َو َاْنُتْم ٰع ِكُفْو َۙن ِفى اْلَم ٰس ِج ِد ۗ ِتْلَك ُح ُد ْو ُد ِهّٰللا َفاَل َتْقَر ُبْو َه ۗا َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا ٰا ٰي ِت ٖه ِللَّن اِس َلَع َّلُهْم
َيَّتُقْو َن
Terjemahannya : Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur
dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi
mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi
Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka
dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga
jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.
campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka
D. Puasa Wajib
Puasa wajib merupakan puasa yang harus dilaksanakan oleh semua umat
islam. Apabila umat islam melakukannya maka mereka akan mendapatkan pahala.
12
13
1. Puasa Ramadhan
muslim yang sudah dewasa atau baligh pada bulan ramadhan. Kewajiban berpuasa
dibulan ramadhan bagi umat muslim terantum dalam Al- Qur’an surah Al-Baqarah
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َۙن
ya ayyuhallazina amanuu kutiba ‘alaikumush-shiyamu kama kutiba
2. Puasa Nazar
Nazar artinya janji. Hukum dari puasa Nazar adalah wajib apabila janji tersebut sudah
terpenuhi. Misalnya, ada seseorang yang mengalami sakit cukup parah. Kemudian
dia berdoa kepada Allah SWT memohon kesembuhan dan janji akan berpuasa selama
tiga hari jika sembuh. Ketika dia sudah sembuh dan sehat maka wajib memenuhi
3. Puasa Kifarat
13
14
melaksanakan puasa. Puasa ini bertujuan untuk menghapus dosa yang telah
dilakukan.
ramadhan ketika seseorang tidak bisa melakukannya dengan sempurna karena ada
halangan atau uzur yang diperbolehkan oleh syara seperti sakit dan berpergian.
Ibadah puasa ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus, namun
juga menahan diri dari hawa nafsu serta perbuatan buruk yang dapat merusak puasa
kita. Puasa melatih kita untuk lebih bersabar dalam menghadapi persoalan sehari-hari.
Supaya ibadah puasa ramadhan kita menjadi berkah, umat Islam wajib mengetahuai
dan menghindari perkara yang membatalkan puasa. Hal-hal yang membatalkan puasa
makan minum yang disengaja , namun juga hal yang diluar kendali seperti wanita
yang sedang haid atau nifas. Ramadhan tersebut harus dihindari supaya puasa yang
sedang dijalankan lancar dan mendapatkan pahala. Berikut ini beberapa hal-hal yang
membatalkan puasa.13
bisa menyebabkan batal puasa seseorang. Hal pertama paling jelas yang
13
https://hot.liputan6.com/read/4937819/perkara-yang-membatalkan-puasa-menurut-hadis-
patut-dihindari-selama-ramadhan
14
15
membatalkan puasa adalah makan dan minum.“Puasa menjadi sebab adanya sesuatu
yang masuk (kedalam tubuh),bukan sebab sesuatu yang keluar (dari tubuh),” (Al-
itu berperan vital terhadap kehidupan manusia. Lain ceritanya seseorang memakai
inhaler atau obat semprot asama. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadist yang
berbunyi :“Yang menjadi patokan adalah samapainya sesuatu kedalam perut atau
melalui mulut atau pun hidung termasuk juga yang membatalkan puasa.
obat-obatan kesalah satu dari dua jalan yaitu qubul atau dubur, dinilai menjadi
perkara yang membatalkan puasa. Sebagai contoh, orang penderita ambeien dan
penyakit lain yang memungkinkan memakai kateter urine, dua hal itu membuat puasa
tidak sah.
Nah, karena lubang hidung dan telinga termasuk lubang asli. Jika
seseorang sedang puasa lantas memakai obat tetes telinga ataupun hidung, maka batal
15
16
lah puasanya. Sebagaimana dikatakan Imam Syafi’I : “Jika seseorang menelan kerikil
atau benda bukan makanan, menginjeksi, mengobati luka sampai obat itu masuk
keperut, atau meneteskan obat ke hidung hingga sampai ke rongga kepala, maka
puasanya batal, jika ia sadar. Akan tetapi jika ia lupa, maka ia tidak terkena
kewajiban apa-apa.
5. Berhubungan Intim
berjima juga hukumnya batal dan puasa orang tersebut dianggap tidak sah. Bentuk
ganti ruginya harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu,
wajib memberi makan 60 fakir miskin dengan masing-masing senilai tiga perempat
liter beras. Tapi kalau hubungan suami istri dilakukan pada malam hari saat sudah
membatalkan puasa. Misalnya sengaja memasukkan benda kemulut pemicu mual lalu
keluar muntah. Terlebih jika sisa muntah tersebut sengaja dimasukkan kembali
kemulut, maka dipastikan tidak sah puasanya. Sedangkan kalau tidak sengaja muntah
(sama sekali tak ada niatan untuk muntah) maka tidak membatalkan puasa.
(ghalabah) maka puasanya tetap hukumnya selama tidak ada sedikit pun dari
muntahannya yang tertelan kembali olehnya. Jika muntahnya tertelan dengan sengaja
maka ini dapat menjadi salah satu perkara yang membatalkan puasa.
16
17
mengeluarkan mani atau sperma, maka itu termasuk batal puasanya. Artinya, onani
dan mastrubasi juga termasuk yang membatalkan puasa. Tapi jika dalam kasus mimpi
basah, secara tidak sadar saat tidur mengeluarkan mani maka ini tidak membatalkan
puasa.
8. Nifas
9. Menstruasi
meskipun ini adalah siklus hormonal pada wanita. Namun wanita haid tidak perlu
membayar denda atau kafarat. Mereka hanya dikenakan mengganti puasanya yang
batal di lain waktu, sejumlah hari dia tidak berpuasa. Sebagaimana nabi
bersabda:“bukankah ketika haid, wanita itu tidak salat dan juga tidak puasa. Inilah
kekurangan agamanya.”(HR.Bukhari)
kejiwaan atau hilangnya akal sehat. Kondisi gangguan jiwa atau junun yang dialami
seseorang ketika di pertengahan menjalani ibadah puasa maka dinilai tidak sah.
Keadaan orang tersebut diasumsikan hilang akal sehat sehingga hukum puasa yang
dijalankannya batal.
17
18
11. Murtad
Orang yang keluar dari agama Islam atau murtad maka puasanya
otomatis batal. Sebab dia tidak lagi dibebankan ibadah-ibadah sebagaimana seorang
dengan suatu makanan atau minuman haram. Puasa orang tersebut kemungkinan
tidak sah. Disamping itu pahala puasanya hilang dan berdampak pada ibadah
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puasa adalah penahan diri dari syahwat perut dan syahwat kemaluan, serta
dari segala benda konkret yang memasuki rongga dalam tubuh (seperti obat dan
sejenisnya), dalam rentang waktu tertentu yaitu sejak terbitnya fajar kedua ( yaitu
fajar shadiq) sampai terbenamnya matahari yang dilakukan oleh orang tertentu yang
memenuhi syarat yaitu beragaa islam, berakal, dan tidak sedang haid dan nifas ,
disertai niat yaitu kehendak hati untuk melakukan perbuatan secara pasti tanpa ada
kebimbangan, agar ibadah berbeda dari kebiasaan.
B. Saran
Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan dalam memenuhi tugas
fiqih ibadah, mohon maaf atas ada kesalahan penulisan dan pengetikan dalam isi
makalah ini, karna saya selaku pemateri masih perlu belajar lebih dan mohon
dikoreksi biar saya selaku pemateri dapat mempelajari kesalahan yang ada dalam isi
makalah yang saya sempat jelaskan. Tetaplah berpuasa dibulan ramadhan dan
menganti puasanya bagi yang sempat berhalangan akibat sakit atau ada hal tertentu
yang mengakibatkan tidak berpuasa.
19
20
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/zwojemgy-makalah-puasa-wajib-dan-sunnah.html
Depag RI, 2004, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: CV. Jumaaanatul 'Al.
Dr. Wahbah Al-Zuhayly, Puasa dan Itikaf (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005).
https://hot.liputan6.com/read/4937819/perkara-yang-membatalkan-puasa-menurut-
hadis-patut-dihindari-selama-ramadhan
20
21
21