PUASA
FAKULTAS TEKNIK
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya , sehingga
Puasa bukan istilalah yang asing di telinga kita, apalagi di Indonesia yang mayoritas
penduduknya beragama Islam. Namun tidak sedikit yang belum mengerti apa itu puasa dan hal-
Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Fiqih Ibadah, Menyingkap
Tabir Puasa ini juga merupakan usaha penyusun sebagai pengantar menuju pintu pemahaman
puasa .
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami susun ini, tentunya
masih banyak terdapat kekurangan. Akhirnya sambil mengharapkan kritik dan saran yang
membangaun utuk masa mendatang, penyusun pun berharap makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat.
Penyusun kelompok 5
05 Maret 2024
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Puasa (disebut juga saum) yaitu salah satu amalan furu'uddin dalam agama Islam
yang memiliki arti menahan nafsu dari aktivitas seperti minum dan makan selama 12
jam lebih, mulai dari kemunculan matahari fajar hingga matahari mega merah
terbenam. Puasa dalam kitab Al-Quran juga As-Sunnah memiliki arti menahan diri,
menjauhi, dan meninggalkan. Memiliki arti lain mencegah diriserta menjauhkan diri
dari hal-hal yang mencakup keinginan untuk makan dan minum, serta keinginan
syahwat atau birahi dengan niat mendapatkan pahala dan ridho Allah SWT (Al-
Qaradawi, 2014, h.6). Sedangkan pengertian puasa dalam istilah syar’i memiliki arti
mencegah dan menjaga diri dari minum, makan, berhubungan intim, dan hal lain
yang secara sadar bisa membatalkan puasa mulai dari kemunculan fajar di waktu
subuh hingga terbenam matahari di waktu maghrib dengan niat berserah diri kepada
Allah SWT dan tujuan mematuhi perintah puasa dari Allah SWT (An-nuur, 2019,
h.21). Puasa sunah merupakan salah satu dari ibadah yang diperintahkan Allah SWT
yang bersifat tathawwu yaitu ibadah yang diatur oleh syariat Islam untuk dijalankan
oleh setiap umat muslim dengan aturan yang memiliki sifat sukarela atau anjuran,
bukan keharusan atau kewajiban (Al-Qaradawi, 2014, h.183).
1
6. Untuk mengetahui pantangan orang berpuasa
7. Untuk mengetahui hikmah orang yang berpuasa
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Puasa
Menurut bahasa, puasa dalam bahasa arab yaitu shiyam atau shaum yang artinya
menahan atau menjauhkan diri dari hal hal yang membatalkan puasa.sedangkan menurut
istilah puasa adalah menahan diri dari makan, minum, berhubungan seksual suami istri
dan dari segala yang membatalkan puasa mulai dari sejak terbut fajar hingga
terbenamnya matahari.
3
2.4. Tata cara berpuasa.
Agar puasa yang dijalani dapat diteruma oleh oAllah SWT dan memiliki barakah yang
tinggi maka seorang muslim atau Muslimah sudah semetinya memperhatikan tata cara
berpuasa yang baik dan tepat.Berikut ini adalah tata cara berpuasa yang baik dan tepat:
1. Melafalkan Niat. Adapun membaca niat puasa Ramadhan dapat dilakukan setiap
malam hari atau pada saat melaksanakan sahur sebelum memasuki waktu subuh.
2. Makan Sahur. Makan sahur merupakan perkara yang sangat dianjurkan oleh
Rasulullah Saw,sahur lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh
sebelum imsak.
3. Menjauhi hal-hal yang dapat membatalkanj puasa dan hal-hal yang dapat
mengurangi nilainya
4. Berbuka puasa,Adapun masalah berbuka puasa nabi saw mengajarkan agar
menyegerakan berbuka puasa.
5. Memberi makan berbuka bagi orang yang berpuasa
6. Shalat berjama’ah dimasjid,shalat secara berjamaah di masjid khususnya shalat
fardu,memiliki derajad yang lebigh tinggi daripada shalat sendirian di
rumah.Begitu pula dalam melaksanakan shalat tarawih,baiknya dilaksanakan
secara beerjamaah dan dimasjid
7. Melakukan amalan-amalan utama dibulan Ramadhan,cukup banayak amalan yang
dapta dikerjakan selama bulan ramadahan yang memiliki nilai pahala yang sangat
tinggi disisi Allah SWT seperti:
a. Bershadaqakah dibulan puasa Ramadhan merupakan suatu amalan yang
paling utama.
b. Memperbanayak baca Al-Qur’An dan memahami isi kandungan-nya
c. Melaksanakan shalat lail/shalat tahajud/qiam Ramadhan/shalat tarawih.
d . Beri’tikaf di masjid terutama di sepuluh terkhir bulan Ramadhan.
2. Puasa sunnah
a. Puasa pada hari arafah pada tanggal Sembilan dzulhijjah yang dilakukan khususnya
oleh kaum muslim yang tidak berhaji
b. Puasa asyura;puasa pada hari kesepuluh dari bulan Muharram
c. Puasa pada hari senin dan kamis
d. Puasa enam hari pada bulan syawal
e. Puasa dalam kondisi jihad(perang dijalan Allah)
f. Puasa sya’ban
g. Puasa tiga hari setiap bulan sesuai kalender hujriah
h. Puasa nabi daud atau puasa berselang, sehari berpuasa sehari berikutnya tidak
3. Puasa makruh
Ada beberapa puasa yang dimakruhkan berdasarkan hadits nabi SAW yaitu;
a. Puasa sepanjang masa/seumur hidup
4
b. Puasa wishal,yaitu puasa terus menerus,misalnya puasa dua hari berturut-turut tanpa
sahur dan buka
c. Puasa pada hari jum’at atau sabtu saja
d. Puasa sehari menjelang Ramadhan
4. Puasa haram
a. Puasa pada dua hari raya ied, yakni idul fitri dan idl adha
b. Puasa hari Tasyirik, yakni tanggal 11,12,dan 13 dzulhijjah
c. Puasa sunnah yang dikerjakan oleh se-orang istri tanpa seizin suaminya
d. Puasa yang dapat menimbulkan kemudharatan
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Setiap orang yang memiliki iman walau seberat apapun. Redaksi ini tidak menunjuk
siapa pelaku yang diwajibkannya agaknya puasa mengisyaratkan bahwa apa yang akan
diwajibkan ini sedemikian penting dan bermanfaat bagi setiap orang bahkan kelompok
sehingga, seandainya bukan Allah yang mewajibkannya, niscaya manusia sendiri yang
akan mewajibkannya atas dirinya sendiri. Puasa tidak hanya sekedar tradisi, apalagi
sekedar menahan lapar dan dahaga. Puasa merupakan pengabdian yang paling tulus
dari seorang hamba kepada Allah. Puasa tak hanya dilakukan umat Islam, tetapi juga
oleh umat-umat lainnya. Caranya pun bermacam-macam. Puasa memiliki pengaruh
bagi fisik maupun psikis puasa ditinjau dari kesehatan mental, puasa bermanfaat dalam
pengobatan, pencegahan, pembinaan, keikhlasan, kejujuran, kebenaran, dan
pengendalian diri.
2. Puasa memiliki pengaruh yang sangat luar biasa. Penyakit jiwa yang sangat berbahaya
adalah terjerumus kedalam kejahatan 86 syahwat dan tidak bisa mereda hawa nafsu ini
akan berakibat patal pada kesehatan mental seseorang dan salah satu solusi atau
obatnya adalah dengan berpuasa. Pengaruh puasa terhadap kesehatan mental
diantaranya, Puasa sebagai pengobatan jiwa, Puasa sebagai pereda kejahatan syahwat
dan pengendalian hawa nafsu, Puasa mampu menumbuhkan emosional positif dan
mampu mengendalikan ucapan, pandangan, pendengaran serta menahan seluruh tubuh
dari kejelekan, Puasa menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi dan terhindar dari
keegoisan. Pengaruh puasa tersebut dapat kita kaji dari ayat-ayat puasa.
3.2 Saran
1. Dalam kehidupan sehari-hari hendaklah segala tingkah laku yang dilakukan
mencerminkan perbuatan-perbuatan yang baik karena kebiasaan yang baik akan
menjadikan kita menuju jalan yang diridhoi-Nya.
2. Dalam pembuatan makalah ini, kami mengkaji ayat-ayat tentang puasa dalam
Alquran kajian Tafsir Quraish Shihab setelah penulis melakukan penelitian kepustakaan
dalam rangka penyusunan malakah ini,penulis menemukan beberapa hal yang masih
kurang maksimal dalam melakukan pengkajian terhadap tema pengaruh puasa terhadap
kesehatan mental kajian tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab.
6
DAFTAR PUASTAKA
BUKU KULIAH FIQIH IBADAH
PENYUSUN H.Falahuddin, S.Ag., M.Ag. & Najamudin, M.Pd.I