Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AL-ISLAM KEMUH-II

“PUASA”

Oleh :

SULISTRIA
NIM : 20211332026

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayahnya. Atas rahmat dan hidayahnyalah tugas makalah mata
kuliah Al-islam Kemuh II dengan materi pembahasan mengenai puasa ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Pada penulisan makalah ini, sebagian besar informasi didapatkan dari media massa
dan pengetahuan umum yang berkaitan dengan puasa. Terdapat banyak kekurangan pada
makalah ini, dengan begitu dimohon untuk memberi saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaanya. Dengan adanya makalah ini diharapkan agar dapat memberi
manfaat bagi pembacanya.

Surabaya, 19 Juni 2022

Sulistria

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... I
DAFTAR ISI.............................................................................................................. II
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan............................................................................................... 1
1.4 Manfaat............................................................................................. 1

BAB 1I PEMBAHASAN MASALAH.................................................................. 2


2.1 Pengertian Puasa............................................................................... 2
2.2 Syarat Puasa...................................................................................... 2
2.3 Rukun Puasa..................................................................................... 3
2.4 Macam-macam Puasa....................................................................... 3
2.5 Hal-hal Yang Membatalkan Puasa................................................... 4
2.5 Hikmah Mmenjalankan Puasa.......................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 6

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemahaman mengenai puasa dalam pemaknaan istilah seringkali dimaknai dalam
pengertian sempit, yaitu sebagai suatu tindakan menahan lapar dan haus yang dilakukan
pada bulan ramadhan. Terlepas dari hal itu, padahal hakekatnya puasa yang sebenarnya
adalah menahan diri untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama. Selain itu,
puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas antara umat muslim terhadap umat lain yang
berada pada kondisi hidup miskin (kekurangan). Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat
digambarkan pada suatu kondisi lapar dan haus yang dapat meciptakan sikap tenggang
rasa atau kepedulian terhadap sesama umat manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian puasa ?
2. Apa saja syarat puasa ?
3. Apa saja rukun puasa ?
4. Apa saja macam-macam puasa ?
5. Hal apa saja yang dapat membatalkan puasa ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian puasa
2. Mengetahui syarat puasa
3. Mengetahui rukun puasa
4. Mengetahui macam-macam puasa
5. Mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan puasa

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini yaitu dapat membantu
pembaca dalam memahami secara mendalam mengenai puasa sehingga hal tersebut
menambah ketaqwaan terhadap allah swt.

1
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Puasa


Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu ash-shiyam, yang artinya menahan diri. Puasa
secara istilah ilmu fiqih berarti menahan diri agar tidak makan, minum dan tidak
melakuka sesuatu amalan atau perbuatan yang dapat membatalkan puasa ( seperti muntah
dengan sengaja dan mengelurakan mani dengan sengaja) mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari (waktu maghrib).
Sebagaimana yang telah disepakati oleh para ulama, hukum Puasa Ramadhan ialah
wajib bagi seluruh umat Islam. Puasa Ramadhan termasuk dalam rukun Islam,sehingga
setiap orang muslim yang tidak melaksanakan kewajbannya dan mengingkari
kedudukannya sebagai rukun Islam dikatakan murtad atau keluar dari islam.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya :

“Wahai mereka yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa (Ramadhan)


sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu
bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah-183)

Ayat itu menerangkan bahwa orang yang dalam keadaan sehat, di waktu bulan
Ramadhan, wajib baginya untuk berpuasa. Adapun orang yang diwajibkan untuk
berpuasa adalah orang yang beriman (muslim) baik laki laki maupun perempuan (untuk
perempuan suci dari haid dan nifas), berakal, baligh (dewasa), tidak dalam musafir
(perjalanan) dan sanggup berpuasa.

2.2 Syarat Puasa


Dalam syarat-syarat puasa terdapat 2 syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang
berpuasa yaitu , syarat wajib puasa dan syarat sah puasa:
a. Syarat Wajib Puasa :
1. Islam
2. Sudah dewasa (Baligh)

2
3. Berakal sehat
4. Mampu mengerjakan puasa.
b. Syarat Sah Puasa :
1. Islam
2. Tamyiz, artinya orang orang yang sudah dapat membedakan hal yang baik dan hal
yang buruk pula.
3. Suci dari haid nifas, wanita yang masih dalam keadaan haid dan nifas tidak sah jika
mereka melaksanakan puasa, tapi wajib diqada’ pada waktu yang lain, sebanyak
jumlah hari yang ia tinggalkan.
4. Tidak melaksanakan puasa pada hari hari yang diharamkan dalam agama untuk
melaksanakan puasa.

2.3 Rukun Puasa


Rukun puasa merupakan suatu ketentuan yang wajib dipatuhi oleh orang orang yang
melaksanakan puasa, yang apabila salah satu rukun tersebut tidak dijalankan maka puasa
yang dikerjakan tersebut tidak sah. Rukun rukun puasa diantaranya sebagai berikut :
a. Niat
b. Menahan diri dari hal hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga
terbenamnya matahari.

2.4 Macam-macam Puasa


Berikut ini merupakan macam-macam puasa :
a. Puasa wajib
1. Puasa yang wajib karena datangnya waktu tertentu, yaitu puasa bulan Ramadhan.
2. Puasa yang wajib karena suatu „illat (sebab). Yaitu puasa kafarat.
3. Puasa yang wajib karena diwajibkan oleh seseorang atas dirinya sendiri, yaitu puasa
nadzar.

b. Puasa sunnah
1. Puasa enam hari di bulan Syawal
2. Puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah bagi orang yang tidak
berhaji)

3
3. Puasa asyura
4. Puasa di bulan Sya‟ban
5. Puasa di bulan-bulan haram (Dzulqa‟idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab)
6. Puasa setiap hari Senin dan Kamis
7. Puasa tiga hari pada pertengahan bulan
8. Puasa Daud (puasa sehari dan tidak berpuasa sehari)

c. Puasa makruh
1. Puasa pada hari Jumat secara tersendiri. Artinya, hanya mengkhususkan hari Jumat
saja untuk berpuasa.
2. Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan.
3. Puasa hari syak

d. Puasa haram
1. Puasa pada hari raya idul fitri
2. Puasa pada hari raya idul adha
3. Puasa sunnah istri yang dilakukan tanpa izin suami
4. Puasa pada hari syak (keraguan)
5. Puasa pada hari tasyrik
6. Puasa yang dilakukan sepanjang tahun

2.5 Hal-hal Yang Dapat Membatalkan Puasa


1. Memasukkan sesuatu kedalam lobang rongga badan dengan sengaja, seperti makan,
minum, merokok, memasukkan benda ke dalam telinga atau ke dalam hidung hingga
melewati pangkal hidungnya. Tetapi jika karena lupa, tiadalah yang demikian itu
membatalkan puasa. Suntik di lengan, di paha, di punggung atau lainnya yang serupa,
tidak membatalkannya, karena di paha atau punggung bukan berarti melalui lobang
rongga badan.
2. Muntah dengan sengaja; muntah tidak dengan sengaja tidak membatalkannya.
3. Haid dan nifas; wanita yang haid dan nifas haram mengerjakan puasa, tetapi wajib
mengqodha sebanyak hari yang ditinggalkan waktu haid dan nifas.
4. Jima‟ pada siang hari.

4
5. Mabuk atau pingsan sepanjang hari.
6. Murtad, yakni keluar dari agama Islam.
7. Bersetubuh pada siang hari.

2.6 Hikmah Menjalankan Puasa


1. Mendapatkan nikmat dari Allah swt.
2. Mendekatkan diri kepada Allah swt.
3. Terhindar dari perbuatan dosa
4. Mendapatkan ketenangan hati
5. Menjaga kesehatan tubuh.
6. Pelajaran mengenai kepercayaan.
7. Dll.

5
DAFTAR PUSTAKA

Al-Asqalany, Ibnu Hajar. 2010. E-Book: Terjemhan Bulughul Maram Min Adillatil Ahkaam.
(Kompilasi CHM oleh Dani Hidayat). Versi 3.01. http://www.persis91tsn.tk
Ayyub, Syaikh Hasan. 2004. Fiqh Ibadah. (Terjemahan). Cet.1. (Jakarta: Pustaka AlKautsar).
Az-Zuhaili, Wahbah . 2007. Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Terjemahan), Cet. 10 (Damaskus:
Darul Fikr) Bahreisj, Hussein. 1980. Pedoman Fiqih Islam. (Surabaya: Al-Ikhlas).
Kamal , Abu Malik bin Salim As-Sayyid. 2009. Shahih Fikih Sunnah, (Terjemahan), Cet. 3
(Jakarta: Pustaka Azzam).
Latif, M. Djamil. 2001. Puasa dan Ibadah Bulan Ramadhan. (Jakarta: Ghalia Indonesia).
Muhammad, Syaikh Al-„Amanah bin Ad-Damasyqi „Abdurahman. 2016. Fiqih Empat
Mazhab. (Terjemahan). Cet. 17. (Bandung: Hasyimi).
Rasjid, Sulaiman. 2016. Fiqh Islam. Cet. 73. (Bandung: Sinar Baru Algensindo).
Sabiq, Sayyid. 1993. Fikih Sunnah 3. (Terjemahan). Cet. 8 (Bandung: Al-Ma‟arif).
Sabiq, Sayyid. 2011. Fikih Sunnah 2. (Terjemahan). Cet. 3 (Jakarta: Pena Pundi Aksara)
Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a, Maulana Muhammad. 2011. Kitab Fadhilah Amal,
(Terjemahan). (Yogyakarta: Ash-Shaff).

Anda mungkin juga menyukai