Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FIKIH
PUASA RAMADHAN DAN PUASA SUNNAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas FIKIH

Dosen Pengampu : Dr. H. Fenny Rahman,HS,M.Pd

Disusun Oleh :
Taufik Nurrohman : 22231011010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puasa merupakan ibadah yang sangat ditekankan dalam agama Islam sebagai
salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, umat muslim di seluruh penjuru dunia memperingati bulan suci
Ramadhan dengan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Makalah ini membahas tentang puasa dari sudut pandang agama Islam. Tujuan
dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang arti
dan hikmah dibalik ibadah puasa serta bagaimana pelaksanaannya dilakukan oleh
umat muslim. Selain itu, makalah ini juga akan membahas manfaat dan efek samping
puasa bagi kesehatan fisik dan mental.
Saya berharap makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat
bagi pembaca khususnya umat muslim yang ingin memahami lebih dalam tentang
ibadah puasa. Semoga makalah ini juga dapat membantu pembaca untuk memperkuat
iman dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Akhir kata, saya berpikir terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian puasa Ramadhan dan puasa sunnah..............................................................3
B. Hukum puasa Ramadhan dan puasa sunnah...................................................................3
C. Tata cara puasa Ramadhan dan puasa sunnah................................................................4
1. Puasa Ramadhan.........................................................................................................4
2. Puasa sunnah...............................................................................................................4
D. Manfaat dan hikmah puasa Ramadhan dan puasa sunnah..............................................5
E. Perbedaan puasa Ramadhan dan puasa sunnah...............................................................6
F. Mengapa puasa Ramadhan lebih diutamakan dalam Islam.............................................7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................................8
Referensi..............................................................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Puasa merupakan ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam
Islam, terdapat dua jenis puasa yang umum dilakukan yaitu puasa Ramadhan dan
puasa sunnah. Puasa Ramadhan dilaksanakan pada bulan Ramadhan, sedangkan puasa
sunnah dapat dilakukan pada bulan-bulan lain di luar bulan Ramadhan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang puasa Ramadhan dan puasa sunnah dalam agama Islam. Dalam
makalah ini, akan dibahas tentang pengertian, hukum, dan tata cara pelaksanaan puasa
Ramadhan dan puasa sunnah.
Selain itu, makalah ini juga akan membahas manfaat dan hikmah dari puasa
Ramadhan dan puasa sunnah, baik dari segi ruhani maupun kesehatan. Dalam konteks
kesehatan, puasa telah terbukti memiliki berbagai manfaat bagi tubuh manusia, seperti
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki kadar gula darah, dan
meningkatkan kualitas tidur.
Dalam makalah ini, juga akan dibahas perbedaan antara puasa Ramadhan dan
puasa sunnah, serta mengapa puasa Ramadhan lebih diutamakan dalam agama Islam.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang puasa Ramadhan dan puasa sunnah, serta memberikan inspirasi dan motivasi
bagi pembaca untuk menjalankan kedua jenis puasa ini dengan penuh kesadaran dan
ketulusan hati.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian, hukum, dan tata cara pelaksanaan puasa Ramadhan dan puasa
sunnah dalam agama Islam?
2. Apa saja manfaat dan hikmah dari puasa Ramadhan dan puasa sunnah, baik dari
segi spiritual maupun kesehatan?
3. Apa perbedaan antara puasa Ramadhan dan puasa sunnah?
4. Mengapa puasa Ramadhan lebih diutamakan dalam agama Islam?
5. Bagaimana cara menjalankan puasa Ramadhan dan puasa sunnah dengan baik dan
benar sesuai dengan ajaran agama Islam?

1
C. Tujuan
1. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang puasa Ramadhan dan puasa
sunnah dalam agama Islam, baik dari segi pengertian, hukum, maupun tata cara
pelaksanaannya.
2. Termasuk manfaat dan hikmah dari puasa Ramadhan dan puasa sunnah, baik dari
segi spiritual maupun kesehatan, sehingga dapat memotivasi pembaca untuk
menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan ketulusan hati.
3. Memperjelas perbedaan antara puasa Ramadhan dan puasa sunnah, serta mengapa
puasa Ramadhan lebih diutamakan dalam agama Islam.
4. Memberikan panduan tentang cara menjalankan puasa Ramadhan dan puasa sunnah
dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran agama Islam.
5. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang ajaran agama Islam,
khususnya tentang puasa sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan
oleh umat muslim.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian puasa ramadhan dan puasa sunnah


Puasa Ramadhan adalah puasa wajib yang dilaksanakan oleh umat muslim di
seluruh dunia selama bulan Ramadhan. Puasa ini diwajibkan bagi umat muslim yang
sudah baligh dan mampu melaksanakannya. Puasa Ramadhan dilaksanakan selama
sebulan penuh, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dengan menahan
diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri.
Sedangkan puasa sunnah adalah puasa yang dilaksanakan di luar bulan
Ramadhan, baik pada hari-hari tertentu maupun secara berkala. Puasa sunnah
dilaksanakan secara sukarela dan tidak diwajibkan dalam agama Islam. Namun,
menjalankan puasa sunnah sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan dalam
agama Islam.
Puasa sunnah sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah
puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh (13,14,15 setiap bulan Hijriyah), puasa
Nabi Daud (dilaksanakan dengan cara bergantian antara puasa dan tidak puasa), dan
masih banyak lagi jenis- jenis puasa sunnah lainnya. Meski tidak diwajibkan, namun
menjalankan puasa sunnah sangat dianjurkan sebagai salah satu cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih berbagai keutamaan.
B. Hukum puasa ramadhan dan puasa sunnah
Hukum puasa Ramadhan dan puasa sunnah dalam agama Islam adalah sebagai
berikut:
1. Puasa Ramadhan: Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib
dilaksanakan oleh umat muslim yang sudah baligh dan mampu melaksanakannya.
Hukum puasa Ramadhan adalah fardhu ain, yang artinya puasa ini wajib
dilaksanakan oleh setiap individu muslim secara mandiri dan tidak bisa menyembah
oleh orang lain.
2. Puasa sunnah: Puasa sunnah merupakan puasa yang tidak diwajibkan dalam agama
Islam, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Hukum puasa sunnah adalah
sunnah muakkadah, yang artinya puasa ini sangat dianjurkan dan mendapat pahala
besar bagi yang melaksanakannya, namun tidak akan mendapat dosa bagi yang
tidak melaksanakannya.

3
Dalam menjalankan puasa, baik itu puasa Ramadhan maupun puasa sunnah,
seorang muslim diharuskan memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam agama Islam. Salah satu syarat utama dalam menjalankan puasa adalah
memiliki niat yang ikhlas dan tulus semata-mata karena Allah SWT. Selain itu,
seorang muslim juga diwajibkan untuk menjaga diri dari segala bentuk perbuatan
yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hubungan suami istri saat
waktu berpuasa.
C. Tata cara puasa ramadhan dan puasa sunnah
Berikut adalah tata cara puasa Ramadhan dan puasa sunnah:
1. Tata Cara Puasa Ramadhan:
a. Menunaikan niat puasa sebelum terbit fajar, dengan mengucapkan kalimat niat di
dalam hati atau secara lisan.
b. Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar
hingga matahari terbenam.
c. Meningkatkan ketaqwaan dan melakukan ibadah secara maksimal, seperti sholat
tarawih, membaca Al-Quran, dan berzikir.
d. Membuka puasa dengan makanan ringan atau minuman manis pada waktu
berbuka puasa (Maghrib).
e. Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, yaitu mulai dari tanggal 1 Ramadhan
hingga 29 atau 30 Ramadhan.
2. Tata Cara Puasa Sunnah:
a. Menunaikan niat puasa sebelum terbit fajar, dengan mengucapkan kalimat niat di
dalam hati atau secara lisan.
b. Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri pada waktu yang
telah ditentukan untuk jenis puasa sunnah yang dilaksanakan.
c. Meningkatkan ketaqwaan dan melakukan ibadah secara maksimal, seperti sholat,
membaca Al-Quran, dan berzikir.
d. Membuka puasa dengan makanan ringan atau minuman manis saat berbuka
puasa.
e. Puasa sunnah sesuai dengan jenis puasa yang dipilih, baik itu puasa Senin-Kamis,
puasa Ayyamul Bidh, atau jenis puasa sunnah lainnya.
Pada umumnya, tata cara puasa Ramadhan dan puasa sunnah sama, yaitu
dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri pada waktu yang
telah ditentukan. Namun, terdapat perbedaan waktu pelaksanaan dan jenis puasa yang

4
dilakukan. Oleh karena itu, sebelum menjalankan puasa Ramadhan atau puasa
sunnah, seorang muslim diharapkan untuk mempelajari tata cara pelaksanaannya
dengan baik dan benar.
D. Manfaat dan hikamh puasa ramadhan dan puasa sunnah
Puasa Ramadhan dan puasa sunnah memiliki banyak manfaat dan hikmah bagi
individu yang melaksanakannya. Berikut adalah beberapa manfaat dan hikmah dari
kedua jenis puasa tersebut:
1. Puasa Ramadhan
a. Meningkatkan ketaqwaan: Puasa Ramadhan adalah ibadah yang wajib bagi umat
muslim. Puasa Ramadhan dengan kesadaran penuh dan keikhlasan dapat
meningkatkan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT.
b. Menjaga kesehatan: Puasa Ramadhan melibatkan pengekangan diri dalam makan
dan minum selama sekitar 12-16 jam sehari. Hal ini dapat membantu mengatur
pola makan dan menjaga kesehatan.
c. Menumbuhkan empati: Puasa Ramadhan dapat membantu seseorang untuk
merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang beruntung yang
tidak memiliki makanan dan minuman yang cukup.
d. Menyucikan jiwa dan membersihkan dosa: Puasa Ramadhan dapat membantu
seseorang untuk membersihkan jiwa dan membersihkan dosa. Selama puasa,
seseorang diharapkan untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan
meningkatkan amal ibadah.
2. Puasa sunnah
a. Menambah Pahala: Melakukan puasa sunnah dapat menambah pahala bagi
seseorang. Puasa sunnah adalah amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW,
namun tidak wajib dilakukan.
b. Mengontrol nafsu: Puasa sunnah juga dapat membantu seseorang untuk
mengontrol nafsu dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.
c. Menjaga kesehatan: Seperti halnya puasa Ramadhan, puasa sunnah juga dapat
membantu menjaga kesehatan karena melibatkan pengekangan diri dalam makan
dan minum.
d. Memperkuat Iman: Melakukan puasa sunnah dapat memperkuat iman seseorang
kepada Allah SWT. Dengan melakukan ibadah sunnah, seseorang menunjukkan
kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT.

5
Secara umum, puasa Ramadhan dan puasa sunnah memiliki manfaat dan
hikmah yang sama, yaitu meningkatkan ketaqwaan, menjaga kesehatan, dan
memperkuat iman. Namun, puasa Ramadhan memiliki nilai yang lebih tinggi karena
merupakan ibadah wajib bagi umat muslim. Sedangkan puasa sunnah merupakan
ibadah tambahan yang dianjurkan dan bisa dilakukan sebagai upaya mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
E. Perbedaan puasa ramadhan dan puasa sunnah
Puasa Ramadhan dan puasa sunnah adalah dua jenis puasa yang berbeda
dalam Islam. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
1. Waktu Pelaksanaan Puasa Ramadhan dilaksanakan selama sebulan penuh pada
bulan Ramadhan, sedangkan puasa sunnah dapat dilaksanakan kapan saja selama
tahun, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan seperti pada hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha.
2. Kewajiban dan Sunnah Puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap muslim
dewasa yang mampu melaksanakannya, sedangkan puasa sunnah adalah amalan
yang dianjurkan tetapi tidak wajib dilakukan.
3. Jumlah Hari Puasa Ramadhan dilaksanakan selama 29 atau 30 hari berturut-turut,
sedangkan puasa sunnah dapat dilaksanakan dalam bentuk satu hari atau beberapa
hari berturut-turut, tergantung pada jenis puasa sunnah yang dipilih.
4. Tujuan Tujuan utama dari puasa Ramadhan adalah untuk mengikuti perintah Allah
SWT dan menunjukkan rasa syukur kepada-Nya, sedangkan tujuan dari puasa
sunnah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala
yang lebih banyak.
5. Konsekuensi Hukum Tidak menunaikan puasa Ramadhan dengan sengaja tanpa
alasan yang dibenarkan merupakan dosa besar dalam Islam dan dapat dikenakan
hukuman, sedangkan tidak melaksanakan puasa sunnah tidak akan mendapatkan
hukuman, namun akan kehilangan pahala yang dapat diperoleh jika
melaksanakannya.
6. Jenis Puasa Puasa Ramadhan adalah jenis puasa yang meliputi menahan diri dari
makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar sampai terbenam
matahari, sedangkan puasa sunnah memiliki banyak jenis puasa, seperti puasa Senin
Kamis, puasa Arafah, puasa Syawal, dan lain-lain. Setiap jenis puasa sunnah
memiliki aturan dan cara pelaksanaan yang berbeda-beda.

6
Demikianlah beberapa perbedaan antara puasa Ramadhan dan puasa sunnah.
Namun, penting untuk diingat bahwa kedua jenis puasa tersebut merupakan ibadah
yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT jika dilaksanakan dengan benar dan
ikhlas.
F. Mengapa puasa ramadhan lebih diutamakan dalam Islam
Puasa Ramadhan memiliki posisi yang sangat istimewa dalam agama Islam
karena dianggap sebagai salah satu rukun Islam dan kewajiban bagi setiap muslim
dewasa yang mampu melaksanakannya. Berikut beberapa alasan mengapa puasa
Ramadhan lebih diutamakan dalam agama Islam:
1. Perintah Allah SWT Puasa Ramadhan merupakan salah satu perintah langsung dari
Allah SWT yang tertulis dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183-184. Sebagai
seorang muslim, kewajiban kita adalah mentaati segala perintah Allah SWT,
termasuk puasa Ramadhan.
2. Meningkatkan Kesadaran Spiritual Puasa Ramadhan membantu umat muslim
meningkatkan kesadaran spiritual mereka. Dengan menahan diri dari makan,
minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, kita menjadi lebih sadar akan
kebutuhan spiritual kita dan mengembangkan kemampuan untuk mengontrol diri
kita.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengertian Puasa Ramadhan Puasa Ramadhan adalah ibadah yang dilakukan
oleh umat Islam pada bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun
Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang telah baligh, berakal, dan
mampu melaksanakannya. Puasa Ramadhan dilakukan dengan menahan diri dari
makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenamnya
matahari.
Keutamaan Puasa Ramadhan Puasa Ramadhan memiliki keutamaan yang
sangat besar dalam agama Islam. Keutamaan puasa Ramadhan antara lain:
1. Mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT
2. Mendapatkan ampunan dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya
3. Melatih ketahanan fisik dan mental
4. Meningkatkan rasa empati terhadap orang yang kurang beruntung
5. Mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim
Puasa Sunnah Puasa sunnah adalah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah
SAW. Puasa sunnah tidak wajib dilaksanakan oleh umat Islam, namun sangat
dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki banyak keutamaan. Puasa sunnah dapat
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam Islam seperti puasa Senin Kamis, puasa
Arafah, puasa Asyura, dan puasa enam hari di bulan Syawal.

8
Referensi
 Al-Qur'an: Ayat tentang puasa Ramadhan dan beberapa puasa sunnah terdapat
dalam Al-Qur'an, seperti Surat Al-Baqarah ayat 183-185 dan Surat Al-Ma'idah
ayat 89.
 Hadits: Hadits adalah sumber penting untuk memahami praktik puasa sunnah dan
puasa Ramadhan. Beberapa kitab hadits yang dapat dijadikan referensi adalah
Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan An-
Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.
 Buku panduan puasa: Ada banyak buku panduan puasa Ramadhan dan puasa
sunnah yang tersedia di pasaran, seperti "Panduan Lengkap Puasa Sunnah" karya
Muhammad Abduh Tuasikal dan "Panduan Lengkap Puasa Ramadhan" karya
Ustadz Ahmad Sarwat, serta buku-buku serupa.

Anda mungkin juga menyukai