Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AIK

IBADAH PUASA

Dosen Pengampu: Nurdin Hasan, Drs.,M.Ag.

Disusun oleh:

Arya Yuda Putra Wicaksono

202210320311058

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN AJARAN 2022 / 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas AIK ini dengan baik serta tepat
waktu. Seperti yang sudah kita tahu “Ibadah Puasa” sangat penting untuk dipelajari dan
implementasikan dalam kehidupan seseorang.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Nurdin Hasan, Drs.,M.Ag.
sebagai dosen pengampu mata kuliah AIK yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan masalah...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puasa…....................................................................................2


2.2 Jenis-jenis Puasa.........................................................................................4
2.3 Tata Cara Menjalankan Puasa....................................................................5
2.4 Manfaat Menjalankan Puasa......................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puasa merupakan ibadah yang telah lama berkembang dan dilaksanakan


oleh manusia sebelum Islam.1 Islam mengajarkan antara lain agar manusia
beriman kepada Allah SWT, kepada malaikat-malaikatNya, kepada kitab-
kitabNya, kepada rosul-rosulNya, kepada hari akhirat dan kepada qodo
qodarNya. Islam juga mengajarkan lima kewajiban pokok, yaitu mengucapkan
dua kalimat syahadat, sebagai pernyataan kesediaan hati menerima Islam sebagai
agama, mendirikan sholat, membayar zakat, mengerjakan puasa dan menunaikan
ibadah haji.
Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala
sesuatu”, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak
bermanfaat dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan
diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar
sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat.2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian puasa?


2. Apa saja jenis-jenis puasa?
3. Bagaimana tata cara menjalankan puasa ?
4. Apa saja manfaat dari puasa?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian puasa.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis puasa.
3. Untuk memahami tata cara menjalankan puasa.
4. Untuk mengetahui manfaat dari puasa.

1
BAB I

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puasa

Puasa dalam agama Islam adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai salah satu
rukun Islam. Secara umum, puasa mengacu pada menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas
tertentu dari terbit fajar (subuh) hingga terbenamnya matahari, selama bulan Ramadan.

Puasa merupakan salah satu kewajiban yang ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an. Hal
ini dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, di mana umat Muslim diperintahkan untuk
berpuasa:

" َ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫"يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Tujuan utama dari puasa dalam agama Islam adalah meningkatkan ketakwaan individu
dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, puasa juga memiliki beberapa manfaat
lain, antara lain:
1. Mendidik disiplin dan kendali diri. Puasa mengajarkan umat Muslim untuk
mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi. Dengan menahan diri dari makan,
minum, dan perilaku negatif, puasa membantu dalam pengembangan disiplin diri.
2. Bersamaan dengan umat Muslim lainnya. Puasa dijalankan secara bersamaan oleh
jutaan umat Muslim di seluruh dunia selama bulan Ramadan. Ini memperkuat rasa
solidaritas dan kebersamaan umat Muslim dalam menjalankan ibadah ini.
3. Pengalaman empati. Puasa juga memberikan pengalaman tentang kesulitan yang
dihadapi oleh mereka yang kurang beruntung atau yang menderita kelaparan. Hal ini
membangun empati dan kepedulian sosial dalam diri umat Muslim.
4. Pembersihan dan penyucian jiwa. Dalam bulan Ramadan, umat Muslim berusaha untuk
membersihkan pikiran, hati, dan perbuatan mereka dari segala keburukan. Puasa
memberikan kesempatan untuk merenung, bertaubat, dan meningkatkan kebaikan
dalam diri sendiri.
5. Mendapatkan pahala dan pengampunan. Puasa dianggap sebagai ibadah yang mulia
2
dan mendapat pahala yang besar di sisi Allah SWT. Dalam bulan Ramadan, pahala
amal ibadah umat Muslim dilipatgandakan, dan dosa-dosa mereka diampuni jika
dijalankan dengan niat yang tulus.

Puasa bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi juga kesempatan bagi umat Muslim untuk
memperkuat iman dan mendapatkan pahala yang besar. Ibadah puasa merupakan momen
berharga di mana umat Muslim berusaha mendekatkan diri kepada Allah dan
mengembangkan kualitas spiritualnya.

3
2.2 Jenis-Jenis Puasa

Ada beberapa jenis puasa yang diamalkan oleh umat Muslim. Berikut adalah
beberapa jenis puasa yang umum dilakukan:

1. Puasa wajib atau puasa fardhu terdiri dari puasa fardhu ain atau puasa wajib yang
harus dilaksanakan untuk memenuhi panggilan Allah ta’ala yang disebut puasa
ramadhan. Sedangkan puasa wajib yang terdiri dalam suatu hal sebagai hak Allah
SWT atau disebut puasa kafarat. Selanjutnya puasa wajib untuk memenuhi panggilan
pribadi atas dirinya sendiri dan disebut puasa nadzar.
2. Puasa sunat atau puasa tathawwu’ yang meliputi puasa enam hari bulan syawal, puasa
senin kamis, puasa hari Arafah (tanggal 9 Zulhijjah, kecuali bagi orang yang sedang
mengerjakan ibadah haji tidak disunatkan), puasa hari Syura (10 Muharram), puasa
bulan Sya’ban puasa tengah bulan (tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qomariyah).

3. Puasa Nadzar adalah puasa yang dilakukan sebagai wujud pemenuhan janji (nadzar)
yang dibuat kepada Allah SWT. Misalnya, seseorang berjanji untuk berpuasa selama
beberapa hari jika permohonannya dikabulkan.

4. Puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan untuk menggantikan puasa yang telah
ditinggalkan pada bulan Ramadan sebelumnya. Jika seseorang tidak dapat berpuasa
pada bulan Ramadan karena alasan tertentu, mereka harus menggantinya setelahnya.

5. Puasa Syawal adalah puasa yang dilakukan pada enam hari pertama bulan Syawal
setelah bulan Ramadan. Puasa ini dianjurkan sebagai bentuk ekstra ibadah setelah
menyelesaikan puasa Ramadan.

6. Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam rangka merayakan Hari Raya
Idul Adha. Puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah
haji. Puasa Arafah menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan dalam setahun
sebelumnya dan satu tahun yang akan datang.

7. Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini memiliki makna sejarah
yang penting, seperti pembebasan Bani Israel dari Firaun dan Nabi Nuh yang selamat
dari banjir besar. Selain berpuasa, umat Muslim juga dapat melakukan amal ibadah
dan sedekah pada hari ini.

8. Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan dengan pola puasa sehari penuh dan berbuka
pada hari berikutnya. Puasa ini diambil dari contoh puasa yang dilakukan oleh Nabi
4
Daud AS.

Setiap puasa memiliki nilai dan makna yang berbeda, dan umat Muslim dapat
memilih untuk melaksanakan jenis puasa yang sesuai dengan keyakinan dan niat
mereka.

5
2.3 Tata Cara Menjalankan Puasa

Tata cara menjalankan puasa dapat berbeda-beda tergantung pada agama atau
keyakinan yang dianut. Di bawah ini adalah tata cara umum untuk menjalankan puasa dalam
agama Islam :

1. Niat. Sebelum memulai puasa, niatkan di dalam hati untuk menjalankan puasa dengan
tujuan ibadah kepada Allah. Niat ini harus dilakukan sebelum terbit fajar atau
sebelum memasuki waktu imsak.
2. Sahur. Sebelum fajar, disarankan untuk makan sahur atau makanan sebelum puasa.
Sahur memberikan energi yang dibutuhkan untuk menjalani puasa seharian.
Disunnahkan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga menjelang waktu imsak.
3. Niat Imsak. Setelah makan sahur, berhenti makan dan minum sebelum waktu imsak
atau sebelum masuk waktu fajar. Pada saat imsak, dianjurkan untuk berhenti makan
dan minum sebagai tanda dimulainya puasa.
4. Menjaga Niat. Selama berpuasa, penting untuk menjaga niat dan tujuan ibadah yang
tulus. Jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan puasa, seperti
makan, minum, berhubungan suami istri, atau melakukan hal-hal yang diharamkan.
5. Menjaga Amalan. Selama berpuasa, berusaha menjaga amalan dengan lebih
meningkatkan ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir, berdoa, berbuat
kebaikan, dan menghindari perbuatan dosa.
6. Berbuka. Ketika waktu berbuka tiba, dianjurkan untuk membatalkan puasa dengan
segera setelah terbenam matahari. Buka puasa dengan makanan atau minuman yang
halal dan dianjurkan untuk memulainya dengan kurma atau air putih. Kemudian
dilanjutkan dengan makanan utama.
7. Shalat Tarawih. Setelah berbuka, umat Islam biasanya melaksanakan shalat Tarawih.
Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan setelah
shalat Isya. Shalat ini dilakukan secara berjamaah di masjid atau di rumah.
8. I'tikaf (Jika diperlukan): Beberapa orang juga melaksanakan i'tikaf di masjid pada 10
malam terakhir bulan Ramadan. I'tikaf adalah mengisolasi diri di masjid dengan
tujuan mendekatkan diri kepada Allah, beribadah, dan berintrospeksi.

6
2.4 Manfaat Puasa

Dalam agama Islam, puasa memiliki banyak manfaat baik secara fisik, mental,
maupun spiritual. Berikut adalah beberapa manfaat puasa dalam Islam :

1. Ketaqwaan: Puasa merupakan ibadah yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada
Allah. Melalui puasa, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan kesadaran
mereka tentang Allah, mengendalikan hawa nafsu, dan memperkuat hubungan
spiritual dengan Sang Pencipta. Puasa membantu membangun ketaqwaan dan
kesadaran diri terhadap perbuatan baik dan buruk.
2. Pembersihan diri: Puasa membantu membersihkan tubuh dan pikiran dari racun dan
kebiasaan buruk. Dengan menahan diri dari makanan dan minuman selama periode
puasa, tubuh mengalami proses detoksifikasi. Selain itu, puasa juga dapat membantu
membersihkan pikiran dan meningkatkan kejernihan mental.
3. Kesehatan fisik: Puasa memiliki manfaat kesehatan fisik yang terbukti. Saat berpuasa,
tubuh mengalami proses regenerasi sel dan pemulihan. Puasa juga dapat membantu
menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan
metabolisme, mengatur tekanan darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4. Pengendalian diri: Puasa melibatkan menahan diri dari makanan, minuman, dan
perilaku negatif selama periode puasa. Ini membantu umat Muslim dalam
mengendalikan dorongan dan hawa nafsu yang negatif. Dengan melatih pengendalian
diri, individu dapat mengembangkan kesabaran, disiplin, dan kemauan kuat untuk
mengatasi godaan dan cobaan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Solidaritas sosial: Puasa juga memiliki dimensi sosial yang penting. Ketika umat
Muslim berpuasa bersama selama bulan Ramadan, mereka saling mendukung dan
saling berbagi. Puasa mengajarkan nilai-nilai empati, kepedulian, dan persaudaraan
antar sesama. Puasa juga mendorong individu untuk berbagi makanan dengan mereka
yang membutuhkan, sehingga memperkuat ikatan sosial dan mengurangi kesenjangan
sosial.
6. Pengasihan: Puasa dalam Islam melibatkan pemberian amal dan kebaikan kepada
orang lain. Umat Muslim dianjurkan untuk berperilaku baik, bermurah hati, dan
membantu sesama selama periode puasa. Ini mencakup memberi makan orang
miskin, memberikan sumbangan, serta melakukan tindakan baik lainnya. Puasa dapat
memupuk sikap pengasihan, kemurahan hati, dan kepedulian terhadap orang lain.

7
7. Kesadaran tentang kelaparan dan kekurangan: Dengan menahan diri dari makanan
dan minuman selama periode puasa, umat Muslim menjadi lebih sadar akan
penderitaan yang dialami oleh mereka yang kurang beruntung. Puasa membantu
mengembangkan rasa empati terhadap mereka yang hidup dalam kemiskinan dan
kekurangan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Puasa dalam agama Islam adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai salah
satu rukun Islam. Secara umum, puasa mengacu pada menahan diri dari makan, minum, dan
aktivitas tertentu dari terbit fajar (subuh) hingga terbenamnya matahari, selama bulan Ramadan.

Dalam konteks agama, puasa memiliki nilai spiritual yang tinggi. Puasa menjadi salah
satu bentuk ibadah yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Tuhan.
Puasa juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan dengan agama dan memperdalam
pemahaman akan nilai-nilai keagamaan.

Selain nilai keagamaan, puasa juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
Praktik puasa dapat membantu mengatur pola makan, memperbaiki metabolisme tubuh, dan
membantu dalam proses detoksifikasi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa puasa
dapat memiliki efek positif terhadap penurunan berat badan, peningkatan sensitivitas insulin,
dan peningkatan fungsi otak.

Selain itu, puasa juga memiliki dampak sosial dan etika. Praktik puasa mendorong
solidaritas dan empati terhadap mereka yang kurang beruntung. Hal ini tercermin dalam
tradisi berbagi makanan dan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan selama bulan
puasa. Selain itu, puasa juga mengajarkan kedisiplinan, pengendalian diri, dan ketekunan
dalam mencapai tujuan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hilda, L. (2014). Puasa Dalam Kajian Islam dan Kesehatan. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 8, 53-62.
Oki, D. (2013). Pendidikan Karakter Siswa Melalui Ibadah Puasa. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,
8, 229-248.
Subrata, S. A., & Dewi, M. V. (2017). Puasa Ramadhan Dalam Perspektif Kesehatan. Jurnal Studi
Islam dan Humaniora, 15, 241-262.
Syaifi, M. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Ibadah Puasa Ramadhan. Jurnal Tarbawi, 07, 1-
29.

10

Anda mungkin juga menyukai