Puasa, Bulan Ramadhan, Puasa Sunnah serta Shalat Tarawih dan Witir
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Fiqh MI/SD
Disusun Oleh:
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan,
bantuan dan saran serta dukungan dalam proses penyusunan makalah ini hingga dapat
terselesaikannya. Terutama kepada Bapak Alfan Nur Azizi M.Pd selaku dosen mata
kuliah Fiqih MI/SD. Terima kasih juga teruntuk teman-teman kelas serta kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis baik dalam hal
penyajian maupun penggunaan bahasa. Namun demikian inilah yang terbaik yang
penulis lakukan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Oleh
karena itu semua masukan, kritik, dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan bagi penyempurnaan makalah ini. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Aamiin ya Robbal Alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puasa merupakan ibadah yang telah lama berkembang dan dilaksanakan oleh
manusia sebelum Islam. Islam mengajarkan antara lain agar manusia beriman kepada
Allah SWT, kepada malaikat-malaikatNya, kepada kitab-kitabNya, kepada rosul-
rosulNya, kepada hari akhirat dan kepada qodo qodarNya. Islam juga mengajarkan
lima kewajiban pokok, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, sebagai pernyataan
kesediaan hati menerima Islam sebagai agama, mendirikan sholat, membayar zakat,
mengerjakan puasa dan menunaikan ibadah haji. Saumu (puasa), menurut bahasa
Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”, seperti menahan makan, minum, nafsu,
menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah,
puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya,
mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat.
Ibadah puasa itu dilaksanakan di bulan Ramadhān yang Allah telah
memuliakan dan mengutamakan bulan-bulan tertentu dengan melebihi bulan yang
lain, melebihkan beberapa malam daripada malam yang lain dan mengutamakan saat-
saat tertentu dari saat-saat yang lain, seperti saat sahur adalah saat yang paling mulia,
pada malam lailatul qadr ialah malam yang paling baik, hari arafah adalah hari yang
paling mulia dan bulan Ramadhān adalah bulan yang paling mulia juga dibandingkan
dengan bulan-bulan yang lain. Selama bulan Ramadhān dituntut agar kita selalu
berdoa, agar Allah memberikan tempat yang terbaik butat hamba-hambanya berupa
ganjaran Jannah al na‟im dan menghindarkan hambanya dari siksaan api neraka.
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui ketentuan puasa.
2. Untuk mengetahui bulan ramadhan.
3. Untuk mengetahui apa saja puasa sunnah.
4. Untuk mengetahui shalat tarawih dan witir.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Puasa dalam bahasa Arab sama dengan ash-shiyam atau ash- shaum yang
artinya menahan diri dari sesuatu. Menurut istilah puasa artinya menahan diri dari
makan dan minum serta segala sesuatu yang dapat membatalkannya mulai dari
terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari dengan niat karena Allah Swt.
2. Syarat Sah Puasa
Syarat sah adalah semua hal yang membuat ibadah puasa menjadi sah hukumnya.
Bila salah satu syarat ini tidak ada, maka ibadah itu tidak sah hukumnya.
Sedangkan syarat wajib adalah hal-hal yang bila terpenuhi pada diri seseorang,
puasa menjadi wajib atas dirinya. Sedangkan syarat sah adalah syarat yang harus
dipenuhi agar puasa yang dilakukan oleh seseorang itu menjadi sah hukumnya di
hadapan Allah SWT
a) Beragama Islam.
Para ulama sepakat bahwa syarat wajib berpuasa yang pertama kali adalah
bahwa orang yang diwajibkan untuk berpuasa itu hanya orang yang memeluk
agama Islam saja. Sedangkan mereka yang tidak beragama Islam, tidak
diwajibkan untuk berpuasa.
b) Orang yang tidak beragama Islam tidak sah puasanya.
c) Mumayiz artinya sudah dapat membedakan antara halyang baik dan yang
buruk.
d) Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
Para ulama telah berijma‟ bahwa para wanita yang sedang mendapat darah
haidh dan nifas tidak diwajibkan untuk berpuasa. Bahkan bila tetap dikerjakan
juga dengan niat berpuasa, hukumnya malah menjadi haram.
3
e) Pada waktu yang diperbolehkan berpuasa.
f) Tidak sah berpuasa pada waktu-waktu yang dilarang melakukannya, seperti
hariTasyrik, hari Idul Fitri, dan Idul Adha.
1
Sutrisno, Buku Fiqih MI Kelas III, 2020.
4
4. Rukun Puasa
a) Niat di malam hari
Para ulama punya beberapa definisi niat, salah satunya apa yang ditetapkan
oleh Mazhab AlHanafiyah : Bermaksud untuk taat dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT dalam bentuk mengerjakan suatu perbuatan.
Mazhab Al-Malikiyah mendefinisikan niat sebagai Seseorang bermaksud
dengan hatinya atas apa yang diinginkan pada perbuatannya. Dalam hal ini Al-
Malikiyah menegaskan bahwa niat itu masuk dalam bab tekat dan keinginan
dan bukan ilmu dan keyakinan.
Mazhab Asy-Syafi‟iyah menyebutkan bahwa niat itu adalah Bermaksud untuk
mendapatkan sesuatu yang disertai dengan perbuatan.
Mazhab Al-Hanabilah mendefinisikan niat sebagai Tekat hati untuk
mengerjakan suatu ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah SWT
Jadi, Ibadah itu dikerjakan dengan hanya mengharap Allah. Dan bukan dengan
mengharap yang lain, seperti melakukannya demi makhluk, atau mencari harta
dan pujian dari manusia, atau agar mendapatkan kecintaan dari memuji
mereka. Puasa yang dilakukan oleh seseorang akan menjadi tidak sah apabila
tidak dilandasi dengan niat.2
Lafal niat puasa ramdahan
َٗحَعَبن ِِلِل سَُ ِت
َّ ان ِِ ْ ِز ٌب
ِ ضَ ش ْٓ ِش َس َي
َ ِ فَ ْش
ض ِ َأَد
اء ٍْ َع َغ ٍذ ص ْٕ َو
َ ُْجََٕٚ َ
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan
Ramadhan tahun ini karena Allah taala.
b) Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit
fajar sampai terbenamnya matahari.
5
Dari Sahl bin Sa‟ad radhiyallahu „anhu, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi
wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama
mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun „alaih).
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu
„anhu, dari Nabi shallallahu „alaihi wa sallam, beliau bersabda,
Allah Ta‟ala berfirman, “Hamba yang paling dicintai di sisi-Ku adalah yang
menyegerakan waktu berbuka puasa.”
c) Membaca do‟a sebelum berbuka puasa
َ ص ًْجُ َٔبِكَ آ َي ُْجُ َٔ َعهَٗ ِس ْصلِكَ أ َ ْف
َّ َب ا َ ْس َح َىٚ َط ْشثُ بِ َشحْ ًَخِك
ًٍَِْٛ انش ِح ُ َاَنهّ ُٓ َّى نَك
Artinya:
“Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan
rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan
Penyayang.”
Seseorang yang makan atau minum dengan sengaja di siang hari maka
puasanya batal.
6
c) Keluar darah haid atau nifas (darah setelah melahirkan) pada perempuan.
Apabila keluar air mani lantaran mimpi basah di siang hari maka hal itu
tidak membatalkan puasa.
f) Keluar dari agama Islam atau murtad
3
Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd.I, Buku siswa Fiqh kelas 3 MI, 2016.
7
8. Hikmah Berpuasa
Puasa Ramadan harus kita lakukan dengan baik dan benar sesuai dengan
ketentuannya agar kita bisa memperoleh hikmah dan keutamaannya. Di
antara hikmah dan keutamaan puasa Ramadan adalah:
Artinya:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari
Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan
Muslim No. 860).
َصح ْٕا
ِ ص ْٕ ُي ْٕا ح
ُ
8
e) Meningkatkan rasa syukur kepada Allah Swt.
Pada saat berpuasa tubuh kita terasa lemah, haus dan lapar tetapi
semuanya itu berubah menjadi kenikmatan yang luar biasa pada saat
berbuka puasa. Hal ini menambah rasa syukur kita terhadap segala
kenikmatan yang telah Allah berikan .
f) Melatih hidup disiplin.
Di bulan Ramadan kita terbiasa bangun pagi untuk makan sahur dan
berbuka puasa dengan waktu yang telah ditentukan oleh Allah Swt. Oleh
karena itu puasa Ramadan dapat melatih kita untuk terbiasa hidup
disiplin.
g) Menghindarkan diri dari perbuatan yang buruk.
Selain menahan diri dari makan dan minum dan hal-hal yang
membatalkan puasa, sebaiknya kita juga menahan diri dari perbuatan
yang dapat mengurangi pahala puasa, diantaranya, berkata kotor,
berbohong, bertengkar, mencaci maki dan lain sebagainya.
h) Melatih kesabaran.
Puasa akan melatih kita untuk bersabar dari segala hal yang bisa
membatalkannya seperti makan dan minum di siang hari ataupun hal-hal
lain yang bisa mengurangi pahala puasa. Oleh karena itu puasa sering
dikatakan separuh dari kesabaran.
B. Bulan Ramdhan
Bulan suci Ramadan merupakan kesempatan bagi setiaphamba Allah Swt. untuk lebih
meningkatkan ketakwaan, dikarenakan bulan ini memiliki beberapa keutamaan antara
lain:
ش ِٓذَ ِي ُْ ُك ُىَ ٍْ ًَ َبٌ ف ِ ْان ُٓ ٰذٖ َٔ ْانفُ ْش َل ٍَج ِ ّيٍ ُٰ َِّٛبط َٔب ِ َُّ ِّ ْانمُ ْش ٰاٌُ ُْذ ًٖ ِنّهْٛ ِِ٘ ا ُ َْ ِض َل ف
ْ ضبٌَ انَّز َ ش ْٓ ُش َس َيَ
ُس َْشَٛللاُ ِب ُك ُى ْان
ٰ ُ ذْٚ ُِشٚ َ ٍَّبو اُخ ََشَٚا ٍْسفَ ٍش فَ ِعذَّة ٌ ِ ّي ٰ َ َ
َ ٗضًب ا ْٔ َعهْٚ ص ًّْ َ َٔ َيٍ كبٌَ َي ِش ْ ُ ْ َ َّ
ُ َٛانش ْٓ َش فه
ٌَْٔ َْ ٰذى ُك ْى َٔنَعَهَّ ُك ْى حَ ْش ُك ُش ٰ
َللاَ َعهٗ َيب َ ُ َ َّ ْ ُ ْ ُ ْ ُ
ٰ ذ ُ ِبك ُى انعُس َْش َ َٔ ِنخك ًِهٕا ان ِعذة َٔ ِنخكبِّ ُشٔاْٚ ُِشٚ َٔ َل
9
Artinya:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Qur‟an,
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk
tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-
Baqarah (2): 185).
c) Perintah Berzakat
Zakat menurut istilah berarti mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki untuk
diberikan kepada orang yang berhak menerimanya. Zakat yang wajib
dikeluarkan di bulan Ramadlan adalah zakat fitrah berupa makanan pokok di
suatu negara. Di Indonesia, umat Islam mengeluarkan zakat fitrah berupa
beras. Hukum zakat fitrah adalah fardlu „ain yaitu kewajiban perorangan yang
wajib dilakukan oleh seorang muslim dan tidak dapat diwakilkan.
Zakat fitrah diberikan kepada fakir miskin dan orang yang berhak menerima
lainnya. Dengan kewajiban berzakat maka akan tertanam sikap peduli
antarsesama untuk saling membantu.
Bulan ini disebut juga dengan bulan syahrun mubarak. Hal ini adalah
berdasarkan pada dalil hadis Nabi Rasulullah Saw.
:”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan
ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-Nasa‟i dan Al-
Baihaqi).
10
Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadlan, maka Allah
akan melipat gandakan pahalanya. Dan di dalam bulan penuh kemuliaan dan
keberkahan ini maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun
banyak keberkahan lainnya.
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra., Nabi Saw. bersabda: ”Shalat lima waktu, Jumat ke
Jumat dan Ramadlan ke Ramadlan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-
masa itu selama dosa- dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim).
11
g) Ramadan Pintu Surga Dibuka Pintu Neraka Ditutup
Keberkahan kemuliaan di dalam bulan Ramadlan adalah bahwa pintu-pintu
surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat.
Dengan demikian, Allah Swt. telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya
untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada
bulan Ramadlan. Pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga terbuka dan pintu-
pintu neraka tertutup serta Syetan-Syetan diikat. Dengan demikian, Allah
Subhanahu Wata‟ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk
masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan
Ramadhan.
Maka pada bulan ini kita digalakkan untuk memperbanyak ibadah sunnat dan
amal shalih, agar kita dapat masuk surga.
12
b) Mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka
Dalam sebuah hadis, dijelaskan bahwa Abu Dzarr berkata bahwa Rasulullah
Saw. bersabda:
بس
َ طَ ٍْش يب َ َع َّجهُ ْٕا اْ ِِإل ْفٛ بِ َخْٙ ِ لَ ح َضَ ا ُل أ ُ َّيخ: سهَّ َى
َ َٔ ِّ ْٛ َصهَّٗ هللا َعه
َ ِ رَ ٍ ّس لَب َل لَب َل َسس ٍْٕ ُل هللاْٙ َِع ٍْ أَب
سٔاْأحًذ- س ُح ْٕ َس َّ ٔأ َ َّخ ُش ْٔا ان-
َ
Hadis ini menyebutkan bahwa salah satu amalan yang disunahkan adalah
mengakhirkan makan di waktu sahur sebelum masuknya waktu menuju
terbitnya fajar atau shalat subuh.
c) Berdoa ketika berbuka puasa.
Dengan doa yang dituntunkan untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah
Swt. yaitu: Allahumma laka shumtu wa „ala rizqika afthartu dan berdoa
sesudah berbuka puasa yaitu: Dzahabadh-dhama‟u wabtallatil „uruqu wa
tsabatil ajru insya Allah. Hal ini diterangkan dalam hadis berikut ini:
ُ ِْش َٔآَاٌَ أَجْ َٕدٛبط بِ ْبن َخ ِ َُّسهَّ َى أَجْ َٕدَ ان َ ُصهَّٗ هللا
َ َٔ ِّ ْٛ َعه ُ َّبط لَب َل آَاٌَ َس
َ ِس ْٕ ُل هللا َ ٍِْ ع ٍْ اب
ٍ عب َ
ُ ْ
ٌَسُّ انم ْشآ ُ ُذَ ِاسَٛضبٌَ ف ْ َ َ ُ ْ
َ ه ٍت ِيٍ َس َيْٛ آ ِّل نِٙ ُم فَٚهمَبُِ ِجب ِْشٚ ٍَٛضبٌَ ِح َ َس َيٌِٕٙ ف ُ
ُ َكٚ َيب
َ
- .سه ِت ْ
َ ح ان ًُ ْشٚ ْ َ ْ
ّ ِ ٍْ ِْش ِيٛ ُم أجْ َٕدُ ِببن َخَٚهمَبُِ ِجب ِْشٚ ٍَٛسه َى ِح َّ َ َّ َ ِس ْٕ ُل هللا ُ فَهَ َش
ِ انش َ َٔ ِّ ْٛ عهَ ُصهٗ هللا
ّٛيخفك عه
"Dari Ibnu Abbas ra. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah Saw.
adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadan, ketika
13
ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadan, dan
mengajaknya membaca dan mempelajari al-Qur‟an. Ketika ditemui Jibril,
Rasulullah Saw. adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.”
(Muttafaq „Alaih).
e) I‟tikaf di Masjid
Mendekatkan diri kepada Allah dengan cara i‟tikaf atau berdiam diri di
dalam masjid, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan,
sebagaimana dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Diriwayatkan dari Ibnu
Umar:
ِ َٔ َ ْانعَ ْش ِش اْألِٙف ف
ٍْ اخ ِش ِي ُ َ ْعخ َ ِكٚ سهَّ َى َ ُصهَّٗ هللا
َ َٔ ِّ ْٛ َعه ُ ع ًَ َش لَب َل آَاٌَ َس
َ ِسٕ ُل هللا ُ ٍِْ ع ٍْ ب
َ
ّٛيخفك عه- . ٌَضب َ َس َي
Artinya:
Dari Ibn Umar ra. berkata: Rasulullah Saw. selalu beriktikaf pada sepuluh
hari yang penghabisan di bulan Ramadan.” (Muttafaq „Alaih).
f) Memperbanyak Sedekah
14
C. Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika
orang Islam melakukannya, maka dia akan mendapatkan pahala sedangkan jika dia
tidak melakukannya maka dia tidak mendapatkan dosa. Puasa sunnah memiliki
beberapa jenis diantaranya sebagai berikut.
b) Puasa Arafah
Puasa arafah disunnahkan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan disunnahkan pula
8 hari sebelumnya dimulai tanggal 1. Sehingga total puasa menjadi 9 hari dan
berlebaran pada tanggal 10 nya atau Hari Raya Idul Adha5. Menurut hadits
riwayat Muslim, puasa arafah sendiri mempunyai keistimewaan bagi
pelaksananya, yaitu akan dihapuskan dosa-dosanya selama dua tahun (1 tahun
ke belakang dan 1 tahun yang akan datang)
4
Nuri, Elok. 9 Macam Puasa Sunnah dan Keutamaannya Menurut Rasulullah SAW. 2023.
https://narasi.tv/read/narasi-daily/macam-macam-puasa-sunnah. Diakses 26 Oktober 2023 pukul 19.40
5
Wijaya, M. Tatam. Ini 9 Macam Puasa Sunnah dan Keutamannya, yang Paling Akhir Unik.
https://islam.nu.or.id/syariah/ini-9-macam-puasa-sunah-dan-keutamaannya-yang-paling-akhir-unik-9NEop.
Diakses 26 Oktober 2023 pukul 20.02
15
c) Puasa Tarwiyah
Seperti puasa Arafah, puasa Tarwiyah termasuk puasa di 10 hari pertama
bulan Dzulhijjah yang diutamakan. Tepatnya, puasa Tarwiyah jatuh pada
tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah sangat dianjurkan karena menurut
hadits, puasa di hari ini dapat menghapuskan dosa sepanjang tahun yang telah
lalu. Istilah tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa
bekal air. Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak
bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina.
d) Puasa Senin dan Kamis
Jenis puasa satu ini juga merupakan puasa sunnah terpopuler. Puasa senin
kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk
senantiasa berpuasa di hari-hari tersebut karena hari senin merupakan hari
kelahiran beliau, sedangkan hari kamis adalah hari pertama kali Al-Qur‟an
diturunkan. Untuk itu puasa Senin Kamis hukumnya yakni sunnah muakkad
(sunnah yang ditekankan)6. Salah satu keutamaan berpuasa di hari Senin dan
Kamis adalah karena kedua hari tersebut adalah hari terbukanya pintu surga.
Pernyataan tersebut berada dalam hadits riwayat Muslim yang juga
mengungkapkan bahwa (di hari tersebut) dosa hamba yang tidak
menyekutukan Allah akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan
saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.
e) Puasa Daud
Jenis puasa ini merupakan puasa unik karena pasalnya puasa Daud adalah
puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa
Daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud AS. Puasa jenis ini
juga ternyata sangat disukai Allah SWT. Puasa Daud dapat dilakukan pada
hari apa saja termasuk hari Jumat. Namun, hari-hari yang diharamkan untuk
berpuasa tetap harus dihindari. Beberapa hari tersebut di antaranya adalah 1
Syawal, 10 Dzulhijjah, dan hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah).
6
Nurfajrina, Azkia. 13 Macam Puasa Wajib dan Sunnah Beserta Keutamaanya. 2023.
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6785731/13-macam-puasa-wajib-dan-sunnah-beserta-
keutamaannya. Diakses 26 Oktober 2023 pukul 19.56
16
f) Puasa ‘Asyura
Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak
puasa, boleh di awal bulan, pertengahan, ataupun di akhir. Namun, puasa
paling utama adalah pada hari Asyura yakni tanggal sepuluh pada bulan
Muharram. Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang artinya hari
pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.
g) Puasa Ayyamul Bidh
Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan.
Namun puasa lebih utama dilakukan pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-
13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam. Ayyamul
bidh sendiri mempunyai arti hari putih karena pada malam-malam tersebut
bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih.
h) Puasa Sya’ban (Nisfu Sya’ban)
Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan
Sya‟ban juga memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Sya‟ban, umat
Islam dianjurkan agar mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya
adalah dengan melakukan puasa pada pertengahan bulan alias pada saat Nisfu
Sya‟ban.7
i) Puasa Zulhijah
Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender umat
Islam, salah satu amalan yang dianjurkan adalah melaksanakan sunah puasa
dari tanggal 1-9 Zulhijah. Keutamaan puasa sunah Zulhijah ini diterangkan
dalam sebuah hadis yang berisikan keterangan bahwa pahala ibadah puasa
Zulhijah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai
untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, satu hari berpuasa
di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat
malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar,” (H. R. At-Tirmidzi).8
7
Putri, Amanda Rafiqoh. 12 Macam Puasa dalam Islam: Puasa Wajib dan Sunnah. 2023.
https://www.tokopedia.com/blog/jenis-puasa-dalam-islam-
slm/?utm_source=google&utm_medium=organic#:~:text=Puasa%20sunnah%20adalah%20puasa%20ya
ng,maka%20dia%20tidak%20mendapatkan%20dosa. Diakses 26 Oktober 2023 pukul 19.28
8
Nuri, Elok. 9 Macam Puasa Sunnah dan Keutamaannya Menurut Rasulullah SAW. 2023.
https://narasi.tv/read/narasi-daily/macam-macam-puasa-sunnah. Diakses 26 Oktober 2023 pukul 19.40
17
2. Hikmah Puasa Sunnah
a) Melatih diri mengendalikan hawa nafsu
Larangan untuk makan, minum dan menahan hawa nafsu adalah sebuah
latihan untuk membuat kita mampu mengelola hawa nafsu dan emosi. Puasa
sunnah juga mengajarkan kita untuk sabar dan makan dengan jumlah yang
sewajarnya saat sahur dan berbuka.
b) Melatih kesederhanaan hidup
Normalnya ketika kita berpuasa, konsumsi makanan akan berkurang
dibanding hari- hari biasa. Ini bisa melatih kita untuk hidup sederhana
dan bercermin pada nasib orang lain yang tidak seberuntung kita. Dengan
melakukan puasa kita bisa lebih mudah merasakan hal yang sama dengan
orang-orang yang kurang beruntung.
c) Menjaga kesehatan tubuh
Dengan melakukan puasa, secara otomatis membuat tubuh membuang
racun-racun di dalamnya sekaligus beristirahat dari segala macam
makanan dan minuman yang tidak menyehatkan. Beberapa penelitian
juga menunjukkan bahwa puasa bisa membantu menurunkan kadar gula
dan kolesterol dalam darah. Puasa sunnah bisa menjadi pilihan ibadah
yang menyehatkan untuk kita.
d) Membiasakan diri untuk taat beribadah
Puasa sunnah ada banyak jenisnya karena hukumnya tidak wajib, maka
banyak orang yang pasti merasa berat melakukannya. Memilih salah satu
dari jenis puasa sunnah dan melakukannya secara terus menerus akan
membuat kita terbiasa dalam beribadah. Dengan melaksanakan ibadah
sunnah, ibadah wajib pun akan menjadi semakin mudah dilaksanakan.
e) Meniru kebiasaan mulia Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. adalah sebaik-baiknya suri tauladan, segala kebaikan
yang dilakukan oleh beliau adalah contoh yang patut kita tiru,
termasuk kebiasaannya melakukan puasa sunnah. Saat ibadah sunnah
dilakukan secara baik, ini akan menjadikan kitapengikut Rasulullah
Saw. yang beruntung.9
9
Sutrisno, Buku Fiqih MI Kelas III, 2020.
18
D. Sholat Terawih dan Witir
Pengertian dan hukum shalat tarawih Shalat tarawih adalah shalat sunnah
yang dilakukan pada malam hari setelah shalat isya‟ pada bulan Ramadan.
Shalat tarawih boleh dikerjakan sendirisendiri atau berjamaah. Istilah tarawih
berasal dari kata “raha” artinya istirahat. Disebut demikian karena pada shalat
tarawih ada waktu untuk beristirahat sejenak, khususnya setelah dua kali salam
(empat rakaat). Ada juga yang berpendapat bahwa arti tarawih adalah santai.
Shalat tarawih disebut juga dengan Qiyamu Ramadan yaitu ibadah sunnah yang
dikerjakan pada malam Ramadan. Hukum melaksanakannya adalah sunnah
muakkad.
Sedangkan Shalat witir adalah shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil
yang dilakukan pada malam hari setelah Isya‟ sampai menjelang fajar. Hukum
melaksanakan shalat witir adalah sunnah. 10
a) Waktu dan bilangan rakaat shalat tarawih Waktu pelaksanaan shalat tarawih
adalah setelah shalat Isya‟ pada malam bulan Ramadan sampai menjelang
terbit fajar/waktu shalat Subuh. Jumlah bilangan rakaat shalat tarawih ada
yang 8 rakaat dan ada yang 20 rakaat.
b) Waktu dan bilangan rakaat shalat witir Waktu pelaksanaan shalat witir adalah
setelah salat Isya‟ sampai menjelang terbit fajar, namun pada bulan Ramadan
shalat witir dilaksanakan setelah shalat tarawih. Jumlah rakaat shalat witir
paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11 rakaat. 11
10
Muhammad Annas, Fikih_Madrasah Ibtidaiyah Kelas Vi, 2020.
11
Ibid, hal 118
19
3. Cara Mengerjakan Shalat Tarawih dan Witir
a) Cara Mengerjakan Shalat Tarawih Niat shalat tarawih 2 rakaat dan cara
mengerjakannya yaitu
Bagi orang yang mengerjakan shalat tarawih dua rakaat cara mengerjakannya
adalah setiap dua rakaat salam sampai genap delapan rakaat atau dua puluh
rakaat dan ditutup dengan shalat sunnah witir 3 rakaat. 12
Cara mengerjakan shalat witir yaitu: jika mengerjakan salat witir 3 rakaat
maka dikerjakan langsung salam tanpa tahiyat awal .
12
Ibid, hal 119
20
4. Doa sesudah Shalat Tarawih dan Witir
Tahukah kamu, doa apa yang dibaca setelah shalat Witir ? Ayo kita baca doa
s
e
s
u
d
a
h
21
5. Keutamaan Sholat Terawih dan Sholat Witir
1) Pada malam ke-1, keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan shalat
tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia.
4) Pada malam ke-4, orang yang beriman akan mendapat pahala layaknya
orang yang membaca kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur‟an.
6) Pada malam ke-6, Allah Swt. memberikan padanya pahala seperti pahala
bagi orang yang melakukan thowaf di Baitul Makmur dan Bebatuan
memohonkan ampunan baginya.
8) Pada malam ke-8, Allah Swt. akan memberikan segala sesuatu yang
sudah diberikan-Nya kepada Nabi Ibrahim as.
9) Pada malam ke-9, orang yang shalat tarawih mendapat pahala seperti
layaknya pahala ibadah yang dilakukan oleh para Nabi.
10) Pada malam ke-10, Allah Swt. akan memberikan kebaikan dunia dan
akhirat bagi yang shalat tarawih.
22
11) Pada malam ke-11, bagi orang yang shalat tarawih kelak ia akan keluar
dari dunia (mati) seperti hari di mana ia baru dilahirkan dari rahim
ibunya.
12) Pada malam ke-12, dia akan berjalan di hari kiamat dengan wajah yang
bersinar bagaikan rembulan di bulan purnama.
13) Pada malam ke-13, pada saat hari kiamat tiba, yang melaksanakan shalat
tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.
14) Pada malam ke-14, malaikat menjadi saksi bagi yang tarawih, sehingga
kelak di hari kiamat dia tidak perlu dihisab (dihitung) amalnya.
15) Pada malam ke-15, seluruh malaikat dan malaikat yang menyangga „Arsy
bersamasama mendoakan selamat kepada orang yang shalat tarawih.
16) Pada malam ke-16, Allah Swt. kelak akan menulisnya termasuk ke dalam
golongan orang yang selamat dari api neraka dan mendapat
keberuntungan masuk surga.
17) Pada malam ke-17, yang shalat tarawih akan diberi pahala seperti
layaknya para Nabi.
18) Pada malam ke-18, para Malaikat berseru: “Hai hamba Allah (shalat
tarawih), sesungguhnya Allah Swt. telah memberi ampunan kepadamu
dan kedua orang tuamu”.
19) Pada malam ke-19, Allah Swt. kelak akan mengangkat derajat yang shalat
tarawih di surga Firdaus.
20) Pada malam ke-20, bagi yang shalat tarawih diberi pahala layaknya orang
yang mati syahid dan orang-orang shalih.
21) Pada malam ke-21, Allah Swt. kelak akan membangunkan untuknya
sebuah rumah yang terbuat dari cahaya di surga.
22) Pada malam ke-22, jika hari kiamat kelak tiba, maka yang akan selamat
dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan.
23) Pada malam ke-23, Allah Swt. akan membangunkan sebuah kota di Surga
ini tentunya bagi yang shalat tarawih.
23
24) Pada malam ke- 24, bagi yang shalat tarawih Allah Swt. memberikan 24
do‟a yang akan dikabulkan.
25) Pada malam ke-25, Allah Swt. akan menghilangkan siksa kubur
untuknya.
26) Pada malam ke- 26, Allah Swt. meningkatkan baginya pahala selama 40
tahun.
27) Pada malam ke-27, tiba di hari kiamat kelak, dia akan melewati jembatan
(syirathal mustaqiim) seperti kilat yang menyambar.
28) Pada malam ke-28, Allah Swt. mengangkat seribu derajat baginya di
dalam surga.
29) Pada malam ke-29, Allah Swt. akan memberikan pahala seribu (1.000)
kali ibadah haji yang diterima.
30) Pada malam ke-30, Allah Swt. Berfirman: “Wahai hambaku makanlah
buah 24urge, minumlah minuman 24urge, mandilah dari air 24urge, Aku
Tuhanmu dan kamu hamba-Ku”. Demikian penjelasan kitab Durratun
Nasihin. Dalam riwayat itu setiap tarawih pada malam-malam Ramadan
mempunyai keistimewaan sendiri-sendiri, seakan akan bila tertinggal
salah satu malam tidak dapat digantikan malam yang lain. 13
Shalat witir adalah penutup dari shalat malam yang dilaksanakan baik
sebelum maupun setelah bangun tidur dan tanpa shalat witir tidak akan
sempurna shalat malam atau qiyamul lail seseorang.
13
Ibid, hal 120
24
3) Shalat witir dicintai Allah
Allah sangat menyukai sesuatu yang ganjil karena Allah adalah satu.
Sebagaimana rakaat shalat witir yang ganjil, dan witir merupakan salah
satu ibadah yang dicintai Allah.
4) Dikabulkan doanya
Waktu melaksanakan shalat witir adalah waktu yang tepat untuk berdoa
dan merupakan waktu yang dekat dengan Allah Swt.
Orang yang melaksanakan shalat witir akan senantiasa merasa kuat dalam
menghadapi cobaan di dunia ini dan doanya akan senantiasa di dengar
oleh Allah Swt14
14
Ibid, hal 122
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang
dapat membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya
matahari dengan niat karena Allah Swt. Sedangkan syarat sah adalah syarat yang
harus dipenuhi agar puasa yang dilakukan oleh seseorang itu menjadi sah
hukumnya di hadapan Allah SWT diantaranya beragama islam, Orang yang tidak
beragama Islam tidak sah puasanya, mumayiz, suci dari haid dan nifas bagi
perempuan, waktu yang diperbolehkan berpuasa, tidak sah berpuasa pada waktu-
waktu yang dilarang melakukannya, seperti hari Tasyrik, hari Idul Fitri, dan Idul
Adha. Sedangakan dalam syarat wajib berpuasa diantaranya Berakal, Baligh, dan
kuat utuk berpuasa. Adapun rukun puasa yang harus dipenuhi saat berpuasa
diantaranya Niat dimalam hari, menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Adapun juga
sunnah – sunnah yang bisa dikerjakan saat kita berpuasa diantaranya mengakhiri
makan sahur, menyegerakan berbuka puasa, membaca doa ketika sebelum
berbuka puasa, berbuka dengan seuatu yang manis, memberikan makan pada
orang yang berbuka puasa, memperbanyak sedekah, memperbanyak membaca Al
– Qur‟an (Tadarus).
Bulan suci Ramadan merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah Swt.
untuk lebih meningkatkan ketakwaan, dikarenakan bulan ini memiliki beberapa
keutamaan
2. Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika
orang Islam melakukannya, maka dia akan mendapatkan pahala sedangkan jika
dia tidak melakukannya maka dia tidak mendapatkan dosa. Puasa sunnah
memiliki beberapa jenis diantaranya sebagai berikut puasa syawal, puasa arafah,
puasa tarwiyah, puasa senin dan kamis, puasa daud, puasa „asyuro, puasa ayyamul
bidh, puasa sya‟ban, puasa dzulhijjah.
26
3. Sholat terawih adalah merupakan shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari
setelah shalat isya‟ pada malam ramadhan, yang hukumnya sunnah muakkad
ketika dilaksanakan. Shalat terawih bilangan rakaatnya ada yang 8 rakaat dan ada
yang 20 rakaat. Sedangkan Sholat witir merupakan sholat sunnah yang jumlah
rakaatnya ganjil, dan hukumnya sunnah ketika dilaksanakan.Shalat witir jumlah
rakaatnya paling sedikit 1 rakaat dan yang paling banyak berjumlah 11 rakaat.
B. SARAN
Seperti yang telah diketahui bahwa dalam pembelajaran fiqih merupakan materi
pembelajaran penting yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, semoga dengan
adanya makalah ini bisa memberikan pengetahuan terkait pembelajaran fiqih.
27
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Amanda Rafiqoh. 12 Macam Puasa dalam Islam: Puasa Wajib dan Sunnah.
2023.
Sarwat, Ahmad. (2018), Buku Puasa : Syarat Rukun & Membatalkan, Setiabudi Jakarta
Selatan.
28