Dosen Pengampuh :
KELOMPOK 10
RISMAWATI : 2120203870230014
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rab yang telah menetapkan jalan lurus syariat untuk kita
melangkah di atasnya. Dialah yang telah menyempurnakan syariat Islam ini untuk menjadi
pegangan dan pedoman pasti bagi ummat manusia hingga akhir masa nanti. Shalawat serta
salam semoga senantiasa terlimpah kepada penutup segala risalah kenabian, Muhammad saw,
Yang telah berjihad menegakkan syariat dengan kokoh diatas landasan yang sangat kuat.
Suatu kebanggaan bagi penulis telah menyelesaikan tugas makalah “Puasa “ Penulis
menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan Makalah ini. Sudi kiranya pembaca
memaafkannya.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. PENGERTIAN BANK UMUM.....................................................................................5
B. ELEKTRONIC BANKING (E-BANKING)..................................................................6
C. TABUNGAN (SAVING DEPOSIT)................................................................................8
D. TRANSFER (PAYMENT ORDER)...............................................................................8
E. SIMPANAN DEPOSITO................................................................................................9
F. GIRO.............................................................................................................................10
G. BANK GARANSI.........................................................................................................11
H. INSAKO........................................................................................................................11
I. CEK PERJALANAN....................................................................................................11
J. KREDIT DOKUMENTER...........................................................................................12
K. KARTU KREDIT.........................................................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
A. KESIMPULAN.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa Ramadhan merupakan kewajiban sakral dan ibadah Islam yang bersifat
syiar yang besar, juga salah satu rukun Islam praktis yang lima, yang menjadi pilar
agama.1 Puasa merupakan ibadah agung yang hanya Allah SWT saja yang
mengetahui seberapa besar pahalanya. Seorang yang berpuasa juga akan mendapatkan
dua kebahagiaan yang tidak dirasakan oleh selain mereka, yaitu kebahagiaan ketika
berbuka dan kebahagiaan ketika mereka bertemu dengan Rabbnya.
Orang yang berpuasa, sebagaimana orang yang mendirikan shalat, zakat, dan
haji, pada hakikatnya sedang memperjuangkan keselamatan alam semesta dan
kehidupan seluruh umat manusia.2 Zakat memacu distribusi kesejahteraan sosial,
shalat mengembalikan kewajaran metabolisme kosmologis, sedangkan puasa menarik
kembali kondisi dan harkat hidup umat manusia dari segala hal yang palsu dan tidak
penting menuju nilai dan situasi hidup yang sejati dan berada dalam rangkuman
Sunah Allah. Kemudian ibadah haji adalah pesta ruhani untuk merayakan
keselamatan dan kemenangan itu. Ada beribu-ribu fungsi, kandungan nilai, makna
dan hikmat yang dimuat oleh ibadah di dalam Islam, begitu pula dengan perihal
puasa. Kewajiban puasa telah dikukuhkan alam Al-Qur‟an, Sunah, dan ijmak. Dalam
Al-Qur‟an, Allah SWT. berfirman:
Terjemahnya :
Ayat ini diturunkan pada bulan Sya‟ban tahun ke-2 H. Umat Islam pada tahun
tersebut secara resmi diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan. Adapun yang
diserukan dalam ayat ini adalah orang-orang mukmin, tidak manusia secara
keseluruhan. Hal itu menunjukkan dua makna, pertama puasa hanya diwajibkan pada
1
Yusuf Qardhawi, Fiqih Puasa, Terjemahan Ma‟ruf Abdul Jalil, dari judul asli Fiqh AshShiam, (Surakarta : Era
Intermedia, 2000). (Qardhawi, 2000)
2
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, Ensiklopedi Muslim (Minhajul Muslim), Terjemahan oleh Fadhli Bahri, dari judul
asli Minhaajul Muslim, (Bekasi: Darul Falah, 2009).
orang-orang mukmin saja, karena iman itulah yang menjadi dasar adanya perintah.
Kedua, karena atas dasar imanlah puasa itu sah dalam arti mendapatkan pahala dari
Allah.
Agama Islam itu akan kuat dan kokoh apabila pemeluknya dapat melakukan
kelima rukun Islam tersebut dengan baik. Artinya tidak hanya memilih atau
mengerjakan salah satu saja, akan tetapi harus semuanya dikerjakan. Kaum Muslimin
dari semua mazhab dan golongan sejak periode Nabi SAW. hingga hari ini telah
sepakat atas wajibnya puasa Ramadhan. Yakni fardhu’ain bagi tiap-tiap Muslim yang
muallaf tanpa kecuali, baik pada masa lalu maupun sekarang, sehingga puasa
Ramadhan termasuk kewajiban yang bersifat tawatur yaqini, yang diketahui sebagai
bagian integral dari agama, yang kewajibannya mengikat orang awam maupun
khawas tanpa memerlukan kajian dan dalil lagi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari puasa ?
2. Apa Dasar hukum puasa ?
3. Bagaimana syarat dan rukun puasa ?
4. Apa saja hikmah dan manfaat puasa ?
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa
Rukun Islam yang ke empat adalah puasa sebagaimana rukun-rukun Islam lainnya,
seperti ikrar dua kalimat syahadat, mengerjakan sholat, mengeluakan zakat, menunaikan
haji, jika puasa ditunaikan sesuai dengan ketentuan yang dikehendaki Allah maka ia akan
menghasilkan fungsi pendidikan diri. Dengan berpuasa, seorang muslim berarti tengah
membiasakan diri untuk menjalani berbagai akhlak utama yang berfondasikan ketakwaan
kepada Allah SWT.3
Ibadah puasa adalah ibadah yang telah dipilih oleh Allah, Tuhan semesta alam,
sebagai milik-Nya. Sebab orang yang berpuasa itu tidak melakukan sesuatu, melainkan
hanya meninggalkan syahwatnya (kesenangan nafsunya). Dengan puasa, ia
meninggalkan hal-hal yang dicintainya, semata hanya karena cintanya kepada Allah.
Puasa juga merupakan hubungan rahasia di antara seorang hamba kepada Tuhannya.
Orang lain hanya melihat bahwa orang yang berpuasa itu tidak melakukan hal-hal yang
bisa membatalkan puasa secara lahiriyah.
Kata puasa yang dipergunakan untuk menyebutkan arti dari al-Shaum dalam rukun
Islam keempat ini dalam Bahasa Arab disebut shoum, shiyam yang berarti puasa.1
Menurut L. Mardiwarsito dalam bahasa kawi disebut “upawasa” yang berarti berpuasa.2
Dalam Bahasa Arab dan al-Qur‟an puasa disebut shaum atau shiyam yang berarti
menahan diri dari sesuatu dan meninggalkan sesuatu atau mengendalikan diri.4
Jadi, secara umum pengertian puasa menurut bahasa adalah menahan diri atau
mengendalikan diri baik dari makan, bicara, maupun ha-hal yang dapat membatalkan
puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Berdasarkan ayat di atas tegas bahwa, Allah Swt. mewajibkan puasa kepada
hamba-hamba-Nya yang beriman, sebagaimana Dia telah mewajibkan kepada para
pemeluk agama sebelum mereka. Dia telah menerangkan sebab diperintahkannya
puasa dengan menerangkan sebab diperintahkannya puasa dengan menjelaskan
faedahfaedahnya yang besar dan hikmah-hikmahnya yang tinggi, yaitu
mempersiapkan jiwa orang yang berpuasa untuk mempercayai derajat yang takwa
kepada Allah Swt dengan meninggalkan keinginan-keinginan yang dibolehkan demi
mematuhi perintah-Nya dan demi mengharapkan pahala dari sisi-Nya, supaya orang
mukmin termasuk golongan orang-orang yang bertakwa kepada-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya. Perintah puasa bagi umat Islam diwajibkan oleh Allah SWT.
pada bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan karena di bulan Ramadhan itulah
diturunkan al-Qur‟an kepada umat manusia melalui Nabi besar Muhammad Saw.6\
5
Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya” (Semarang: CV. Toha Putra, 1989). h. 44.
6
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid II, (Hamka, 1994) (Jakarta: PT. Pustaka, Panjimas, 1994). h. 90.
1) Syarat wajib puasa yang meliputi:7
b) Baligh (sampai umur) Oleh karena itu anak-anak belum wajib berpuasa
c) Kuat berpuasa (qadir) Orang yang tidak kuat untuk berpuasa baik karena tua
atau sakit yang tidak dapat diharapkan sembuhnya, tidak diwajibkan atasnya
puasa, tapi wajib bayar fidyah.
a) Islam
b) Mumayiz (mengerti dan mampu membedakan yang baik dengan yang baik)
Wanita yang diwajibkan puasa selama mereka tidak haid. Jika mereka sedang
haid tidak diwajibkan puasa, teta diwajibkan mengerjakan qadha sebanyak puasa yang
ditinggalkan setelah selesai bulan puasa. Nifas dan wiladah disamakan dengan haid.
Bedanya bila sang ibu itu menyusui anaknya ia boleh membayar fidyah. Disinilah
letak perbedaan antara meninggalkan shalat dan meninggalkan puasa bagi orang yang
sedang haid. Pada shalat, bagi orang haid lepas sama sekali kewajiban shalat,
sedangkan pada puasa tidak lepas, tetapi didenda untuk dibayar (diqadha) pada waktu
yang lain.
Rukun Puasa Ada dua rukun puasa. Tanpa memenuhi rukun puasa, tidak ada. Dua
rukun puasa itu yaitu:
1) Niat
D. Hikmah Puasa
7
Team Penyusun Text Book Ilmu Fiqh I, Ilmu Fiqh, Jilid I (Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana Dan Sarana
Perguruan Tinggi Agama/IAIN Jakarta, 1983). h. 302
Adapun hikmah puasa yang dapat diperoleh oleh orang yang menjalankannya yaitu 8:
8
Khazanah Ramadan, “ Hikmah dan Manfaat Puasa” Artikel :Universitas Pakuan (Dikutip : Rabu 22 Juni 2022 )
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, Ensiklopedi Muslim (Minhajul Muslim), Terjemahan oleh Fadhli
Bahri, dari judul asli Minhaajul Muslim, Bekasi: Darul Falah, 2009.
Adib bisri dan Munawar al-fatah, Kamus Indonesia Arab, Arab Indonesia, (Surabaya: Pusaka
Progessifme, 1999). h. 272.
Departemen Agama RI, “Al Qur’an dan Terjemahannya” (Semarang: CV. Toha Putra, 1989).
h. 44.
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid II, (Hamka, 1994) Jakarta: PT. Pustaka, Panjimas, 1994. h. 90
Khazanah Ramadan, “ Hikmah dan Manfaat Puasa” Artikel :Universitas Pakuan (Dikutip :
Rabu 22 Juni 2022 )
Team Penyusun Text Book Ilmu Fiqh I, Ilmu Fiqh, Jilid I Jakarta: Proyek Pembinaan
Prasarana Dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN Jakarta, 1983. h. 302