Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita
masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan
Agama Islam berjudul Fiqih Ramadhan

Dalam makalah ini kami menguraikan mengenai pengertian islam dari asal katanya dan tinjauan
para ulama tentang pemahaman islam secara komprehensif dan uraian sejumlah fatwa-fatwa
kontemporter.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami haturkan terima kasih kepada.
1. Bapak Abdurohim Musa Faqih, selaku dosen mata kuliah agama.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan bantuan baik moril maupun materil.
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak bisa kami sebut satu
per satu.

Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.

                                                                       
Serang, 24 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................................................6
BAB 2...........................................................................................................................................................7
1. Meningkatkan Ketaqwaan Pada Allah SWT.......................................................................................10
2. Latihan Untuk Mengontrol Hawa Nafsu............................................................................................11
3. Berusaha Merubah Diri Menjadi Lebih Baik.......................................................................................11
4. Ikut Merasakan Penderitaan Orang yang Tidak Mampu....................................................................11
5. Baik Bagi Kesehatan Jasmani.............................................................................................................12
BAB 3.........................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bulan ramadhan adalah bulan suci yang paling ditunggu umat islam. Karena di bulan ini lah
banyak keberkahan yang bisa didapatkan hanya pada bulan ramadhan seperti berpuasa ramadhan,
malam lailatul qodar, dan masih banyak lagi.

Umat islam diwajibkan berpuasa pada bulan ramadhan selama 1 bulan penuh atau tepat nya 30
hari. Puasa ramadhan mulai diwajibkan pada tanggal 10 Sya’ban ketika nabi Muhammad SAW baru saja
diperintahkan uuntuk mengalihkan arah kiblat dari BaitulMakdis (Yerusalem) ke Ka’bah di Masjidil
Haram (Mekkah). Puasa merupakan salah satu dari rukun islam yang ke tiga. kita sebagai umat muslim
wajib menjalankan puasa yang telah di tentukan. Konsepsi puasa dalam pemaknaan istilah seringkali
dimaknai dalam pengertian sempit sebagai suatu prosesi menahan lapar dan haus serta yang
membatalkan puasa yang dilakukan pada bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa yang sebenarnya
adalah menahan diri untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.

Puasa ramadhan memiliki kaitan dengan pembudayaan nilai Al-Qur’an, dimana Al-Qur’an
diturunkan dan dipelajari secara intensif. Hubungan puasa dan Al-Qur’an dinyatakan ALLAH dan Rasul-
nya dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah(2) ayat 185.

 ‫ان َم ِر ۡيضًا اَ ۡو َع ٰلى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِّم ۡن‬ َ ‫فَ َم ۡن َش ِه َد ِم ۡن ُك ُم ال َّش ۡه َر فَ ۡليَـصُمۡ هُ ؕ َو َم ۡن َک‬
‫اَي ٍَّام اُ َخ َرؕ ي ُِر ۡي ُد هّٰللا ُ بِ ُک ُم ۡالي ُۡس َر َواَل ي ُِر ۡي ُد بِ ُک ُم ۡالع ُۡس َر َولِتُ ۡک ِملُواـ ۡال ِع َّدةَ َولِتُ َکبِّرُوا‬
‫هّٰللا َ َع ٰلى َما هَ ٰدٮ ُكمۡ َولَ َعلَّ ُکمۡ تَ ۡش ُكر ُۡو َن‬
Artinya:”Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang
batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit
atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”(QS.Al-Baqarah(2):185).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa pengertian puasa?


b. Apa pengertian puasa ramadhan dan ada kejadian apa di bulan ramadhan?
c. Apa itu zakat fitrah?
d. Apa hikmah setelah puasa ramadhan?
e. Apa perbedaan kebiasaan orang-orang saat bulan ramadhan dengan biasanya?

C. Tujuan Pembahasan

a. Untuk memahami tentang puasa


b. Untuk memahami tentang puasa ramadhan dan mengetahui ada kejadian apa di bulan
ramadhan?
c. Untuk memahami tentang zakat fitrah
d. Untuk memahami tentang hikmah setelah puasa ramadhan
e. Untuk mengetahui perbedaan kebiasaan orang-orang saat bulan ramadhan dengan
biasanya.
BAB 2

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PUASA

Puasa (Saumu), menurut bahasa ialah ”menahan dari segala sesuatu” seperti menahan
makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya.

            Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari segala sesuatu yag membatalkan, satu hari
lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan di sertai niat semata-mata karena
Allah dan beberapa syarat-syarat tertentu”.

Firman Allah swt.

Artinya :
“Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”(Al-Baqoroh:187)
Sabda Rasulullah Saw.

ِ ‫ال مَسِ عت النَّىِب صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم ي ُقو ُل اِ َذا اَْقبل اللَّيل و ْادبر النَّهار و َغاب‬
‫ت‬ َ َ ُ َ ََ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ ُ ْ َ َ‫َع ْن ابْ ِن عُ َمَر ق‬
‫رواه البخارى و مسلم‬  .‫الصاِئم‬
ُ َّ ‫س َف َق ْد اَفْطََر‬
ُ ‫َّم‬
ْ ‫الش‬

Artinya :
Dari ibnu Umar. Ia berkata, “saya telah mendengar Nabi besar saw. bersabda, ‘Apabila malam datang,
siang lenyap, dan matahari telah terbenam, maka sesengguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang
yang puasa’.”(Riwayat Bukhari dan Muslim)

B. PUASA RAMADHAN
1. Awal Puasa Ramadhan

Puasa bulan Ramadhan itu merupakan salah satu dari rukun islam yang lima, diwajibkan pada
tahun kedua Hijriah, yaitu tahun kedua sesudah Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Hukumnya
fardu ‘ain atas tiap-tiap mukallaf baligh dan berakal).

Puasa ramadhan di wajibkan berdasarkan al-Qur’an, as-Sunnah dan ijma’. Dalil al-qur’an ialah
firman Allah : al-baqarah  ayat 183,
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah:183)

Dalil as-Sunnah terdapat dalam sabda nabi saw : islam didirikan atas lima perkara …, di
antaranya disebutkan tentang puasa. Dan sabdanya kepada seorang  A’robi :
ِ َ َ‫ال هل علَي َغيرها ق‬
َ ‫ال اَل االَّ اَ ْن تَطََّو‬
‫ع‬ َ ‫و ِصيَ ُام َش ْه ِر َر َم‬.
َ ُ ْ َّ َ ْ َ َ َ‫ضا َن ق‬ َ
Artinya :
“… dan puasa bulan ramadhan. Berkata A’rabi,  “ apakah ada kewajiban lain atasku?” jawab rasul, “tidak,
kecuali jika engkau hendak bersukarela (tathawwu’).”

Terpilihnya ramadhan sebagai saat di wajibkannya puasa, bukanlah karena status atau
kedudukannya yang lebih tinggi dari bulan-bulan lainnya, tetapi adalah karena pada bulan ramdhan
tersebut banyak kejadian-kejadian penting yang berpengaruh besar terhadap pembinaan kehidupan
umat manusia ini.
Kejadian-kejadian tersebut adalah :
a.      Turunnya Al-Qur’an
Wahyu pertama diturunkan Allah SWT kepada rasulullah SAW melalui malaikat Jibril pada bulan
Ramadhan. Wahyu pertama ini (Al-Qur’an) merupakan titik tolak yang mendasar dalam menggerakkan
perkembangan rohaniah terbesar serta melahirkan suatu umat baru (umat islam). Al-Qur’an pulalah
yang telah mengangkat kembali derajat manusia dari lembah kenistaan dan kejumudan dengan
anjurannya untuk menggunakan akal fikiran dalam menghadapi dan mengamati alam semesta ini. Al-
Qur’an mengumandangkan ajaran tauhid dan menyuruh manusia untuk melepaskan diri dari belenggu
berhala atau sembahan-sembahan lainnya. Dan masih banyak lagi hikmat dan pedoman yang harus di
petik manusia dari Al-Qur’an.
b.      Lailatul Qadar
Lailatul Qadar sebagai suatu malam yang penuh dengan kemuliaan dan keutamaan jatuhnya
pada bulan ramadhan, dalam berbagai hadits disebutkan bahwa Lailatul Qadar itu terdapat pada salah
satu dari sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.
Lailatul Qadar dengan keutamaannya lebih baik dari seribu bulan, merupakan tumpuan
keinginan bagi umat islam untuk dapat menikmatinya.
Firman Allah SWT :

    
Artinya :“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah
kamu Apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-
Qadar:1-3)
c.       Kemenangan besar Muhammad Rasulullah SAW.
Bulan Ramadhan merupakan bulan kemenangan Rasulullah SAW beserta pengikutnya terhadap
kaum kafir Quraisy. Seperti :
1). Kemenangan dalam perang Badar yang di kenal sebagai Hari Furqan atau hari pemisah antara yang
benar (islam) dengan yang bathil (kafir Quraisy) seperti firman Allah SWT :

Artinya: “ ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka
sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, kerabat rasul, anak-anak yatim, rang-orang mskin dan
ibnussabi, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba kami
(Muhammad) di hari furqaan, yaitu dihari bertemunya dua pasukan. Dan Allah maha kuasa atas segala
sesuatu.(QS. 41)
Hari furqan tersebut jatuh pada tanggal 17 ramadhan (jum’at) tahun kedua hijriyah.

2). Jatuhnya kota Makkah dari tangan kafir Quraisy kepada umat islam pada bulan Ramadhan.

2. Waktu Puasa Ramadhan

Jangka waktu pelaksanaan puasa Ramadhan adalah sebulan penuh yaitu selama bulan
Ramadhan yang berkisar antara 29 atau 30 hari. Waktu puasa dimulai dari terbit fajar sampai dengan
terbenamnya matahari.

C. Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang harus ditunaikan bagi seorang muzakki yang telah memiliki kemampuan
untuk menunaikannya. Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan sekali setahun yaitu saat
bulan ramadhan menjelang idul fitri. Pada prinsipnya, zakat fitrah haruslah dikeluarkan sebelum sholat
idul fitri dilangsungkan. Hal tersebut yang menjadi pembeda zakat fitrah dengan zakat lainnya.

Zakat fitrah berarti menyucikan harta, karena dalam setiap harta manusia ada sebagian hak orang lain.
Oleh karenanya, tidak ada suatu alasan pun bagi seorang hamba Allah yang beriman untuk tidak
menunaikan zakat fitrah karena telah diwajibkan bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan, orang
yang merdeka atau budak, anak kecil atau orang dewasa. Ini perkara yang telah disepakati oleh para
ulama.
Zakat fitrah hukumnya wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang mampu. Besar zakat fitrah yang harus
dikeluarkan sebesar satu sha’ yang nilainya sama dengan 2,5 kilogram beras, gandum, kurma, sagu, dan
sebagainya atau 3,5 liter beras yang disesuaikan dengan konsumsi per-orangan sehari-hari. Ketentuan
ini didasarkan pada hadits sahih riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasa’i dari Ibnu Umar
bahwa Rasulullah telah mewajibkan membayar membayar zakat fitrah satu sha’ kurma atau sha’
gandumkepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa
dari kaum muslim.

Zakat fitrah dapat disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat terpercaya di Indonesia. Zakat fitrah dapat
dikeluarkan sebelum waktu sholat idul fitri di hari-hari terakhir bulan suci ramadhan. Itulah dasar pokok
yang membedakan zakat fitrah dengan sedekah-sedekah lainnya. Sebagaimana tercantum pada hadits
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang berbunyi :
“Barangsiapa yang menunaikan zakat fitri sebelum shalat Id maka zakatnya diterima dan barangsiapa
yang menunaikannya setelah shalat Id maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai
sedekah.” (HR. Abu Daud).

Selanjutnya dalam menunaikan zakat fitrah diawali dengan membaca niat sebagai berikut :
"Nawaitu an uhrija zakat fitri anna wa 'an jami'i maa yalzamuni nafqu tuhun syiar a'an far dzolillahi
ta'ala".
Artinya : " Saya niat mengeluarkan zakat atas diri saya dan atas sekalian yang saya wajibkan memberi
nafkah pada mereka secara syari'at, fardhu karena Allah ta'ala."

D. Hikmah Setelah Puasa Ramadhan

Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan bukan hanya sekadar menahan haus dan
lapar.

Namun, lebih dari itu yaitu, terdapat beragam hikmah puasa Ramadhan apabila
dilakukan dengan serius dan sepenuh hati.

1. Meningkatkan Ketaqwaan Pada Allah SWT

 Hikmah puasa yang pertama dapat meningkatkan ketaqwaan seorang hamba kepada Allah
SWT. Menjalankan ibadah puasa adalah hal yang wajib, seperti yang tertera dalam ayat Al-Quran berikut
ini:
َ ُ‫ِين مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬
‫ون‬ َ ‫ِب َعلَى الَّذ‬
َ ‫ص َيا ُم َك َما ُكت‬
ِّ ‫ِب َعلَ ْي ُك ُم ال‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين َآ َم ُنوا ُكت‬

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al Baqarah: 183).

2. Latihan Untuk Mengontrol Hawa Nafsu

Hikmah puasa yang kedua dapat membantu diri dalam mengontrol hawa nafsu. Puasa secara
langsung melatih diri dan jiwa dari serangan hawa nafsu. Dengan berpuasa karena Allah SWT, seseorang
diharapkan dapat menguasai dan mengontrol perbuatan-perbuatan yang dilarang.

Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya menghabiskan waktu untuk mengerjakan
hal-hal positif yang bermanfaat, yang dapat menciptakan kebaikan dan kebahagiaan dunia serta akhirat.
Saat diri dapat meninggalkan kesenangan dunia sejenak, saat itulah dapat dikatakan bahwa kita telah
mampu mengendalikan jiwa kita sendiri. Dan hal ini semua dilakukan karena Allah.

3. Berusaha Merubah Diri Menjadi Lebih Baik

Hikmah puasa yang ketiga adalah timbulnya kesadaran dan keinginan dari dalam diri untuk
berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dalam keadaan berpuasa, orang cenderung ingin selalu
berbuat baik pada sesama dan menjauhi segala larangan Allah SWT. Hal ini adalah salah satu hikmah
puasa yang baik, karena jika kita tergoda untuk melakukan perbuatan maksiat atau tercela, maka akan
menjadi sia-sia pula ibadah yang telah dilakukan.

4. Ikut Merasakan Penderitaan Orang yang Tidak Mampu

Hikmah puasa yang ke empat adalah meningkatkan kepekaan perasaan terhadap orang-orang di
sekitar yang kurang mampu atau miskin. Ketika berpuasa, orang akan merasa kelaparan dan kehausan.
Dengan ini, seseorang akan merasakan apa yang selama ini dirasakan oleh orang-orang miskin, fakir,
yang hidupnya penuh kekurangan.
Hikmah puasa Ramadhan ini membuat kita ikut merasakan penderitaan orang yang kurang beruntung
secara ekonomi. Ketika kita menahan lapar dan haus saat puasa, perasaan ini jugalah yang selalu
dirasakan oleh para fakir miskin setiap harinya di luar bulan puasa. Merasakan emosi-emosi seperti ini
membuat kita dapat semakin berempati dan bersimpati kepada mereka yang kurang beruntung.

5. Baik Bagi Kesehatan Jasmani

Hikmah puasa yang kelima adalah fakta bahwa berpuasa ternyata juga membantu
meningkatkan kesehatan jasmani sebagaimana rohani. Dengan berpuasa, kebutuhan rohani akan
kedekatan dengan Allah SWT dapat terpenuhi dan oleh karenanya mendatangkan pula manfaat berupa
pahala dan kebaikan jasmani.
Berpuasa dapat membuat kesehatan jasmani seseorang jadi meningkat dan lebih baik. Kal ini
dikarenakan ketika puasa, orang akan tidak banyak melakukan aktivitas makan dan minum sebagaimana
biasanya. Hal ini membantu mengistirahatkan sistem pencernaan dalam tubuh selama sementara
waktu. Juga memberi kesempatan bagi tubuh untuk mengeluarkan semua kotoran dan zat-zat
berbahaya yang terdapat di dalamnya.

E. Perbedaan kebiasaan Orang-orang Saat Bulan Ramadhan Dengan Biasanya

Perubahan perilaku konsumen Indonesia selama bulan Ramadhan ini kemungkinan diakibatkan
oleh berubahnya pola makan, berubahnya aktivitas harian, atmosfer religius, dan tradisi ramadhan
selama satu bulan penuh.

Beberapa kebiasaan orang pada bulan ramadhan yaitu:

1. Waktu istirahat lebih banyak


2. Menjadi lebih dermawan pada sesame
3. Mengerjakan ibadah lebih rajin
4. Menjadi sering online di sosial media
5. Memperhatikan keluarga lebih sering.
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan

Bulan ramadhan menjadi salah satu bulan yang dinantikan para uma muslim,selain karena
suasana puasa yang dilakukan selama sebulan penuh dan juga hari raya lebaran idul fitri pada saat awal
bulan syawal.

Puasa dibulan suci Ramadhan adalah merupakan rukun iislam yang ketiga, hukumnya fardu ain
bagi tiap muslim-muslimah yang sudah akil baligh. Yaitu disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah sesudah
turunnya perintah shalat.Berdasarkan firman Allah SWT, dalam surat Al-Baqarah ayat 183 dan
berdasarkan sejarah, puasa bukanlah merupakan sesuatu yang baru. Yaitu sama tuanya denagn sejarah
manusia itu sendiri. Dalam sejarah agama-agama besar, puasa merupakan salah satu bentuk ibadah
yang sangat fundamental dan urgent, karenanya Allah telah mewajibkan puasa kepada umat terdahulu
dimana kepada mereka diutus Rasul-rasul-Nya.

Sebagaimana arti kata puasa dalam bahasa Arab “shaumun”, artinya menahan diri dari segala
sesuatu, maka berdasarkan dari kata asalnya, Nabi telah meletakkan nilai yang sebenarnya tentang
puasa. Beliau bersabda :”bukanlah puasa itu sekedar menahan diri dari makan dan minum,
sesungguhnyaa puasa itu ialah mencegah diri dari segala perbuatan yang tidak bermanfaat dan
menjauhi perkataan yang kotor dan keji.

Dari makalah ini kita dapat mengetahui apa arti dari berpuasa dan mengetahui amalan yang ada
pada saat puasa ramadhan. Kita juga dapat mengetahui tentang zakat fitrah serta hokum dan tata cara
membayar zakat fitrah. Selain itu, kita dapat mengetahui kebiasaan-kebiasaan orang-orang pada saat
puasa bulan ramadhan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

https://gapurakampus.blogspot.com/2017/11/makalah-fiqih-puasa.html

https://www.globalzakat.id/tentang/zakat-fitrah

https://www.merdeka.com/jatim/5-hikmah-puasa-ramadhan-bagi-umat-islam-yang-perlu-anda-ketahui-
kln.html?page=1

https://www.niagahoster.co.id/blog/perilaku-konsumen-di-bulan-ramadhan/

Fadlullah, DKK. 2019. Religiositas Dan Pembangunan Umat Islam. Jakarta: Untirta Press anggota
APPTI(Asosiasi Penerbit Pergurun Tinggi Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai