Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ISLAMOLOGI

SAUM ATAU PUASA

Oleh :
Nama : IRFAN DIANSYAH
NPM : 20060014

Dosen Pengampu : ARSYAD HARAHAP, S.PdI , M.Pd

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SOSIAL DAN BAHASA ( FIPSB )


INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN ( IPTS )
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat,
taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Islamologi yang
berjudul Saum atau Puasa dengan lancar dan tepat pada waktu tanpa suatu kendala yang
berarti.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Arsyd Harahap, S.PdI, M.Pd .


Selaku dosen pengampu dari mata kuliah Islamologi atas bimbingannya dalam proses
penyusunan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim
yang telah bekerja sama dalam penyusunan makalah ini.

Penulis telah berusaha dengan maksimal dalam penyusunan makalah ini dengan
segala kekurangannya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan, maka dari itu penulis berharap kritik, saran maupun masukan yang bersifat
membangun agar kedepannya penulis dapat membuat karya-karya yang lebih baik lagi.

14 Maret 2023

Irfan Diansyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................2
A. Pengertia Puasa..............................................................................................2
B. Ayat Al-Quran tentang Puasa.........................................................................2
C. Hal- Hal Yang Membatalkan Puasa...............................................................3
BAB III : PENUTUP....................................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................6
Daftar Pustaka..............................................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibadah puasa sebenarnya merupakan ibadah yang sudah lama berkembang dan
dilaksanakan oleh manusia sebelum munculnya Islam. Maka didalam Islam ada badah yang
mahdhah yang telah ditentukan waktu ibadahnya dan yang hanya dikerjakan 1 bulan dalam 1
tahun yakni ibadah puasa Ramadhān. Puasa menurut secara bahasa bzamanrti ”menahan
diri”.
Menurut syara’ ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari
mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari, artinya adalah menahan diri dari syahwat
perut dan syahwat kemaluan, serta dari segala benda konkret yang memasuki kedalam rongga
tenggorokan yang memasuki kedalam tubuh (seperti makanan dan minuman dan sejenisnya),
dalam waktu iantara terbitnya fajar kedua (fajar shadiq) sampai terbenamnya matahari yang
dilakukan oleh orang yang melaksanakan puasa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian puasa ?
2. Apa Ayat Al-Quran tentang Puasa?
3. Apa sajakah Hal- Hal Yang Membatalkan Puasa?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa atau Saum

Saum (bahasa Arab: ‫صوم‬, translit. ṣawm) atau puasa adalah menahan diri dari makan
dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.
Saum/puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Saum secara bahasa artinya
menahan atau mencegah.
Ibadah puasa itu dilaksanakan di bulan Ramadhān yang Allah telah
memuliakan dan mengutamakan bulan-bulan tertentu dengan melebihi bulan yang lain,
melebihkan beberapa malam daripada malam yang lain dan mengutamakan saat-saat tertentu
dari saat-saat yang lain, seperti saat sahur adalah saat yang paling mulia, pada malam lailatul
qadr ialah malam yang paling baik, hari arafah adalah hari yang paling mulia dan bulan
Ramadhān adalah bulan yang paling mulia juga dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.
Selama bulan Ramadhān dituntut agar kita selalu berdoa, agar Allah memberikan
tempat yang terbaik butat hamba-hambanya berupa ganjaran Jannah al na’im dan
menghindarkan hambanya dari siksaan api neraka. Bukan Ramadhān tidak boleh hanya diri
dengan segala kenikmatan spiritual saja. Tapi harus di iringi dengan kenikmatan sosial
berupa menyambung tali persaudaraan dengan saudara-saudara kita yang lemah (sosial,
ekonomi dan pendidikan).

B. Ayat Al-Quran tentang Puasa

Berikut ini ayat alquran di surat Al Baqarah yang menjelaskan tentang puasa dan
pelaksanaannya.

Surat Al Baqarah Ayat 183


١٨٣ – ‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َۙن‬
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

Surat Al Baqarah Ayat 184


‫َاَّياًم ا َّم ْعُد ْو ٰد ٍۗت َفَم ْن َك اَن ِم ْنُك ْم َّم ِرْيًضا َاْو َع ٰل ى َس َفٍر َفِع َّد ٌة ِّم ْن َاَّياٍم ُاَخ َر ۗ َو َع َلى اَّلِذ ْيَن ُيِط ْيُقْو َنٗه ِفْد َي ٌة َطَع اُم ِم ْس ِكْيٍۗن َفَم ْن َتَط َّوَع‬
١٨٤ – ‫َخْيًرا َفُهَو َخْيٌر َّلٗه ۗ َو َاْن َتُصْو ُم ْو ا َخْيٌر َّلُك ْم ِاْن ُكْنُتْم َتْع َلُم ْو َن‬
Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak
berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib
membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui."

C. Hal Hal Yang Membatalkan Puasa

Pembahasan mengenai hal yang membatalkan puasa sudah tercantum di banyak kitab.
Pada laman resmi Nahdatul Ulama (NU) yang mengutip dari kitab Matnu Abi Syuja dan
ditulis oleh Syeh Abi Syuja, berikut hal-hal yang membatalkan puasa.
1. Sesuatu yang sampai ke rongga bagian dalam tubuh (jauf) atau kepala.
2. Berobat dengan cara memasukkan sesuatu pada salah satu dari dua jalan (qubul dan
dubur).
3. Muntah dengan sengaja .
4. Melakukan hubungan seksual secara sengaja pada alat kelamin.
5. Keluarnya mani yang disebabkan oleh sentuhan kulit.
6. Haid. Nifas. Gila.
7. Pingsan di seluruh hari.
8. Murtad.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian Saum (bahasa Arab: ‫صوم‬, translit. ṣawm) atau puasa adalah menahan diri
dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari
terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu
2. ayat alquran di surat Al Baqarah yang menjelaskan tentang puasa dan
pelaksanaannya.
3. Pembahasan mengenai hal yang membatalkan puasa sudah tercantum di banyak kitab.
Pada laman resmi Nahdatul Ulama (NU) yang mengutip dari kitab Matnu Abi Syuja
dan ditulis oleh Syeh Abi Syuja, berikut hal-hal yang membatalkan puasa.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://katadata.co.id/agung/berita/624a8496441aa/apa-saja-hal-hal-yang-
membatalkan-puasa-begini-penjelasannya
2. https://katadata.co.id/agung/lifestyle/640eb5a5d49b7/memahami-berbagai-ayat-
tentang-puasa-yang-ada-di-al-quran
3. https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=pengertian+saum
4. http://idr.uin-antasari.ac.id/16879/4/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai