Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AGAMA

PUASA

Disusun oleh kelompok 6 :

1.Nanda Febrigal Saputra (2301021023)

2.Afra Afifah Salsabila (2301022001)

3.Zhalila (2301023009)

Dosen pengampu :

1.Deni Wahyuni

Prodi : D3-Teknik Sipil

Politeknik Negeri Padang

2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Aqidah
Islamiyah.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal sehingga dapat memperlancar
pembautan makalah ini.Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Aqidah Islamiyah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 14 November 2023

Penyusun
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

Latar belakang …………………………………………………………………

Rumusan masalah …………………………………………………………..

Tujuan …………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

Pengertian puasa…………………………………………………………………..
Syarat dan rukun puasa………………………………………………………..
Sunah-sunah ketika menjalankan puasa…………………………………
Macam macam puasa…………………………………………………………….
Hal-hal yang membatalkan puasa………………………………………….
Hikmah puasa………………………………………………………………………..

BAB II PENUTUP ...................................................................

kesimpulan …………………………………………………………………….

Saran ……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Setiap umat Islam yang mukallaf wajib melaksanakan ibadah puasa yang
telah ditentukan menjadi rukun Islam yang ketiga. Selain untuk mematuhi
perintah Allah puasa juga untuk menjadi tangga tingkat takwa, karena takwalah
dasar keheningan jiwa dan kelurahan budi dan akhlak.Maka dari itu, perlu
diketahui segala sesuatu yang berkenaan dengan puasa, dari apa itu puasa,
syarat-syarat, rukun puasanya dan lain sebagainya. Dalam menjalankan puasa
secara tidak langsung telah diajarkan perilaku-perilaku yang baik seperti
sabar,bisa mengendalikan dirti dan mempunyai tingkah laku yang baik .

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari puasa?
2. Apa macam-macam puasa?
3. Apa syarat dan rukun puasa?
4. Apa hal-hal yang membatalkan puasa ?
5. Apa hikmah dari puasa?

3 TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian dari puasa.
2. Untuk memahami macam-macam puasa
3. Untuk memahami syarat dan rukun puasa
4. Untuk memahami hal-hal yang membatalakan puasa.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PUASA

Puasa adalah terjemahan dari Ash-Shiyam dan Shaum. Menurut istilah


bahasa berarti menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas seperti
menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan
sebaginya. Sedangkan istilah agama Islam yaitu "menahan diri dari sesuatu yang
membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam
matahari dengan niat dan beberapa syarat.
Firman Allah Swt:

ُ ‫علَى الَّذ ِۡينَ ِم ۡن قَ ۡب ِل‬


‫ک ۡم‬ َ ِ‫الصيَا ُم َک َما ُكت‬
َ ‫ب‬ ُ ‫علَ ۡي‬
ِ ‫ک ُم‬ َ ‫ٰيٰٓـاَيُّ َها الَّذ ِۡينَ ٰا َمنُ ۡوا ُك ِت‬
َ ‫ب‬
َ‫لَ َعلَّ ُك ۡم تَتَّقُ ۡون‬
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

2.SYARAT DAN RUKUN PUASA


Syarat wajib puasa:
a. Islam
Puasa termasuk puasa ramadhan hanya sah jika dilakukan oleh orang
islam atau muslim
b. Suci dari haid dan nifas
Wanita yang sedang haid dan nifas kemudian dia berpuasa maka tidak
sah puasanya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi Dari
Muadzah dia berkata. "Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, Kenapa
gerangan wanita yang haid mengqadha puasa dan tidak menggadha shalat?Maka
Aisyah menjawab,Apakah kamu dari golongan Haruriyah? Aku menjawab. Aku
bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya Dia menjawab, Kami dahulu
juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk menggadha puasa dan
tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat Berdasarkan hadits tersebut maka
wanita yang sedang haid atau nifas
Tidak disahkan berpuasa akan tetapi ia wajib untuk menggantinya atau
menggadhanya dilain hari selain bulan ramadhan.
с. Mumayyiz
Mumayyiz dalam bahasa arab artinya dapat membedakan perkara yang
baik dan buruk. Usia seseorang yang sudah diperkirakan memiliki sifat mumayyiz
adalah berkisar usia 5 hingga 11 tahun. Dalam usia tersebut biasanya anak-anak
sudah mampu membedakan mana hal yang baik dan hal yang buruk sehingga jika
anak telah mencapai usia tersebut dan ia berpuasa maka sah ibadah puasanya
meskipun mereka belum berkewajiban untuk menunaikan ibadah puasa

Rukun puasa
1. Niat Untuk Berpuasa
Niat puasa diartikan sebagai sebuah penegasan untuk menjalankan ibadah
puasa Ramadhan. Niat puasa ini hendaknya dibaca setiap malam di bulan
Ramadhan, atau sebelum waktu fajar. Adapun berikut bacaan niat puasa:

Nawaitu shauma ghadin ‘ an adai fardhi syahri romadhana hadzihissaanati lillahi


ta’ ala
Artinya : Aku niat puasa berpuasa besok hari untuk menunaikan kewajiban di
bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ ala.

2.Menahan diri dari tindakan yang membatalkan puasa


Saat berpuasa hendaklah kita menahan diri dari hal-hal yang membatalkan
puasa dimulai sejak waktu fajar hingga terbenamnya matahari. Adapun hal-hal
yang membatalkan puasa adalah makan, minum, keluar air mani yang disengaja,
muntah yang disengaja, nifas, menstruasi, dan keluar dari islam (murtad).
3. SUNAH-SUNAH KETIKA MENJALANKAN PUASA
a Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman
b. Melambatkan bersahur
c. Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
d. Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka
e. Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib
f. Membaca doa berbuka puasa

4.hal-hal yang membatalkan puasa


1) Muntah dengan sengaja
2) Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja
3) Sedang haid atau nifas
4) Melahirkan anak atau keguguran
5) Mabuk ataupun pingsan sepanjang hari
6) Murtad atau keluar dari agama Islam

5.Hal-hal yang disunahkan ketika berpuasa antara lain:


a) memperbanyak membaca Al Quran
b) Segera berbuka jika sudah waktunya tiba.
c) Ketika berbuka dengan makanan atau minuman yang manis, lebih utama
berbuka dengan kurma.
d) Berdoa lebih dahulu ketika akan berbuka.

6.MACAM-MACAM PUASA
A. Puasa Fardhu
Adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan syariat
Islam Yang termasuk ke dalam puasa fardhu antara lain:
1. Puasa Ramadhan
Adalah puasa yang wajib dilaksanakan pada bulan ramadhan oleh orang-
orang Islam. Puasa ramadhan ini dilakukan setiap hari pada bulan Ramadhan,
sejak hari pertama sampai hari terakhir. Puasa ramadhan pertama kali diwajibkan
pada tahun kedua Hijriah Nabi Saw. la mewajibkan atas orang-orang yang sudah
mukallaf dan atas orang yang mampu mengerjakannya.
Firman Allah Swt.
Artinya "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
(QS. Al Baqarah [2]: 183)

2. Puasa Kafarat
adalah puasa sebagai penembusan yang dikarenakan pelanggaran terhadap
suatu hukum atau kelalaian dalam melaksanakan suatu kewajiban, sehingga
mengharuskan seorang mukmin mengerjakannya supaya dosanya dihapuskan..
Adapun denda (kifarat) bagi yang bersetubuh di siang hari bulan ramadhan yaitu :
a) puasa dua bulan berturut-turut, atau
b) memerdekakan seorang budak muslim, atau
c) memberi makan orang miskin sebanyak 60 (enam puluh) orang

3. Puasa Nadzar
Adalah janji akan berpuasa. Apabila misalnya sembuh dari penyakit atau jika
diperkenankan sesuatu maksud yang baik (yang bukan maksiat) dalam rangka
mensyukuri nikmat atau untuk mendekati diri keapada Allah, maka wajiblah
atasnya untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, seorang yang bernadzar wajib
melaksanakan puasa tersebut, sebab ia sendiri yang membuatnya wajib .

B. Puasa Sunah
Adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila
tidak dikerjakan tidak berdosa. Adapun puasa sunnah itu antara lain:
1. Puasa 6 hari di bulan Syawal
Bersumber dari Abu Ayub Anshari ra, sesungguhnya Rasulullaah saw
bersabda:
"Barang siapa berpuasa pada bulan Ramdhan, kemudian dia menyusulkannya
dengan berpuasa enam hari pada bulan syawal, maka seakan-akan dia berpuasa
selama setahun."
2. Puasa Senin dan Kamis
"Dari Aisyah ra, Nabi saw memilih hari puasa senin dan kamis" (HR.Turmudzi)

3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah atau haji)


Puasa Arafah disunnahkan hanya bagi muslim yang tidak melakukan ibadah
haji
Sabda Nabi SAW: "puasa hari arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu
tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang" (HR. Muslim)

4. Puasa Asyum
Asyura adalah hari yang kesepuluh di bulan Muharram.
"ibau Abbas ra. berkata: tatkala nabi saw sampai dimadinah, beliau bertanya,
adaapa ini jawab mereka, ini adalah hari yang baik, pada hari inhi Allah
menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari (kerajaan) musuhnya,
hingga dipuasakan oleh Musa daripada kamu. Kemudian beliau berpuasa padanya.
(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Puasa Nabi Daud as
Puasa yang paling utama dan paling dicintai Allah SWT bagi orang yang
mampu dan tidak berat mengerjakannya ialah puasa Daud as yaitu sehari
berpuasa, sehari berikutnya tidak.

C. Puasa Makhruh
1. Puasa khusus bulan Rajab "umar berkata makanlah karena bulan ini sangat
diagungkan oleh orang-orang jahiliyah"
2. Puasa khusus hari jumat
"Janganlah seorang diantara kalian berpuasa pada hari jumat saja, melainkan
kalau ia puasa sehari sebelumnya atau sesudahnya, " (HR. Muslim)
3. Puasa khusus hari sabtu
"Janganlah kalian berpuasa pada hari sabtu, kecuali puasa yang telah
diwajibkan atas kalian" (HR. Muslim)
4. Puasa tapi tidak shalat
Adalah mereka yang semangat menjalankan ibadah puasa ramadhan. Tapi
sayang sekali mereka tidak semangat mendirikan sholat wajib. Tidak diragukan
lagi.bahwa ibadah sholat lebih berat timbangannya menurut timbangan islam dari
pada ibadah puasa

D. Puasa Haram
Waktu haram puasa adalah waktu saat umat Islam dilarang berpuasa.
Beberapa hari yang diharamkan berpuasa adalah hari ketika semua orang
bergembira sehingga seseorang perlu turut merayakannya bersama-sama dan
tidak berpuasa.macam macam puasa yang diharamkan:
1. Puasa Hari Raya Idulfitri
Idulfitri merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia setelah
selama 1 bulan penuh menjalankan puasa.
Puasa yang dilaksanakan pada hari raya Idulfitri ini merupakan puasa yang haram
hukumnya.Meskipun tidak ada yang bisa dimakan, akan tetapi tetap tidak
diperbolehkan puasa di hari ini.
Sebagaimana diterangkan dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW melarang
umatnya berpuasa di dua hari raya Idulfitri dan Iduladha.
Dari Abu Sa'id Al Khudri R.A, berkata:

.‫حْر‬ ْ ‫ص َي ِام َي ْو َمي ِْن َي ْو ِم ْال ِف‬


ِ َّ‫ط ِر َو َي ْو ِم الن‬ ِ ‫ع ْن‬ ُ ‫أ َ َّن َر‬
ِ َّ ‫سو َل‬
َ ‫ نَ َهى‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari
yaitu Idulfitri dan Iduladha." (HR. Muslim).

2. Puasa Hari Raya Iduladha


Iduladha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa.
Setiap tanggal 10 Dzulhijjah umat Islam di seluruh dunia merayakan
Iduladha.Perayaan itu dilakukan dengan cara melaksanakan salat Id dan umat
muslim disunahkan untuk menyembelih hewan kurban serta
menyantapnya.Dengan begitu, berpuasa di hari ini tidak menambah keimanan
justru berdosa.
Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata, yang artinya:
"Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab. Beliau berkata: ini
adalah dua hari yang dilarang Rasulullah SAW untuk berpuasa, yakni hari
berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari
hewan sembelihan kalian." (HR. Bukhari).
3. Puasa Hari Tasyrik
Puasa yang diharamkan selanjutnya adalah pada hari tasyrik yang jatuh
dalam 3 hari berturut-turut sesudah hari raya Iduladha yakni tanggal 11, 12, dan
13 Dzulhijah.
Dari riwayat Abu Hurairah R.A, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar
mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan sesuatu, yaitu:
'Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan,
minum, dan berzikir kepada Allah.”
4. Puasa Hari Jumat
Dalam pandangan umat Islam, hari Jumat merupakan hari yang penuh
berkah. Tak jarang, beberapa orang melakukan puasa sunah.Padahal, hari Jumat
merupakan puasa yang diharamkan dalam Islam.
Dalam hadis riwayat Muslim juga menjelaskan dari Abu Hurairah, Nabi
Muhammad SAW bersabda yang berbunyi:
"Janganlah khususkan malam Jumat dengan salat malam tertentu yang tidak
dilakukan pada malam-malam lainnya.Janganlah pula khususkan hari Jumat
dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya, kecuali jika
ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu." (HR. Muslim no. 1144).

Puasa pada hari Jumat diperbolehkan jika ingin menunaikan atau mengqada
puasa Ramadan, membayar kafarat (tebusan), serta puasa pengganti sebab tidak
mendapat hadyu tamttu.
Selain itu juga diperbolehkan apabila bertepatan dengan puasa Daud dan atau
puasa sunah lain, seperti puasa Asyura, puasa Syawal, serta puasa Arafah
6. Puasa Hari Syak
Puasa di hari Syak juga merupakan hari dimana puasa yang diharamkan untuk
dilaksanakan.Hari syak adalah tanggal 30 Syakban, hasil dari penggenapan bulan
Syakban, karena hilal tidak terlihat.
Baik karena mendung atau karena cuaca yang kurang baik.
Atas ketidakjelasan itulah dinamakan dengan syak. Menurut syari umat muslim,
itu merupakan hari larangan untuk berpuasa.
Salah satu hadis yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak diriwayatkan
dalam Bukhari dan al Hakim:

‫سلَّ َم‬ َ ‫صى أ َ َبا القَا ِس ِم‬


َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ْ‫ش ِِّك فَقَد‬
َ ‫ع‬ َّ ‫ام َي ْو َم ال‬
َ ‫ص‬َ ‫َم ْن‬

Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak, maka dia telah bermaksiat kepada Abul
Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Bukhari & al-Hakim).

Berpuasa pada hari tersebut hanya diperbolehkan untuk mengqada puasa


Ramadan. Puasa di hari itu juga hanya diperbolehkan jika bertepatan dengan
puasa Senin - Kamis dan/atau puasa Daud..

6.HIKMAH PUASA

1. Tanda terima kasih kepada Allah karena semu ibadah mengandung arti terima
kasih kepada Allah atas nikmat pemberiannya yang tidak terbatas banyaknya.
2. Mendidik para mukmin supaya berperangai luhur dan agar dapat mengontrol
seluruh nafsu dalam keinginan manusia biasa.
3. Didikan persaan belas kasihan terhadap fakir miskin karena seseorang yang
telah merasa sakit dan pedihnya perut keroncongan.
4. Mendidik jiwa agar bisa dan dapat menguasai diri sehingga mudah
menjalankan semua kebaikan dan meninggalkan larangan
5. Ditinjau dari kesehatan, puasa sangat berguna untuk menjaha dan
memperbaiki kesehatan.
BAB III
PENUTUP

1.KESIMPULAN

Puasa menurut bahasa yaitu shaum atau syiam yang berarti mencegah atau
menahan semua perbuatan yang membatalkan puasa, mislanya mencegah
berkata kotor, menahan hawa nafsu dan sebagainya, Sedangkan menurut istilah
adalah menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan
puasa sejak terbit dan terbenamnya mahahari Dan ada beberapa macam puasa
yaitu puasa fardhu puasa sunah puasa makhrah dan puasa haram. untuk
melaksanakan puasa secara benar dan sah terdapat beberapa syarat dan hukum
yang ditetapkan oleh syara'.

2. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan si atas.

Daftar pustaka

Bahreisj, Hussein., 1980 Pedoman Fiqih Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.


Latif, M. Djamil,, 2001. Puasa dan Ibadah Bulan Ramadhan Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Rifa9i, Moh., 1978. Ilmu Fiqih Islam Lengkap Semarang PT Karya Toha
Putra
http://repository.iainkudus.ac.id/4707/5/5.%20BAB%20II.pdf
https://www.orami.co.id/magazine/puasa-yang-diharamkan?page=all

Anda mungkin juga menyukai