MAKALAH
Di susun oleh :
KELOMPOK VII
SHERINA(12020525303)
EKONOMI SYARIAH E
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang senantiasa mecurahkan rahmat,nikmat,keberkahanNYA kepada kita
semua sehingga kita dapat berjumpa
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak
kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta
teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada
kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah mudah-mudahan apa yang kami susun ini
penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan
lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Puasa adalah rukun iman yang ke tiga. Karna itu setiap orang yang beriman di wajib kan akan
berpuasa sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah AL-Baqarah ayat 183 yang
berbunyi:
“Hai sekalian orang-orang yang beriman,diwajibkan kepada kamu sekalian berpuasa,sama seperti
orang-orang sebelum kamu,agar kamu bertaqwa”;
Dari firman-Nya tersebut Allah memerintahkan kepada orang yang BERIMAN bukan orang
Islam, karna tidak setiap orang yang islam itu beriman namun setiap orang beriman itu pasti islam.
Mengapa Allah hanya memerintahkan kepada orang yang beriman? Karna hanya orang yang memiliki
iman yang kuat yang akan sanggup untuk menahan segala godaan pada saat berpuasa. Ada berapa banyak
orang islam di belahan bumi Allah ini yang ber agama islam, namun tak semua dari mereka sanggup
ataupun mau berpuasa.
Namun, kita disini sebagai ummat islam yang memiliki ke imanan yang kokoh hendaklah kita
selalu melaskanakan pusa, karna puasa merupakan rukun islam.
Maka dari itu hendaklah kita mengetahui hal hal yang berkenaan dengan puasa itu sendiri,dasar
hukum pelaksanaanmsyaray dan rukun,hal hal yang sunnah saaat berpuasa,daapasaja yang membatalkan
puasa.
Untuk itu,kami menyusun makalah ini sebagai sarana bagi kita untuk kembali mengingat hal
hal yang berkaitan dengan puasa.
B. Rumusan Masalah
A.
B. Apa dasar hukum pelaksanaan puasa?
C. Apa saja syarat dan rukun puasa?
D. Apa saja hal-hal sunnah saat berpuasa?
E. Apa saja yang membatalkan puasa?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian puasa
Puasa adalah terjemahan dari Asy-shiyam. Menurut istilah bahasa berarti menahan diri dari sesuatu
dalam pengertian tidak terbatas. Arti ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Maryam ayat 26;
Dan menurut istilah agama islam “menahan diri dari segala yang membatalkan nya, satu hari lamany mulai
dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan syarat dan rukun yang telah di tentukan.”
ويقبع ذلك االمساك عن الغو والرفث وغيرها من الكاالم، في النهار علي الوجه المشروع،اال مساك عن الكل والشرب والجماع وغيرها مما وردبه
بشرا ءط مخصوصة،المحرم والمكروه في وقتي مخصوص.
“Menahan diri dari makan,minum,jima`(beerhubungan seksual)dan lain lain yang di perintahkan sepanjang hari
menurut cara yang di syari`atkan, disertai pula dengan menahan diri dari perkataan yang sia sia, perkataan
yang di haramkan pada waktu waktu tertentu dan menurut syarat syarat yang di tetapkan.
Puasa adalah salah satu rukun iman yang diwajibkan kepada setiap ummat muslim yang beriman. Sebagai
dalil atau dasar yang menyatakan bahwa puasa itu wajib ialah;
ياايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتبع على الذين من قبلكم لعلكم تتقون.
“Hai sekalian orang yang beriman di wajibkan bagimu berpuasa(ramadhan) sebagaimana di wajibkan
bagi orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa(Q.S Al-Baqoroh 183)”.
وحخ البيت، وصوم رمصان، و اتاء الزكاة، و اقام الصالة، شهادة ان الاله اال هللا وان محمدا رسول هللا:بني االسلم على خمس.
“Dirikan lah islam atas lima sendi: Mengakui bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah, mendirikan
sholat,membayar zakat,berpuasa ramadhan dan naik haji ke Baitullah,”(H.R Bukhori dan Muslim dan Ibnu
Umar)
Berdasarkan ketetapan Alquraan, ketetapan Hadist tersebut, puasa di wajibkan atas umat islam,
sebagaimana diwajibkan atas umat yang terdahulu. Ayat itu menerangkan bahwa orang yang berada di tempat
dalam keadaan sehat, diwaktu bulan Ramadhan wajib melaksanakan puasa.
Yang diwajibkan berpuasa itu adalah orang yang beriman (muslim)baik laki laki maupun perempuan
(perempuan yang suci atau tidak sedang haid dan nifas), berakal, baligh(dewasa),tidak dalam perjalanan (musafir)
dan sanggup berpuasa.
Sekarang banyak orang yang tidak beriman melaksanakan puasa, sebagai terapi pengobatan. Meskiun
mereka tidak beriman mereka tetap mendapat manfaat dari berpuasa, yaitu untuk kesehatan jasmani.
Syarat adalah segala sesuatu yang menjadikan sah nya itu ibadah dan terdapat di luar nya ibadah ataupun tidak
merupakan bagian ibdah tersebut.
Rukun adalah segala sesuatu yang menjadikan ibadah itu sah dan bukan merupakan bagian ibadah tersebut.
Syarat puasa
1. Islam
2. Baligh dan berakal; anak anak belum wajib berpusa namun jika kuat mengerjakan nya maka boleh di ajak
berpuasa sebagai latihan.
Rukun puasa
1. Niat.
“Menyengaja sesuatu beserta memperbuat nya”
Artinya menyegaja puasa, setelah terbenam matahari hingga sebelum fajar shadiq. Pada malam
harinya,hati telah tergerak(berniat untuk) dan melaksanakannya esok hari, Adapun puasa sunat boleh
berniat pada pagi harinya.
2. Meninggalkan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam
matahari.
Allah ta`ala berfirman;
Artinya: “Maka sekarang bolehlah kamu mencampuri mereka dan hendaklah kamu
mengusahakan apa yang diwajibkan Allah atasmu, dan makanlah , minumlah hingga nyata garis putih
dan garis hitam berupa fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam .
Yang dimaksud dengan garis putih dan garis hitam ialah terangnya siang dan gelapnya malam.
Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa `Adi bin Hatim bercerita;
“Tatkala turun ayat yang artinya: “hingga nyata benang putih dari benang hitam beerupa fajar “ saya
ambil seutas tali hitam dan seutas tali putih, lalu saya taruh dibawah bantal dan saya amati-amati di waktu
malam ternyata tidak dapat saya bedakan. Maka pagi-pagi saya datang menemui Rasulullah Saw dan saya
ceritakan padanya hal itu. Sabda Nabi Saw:
انما ذاك سواد اليل وبياض النهار
1. Menyegerakan berbuka puasa, apabila telah nyata dan yakin matahari sudah terbenam. Rasulullah Saw
bersabda:
Artinya; Senantiasa manusia didalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (H.R Bukhori dan Muslim)
Artinya: Rasulullah Saw biasanya berbuka dengan ruthab(kurma basah) sebelum menunaikan
sholat(magrib). Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr(kurma kering). Dan jika tidak ada yang
demikian beliau berbuka dengan seteguk air.(H.R Abu Daud dan Ahmad, hadist hasan sohih).
4.Berbuka secukupnya
Artinya: Tidak ada tempat paling buruk yang di penuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya. Karena
sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggung nya, kalaupun ia ingin makan,
hendaklah ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi
untuk nafasnya.(H.R Ahmad, An-nasa`i dan At- Tirmidzi).
6.Memberi makanan atau takjil berbuka ada orang lain yang sedang berpuasa.
2.Bersetubuh atau berhubungan suami istri di siang hari dalam keadaan puasa
Berhububngan suami istri saat berpuasa itu membatalkan puasa. jika puasa tersebut puasa bulan Ramadhan
maka wajib menggantinya kembali di luar bulan ramadhan. Tapi jika hubungan suami istri dilakukan saat malm
hari (sudah berbuka)maka tidak merusak puasa.
Selain puasanya batal orang yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari mendapat dua kifarat,
sebagai mana sabda Rasulullah:
و هل: هل تجد رقبة؟ قل: فقل،عن ابي هريره ردي هللا عنه ان رجال و قع با مراته في رمضان فاستفتي رسول هللا صلي هللا عليه وسلم عن ذلك
) (رواه مسلم.فاطعم ستين مسكيننا.ال:تستطيع صيام شهرين؟قل
Artinya: “Dari abu Hurairah ra. Bahwasanya seorang laki-laki pernah bercampur dengan istrinya siang hari pada
bulan ramadhan,lalu ia minta fatwa kepada Nabi saw.;”Adakah engkau mempunyai budak?(dimardekakan).Ia
menjawab: Tidsk,Nabi berkata lagi: “Kuatkah engkau berpuasa duabulan berturut-turut? Ia menjawab lagi:
Tidak,Sabda nabi lagi; ‘” kalau engkau tidak berpuasa,maka berilah makan orang-orang miskin sebanyak enam
puluh orang”(HR.Muslim)
6.Hilang akal