Anda di halaman 1dari 6

LATAR BELAKANG PUASA

A. Pengertian Puasa
Dalam alQuran surah al-Baqarah: 183 dijelaskan tentang puasa,
sebagai berikut:Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.Puasa telah dilakukan sejak zaman dulu, tidak hanya oleh
umat Islam saja, tapi oleh umat beragama yang lain, dengan cara masing-
masing yang dipercayainya. Dengan puasa kita bisa sehatsecara jasmani
dan rohani. Puasa merupakan ibadah yang memiliki keistimewaan
dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lain, seperti dituntutnya
pelaku untuk benar-benar ikhlas melakukannya, karena ibadah puasa
boleh dikatakan sebagai ibadah yang sifatnya rahasia, maka puasa
hanya dapat dilaksanakan dengan baik oleh orangorang yang beriman
saja. Kata puasa yang dipergunakan untuk menyebutkan arti dari al-
Shaum dalam rukun Islam keempat ini dalam Bahasa Arab disebut ,
‫يام‬--‫وم ص‬--‫ص‬yang berarti puasa.Dalam Bahasa Arab dan al-Qur’an puasa
disebut shaum atau shiyam yang berarti menahan diri dari sesuatu dan
meninggalkan sesuatu atau mengendalikan diri(Sari, 2019;
YUNADIA,2020).Secara terminologi, pengertian puasa banyak
dikemukakan oleh para ahli, di antaranya oleh:
1. Abi Abdillah Muhammad bin Qasim al-Syafi'i“Puasa menurut
syara' adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat
membatalkannya seperti keinginan untuk bersetubuh, dan
keinginan perut untuk makan semata-mata karena taat (patuh)
kepada Tuhan dengan niat yang telah ditentukan seperti niat puasa
Ramadlan, puasa kifarat atau puasa nadzar pada waktu siang hari
mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari sehingga
puasanya dapat diterima kecuali pada hari raya, hari-hari tasyrik
dan hari syak, dan dilakukan oleh seorang muslim yang berakal
(tamyiz), suci dari haid, nifas, suci dari wiladah (melahirkan) serta
tidak ayan dan mabuk pada siang hari”.
2. Menurut Abi Yahya Zakaria al-Anshari:“Puasa menurut istilah
syara' (terminologi) yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang
dapat membatalkannya sesuai dengan tata cara yang telah
ditentukan”.
3. Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini
mengartikan puasa sebagai berikut: Puasa menurut syara' adalah
menahan diri dari sesuatu yang telah ditentukan bagi seseorang
yang telah ditentukan pula pada waktu tertentu dengan beberapa
syarat”
4. Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani“Menahan diri dari
makan, minum dan hubungan seksual dan lain-lain yang telah
diperintahkan menahan diri dari padanya sepanjang hari
menurut cara yang telah disyaratkan. Disertai pula menahan diri
dari perkataan siasia (membuat), perkataan yang merangsang
(porno), perkataan-perkataan lainnya baik yang haram
maupun yang makruh pada waktu yang telah disyariatkan,
disertai pula memohon diri dari perkataan-perkataan lainnya baik
yang haram maupun yang makruh pada waktu yang telah
ditetapkan dan menurut syara’ yang telah ditentukan”.Dari
beberapa definisi di atas maka dapat ditarik pengertian bahwa
puasa (shiyam) adalah suatu substansi ibadah kepada Allah Swt.
yang memiliki syarat dan rukun tertentu dengan jalan menahan diri
dari segala keinginan syahwat, perut, dan dari segala sesuatu yang
masuk ke dalam kerongkongan, baik berupa makanan, minuman,
obat dan semacamnya, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari
yang dilakukan oleh muslim yang berakal, tidak haid, dan tidak
pula nifas yang dilakukan dengan yakin dan disertai
denganniat.Perintah puasa bagi umat Islam diwajibkan oleh
Allah SWT. Pada bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan
karena di bulan Ramadhan itulah diturunkan al-Qur’an kepada
umat manusia melalui Nabi besar Muhammad SAW
B. Hakikat Puasa
Untuk pencapaian puasa, kita diwajibkan untuk merujuk kepada
nabi-nabi terdahulu seperti Nabi Musa, Nabi Daud, Nabiah Ester, Nabi Isa,
dan yang lain. QS. 2:183-188 183 Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa,(yaitu) dalam beberapa hari yang
tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak
hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-
orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar
fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,
maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui. Inna A’malu binniati, artinya, segala sesuatu ditentukan
oleh niat. Maka puasa itu pencapaiannya adalah niatnya, dan bukan
rutinitasnya saja. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu,
barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- 8 hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku)
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran. Allah dekat kepada mereka yang mendekatkan diri
kepada Allah, melalui puasa disertai do’a. Tetapi puasa dan do’a itu harus
berdasarkan iman yang sesungguhnya.
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur
dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun
adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak
dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi
ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,
(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam
mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya
mereka bertakwa.Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya
kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.Sauma berarti
berhenti.Berhenti dari hal yang halal, seperti makan dan minum dan lain
sebagainya. Dan berhenti dari menipu dan mendzolimi orang lain.
C. Alasan ALLAH SWT mewajibkan berpuasa
Puasa termasuk ke dalam salah satu rukun Islam. Ibadah ini tergolong ke
dalam amalan wajib yang harus dikerjakan oleh umat Islam, khususnya
ketika bulan suci Ramadhan. Perintah puasa tercantum dalam Al Qur'an
surat Al Baqarah ayat 183, ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن‬
َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬
١٨٣ - َ‫وْ ۙن‬-----ُ‫ قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق‬Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba
'alaikumuṣṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum
tattaqụn Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa,"
Menurut Modul PAI-PTU susunan Nina Ikhwati Wahidah S Pd I
dkk, alasan Allah mewajibkan puasa bagi umat Islam karena puasa
tergolong ke dalam rukun Islam. Rukun tersebut menjadi pondasi dari
agama. Karenanya, jika diibaratkan sebagai bangunan maka tidak akan
kuat dan berdiri kokoh apabila ada salah satu rukun Islam yang tidak
ditunaikan. Pondasi keimanan seseorang akan lemah. Alasan lainnya Allah
mewajibkan puasa ialah agar kita bisa bertakwa. Maksud dari takwa ini
adalah takut dalam artian menjauhi segala larangan Allah dan menjalankan
perintah-Nya. Ketika berpuasa, maka kaum muslimin berusaha menjauhi
hal-hal yang dilarang oleh Allah yang dapat membatalkan puasanya.
Sementara itu, dalam buku Wisdom of The Moment oleh Usman Suil
dikatakan bahwa Allah mengetahui dan mengerti betul faedah puasa bagi
manusia, baik dari segi lahir maupun batin. Puasa melenyapkan dimensi
setan dalam diri dan menguatkan kesabaran seseorang. Imam Al-Ghazali
mengatakan pada dasarnya Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya
orang yang berpuasa, melainkan manfaatnya
D. Tujuan dan Fungsi Puasa
Tujuan puasa adalah mencapai derajat taqwa. Ini dikatakan dalam sebuah
ayat Al-Quran yang memerintahkan orang beriman untuk berpuasa (Q,al
baqarah.2:183). Istilah takwa sering diartikan sebagai ”takut kepada
Allah”. Penerjemahan ini tentu saja benar, tetapi ada segi lain yang sangat
penting, yang juga termuat dalam makna terdalam kata takwa,yaitu segi
kesadaran akan ilahi (rabbaniyah). Yaitu pengalaman dan perasaan akan
kehadiran yang ilahi, yang digambarkan dalam banyak ayat Al_quran; di
antaranya ada yang menegaskan bahwa milik Allah timur dan barat: ke
mana pun kamu berpaling, di situlah kehadiran Allah.
Pengalaman akan kehadiran Allah inilah yang mengambarkan fenomena
mengenai orang beriman, yang apabila disebut nama Allah, tergetar
hatinya dan bila ayat-ayat Nya dibacakan kepada mereka, bertambah kuat
keimanannya
E. Hikmah Puasa dalam islam
Puasa dalam islam memiliki banyak hikmah dan manfaat baik secara
jasmani maupun rohani. Salah satu hikmah puasa adalah untuk mendidik
dan melatih diri untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Dalam
berpuasa,seseorang dituntut untuk menahan diri dari makan,minum, dan
perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam
matahari. Hal ini menjadi pelajaran untuk mengendalikan nafsu dan
mengajarkan untuk lebih menghargai nikmat makanan dan minuman yang
diberikan Allah.
Hikmah puasa terkait dengan kesehatan jasmani, di mana puasa dapat
membantu membersihkan tubuh dari toksin dan zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh. Selain itu, puasa juga dapat membantu menurunkan
berat badan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Secara rohani., puasa
juga dapat membantu seseorang memperbaiki hubungannya dengan Allah
dan sesama hambanya

Anda mungkin juga menyukai